بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Selasa, 21 Januari 2025

Tadabbur Al Quran Hal. 411

Tadabbur Al-Quran Hal. 411
----------------------------------------------
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

- Al Qur'an Indonesia Tajwid.

- Luqman ayat 6 :

وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَّشْتَرِيْ لَهْوَ الْحَدِيْثِ لِيُضِلَّ عَنْ سَبِيْلِ اللّٰهِ بِغَيْرِ عِلْمٍۖ وَّيَتَّخِذَهَا هُزُوًاۗ اُولٰۤىِٕكَ لَهُمْ عَذَابٌ مُّهِيْنٌ

Dan di antara manusia (ada) orang yang mempergunakan percakapan kosong untuk menyesatkan (manusia) dari jalan Allah tanpa ilmu dan menjadikannya olok-olokan. Mereka itu akan memperoleh azab yang menghinakan.

- Asbabun Nuzul Luqman ayat 6 :

Ibnu Jarir meriwayatkan dari al-Aufi dari Ibnu Abbas. ayat ini turun tentang seorang lelaki Quraisy yang membeli seorang budak wanita penyanyi. Juwaibir meriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa Ayat ini turun tentang an-Nadhr ibnul-Harits yang membeli seorang budak wanita penyanyi. Setiap kali ia mendengar ada orang yang hendak masuk Islam, ia membawanya kepada penyanyinya itu dan berkata, "Berikan makan dan minum serta nyanyikan lagu untuknya. ini lebih baik dari apa yang diserukan oleh Muhammad kepadamu: shalat, puasa, dan berperang untuk membelanya." Maka turunlah ayat ini.

- Tafsir Al Muyassar Luqman ayat 6 :

Di antara manusia ada yang membeli permainan baru (yaitu semua yang melenakan dari ketaatan kepada Allah dan menghalangi ridha Allah), untuk menyesatkan manusia dari jalan petunjuk ke jalan hawa nafsu, menjadikan ayat-ayat Allah sebagai hinaan. Mereka mendapatkan siksa yang menghinakan dan merendahkan mereka.

- Riyāduş şālihin :

Dari Abu Musa Ra., ia berkata, Rasulullah Saw. bersabda, Maukah aku tunjukkan padamu kalimat yang menjadi harta karun surga?' Maka aku menjawab, 'Ya, wahai Rasulullah Saw.' Beliau bersabda, Ucapan Lã Hawla walā Quwwata illa billāh (tiada daya dan upaya melainkan dengan kekuatan Allah Swt.)" (HR Al-Bukhāri-Muslim). Hadiš di atas memberikan faedah tentang dianjurkan memperbanyak doa di atas karena doa tersebut merupakan bentuk penyerahan diri dan pemberian kuasa penuh kepada Allah Swt. dan sesungguhnya manusia tidak mampu menolak kejelekan dan mendatangkan kebaikan melainkan dengan kehendak-Nya. (Dr. Mustafā Sa'id Al-Khin, Nuzhatul Muttaqina Syarhu Riyādis Sālihina, Juz 2, 1407 H/1987 M: 987).

- Hadis Nabawi :

Dari Abu Hurairah Ra., ia berkata, "Rasulullah Saw. mengambil tanganku dan bersabda, "Allah Swt. menciptakan tanah pada hari sabtu, kemudian menjadikan di dalamnya gunung-gunung pada hari ahad, lalu menciptakan pepohonan pada hari senin, kemudian menciptakan hal yang dibenci (kesusahan) pada hari selasa, lalu menciptakan cahaya pada hari rabu, menebarkan binatang melata di bumi pada hari kamis, dan menciptakan Adam As. ba'da asar pada hari jum 'at, sebagai makhluk terakhir, di waktu terakhir pada saat-saat jum at, antara waktu asar hingga malam menjelang (Maghrib)." (HR Muslim, Sahih Muslim, Juz 8, No, Hadis: 7231, t.t.: 127).

- Hadis Qudsi :

Dari Abu Hurairah Ra., Nabi Saw. bersabda, "Allah menciptakan Adam, tingginya enam puluh hasta. Allah berfirman, 'Pergilah dan berikanlah salam kepada mereka dari golongan Malaikat. Dengarkanlah ucapan selamat dari mereka untukmu dan untuk keturunanmu. Maka Adam berkata, Assalāmu'alaikum. Malaikat menjawab, 'Wa 'alaikum Salam warahmatulah. Mereka (malaikat) menambahkan (untuk)nya 'warahmatullah. Semua yang akan masuk surga, dalam bentuk Adam dan makhluk (manusia dan yang lainnya) terus berkurang (tingginya) sampai sekarang." (HR Al-Bukhāri, Sahihu'l Bukhāri, Juz 3, No. Hadis 3148, 1407 H/1987 M:1210).

- Hadis Motivasi QS 31: 10 :

Dari Muadz bin Jabal, dia berkata. Saya pernah bersama Nabi dalam suatu perjalanan. Suatu pagi, aku berada dekat dengan beliau dan kami sedang bepergian. Beliau bersabda: "Maukah kamu aku tunjukkan pokok perkara agama, tiang. dan puncaknya?" Aku menjawab. "Ya. wahai Rasulullah." Beliau bersabda: "Pokok dari perkara agama adalah Islam, tiangnya adalah salat, sedangkan puncak nya adalah jihad." (HR Tirmizi. 2616)

- HADIS NIAGA QS Luqmān, 31: 4 :

Balasan bagi Orang yang Enggan Membayar Zakat

Dari Abdullah bin Umar , dia berkata, Rasulullah pernah mendatangi kami lalu bersabda: "Wahai muhajirin, ada lima perkara yang membuat kalian diuji dengannya. Aku berlindung kepada Allah dari kalian untuk mengalaminya. Perkara perkara tersebut yaitu: 
(1) tidaklah perbuatan keji akan muncul pada suatu kaum hingga mereka melakukannya terang-terangan, kecuali akan menyebar wabah penyakit di antara mereka dan kelaparan yang belum pernah terjadi terhadap para pendahulu mereka;
(2) tidaklah mereka mengurangi timbangan dan takaran, kecuali mereka akan disiksa bertahun-tahun dengan krisis kebutuhan pangan dan penguasa yang zalim;
(3) tidaklah mereka enggan mengeluarkan zakat, kecuali langit tidak akan menurunkan hujan dan jika bukan karena binatang-binatang ternak, tidaklah akan ada hujan; 
(4) tidaklah mereka merusak amanah Allah dan Rasul-Nya, kecuali Allah akan menjadikan musuh selain mereka untuk menguasainya; 
(5) tidaklah para pemimpin mereka menjalankan ajaran Al-Qur'an dan mermilih dari yang telah Allah turunkan, kecuali Allah akan menjadikan ketakutan di antara mereka." (HR Ibnu Majah, 4019)=

- AMAL NIAGA :

Keluarkan zakat dan infak dari setiap harta yang Anda miliki dan dari hasil perniagaan agar keberkahan menaungi kehidupan Anda.

- Tadabbur Surah Luqman Ayat 1-11 :

Ayat 2-11 dari surat Luqman ini menjelaskan beberapa hal:

1. Al-Qur’an itu adalah Kitab yang amat bijaksana, petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang berbuat baik. Yaitu, mereka yang menegakkan salat, membayar zakat dan yakin pada akhirat. Mereka orang yang mendapat petunjuk dan sukses di akhirat. 
2. Sebagian manusia menjadikan syirik, musik dan seruling itu untuk menyesatkan manusia dari jalan Allah dan memperolok-olokan ayat-ayat Allah. Bila dibacakan ayat-ayat Allah mereka menghindar karena sombong. Bagi mereka azab yang amat pedih di akhirat nanti. 
3. Orang yang beriman dan beramal saleh akan mendapat ganjaran yang besar berupa surga, mereka kekal di dalamnya. Janji Allah itu pasti, karena Allah Mahaperkasa lagi bijaksana. 
4. Allah menciptakan langit tanpa tiang yang terlihat mata kepala (karena dengan sistem grafitasi), meletakkan gunung-gunung di atas bumi untuk menjaga keseimbangannya, mengembangbiakkan setiap hewan di atas bumi dan menurunkan air dari langit, lalu dengan  air itu Allah tumbuhkan setiap pasangan tumbuhan yang baik.  
5. Semua itu adalah ciptaan Allah. Coba perlihatkan ciptaan tuhan-tuhan selain Allah itu? Sungguh orang-orang musyrik dan kafir itu dalam kesesatan yang nyata. 

Sabtu, 11 Januari 2025

Tadabbur Al Quran Hal.410

Tadabbur Al-Quran Hal. 410
----------------------------------------------
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

- Al Qur'an Indonesia Tajwid.

- Ar-Rum ayat 55 :

وَيَوْمَ تَقُوْمُ السَّاعَةُ يُقْسِمُ الْمُجْرِمُوْنَ ەۙ مَا لَبِثُوْا غَيْرَ سَاعَةٍ ۗ كَذٰلِكَ كَانُوْا يُؤْفَكُوْنَ

Dan pada hari (ketika) terjadinya Kiamat, orang-orang yang berdosa bersumpah, bahwa mereka berdiam (dalam kubur) hanya sesaat (saja). Begitulah dahulu mereka dipalingkan (dari kebenaran). [646]

- [646] Sebagaimana mereka berdusta dalam perkataan mereka ini, seperti itu pulalah mereka selalu berdusta di dunia.

