Tadabbur Al-Quran Hal. 313
----------------------------------------------
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
- Al Qur'an Indonesia Tajwid.
- Ta ha ayat 25 :
قَالَ رَبِّ اشْرَحْ لِيْ صَدْرِيْ ۙ
Dia (Musa) berkata, “Ya Tuhanku, lapangkanlah dadaku, [511]
- [511] Nabi Musa alaihissalam memohon kepada Allah agar dada beliau dilapangkan untuk menghadapi Fir'aun yang terkenal sebagai seorang raja yang kejam.
- Riyaduş Salihin :
Dari Jarir bin Abdulah Ra., ia berkata, "Pada suatu malam kami pernah bersama Nabi Saw., lalu beliau melihat ke arah bulan purnama. Kemudian beliau Saw. bersabda, 'Sesungguhnya kalian akan melihat Rabb kalian sebagaimana kalian melihat bulan purnama ini. Dan kalian tidak akan saling berdesakan dalam melihat-Nya. Oleh karena itu jika kalian mampu untuk tidak melewatkan melaksanakan salat sebelum terbit matahari dan sebelum terbenamnya, maka lakukanlah." (HR Al-Bukhāri-Muslim).
Hadis di atas memberikan beberapa faedah:
(a) Orang yang beriman pasti akan bertemu dengan Allah Swt. tanpa penghalang dan tiada batas untuk dapat melihatNya. Adapun orang kafir pada hari itu terhalang untuk melihat Allah Swt.
(b) Sesungguhnya memelihara dua salat (subuh dan asar) mempunyai tujuan untuk melihat Allah Swt. yang merupakan kenikmatan surga yang paling besar.
(Dr. Mustafā Sa'id Al-Khin, Nuzhatul Muttaqina Syarhu Riyādis Şalihina, Juz 2, 1407H/1987 M: 776-777).
- Hadis Qudsi :
Dari Anas Ra., dari Nabi Saw. yang beliau riwayatkan dari Rabbnya (hadis Quds), Allah berfirman, "Jika seorang hamba mendekatkan diri kepada-Ku sejengkal, maka Aku jalan, maka Aku akan mendatanginya dengan berlari." (HR A-Bukhari). (Mula Ali Al-Qāri, A-Ahādisul Qudsiyyatu'l Arba'iniyyah, t.t.:50).
- Hadiš Nabawi :
Dari Ibnu Umar, ia berkata, "Rasulullah
Saw. melakukan 'itikaf. Suatu ketika beliau berkhutbah di hadapan orang-orang seraya bersabda, "Ketahuilah, jika salah seorang dari kalian melakukan salat, sungguh ia
sedang berkomunikasi dengan Rabbnya.
Maka, hendaklah salah seorang dari kalian mengetahui apa yang ia panjatkan kepada Allah dan janganlah sebagian kalian mengeraskan bacaannya di atas bacaan sebagian
yang lain dalam salat." (HR Ahmad, Musnadul Imānm Ahmad Bin Hanbal, Jilid 8, No. Hadis, 4928, 1416 H/1996 M: 523)
- HADIS NIAGA QS Tähā, 20: 15 :
Hasil Sesuai dengan Usaha
Dari Al-Migdam dari Rasulullah
beliau bersabda: "Tidaklah seseorang
memakan suatu makanan yang lebih baik dari makanan hasil kerja keras
tangannya sendiri karena sesungguhnya Nabi Allah, Daud dahulu bekerja pula dengan hasil kerja keras tangannya." (HR Bukhari, 2072; Ibnu Majah, 2138)
- Hadis Motivasi QS 20: 15 :
Dari Anas bin Malik dia mengatakan
bahwa seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah Beliau menjawab: "Apa yang telah dipersiapkan kau untuknya?" Laki-laki itu menjawab. "Aku belum mempersiapkan banyak, baik itu salat. puasa, maupun sedekah. Namun, aku hanya mencintai Allah
dan Rasul-Nya." Beliau bersabda: "Kamu akan bersama dengan orang yang dicintai kamu," (HR Muslim, 5819)
- AMAL NIAGA :
1. Seorang niagawan muslim harus termotivasi dan mengikuti anjuran
Rasulullah untuk senantiasa berusaha, bekerja, dan mencari rezeki yang
baik.
2. Seorang muslim harus berusaha mencari kerja dengan tangan sendiri, seperti dicontohkan para nabi (khususnya Nabi Daud ) sebagaimana disebutkan
3. Dalam hadis di atas. Islam adalah aturan agama dan negara, sebagaimana Islam memerintahkan
umatnya untuk menunaikan hak Allah (ibadah). Oleh karena itu, carilah rezeki
dan kelolalah bumi.
- Penjelasan Surah Thaha Ayat 13-37 :
Ayat 13 - 37 masih meneruskan kisah Musa berbicara dengan Allah. Di antara ucapan Allah kepada Nabi Musa ialah Allah memilih Musa menjadi Rasul, memerintahkan agar ikuti wahyu-Nya, nama Allah itu dari Allah sendiri, tidak ada tuhan kecuali Dia, hanya Dia yang berhak disembah, tegakkan salat, kiamat pasti tiba, jangan sekali-kali mengikuti orang yang tidak beriman pada akhirat dan mengikuti hawa nafsunya, nanti celaka.
Setelah Allah bertanya kepada Muasa tangan tongkat yang ada di tangan kanannya, Allah perlihatkan Musa agar melemparkan tongkat tersebut. Maka tongkat tersebut Allah ubah menjadi ular dan kemudian menjadi tongkat biasa setelah diambil kembali oleh Musa. Tangannya mengeluarkan cahaya setelah ia kepit di bawah ketiaknya. Setelah itu, Allah perintahkan Musa berdakwah kepada Fir’aun yang sudah melampaui batas. Musa meminta kepada Allah agar hatinya dilapangkan, urusannya dimudahkan, kelu lidahnya dilepaskan supaya Fir’aun dan masyarakatnya bisa memahami dakwahnya. Ia juga meminta supaya dibantu oleh saudaranya; Harun dalam urusan dakwah agar bisa banyak bertasbih dan berzikir pada Allah, karena Allah pasti melihat persoalan-persoalan yang akan dihadapi dalam berdakwah kepada Fir’aun. Semua permintaan Musa dikabulkan Allah setelah sebelumnya diberi Allah berbagai nikmat-Nya.