- Tafsir Al Muyassar Ar-Rum ayat 55 :

Saat Kiamat tiba, Allah membangkitkan makhluk-makhluk dari kubur mereka, saat itu orang-orang musyrik bersumpah bahwa mereka tidak tinggal di bumi kecuali dalam waktu yang pendek. Mereka berdusta dalam sumpah mereka sebagaimana mereka juga telah berdusta di dunia, dan mereka mengingkari kebenaran yang di bawa para Rasul kepada mereka.

- Asmā'ul Husnā :

Yang dimaksud dengan bagi Allah adalah hanya Allah-lah yang menguasai dan mengatur terlaksananya segala macam ketetapan serta menciptakannya berdasar atas apa yang telah ditetapkan sebelumnya. Tingkatan Qadar ada empat yaitu ilmu, pencatatan, kehendak, dan kekuasaan yang dengan ini tercipta segala sesuatu. Tingkatan yang keempat ini meneguhkan bahwa Allah Yang Mahakuasa. Penamaan yang berkuasa bagi Allah adalah hanya Allah-lah yang menetapkan segala sesuatu dalam ukuran-ukuran dalam ilmu-Nya atau hanya Dialah yang telah menetapkan segala sesuatu sebelum dibentuk dan diciptakan, mengatur segala urusan makhluk sebelum ada dan tercipta, artinya penamaan yang berkuasa menunjukkan kepada takdir pada Adapun takdir yang menunjukkan kepada kekuasaan dan terwujudnya sesuatu tingkatannya yang pertama. yang telah ditetapkan dan diukur berada pada tingkatan yang keempat, maka yang Mahakuasa artinya adalah yang Maha Men-
ciptakan sesuai dengan yang telah di tetapkan sebelumnya. Arti Qadar terbentuk dari takdir dan kekuasaan menyatu secara bersamaan, jadi permulaannya adalah pada takdir dan ujungnya adalah pada kekuasaan dan terjadinya sesuatu yang telah ditetapkan tersebut. Seorang muslim yang mengesakan Allah dengan nama ini hendaknya terpatri keyakinan bahwa Qada dan Qadar adalah sebuah kenyataan yang jelas akan terjadi. Namun begitu, bukan berarti dia tidak berdaya dan dipaksa, akan tetapi dia berada dalam lingkup kebebasan untuk memilih dalam perbuatannya sebagai sebuah ujian dan akan dihisab atas setiap dosa yang dilakukan. Ujian itu mempunyai dua bentuk: Pertama, bentuk yang berkaitan dengan kekuasaan Allah dan perbuatan-Nya kepada kita; dan kedua, bentuk yang berkaitan dengan pekerjaan kita terhadap perbuatan Allah, sejauh mana kita konsisten terhadap perintah dan dalam menjalankan syariat-Nya. Jika seorang hamba meyakini hal itu, akan muncullah dampak keimanan dalam setiap pergerakannya. Dia tidak akan pernah sekali-kali menentang terhadap Qadar atas dosa dan maksiatnya disebabkan keyakinannya bahwa takdir yang telah ditetapkan mestilah mendahului penciptaan alam semesta ini sendiri, juga bahwa Allah Swwt. telah menetapkan tujuan bagi segenap makhluk, Allah telah menetapkan dalam Lauhul Mahfüz segala macam sebab dan llatnya, karena selamanya bangunan penciptaan tidak akan pernah berubah terkecuali setelah sempurna, selamanya segala macam ketetapan dalam kerajaan-Nya tidak akan pernah berubah terkecuali dengan berdirinya sebuah kesempurnaan, dan itulah kehendak Allah atas ciptaanNya. (Dr. Mahmūd Abdurrazāk Ar-Ridwāni, Ad-Du'au bil Asmail Husnā, 2005: 39).

- Hadiš Nabawi :

Dari Abdullah bin Mas'ud, Rasulullah Saw. bersabda, "Sesungguhnya setiap kamu telah dikumpulkan proses kejadiannya di dalam perut ibunya selama empat puluh hari, kemudian berada di sana seperti tadi dalam bentuk segumpal darah, selanjutnya masih berada di sana seperti tadi (empat puluh hari) dalam bentuk segumpal daging. Setelah itu Allah mengutus malaikat yang diperintahkan untuk menulis empat kalimat, yaitu tentang ajalnya, rezekinya, pekerjaannya, dan nasibnya (hidup susah atau senangnya), kemudian ditiupkan kepadanya roh". (HR A-Bukhāri, Muslim, Abu Dāwud, At-Tirmiżi, dan lbnu Mājah).

- Riyāduş Şälihin :

Dari Al-Mugirah bin Syu'bah Ra., ia berkata, "Rasulullah Saw. apabila selesai dari salat wajib beliau berdoa, Lã llāha illalāh Wahdahu Lã Syarika lahu, lahul Mulku wa lahul Hamdu wa Huwa 'ala Kulli Syai'in Qadir Allähumma Lā Mānia limā A'taita wa Lã Mu'tiya limā Manata wa Lā Yanfa'u Žal Jaddi minkal Jaddu (Tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Alah, yang Tunggal dan tidak ada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya segala kerajaan, dan milik-Nya segala pujian. Dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Ya Allah, tidak ada yang dapat menahan dari apa yang Engkau berikan dan dan tidak ada yang dapat memberi dari apa yang Engkau tahan. Dan tidak bermanfaat kekayaan orang yang kaya di hadapan-Mu sedikit pun)." (HR AI-Bukhāri-Muslim). 
Hadis di atas mengandung beberapa faedah:
(a) Anjuran memelihara doa di atas setelah salat wajib untuk menyifatkan kesempurnaan dan keesaan Allah Swt.
(b) Petunjuk dari Nabi Saw. untuk bergantung pada Allah Swt. dan tunduk pada aturan-Nya.
(Dr. Muştafā Sa'id Al-Khin, Nuzhatul Muttaqina Syarhu Riyādis Şālihina, Juz 2, 1407 H/1987 M: 973-974).

- Hadis Motivasi QS 30: 51 :

Dari Abu Hurairah dia berkata, Rasulullah bersabda: "Janganlah kalian mencela angin karena sesungguhnya angin membawa rahmat dan siksa, tetopi hendakloh kalian meminta kebaikannya kepada Allah darn berlindunglah dari keburukannya." (HR Ahmad, 9346)

- HADIS NIAGA QS Ar-Rüm, 30: 60 :

Bersabar dalam Menjalani Aktivitas Bisnis

Dari Abu Hurairah dia mengatakan bahwa Rasulullah bersabda: "Bencana akan terus menimpa seorang mukmin laki-laki dan perempuan, yakni menimpa pada jiwa, anak, atau hartanya hingga dia bertemu Allah tanpa memiliki kesalahan." (HR Tirmizi, 2399)

AMAL NIAGA QS (Al-Baqarah, 2: 155) :

1. Janganlah larut dalam kesedihan mendalam ketika mendapat musibah karena hal itu bisa jadi merupakan kabar gembira bagi Anda, sebagaimana disebutkan dalam firman Allah "Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah katbar gembira kepada orang-orang yang sabar.
2. Anda pasti pernah diuji dengan musibah. Sebagai seorang mukmin, bersabarlah saat Anda mendapatkan ujian dari Allah&, baik yang berkenaan dengan diri, keluargà, maupun pekerjaan Anda. Dengan begitu dosa-dosa Anda akan dihapuskan.

- Tadabbur Surah Ar-Rum Ayat 51-60 :

Ayat 51-60 menjelaskan hal-hal berikut : 
1. Manusia tidak suka mengalami kerugian  dalam usaha. Kerugian bisa menyebabkan kekufuran. 
2. Orang yang sudah mati hatinya,  tuli telinganya dan berpaling dari Al-Qur’an  serta terlalu lama dalam kesesatan, sulit sekali  mendapatkan hidayah. Orang yang bisa mendapat hidayah itu ialah orang yang menyerahkan dirinya kepada Allah. 
3. Allah mengingatkan manusia bahwa mereka diciptakan dari lemah, kemudian menjadi kuat, kemudian menjadi lemah dan beruban. 
4. Pada hari kiamat nanti, orang kafir mengatakan mereka hidup sebentar saja. 
5. Orang yang diberi Allah ilmu dan Iman menjawab bahwa kalian itu sudah ada sejak mereka diciptakan sampai hari kebangkitan. Pada hari kiamat tidak ada lagi permintaan maaf dan tidak pula ada taubat. 
6. Allah telah membuat setiap perumpamaan dalam Al-Qur’an. Kendati Rasul saw. membawa mukjizat, orang-orang yang kafir itu tetap saja menuduh Beliau membawa kebatilan. 
7. Allah mengunci mati hati orang-orang yang  tidak mau memahami Al-Qur’an. 
8. Kunci sukses menghadapi mereka adalah kesabaran. Karena janji Allah itu benar. Sebab itu jangan merasa dilecehkan oleh orang-orang yang tidak yakin pada Allah dan akhirat itu. 

Sabtu, 04 Januari 2025

Nabi dan Rasul

Rubrik AI (41) | @KitabulSalaf
------------------------------------------
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Nabi dan Rasul

Definisi

1. Nabi adalah orang yang menerima wahyu dari Allah SWT untuk dirinya sendiri, serta memiliki tugas untuk menyampaikan ajaran dan pesan tersebut kepada umatnya. Nabi tidak memiliki tugas untuk menyampaikan syariat baru.

2. Rasul adalah orang yang menerima wahyu dari Allah SWT untuk disampaikan kepada umat manusia, serta memiliki tugas untuk menyampaikan syariat baru atau mengubah syariat lama. Rasul memiliki tugas lebih luas daripada Nabi.

Perbedaan Utama

1. Tugas: Nabi memiliki tugas untuk menyampaikan ajaran dan pesan Allah SWT kepada umatnya, sedangkan Rasul memiliki tugas untuk menyampaikan syariat baru atau mengubah syariat lama.

2. Wahyu: Nabi menerima wahyu untuk dirinya sendiri, sedangkan Rasul menerima wahyu untuk disampaikan kepada umat manusia.

3. Syariat: Nabi tidak memiliki tugas untuk menyampaikan syariat baru, sedangkan Rasul memiliki tugas untuk menyampaikan syariat baru atau mengubah syariat lama.

4. Kewenangan: Rasul memiliki kewenangan untuk mengubah atau menambahkan syariat, sedangkan Nabi tidak memiliki kewenangan tersebut.

Contoh

1. Nabi: Nabi Isa AS, Nabi Yahya AS, dan Nabi Yunus AS adalah contoh Nabi yang menerima wahyu untuk dirinya sendiri.

2. Rasul: Nabi Muhammad SAW, Nabi Musa AS, dan Nabi Ibrahim AS adalah contoh Rasul yang menerima wahyu untuk disampaikan kepada umat manusia.

Nabi

1. Jumlah nabi mencapai 124.000 (HR. Bukhari no. 3180).
2. Nabi pertama adalah Nabi Adam AS (QS. Al-Baqarah: 31).
3. Nabi terakhir adalah Nabi Muhammad SAW (QS. Al-Ahzab: 40).

Rasul

1. Jumlah rasul mencapai 313 (HR. Bukhari no. 3180).
2. Rasul pertama adalah Nabi Nuh AS (QS. Al-A'raf: 59).
3. Rasul terakhir adalah Nabi Muhammad SAW (QS. Al-Ahzab: 40).

Dalam Islam, terdapat 25 nabi dan rasul yang dikirim oleh Allah SWT untuk membimbing umat manusia.

Nabi dan Rasul yang Terkenal
1. Nabi Adam AS
2. Nabi Nuh AS
3. Nabi Ibrahim AS
4. Nabi Musa AS
5. Nabi Isa AS
6. Nabi Muhammad SAW
7. Nabi Hud AS
8. Nabi Saleh AS
9. Nabi Ilyas AS
10. Nabi Yunus AS

Berikut adalah daftar dan penjelasan singkat tentang setiap nabi dan rasul:

Nabi dan Rasul Sebelum Nabi Muhammad SAW

1. Nabi Adam AS (diciptakan 5.760 tahun sebelum Masehi). 

Biografi Nabi Adam AS:
1. Latar belakang: Manusia pertama, diciptakan Allah SWT dari tanah liat.
2. Kisah: Menerima wahyu, menolak memakan buah khuldi, diusir dari surga.
3. Ajaran: Tauhid, moral, etika.
4. Keistimewaan: Manusia pertama, nabi pertama.
5. Usia: 930 tahun (QS. Al-Baqarah: 36).

Mukjizat Nabi Adam AS :
1. Diciptakan langsung oleh Allah SWT dari tanah liat.
2. Diberi pengetahuan tentang nama-nama semua makhluk.
3. Diberi kekuatan untuk berbicara dan berjalan.


2. Nabi Idris AS (sekitar 4.000 tahun sebelum Masehi). Dikenal sebagai nabi yang bijak.

Latar Belakang
1. Nama asli: Akhnukh.
2. Anak dari Yard, cucu Nabi Adam AS.
3. Hidup sekitar 1000 tahun sebelum Nabi Nuh AS.
4. Tempat tinggal: Babil, Mesopotamia (sekarang Irak).

Riwayat Hidup
1. Menerima wahyu dari Allah SWT.
2. Mengajarkan Tauhid dan moral.
3. Menentang kesyirikan.
4. Diangkat ke langit tanpa mengalami kematian.

Keistimewaan
1. Nabi pertama menulis dengan pena.
2. Nabi pertama membuat pakaian.
3. Nabi pertama mengajarkan ilmu pengetahuan.
4. Diberi gelar "Nabi yang Bijak."


3. Nabi Nuh AS (sekitar 3.000 tahun sebelum Masehi). Memimpin umatnya selama banjir besar.

Biografi Nabi Nuh AS:
1. Latar belakang: Anak Lamekh, hidup 950 tahun sebelum banjir besar.
2. Kisah: Mengajak umatnya menyembah Allah. Membangun bahtera, menyelamatkan umat. Banjir besar menghancurkan umat yang kafir.
3. Ajaran: Tauhid, kesabaran, keadilan.
4. Keistimewaan: Nabi penyelamat.
5. Usia : 950 tahun (QS. Al-Ankabut: 14)

Mukjizat Nabi Nuh AS:
1. Membangun bahtera yang dapat menampung semua hewan dan manusia.
2. Diselamatkan dari banjir besar.
3. Diberi kekuatan untuk menyampaikan risalah selama 950 tahun.


4. Nabi Hud AS (sekitar 2.500 tahun sebelum Masehi). Mengajak umatnya untuk menyembah Allah.

Latar Belakang
1. Nama asli: Hud bin Abdillah bin Khairan.
2. Suku 'Ad, hidup sekitar 2000 SM.
3. Tempat tinggal: Al-Ahqaf, Arab Selatan (sekarang Oman/Yaman).

Riwayat Hidup
1. Menerima wahyu dari Allah SWT untuk mengajak suku 'Ad menyembah satu Tuhan.
2. Menyeru umatnya meninggalkan penyembahan berhala.
3. Menghadapi penolakan dan penentangan.
4. Diutus untuk menyelamatkan umatnya dari azab Allah SWT.

Ajaran dan Pesan
1. Tauhid (menyembah satu Tuhan).
2. Mengajarkan moral dan etika.
3. Menentang kesyirikan dan kejahatan.
4. Mengajak umatnya untuk bertobat.

Keistimewaan
1. Nabi pertama untuk suku 'Ad.
2. Sabar dan teguh dalam menyampaikan risalah.
3. Menjadi teladan bagi umat.

Akhir Hayat
1. Azab Allah SWT menimpa suku 'Ad.
2. Nabi Hud AS dan pengikutnya diselamatkan.

5. Nabi Saleh AS (sekitar 2.000 tahun sebelum Masehi). Mengajak umatnya untuk meninggalkan penyembahan berhala.

Latar Belakang
1. Nama asli: Saleh bin Ubaid (atau Samaw'al).
2. Suku Tsamud, hidup sekitar 2000 SM.
3. Tempat tinggal: Al-Hijr (sekarang Madain Saleh, Arab Saudi).

Riwayat Hidup
1. Menerima wahyu dari Allah SWT untuk mengajak suku Tsamud menyembah satu Tuhan.
2. Menyeru umatnya meninggalkan penyembahan berhala dan kejahatan.
3. Menghadapi penolakan dan penentangan.
4. Diutus untuk menyelamatkan umatnya dari azab Allah SWT.

Ajaran dan Pesan
1. Tauhid (menyembah satu Tuhan).
2. Mengajarkan moral dan etika.
3. Menentang kesyirikan dan kejahatan.
4. Mengajak umatnya untuk bertobat.

Keistimewaan
1. Nabi yang sabar dan teguh.
2. Menjadi teladan bagi umat.
3. Diberkahi dengan kekuatan untuk mengeluarkan air dari batu.

Akhir Hayat
1. Azab Allah SWT menimpa suku Tsamud.
2. Nabi Saleh AS dan pengikutnya diselamatkan.
3. Meninggal di Al-Hijr setelah azab tersebut.


6. Nabi Ibrahim AS (sekitar 1.800 tahun sebelum Masehi). Dikenal sebagai "Bapak Para Nabi".

Biografi Nabi Ibrahim AS:
1. Latar belakang: Anak Tarikh, hidup di Ur, Babil.
2. Kisah: Menghancurkan berhala, dibakar oleh Raja Namrud, menerima wahyu dari Allah, menjadi contoh keimanan.
3. Ajaran: Tauhid, keimanan, kesabaran.
4. Keistimewaan: Nabi yang disebut "Khalilullah" (sahabat Allah).
5. Usia: 175 tahun (QS. Al-Al-Anbiya': 72-73)

Mukjizat Nabi Ibrahim AS:
1. Dibakar oleh Raja Namrud, tetapi tidak terluka.
2. Diberi kekuatan untuk menghancurkan berhala.
3. Menerima wahyu untuk membangun Ka'bah.


7. Nabi Luth AS (sekitar 1.700 tahun sebelum Masehi). Mengajak umatnya untuk meninggalkan homoseksualitas.

Latar Belakang
1. Nama asli: Luth bin Haran bin Azar.
2. Kakeknya adalah Nabi Ibrahim AS.
3. Hidup di kota Sodom dan Gomorah (sekarang Laut Mati).
4. Menikah dengan dua putri Nabi Ibrahim AS.

Riwayat Hidup
1. Diutus Allah SWT untuk mengajak penduduk Sodom dan Gomorah meninggalkan penyembahan berhala dan homoseksualitas.
2. Menyeru umatnya untuk bertobat dan menyembah satu Tuhan.
3. Menghadapi penolakan dan penentangan.
4. Azab Allah SWT menimpa Sodom dan Gomorah.

Ajaran dan Pesan
1. Tauhid (menyembah satu Tuhan).
2. Mengajarkan moral dan etika.
3. Menentang kesyirikan, homoseksualitas dan kejahatan.
4. Mengajak umatnya untuk bertobat.

Keistimewaan
1. Nabi yang sabar dan teguh.
2. Menjadi teladan bagi umat.
3. Diselamatkan oleh Allah SWT dari azab.

Akhir Hayat
1. Nabi Luth AS dan keluarganya diselamatkan.
2. Sodom dan Gomorah dihancurkan oleh Allah SWT.
3. Nabi Luth AS meninggal di kota Hebron.


8. Nabi Ismail AS (sekitar 1.600 tahun sebelum Masehi). Putra Nabi Ibrahim.

Biografi Nabi Ismail AS :
1. Latar belakang: Anak Nabi Ibrahim AS, hidup di Mekah.
2. Kisah: Ditinggalkan di padang pasir, membantu ayahnya membangun Ka'bah.
3. Ajaran: Tauhid, kesabaran, keadilan.
4. Keistimewaan: Nabi yang sabar.
5. Usia: 137 tahun (QS. Al-Al-Anbiya': 72-73)

Mukjizat Nabi Ismail AS:
1. Ditinggalkan di padang pasir, tetapi tetap hidup.
2. Diberi kekuatan untuk membantu ayahnya membangun Ka'bah.
3. Menjadi nabi pada usia muda.


9. Nabi Ishaq AS (sekitar 1.500 tahun sebelum Masehi). Putra Nabi Ibrahim.

Biografi Nabi Ishaq AS:
1. Latar belakang: Anak Nabi Ibrahim AS, hidup di Palestina.
2. Kisah: Menerima wahyu, menjadi nabi.
3. Ajaran: Tauhid, moral, etika.
4. Keistimewaan: Nabi yang taat.
5. Usia: 180 tahun (QS. Al-Al-Anbiya': 72-73)


10. Nabi Yakub AS (sekitar 1.400 tahun sebelum Masehi). Putra Nabi Ishaq.

Biografi Nabi Yakub AS;
1. Latar belakang: Anak Nabi Ishaq AS, hidup di Palestina.
2. Kisah: Menerima wahyu, menjadi nabi, mengajarkan umatnya tentang moral.
3. Ajaran: Tauhid, kebijaksanaan, kesabaran.
4. Keistimewaan: Nabi yang bijak.
5. Usia: 147 tahun (QS. Al-Al-Anbiya': 72-73)


11. Nabi Yusuf AS (sekitar 1.300 tahun sebelum Masehi). Putra Nabi Yakub.

Biografi Nabi Yusuf AS:
1. Latar belakang: Anak Nabi Yakub AS, hidup di Mesir.
2. Kisah: Dijual oleh saudara-saudaranya, menjadi bendahara Mesir.
3. Ajaran: Tauhid, kesabaran, keadilan.
4. Keistimewaan: Nabi yang terampil.
5. Usia: 110 tahun (QS. Yusuf: 100)


12. Nabi Ayub AS (sekitar 1.200 tahun sebelum Masehi). Dikenal sebagai nabi yang sabar.

Biografi Nabi Ayub AS:
1. Latar belakang: Hidup di Al-Sham (Suriah).
2. Kisah: Menerima cobaan penyakit.
3. Ajaran: Tauhid, kesabaran, keadilan.
4. Keistimewaan: Nabi yang sabar.
5. Usia: 93 tahun (QS. Al-Anbiya': 83-84)


13. Nabi Syu'aib AS (sekitar 1.100 tahun sebelum Masehi). Mengajak umatnya untuk meninggalkan penyembahan berhala.

Biografi Nabi Syu'aib AS (Nabi yang Adil)
1. Latar belakang: Nabi bagi umat Madyan.
2. Kisah: Mengajak umatnya menyembah Allah, menjadi contoh keadilan, menghancurkan umat yang kafir.
3. Ajaran: Tauhid, keadilan, kesabaran.
4. Keistimewaan: Nabi yang adil.
5. Usia: tidak diketahui secara pasti


14. Nabi Musa AS (sekitar 1.000 tahun sebelum Masehi). Memimpin umatnya keluar dari Mesir.

Biografi Nabi Musa AS (Nabi yang Diselamatkan):
1. Latar belakang: Anak Imran, hidup di Mesir.
2. Kisah: Ditemukan oleh putri Firaun, menjadi nabi dan rasul, menghadapi Firaun, menyelamatkan umat Israel, menerima Taurat.
3. Ajaran: Tauhid, kesabaran, keadilan.
4. Keistimewaan: Nabi yang diselamatkan.
5. Usia: 120 tahun (QS. Al-Baqarah: 51)

Mukjizat Nabi Musa AS:
1. Tongkatnya berubah menjadi ular.
2. Dapat membelah laut Merah.
3. Menerima Taurat dari Allah SWT.


15. Nabi Harun AS (sekitar 900 tahun sebelum Masehi). Saudara Nabi Musa.

Biografi Nabi Harun AS (Nabi yang Setia):
1. Latar belakang: Saudara Nabi Musa AS.
2. Kisah: Membantu Nabi Musa AS.
3. Ajaran: Tauhid, kesabaran, keadilan.
4. Keistimewaan: Nabi yang setia.
5. Usia: 122 tahun (QS. Al-A'raf: 142)


16. Nabi Daud AS (sekitar 800 tahun sebelum Masehi). Raja pertama Israel.

Biografi Nabi Daud AS (Nabi yang Bijak):
1. Latar belakang: Raja Israel, menulis Zabur.
2. Kisah: Mengalahkan Goliath.
3. Ajaran: Tauhid, kebijaksanaan, kesabaran.
4. Keistimewaan: Nabi yang bijak.
5. Mukjizat : dapat menyembuhkan orang sakit dengan suaranya.
6. Usia: 70 tahun (QS. Al-Anbiya': 105)


17. Nabi Sulaiman AS (sekitar 700 tahun sebelum Masehi). Putra Nabi Daud.

Biografi Nabi Sulaiman AS (Nabi yang Bijak):
1. Latar belakang: Anak Nabi Daud AS, Raja Israel.
2. Kisah: Menerima wahyu, menjadi raja.
3. Ajaran: Tauhid, kebijaksanaan, kesabaran.
4. Keistimewaan: Nabi yang bijak.
5. Mukjizat : dapat berbicara dengan hewan dan jin.
6. Usia: 53 tahun (QS. Al-Anbiya': 105)


18. Nabi Ilyas AS (sekitar 600 tahun sebelum Masehi). Mengajak umatnya untuk menyembah Allah.

Biografi Nabi Ilyas AS (Nabi yang Sabar)
1. Mengajak umatnya menyembah Allah.
2. Menjadi contoh kesabaran.
3. Menghadapi Raja Ahab.
4. Menjadi teladan bagi umat.
5. Mukjizat : dapat menghidupkan orang mati.
6. Usia: tidak diketahui secara pasti.

19. Nabi Ilyasa AS (sekitar 500 tahun sebelum Masehi). Murid Nabi Ilyas.

Biografi Nabi Ilyasa AS (Nabi yang Setia)
1. Murid Nabi Ilyas AS.
2. Menjadi nabi dan rasul.
3. Membantu Nabi Ilyas AS.
4. Menjadi contoh kesetiaan.
5. Mukjizat : dapat menyembuhkan orang sakit.
6. Usia: tidak diketahui secara pasti.

20. Nabi Yunus AS (sekitar 400 tahun sebelum Masehi). Mengajak umatnya untuk menyembah Allah.

Biografi Nabi Yunus AS (Nabi yang Sabar)
1. Mengajak umatnya menyembah Allah.
2. Menjadi contoh kesabaran.
3. Ditelan ikan paus.
4. Menjadi teladan bagi umat.
5. Mukjizat : dapat keluar dari perut ikan paus.
6. Usia: tidak diketahui secara pasti.

21. Nabi Zakaria AS (sekitar 100 tahun sebelum Masehi). Ayah Nabi Yahya.

Latar Belakang
1. Nama asli: Zakaria bin Berekhya.
2. Termasuk keturunan Nabi Sulaiman AS.
3. Menjadi imam dan nabi di Baitul Maqdis (Yerusalem).
4. Hidup pada abad ke-5 SM.

Riwayat Hidup
1. Menerima wahyu dari Allah SWT untuk mengajak umatnya kembali menyembah satu Tuhan.
2. Menyeru umatnya untuk meninggalkan kesyirikan dan kejahatan.
3. Diberkahi dengan kelahiran putra, Nabi Yahya AS, pada usia lanjut.
4. Menghadapi penentangan dan pembunuhan oleh umatnya.

Ajaran dan Pesan
1. Tauhid (menyembah satu Tuhan).
2. Mengajarkan moral dan etika.
3. Menentang kesyirikan dan kejahatan.
4. Mengajak umatnya untuk bertobat.

Keistimewaan
1. Nabi yang saleh dan bijak.
2. Diberkahi dengan putra pada usia lanjut.
3. Menjadi teladan bagi umat.

Akhir Hayat
1. Dibunuh oleh umatnya di Baitul Maqdis.
2. Nabi Zakaria AS meninggal sebagai syahid.

22. Nabi Yahya AS (sekitar 20 tahun sebelum Masehi). Putra Nabi Zakaria.

Latar Belakang
1. Nama asli: Yahya bin Zakaria.
2. Ayahnya, Nabi Zakaria AS, dan ibunya, Elisabet.
3. Keturunan Nabi Ibrahim AS melalui Nabi Sulaiman AS.
4. Lahir di Baitul Maqdis (Yerusalem).

Riwayat Hidup
1. Menerima wahyu dari Allah SWT pada usia muda.
2. Menjadi nabi dan rasul pada usia 30 tahun.
3. Mengajak umatnya menyembah satu Tuhan.
4. Menyeru untuk meninggalkan kesyirikan dan kejahatan.
5. Mengkritik Raja Herodes karena menikahi istri saudaranya.

Ajaran dan Pesan
1. Tauhid (menyembah satu Tuhan).
2. Mengajarkan moral dan etika.
3. Menentang kesyirikan dan kejahatan.
4. Mengajak umatnya untuk bertobat.

Keistimewaan
1. Nabi yang saleh dan bijak.
2. Diberkahi dengan ilmu dan kebijaksanaan.
3. Menjadi teladan bagi umat.
4. Dibaptis oleh Nabi Isa AS.

Akhir Hayat
1. Dibunuh oleh Raja Herodes karena mengkritik pernikahannya.
2. Dipenggal kepalanya sebagai perintah Raja Herodes.
3. Meninggal sebagai syahid.

23. Nabi Isa AS (sekitar 4 M). Putra Maryam.

Biografi Nabi Isa AS (Nabi yang Dibangkitkan)
1. Anak Maryam.
2. Menjadi nabi dan rasul.
3. Menerima wahyu dari Allah.
4. Dibangkitkan ke langit.
5. Usia: tidak mati, dibangkitkan ke langit (QS. Al-Imran: 55)

Mukjizat Nabi Isa AS:
1. Lahir dari perawan Maryam.
2. Berbicara saat masih bayi.
3. Menyembuhkan orang buta dan lumpuh.
4. Menghidupkan orang mati.

Nabi dan Rasul Terakhir

1. Nabi Muhammad SAW (570-632 M).

Nabi dan rasul terakhir, membawa agama Islam.

Usia: 63 tahun (QS. Al-Ahzab: 40)

Mukjizat Nabi Muhammad SAW;
1. Menerima wahyu Al-Qur'an.
2. Menyembuhkan orang sakit.
3. Mengeluarkan air dari jari-jarinya.
4. Membelah bulan.


Sumber

1. Al-Qur'an.
2. Hadits Shahih Bukhari dan Muslim.
3. Kitab "Tafsir Al-Qur'an Al-Karim" oleh Syekh Dr. Shalih bin Fauzan.
4. Kitab "Al-Mulakhkhas Al-Fiqhi" oleh Syekh Dr. Shalih bin Fauzan.
5. Kitab "Sejarah Nabi-Nabi" oleh Ibnu Kathir.

Selasa, 17 Desember 2024

Tadabbur Al Quran Hal. 409

Tadabbur Al-Quran Hal. 409
----------------------------------------------
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

- Al Qur'an Indonesia Tajwid.

- Ar-Rum ayat 46 :

وَمِنْ اٰيٰتِهٖٓ اَنْ يُّرْسِلَ الرِّيٰحَ مُبَشِّرٰتٍ وَّلِيُذِيْقَكُمْ مِّنْ رَّحْمَتِهٖ وَلِتَجْرِيَ الْفُلْكُ بِاَمْرِهٖ وَلِتَبْتَغُوْا مِنْ فَضْلِهٖ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ

Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya adalah bahwa Dia mengirimkan angin sebagai pembawa berita gembira [1174] dan agar kamu merasakan sebagian dari rahmat-Nya dan agar kapal dapat berlayar dengan perintah-Nya [1175] dan (juga) agar kamu dapat mencari sebagian dari karunia-Nya, dan agar kamu bersyukur.

- [1174] Pembawa berita gembira maksudnya ialah awan yang tebal yang ditiup angin lalu menurunkan hujan. Karenanya rahmat Allah dapat dirasakan dengan tumbuhnya benih-benih yang telah disemaikan, menghijaunya tanaman-tanaman serta berbuahnya tumbuh-tumbuhan dan sebagainya.
- [1175] Yaitu dengan izin dan kehendak Allah.

- Tafsir Al Muyassar Ar-Rum ayat 46 :

Di antara bukti-bukti Allah yang menunjukkan bahwa Dia adalah sembahan yang haq semata tiada sekutu bagi-Nya, dan besar-Nya kuasa-Nya adalah bahwa Dia mengirimkan angin di depan hujan sebagai berita gembira karena angin tersebut menggiring awan, maka jiwa manusia bergembira menyambutnya. Dia hendak merasakan mereka terhadap rahmat-Nya dengan menurunkan hujan yang menghidupkan negeri dan manusia, agar perahu-perahu bisa berjalan di laut dengan perintah dan kehendak Allah, agar kalian bisa mencari sebagian dari karunia-Nya melalui perniagaan dan lainnya. Allah melakukan hal itu agar kalian
mensyukuri nikmat-nikmat-Nya dan menyembah-Nya semata.

- Riyāduş şālihin :

Dari Jabir Ra., ia berkata, "Rasulullah Saw. pernah mengirim kami dengan Abu Ubaidah sebagai komandannya, untuk menghadang kafilah dagang Quraisy. Setelah kami sampai di pantai lautan, kami dihadapkan dengan suatu pemandangan yang tampaknya seperti gundukan air. Ketika kami menghampiri, ternyata itu adalah hewan laut yang disebut Anbar (sejenis ikan yang panjang dan besar kepalanya)." Jabir Ra. berkata, "Lalu Abu Ubaidah berkata, ltu adalah bangkai. Kemudian dia melanjutkan, "Namun tidak mengapa, kita adalah utusan Rasulullah Saw. yang mengemban tugas di jalan Allah Swt. dan kalian dalam keadaan terpaksa. Karena itu, kalian boleh memakannya." Jabir Ra. berkata, "Kami menetap di tempat itu selama sebulan dan jumlah kami semuanyan ada tiga ratus orang dan kami menjadi gemuk semuanya (karena makan daging itu)." Jabir Ra. melanjutkan, "Sungguh kami telah mengetahui, saat itu kami mengambil minyaknya dari rongga matanya dan menampungnya dengan tempayan besar. Kemudian kami memotong-motong dagingnya seperti memotong seekor lembu. Kemudian Abu Ubaidah Ra. memanggil tiga belas prajurit untuk ke rongga mata ikan, lalu mereka mengambil kerangkanya dan menegakkannya, kemudian unta kami yang paling besar disuruh berjalan di bawah kerangka ikan tersebut. Lalu kami mengambil daging ikan itu sebagai perbekalan kami dan untuk kami masak. Setelah kami tiba di Madinah. Kami menemui Rasulullah Saw. dan memberitahukan hal itu kepada beliau, maka beliau bersabda, 'ttu adalah rezeki yang diberikan Allah Swt. kepada kalian. Apakah kalian membawa sedikit dagingnya untuk kami makan?" Jabir Ra. berkata, "Lantas kami mengirimkanvdaging tersebut kepada Rasulullah Saw. lalu beliau memakannya." (HR Muslim).
Hadiš di atas mengandung beberapa faedah, antara lain:
(a) Kebolehan melakukan ijtihad dan perubahannya dalam hasil ijtihadnya. Meskipun pada awalnya Abu Ubaidah melarang memakan ikan tersebut, kemudian dia mengubah ijtihadnya sendiri dan menyuruh para sahabat yang lain untuk memakannya.
(b) Allah Swt. melindungi para sahabat dan memuliakannya. Sungguh Allah telah memberikan rezeki pada mereka tatkala Allah Swt. mengetahui kebutuhan dan keikhlasan mereka.
(Dr. Muştafā Salid Al-Khin, Nuzhatul Muttagina Syarhu Riyādis salihina, Juz 1, 1407 H/1987 M: 450-451).

- Hadis Nabawi :

Dari lbnu Umar Ra., ia berkata, "Sesungguhnya Tamim Ad-Dāri bertanya kepada Umar bin A-Khattab Ra. tentang perjalanan di laut, sedangkan di laut itu terdapat perdagangan yang besar, maka ia perintahkan untuk meringkas salat." Allah Swt. berfirman, Dialah Tuhan yang menjadikan kamu dapat berjalan di daratan, (dan berlayar) dilautan.. (Qs Yünus, 10: 22). (HR AI-Baihaqi, Sunanu Al-Baihaqi Al-Kubrā, Juz 3, No. Hadis 5487, 1424 H/2003 M: 220).

- Hadis Qudsi :

Dari Abu Hurairah Ra., ia berkata, Rasulullah Saw., bersabda, "Allah Swt. menjamin bagi orang yang keluar di jalan-Nya tidak ada yang mengeluarkannya kecuali berjihad di jalan-Ku serta beriman kepada-Ku dan membenarkan rasul-Ku, maka ia terjamin untuk Aku masukkarn ke dala surga atau mengembalikannya ke tempatnya yang darinya ia keluar, dan mendapatkan apa yang ia dapatkan berupa pahala dan rampasan perang." (HR An-Nasā). (Isāmuddin As-Sabābati, Jāmiu'1 Ahādisil Qudsiyyati, Jilid 2, t.t: 259).

- Hadis Motivasi QS 30: 44 :

Dari Zaid bin Khalid AJuhani, dia berkata, Pada masa Rasulullah hujan turun maka beliau bersabda: "Apakah tadi malam kalian tidak mendengar perkataan Rabb kalian? Dia berfirman: Tidaklah Aku menganugerahkan suatu nikmat kepada hamba-hamba-Ku kecuali sebagian mereka ada yang kufur dengan nikmat tersebut. Mereka berkata. 'Kani diberi hujan dengan sebab bintang ini don itu. Sementara itu, orang yang beriman kepoda-Ku, dia memuft-Ku karena air yang Aku turunkan maka itulah orang yang beriman kepada-Ku dan kufur terhadap bintang-bintang." Sementara itu, orang yang berkata, 'Kami diberi hujan dengan sebab bintang ini dan itu, adalah orang yang kufur kepada-Ku dan beriman kepada bintang-bíntang." (HR Nasa'i, 1525)

- HADIS NIAGA QS Ar-Rüm, 30: 46 :

Berdagang pada Musim Haji

Dari Abu Umamah At-Taimi, dia berkata, Dahulu aku seorang lelaki yang melakukan sewa-menyewa dalam perkara (perjalanan haji) ini, tetapi orang-orang berkata kepadaku, "Hajimu tidak sah." Kemudian aku menemui lbnu Umar , aku berkata, "Wahai Abu Abdurrahman, aku adalah seorang lelaki yang melakukan sewa-menyewa dalam perkara (perjalanan haji) ini dan orang-orang berkata kepadaku bahwa hajiku tidak sah." Kemudian lbnu Umar berkata, "Bukankah engkau berihram, membaca talbiah, tawaf di Ka'bah, bertolak dari Arafah, dan melempar jumrah?" Aku menjawab, "Ya."ibnu Umar berkata, "Hajimu sah. Telah datang seorang lelaki kepada Nabi dan bertanya seperti yang engkau tanyakan kepadaku. Kemudian Rasulullah # terdiam. Beliau tidak menjawab sampai turun ayat: "Tidak berdosa bagimu mencari karunia (rezeki hasil perniagaan) dari Tuhanmu." Kemudian Rasulullah mengutus seseorang kepadanya (orang yang bertanya) dan membacakan ayat ini. Beliau berkata: "Hajimu sah." (HR Abu Dawud, 1733)

- AMAL NIAGA :

Jika telah selesai menunaikan rukun haji, Anda diperbolehkan melakukan perdagangan dalam rangka mengharapkan karunia Allah.

- Tadabbur Surah Ar-Rum Ayat 42-50 :

Ayat 42-50 menjelaskan hal-hal berikut : 
1. Allah menyuruh kita untuk melakukan penelitian tentang akibat buruk yang menimpa berbagai kaum musyrik sebelumnya. Allah juga  menyuruh kita agar istiqamah dalam menaati-Nya sebelum datang hari kiamat. Kekufuran  pada Allah akan berakibat buruk pada pelakunya. Demikian pula keimanan pada Allah dan amal saleh akan dirasakan kebaikannya oleh orang yang melakukannya. 
2. Di antara tanda kebesaran Allah ialah mengirimkan angin untuk menggiring awan untuk mendapat rahmatnya berupa hujan dan agar kapal dapat berlabuh di lautan supaya dapat  melakukan perdagangan antar pulau/negeri. Tujuannya supaya manusia mensyukuri-Nya. 
3. Allah mengutus Rasul-Rasul-Nya sebelum Nabi Muhammad. Mereka yang menolak dan  memerangi para Rasul tersebut Allah musnahkan dan yang beriman Allah selamatkan. 
4. Allah mengatur sistem hujan sehingga manusia yang mendapatkannya bergembira. Kenapa tidak diperhatikan bagaimana Allah menghidupkan bumi setelah mati? Begitu pula nanti manusia akan dihidupkan kembali. 

Selasa, 03 Desember 2024

Tadabbur Al Quran Hal. 408

Tadabbur Al-Quran Hal. 408
----------------------------------------------
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

- Al Qur'an Indonesia Tajwid.

- Ar-Rum ayat 33 :

وَاِذَا مَسَّ النَّاسَ ضُرٌّ دَعَوْا رَبَّهُمْ مُّنِيْبِيْنَ اِلَيْهِ ثُمَّ اِذَآ اَذَاقَهُمْ مِّنْهُ رَحْمَةً اِذَا فَرِيْقٌ مِّنْهُمْ بِرَبِّهِمْ يُشْرِكُوْنَۙ

Dan apabila manusia ditimpa oleh suatu bahaya, mereka menyeru Tuhannya dengan kembali (bertobat) kepada-Nya, kemudian apabila Dia memberikan sedikit rahmat-Nya [641] kepada mereka, tiba-tiba sebagian mereka mempersekutukan Allah.

- [641] Yang dimaksud dengan "rahmat" disini ialah terlepas dari bahaya itu.

- Tafsir Al Muyassar Ar-Rum ayat 33 :

Bila manusia ditimpa ujian yang berat, maka mereka memohon kepada Rabb mereka dengan ikhlas kepada-Nya agar mengangkat kemudaratan dari mereka. Namun bila Allah merahmati mereka dan mengangkat kesulitan mereka, ternyata sebagian orang dari mereka menghalangi kesyirikannya pada kaki lain, lalu mereka menyembah bersama Allah dengan selainnya.

- Tazkiyyatun Nafs :

Jika kaki seorang hamba sudah mantap berada di tempat persinggahan tobat, maka setelah itu dia beralih ke tempat persinggahan Inãbah (kembali kepada Allah Swt.) Allah Swt. telah memerintahkan Inābah ini di dalam Kitab-Nya, seperti firman-Nya dalam surah Qaf, 50: 6-8. Allah Swt. juga mengabarkan bahwa pahala dan surga-Nya diberikan kepada orang-orang yang takut dan kembali kepada-Nya (QS Qaf, 50: 31-34). Allah Swt. juga mengabarkan bahwa kabar gembira hanya diberikan kepadaborang-orang yang kembali kepada-Nya (QS Az-Zumar, 39: 17). Inābah terbagi menjadi dua macam: Pertama, Inābah kepada Rubübiyyah Allah Swt. Ini merupakan inabah-nya semua makhluk, baik orang Islam maupun kafir, orang baik maupun orang jahat, sebagaimana Allah Swt. berfirman dalam surah Ar-Rūm, 30: 33. Ini merupakan hak siapa pun yang berdoa kepada Allah Swt. saat dia mendapat bahaya. Inābah ini tidak mengharuskan adanya Islam, karena ini juga meliputi orang-orang musyrik dan kafir. Allah Swt. berfirman tentang mereka dalam surah Ar-Rūm, 30: 33-34. Itulah keadaan mereka setelah mereka kembali kepada Allah Swt. Kedua, Inābah kepada Ulūhiyyah Allah Swt. dan ini merupakan inābah-nya wali-wali Allah Swt., yaitu Inābah 'ubūdiyah dan cinta, yang meliputi empat macam: cinta, tunduk, menghadap kepada Allah Swt., dan berpaling darí selain-Nya. Tidak ada sebutan Munib (orang yang ber-inābah) kecuali bagi orang yang menghimpun empat perkara ini. Penyusun Kitab Manāzil As-Sā iin menjelaskan bahwa nābah, menurut bahasa, adalah kembali kepada kebenaran, yang bisa dibagi menjadi tiga macam. Pertama, kembali kepada kebenaran karena ingin perbaikan, sebagaimana kembali kepada kebenaran karena ingin menyatakan kesalahan dan meminta maaf. Karena orang yang bertobat telah kembali kepada Allah Swt. dengan menyatakan kesalahannya dan membebaskan diri dari kedurhakaan kepada-Nya, untuk menyempurnakan hal ini dia harus kembali kepada Allah Swt. dengan usaha dan nasihat agar dia senantiasa taat kepada-Nya. Tidak ada artinya tobat sambil duduk ongkang-ongkang tanpa usaha. Jadi harus ada tobat dan amal saleh, dengan meninggalkan apa yang dibenci Alah Swt. dan mengerjakan apa yang dicintai-Nya. Kedua, kembali kepada Allah Swt. karena ingin memenuhi hak, sebagaimana ia kembali karena ingin menepati perjanjian dengan-Nya. Engkau kembali kepada Allah Swt., pertama, dengan masuk ke dalam ikatan perjanjian dan kedua, engkau memenuhi perjanjian itu. Semua sisi agama merupakan perjanjian dan pemenuhan. Allah Swt. telah membuat perjanjian dengan semua mukallat agar mereka taat kepadaNya. Ketiga, kembali kepada Allah Swt. secara seketika, sebagaimana dorongan untuk memenuhi seruan, yang bisa menjadi benar dengan tiga cara: (a) Merasa putus asa terhadap amal yang dilakukan. Hal ini bisa ditafsiri dengan dua macam penafsiran: Pertama, dengan melihat pelaku yang sebenarnya dan penggerak pertama. Kalau bukan karena kehendak-Nya, tidak ada perbuatan yang muncul dari dirimu. Karena kehendak-Nyalah ada perbuatanmu dan itu bukan karena semata kehendakmu sendiri. Kedua, merasa putus asa akan mendapatkan keselamatan karena amal diri sendiri. Engkau melihat keselamatan ini hanya berasal dari rahmat Allah Swt. dan karunia-Nya. (lbnu'l Qayyim Al-Jauziyyah, Madāriju As-Sālikin Manāzilu lyyāka Na budu wa lyyāka Nasta inu, Juz 1, t.t.: 466-470).

- Riyāduş şālihin :

Dari Abu Hurairah Ra., ia berkata, Rasulullah Saw. bersabda, "Mendekatlah, tujulah kebenaran, dan ketahuilah bahwa sesungguhnya tidak ada seorang pun dari kalian yang selamat karena amalnya. Mereka bertanya, Tidak juga engkau, wahai Rasulullah? Beliau menjawab, Tidak juga aku, kecuali bila Rabbmu melimpahkan rahmat dan karunia padaku." (HR Muslim). Hadis di atas mengandung beberapa faedah, antara lain bahwa amal saleh itu merupakan sebab masuk surga. Namun, kesuksesan amal itu tiada lain dengan karunia, rahmat dan anugerah Allah Swt. (Dr. Mustafā Sa'id Al-Khin, Nuzhatul Muttagina Syarhu Riyādis Şālihina, Juz 1, 1407 H/1987 M: 120).

- Medical Hadiš :

Dari Abu Hurairah Ra., Rasulullah Saw. bersabda, "Sesungguhya telagaku lebih jauh daripada jarak Ailah dengan Adn. Sungguh ia lebih putih daripada salju, dan lebih manis daripada madu yang dicampur susu, jumlah cangkirnya lebih banyak daripada jumlah bintang-bintang.." (HR Muslim no. 604). (Ibnu'l Qayyim Al-Jauziyyah, At-Tibbun Nabawi, t.t.: 275).

- Tibbun Nabawi :

Khasiat Qaşabus Sukkar (Tebu)

Gula adalah barang baru yang tidak pernah dibicarakan para dokter terdahulu. Mereka tidak mengetahuinya dan tidak menyifatinya sebagai bagian dari minuman. Yang mereka kenal adalah madu dan memasukkannya sebagai obat. Tebu bersifat panas dan lembap, bermanfaat untuk mengobati batuk, mengurangi kelembapan, dan melancarkan kencing serta batang paru-paru. Tebu lebih halus daripada gula, bisa membantu mengatasi rasa mual dan menambah produksi mani. Tapi ia juga mengakibatkan sakit kuning. Untuk menetralisirnya bisa digunakan air jeruk yang pahit atau buah delima. Sebagian orang lebih suka gula daripada madu karena suhu panasnya dan minimnya kelembutan. Tentu saja hal ini bagi orang yang memang hendak menghindari madu. Bagaimana pun juga, manfaat madu jauh lebih banyak darí pada manfaat gula, sebab Allah Swt. telah menjadikan madu sebagai penawar dan obat, lauk, dan manisan. (lbnu'l Qayyim Al-Jauziyyah, Zãdu'l Ma adi fi Hadyi Khayri'l bādi,Juz 4, t.t.: 355-356).

- Hadis Motivasi QS 30: 38 :

Dari Muadz 6 dia berkata, Aku pernah mernbonceng di belakarng Nabi . di atas seekor keledai yang diberi nama Uqair. Lalu beliau bertanya: "Wahai Muadz, tahukah kamu apa hak Allah atas para hamba-Nya dan apa hak para harnba atas Allah?" Aku jawab. "Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu." Beliau bersabda: "Sesungguhnya, hak Allah atas para hamba-Nya adalah mereka beribadah kepada Nya dan tidak menyekutukan Nya dengan sesuatu apa pun dan hak para harnba-Nya atas Allah adalah seorang hamba ticdak akan dsiksa selama dia tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun." Lalu aku berkata, "Wahai Rasulullah. bolehkah aku menyampaikan kabar gembira ini kepada manusia?" Beliau menjawab: "Jangan kamu memberitahukan mereka sebab nanti mereka akan berpasrah saja." (HR Bukhari. 2071)

- HADIS NIAGA QS Ar-Rüm, 30: 33 :

Bacaan agar Terhindar dari Marabahaya

Dari Usman bin Affan dia berkata, Aku pernah mendengar Rasulullah bersabda: "Barang siapa yang membaca, Dengan nama Allah, tidak ada sesuatu apa pun yang dapat mencelakakan di Bumi dan di langit dan Dia Malha Mendengar lagi Maha Mengetahui,' sebanyak tiga kali, dia tidak akan tertimpa bencana yang datang tiba-tiba sampai pagi hari. Barang siapa yang membacanyd doa pada pagi hari sebanyak tiga kali, dia tidak akan tertimpa bencana yang datang sore hari." Kemudian Aban bin Usman tertimpa penyakit lumpuh hingga membuat orang-orang yang mendengarkan hadis darinya datang melihat kepadanya. Aban bin Usman berkata, "Mengapa kamu melihat kepadaku? Demi Allah, tídaklah aku berbohong atas Usman dan tidaklah Usman berbohong atas Nabi Namun, pada -tiba sampai hari saat aku tertimpa penyakit, aku sedang dalam keadaan marah hingga aku lupa membacanya." (HR Ibnu Majah, 3869)

- AMAL NIAGA :

1. Bacalah zikir berikut ini di waktu pagi dan petang Anda. "Dengan nama Allah, tidak ada sesuatu apa pun yang dapat mencelakakan di Bumi dan di langit dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."

- Tadabbur Surah Ar-Rum Ayat 33-41 :

Ayat 33-41 menjelaskan: 

1. Di antara sifat manusia ialah apabila mendapat kemudaratan, mereka kembali kepada  Allah. Bila mendapat kesenangan, mereka kufur nikmat. Bila diberi Allah rezeki yang banyak, mereka sombong. Namun, bila dapat kesulitan hidup akibat kesalahan mereka sendiri mereka berputus asa.  
2. Kunci rezeki itu di tangan Allah. Dia akan  lapangkan rezeki orang yang dikehendaki-Nya.  Hal tersebut adalah tanda kebesaran Allah bagi orang yang meyakini / berian pada Allah. 
3. Allah memerintahkan agar kita berbagi dengan karib kerabat, fakir miskin dan orang yang kehabisan bekal perjalanannya (ibnussabil). Itulah konsep pengembangan ekonomi yang diberkahi Allah. Hanya orang yang mengharap ridha Allah yang mampu menerapkannya.  
4. Sistem ekonomi berbasis riba (tambahhan dari pinjaman/bunga), tidak akan mendapat kelebihan/tambahan di sisi Allah. Sedangkan sistem yang berbasis zakat dan infak yang dikeluarkan mengharap ridha Allah yang akan dilipat gandakan keberkahan dan jumlahnya. 
5. Allah menciptakan manusia, memberi mereka rezeki, kemudian mematikan mereka dan  setelah itu menghidupkan mereka kembali. Tidak ada keterlibatan sekutu-sekutu mereka dalamnya sedikitpun. Maha Suci Allah dari apa yang mereka sekutukan.  
6. Kerusakan di darat dan di laut adalah akibat kejahatan dan dosa manusia. Semoga mereka sadar dan kembali kepada Allah. 

Senin, 25 November 2024

Tadabbur Al Quran Hal. 407

Tadabbur Al-Quran Hal. 407
----------------------------------------------
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

- Al Qur'an Indonesia Tajwid.
- Ar-Rum ayat 27 :

وَهُوَ الَّذِيْ يَبْدَؤُا الْخَلْقَ ثُمَّ يُعِيْدُهٗ وَهُوَ اَهْوَنُ عَلَيْهِۗ وَلَهُ الْمَثَلُ الْاَعْلٰى فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۚ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ ࣖ

Dan Dialah yang memulai penciptaan, kemudian mengulanginya kembali, dan itu lebih mudah bagi-Nya. Dia memiliki sifat yang Mahatinggi di langit dan di bumi. Dan Dialah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana.

- Asbabun Nuzul Ar-Rum ayat 27 :

Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Ikrimah bahwa orang-orang kafir merasa heran bahwa Allah akan menghidupkan orang-orang mati. Maka turunlah ayat, "Dan Dialah yang memulai penciptaan, kemudian mengulanginya kembali, dan itu lebih mudah bagi-Nya."

- Tafsir Al Muyassar Ar-Rum ayat 27 :

Hanya Allah semata yang mulai menciptakan makhluk dari ketiadaan kemudian mengembalikannya hidup setelah kematian. Mengembalikan makhluk dalam keadaan hidup setelah mati adalah lebih mudah bagi Allah daripada menciptakannya pertama kali, keduanya sama-sama mudah bagi Allah. Hanya milik-Nya sifat-sifat ketinggian dalam segala apa yang disifatkan kepada-Nya, tiada sesuatu pun yang serupa dengan-Nya, dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat. Dia Mahaperkasa yang tidak terkalahkan, Maha Bijaksana dalam perkataan dan perbuatan-Nya, serta pengaturan segala urusan makhluk-Nya.

- Riyāduş şālihin :

Dari Ušman bin Affan Ra., ia berkata, "Nabi Saw. apabila telah selesai dari menguburkan jenazah, beliau bersabda, "Mintakanlah ampunan untuk saudara kalian dan mohonkanlah keteguhan untuknya, karena sesungguhnya sekarang ia sedang ditanya." (HR Abu Dāwud).
Hadiš tersebut memberikan beberapa faedah di antaranya:
(a) Dianjurkan berdiri sejenak di dekat kuburan setelah menguburkan jenazah untuk mendoakannya agar Allah memberikan ketetapan kepadanya ketika menjawab pertanyaan dua malaikat (di alam kubur). Allah akan mengilhami orang mukmin untuk menjawab pertanyaan tersebut, hingga dia menjawatb, "Allah Tuhanku dan Islam agamaku." Adapun orang kafir akan menjawab, "Aku tidak tahu," sebagaimana diterangkan dalam hadis.
(b) Bahwa pertanyaan dua malaikat di alam kubur benar adanya.
(Dr. Mustafā Said Al-Khin, Nuzhatul Muttaqina Syarhu Riyādis Şālihina, Juz 1, 1407H/1987 M: 711).

- Hadiš Qudsi :

Dari Abu Hurairah Ra., ia berkata, Rasulullah Saw. bersabda, "Sesungguhnya kenikmatan yang pertama kali ditanyakan kepada seorang hamba pada hari kiamat adalah dikatakan kepadanya, "Bukankah Kami telah menyehatkan badanmu dan memberimu minum dengan air dingin?" (Mustafā bin Adawi, As-Sahihul Musnad minal Ahādisil Qudsiyyati, t.t: 130).

- Hadis Nabawi :

Dari Abdullah Ra., ia berkata, "Sesungguhnya kalian menganggap ayat-ayat (tanda-tanda kebesaran Allah) ini sebagai azab, padahal kami menganggapnya pada masa Rasulullah Saw.-sebagai berkah. Kami pernah makan bersama Nabi Saw., dan kami mendengar (suara) tasbih makanan tersebut. Kemudian Nabi Saw. diberi sebuah bejana (yang berisi sedikit air) dan meletakkan tangan di dalamnya, lalu keluarlah air dari jari-jemarinya. Maka Nabi Saw. bersabda, "Marilah kita berwudu yang diberkahi ini, dan berkah itu turun dari langit" sampai kami semua selesai berwudu sehingga kami semua dapat berwudu (air tetap mengalir). (HR At-Tirmiži, Sunan At-Tirmiži, Juz 5, No. Hadis 3633, 1395 H/1975 M: 597).

- HADIS NIAGA QS Ar-Rüm, 30: 28 :

Tidak Khawatir dengan Kemiskinan

Dari Abu Darda dia berkata, Rasulullah keluar mendatangi kami. Ketika itu, kami sedang menyebut-nyebut masalah kemiskinan yang sangat kami khawatirkan. Melihat hal itu, Rasulullah pun bertanya: "Apakah kalian takut miskin? Demi Zat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sungguh akan dilimpahkan kepadamu kekayaan dunia hingga kekayaan tersebut mampu memalingkan hati salah seorang di antara kamu. Demi Allah, sungguh aku telah meninggalkannmu dalam keadaan putih bersih, malam harinya sama dengan siang harinya." Abu Darda berkata, "Demi Allah, sungguh benar yang diucapkan Rasulullah Demi Allah, beliau meninggalkan kami dalam keadaan putih bersih, malam harinya sama dengan siang harinya." (HR Ibnu Majah, 5)

- AMAL NIAGA :

1. Janganlah khawatir dengan kemiskinan karena Allah telah mengatur dan menetapkan rezeki sejak Anda berada dalam rahim ibu.
2. Bersedekahlah kepada orang-orang yang membutuhkan. Janganlah khawatir harta Anda akan berkurang. Rasulullah memberi jaminan bahwa sedekah tidak akan mengurangi harta.

- Tadabbur Surah Ar-Rum Ayat 25-32 :

1. Ayat 25-27 meneruskan tanda-tanda kebesaran Allah sebelumnya. 
2. Langit dan bumi ini berdiri atas dasar kehendak Allah. Nanti pada hari kiamat Dia panggil manusia sekali panggil, maka tiba-tiba mereka keluar dari kubur. Hal tersebut karena semua yang ada di langit dan bumi adalah milik-Nya dan semuanya tunduk pada-Nya. 
3. Allah mengawali penciptaan manusia, kemudian Ia mengulanginya dengan sangat mudah. Sebab itu, tidak pantas bagi-Nya sekutu di langit ataupun di bumi. Dia Mahaperkasa lagi Mahabijaksana. 
4. Ayat 28-32 menjelaskan konsep syirik itu tidak logis. Untuk manusia saja tidak pantas,  apalagi untuk Allah. Seorang tuan tidak akan  mau membagikan apa saja yang dimilikinya kepada budaknya dengan pembagian yang sama. Allah lebih tidak mau lagi berbagi ketuhanan-Nya dengan makhluk-Nya, karena mereka adalah hamba-Nya dan Pencipta mereka. Sebab itu, konsep syirik tidak didasari nalar yang benar dan hanya mengikuti hawa nafsu belaka.  Perbuatan syirikan itu adalah sebab seseorang  disesatkan Allah. 
5. Islam adalah agama yang lurus yang diciptakan Allah sesuai dengan fitrah manusia. Namun, kebanyakan manusia tidak mau mempelajarinya. Sebab itu, kembalilah kepada Allah,  bertakwa kepada-Nya, tegakkan salat dan janganlah seperti kaum musyrik yang mengubah  dan meninggalkan Islam, nanti akan terpecah  menjadi berbagai golongan dan setiap golongan bangga dengan golongannya sendiri. 

Minggu, 17 November 2024

Kemana Masa Mudaku Melangkah?

One Day One Hadits (325)
------------------------------------------
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Kemana Masa Mudaku Melangkah?

عن أبي هريرة رضي اللَّه عنه، رسول اللَّهِ صَلَّى اللهُ عليه وسلم قال :
سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمْ اللهُ فِي ظِلِّهِ يَوْمَ لاَ ظِلَّ إِلاَّ ظِلُّهُ: اْلإِمَامُ الْعَادِلُ، وَشَابٌّ نَشَأَ بِعِبَادَةِ اللهِ، وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِي الْمَسَاجِدِ، وَرَجُلاَنِ تَحَابَّا فِي اللهِ اجْتَمَعَا عَلَيْهِ وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ، وَرَجُلٌ دعته امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصِبٍ وَجَمَالٍ فَقَالَ: إِنِّيْ أَخَافُ اللهَ، وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ فَأَخْفَاهَا حَتَّى لاَ تَعْلَمَ شِمَالُهُ مَا تُنْفِقُ يَمِيْنُهُ، وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللهَ خَالِيًا فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ

Dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda,
“Ada tujuh golongan yang akan dinaungi oleh Allah dengan naungan ‘Arsy-Nya pada hari dimana tidak ada naungan kecuali hanya naungan-Nya semata. Mereka adalah pemimpin yang adil, pemuda yang tumbuh besar dalam beribadah kepada Rabbnya, seseorang yang hatinya senantiasa terpaut pada masjid, dua orang yang saling mencintai karena Allah; keduanya berkumpul berpisah karena Allah, seorang laki-laki yang diajak (berzina) oleh seorang wanita yang berkedudukan lagi cantik lalu mengatakan, ‘Sungguh aku takut kepada Allah’, seseorang yang bersedekah lalu merahasiakannya sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang disedekahkan oleh tangan kanannya, dan orang yang berdzikir kepada Allah di waktu sunyi, lalu berlinanglah air matanya” (Hadits shahih. Diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim).

Pelajaran yang terdapat di dalam hadist:

1. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengabarkan ganjaran yang didapatkan oleh pemuda yang tumbuh besar dalam beribadah kepada Rabbnya sebagai bentuk kasih sayang beliau kepada para pemuda, agar mereka semangat menghamba kepada Rabb alam semesta.

2. Bahwa salah satu golongan orang yang mendapatkan naungan ‘Arsy Allah pada hari akhir adalah pemuda yang tumbuh besar dalam beribadah kepada Rabbnya. Pada hari itu, manusia dikumpulkan di padang Mahsyar. Matahari didekatkan sedekat satu mil dari mereka, sehingga manusia berkeringat, hingga keringat tersebut menenggelamkan mereka sesuai dengan amalan masing-masing ketika di dunia ini. Maka, betapa beruntungnya orang-orang yang mendapatkan naungan ‘Arsy Allah saat itu, karena demikian panas terasa.

3. Bahwa maknanya adalah pemuda yang saat masa muda, kebaikannya lebih banyak dan keburukannya lebih sedikit dibandingkan dengan pemuda lain yang tumbuh tidak dalam ketaatan kepada Allah. Lalu saat-saat tuanya dan akhir hidupnya, iapun taat kepada Rabbnya.

4. Bahwa maknanya adalah pemuda yang terdidik dalam ketaatan kepada Allah. Sejak kecilnya ia tumbuh berkembang di atas ketaatan tersebut, sehingga ketika sampai usia muda, ia disibukkan dengan ketaatan, bahkan ia habiskan waktu mudanya dalam ketaatan kepada Rabbnya. Hingga iapun diganjar dengan mendapatkan naungan ‘Arsy Allah pada hari Akhir, karena langgengnya dalam menjaga diri dan mengendalikan hawa nafsu agar tidak berbuat sesuatu yang menyelisihi perintah Rabbnya.

Tema hadist yang berkaitan dengan Al qur'an :

- Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah sosok utusan Allah yang paling semangat dalam mendidik para pemuda. Beliau memiliki kasih sayang yang sangat besar terhada umat ini. Beliau tidak ingin sedikitpun mereka terluput dari kebaikan.

لَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مِنْ أَنْفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ

“Sungguh telah datang kepada kalian seorang Rasul dari kaum kalian sendiri, berat terasa olehnya penderitaan kalian, sangat menginginkan (keimanan dan kebaikan) bagi kalian, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin” (At-Taubah: 128).