بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Selasa, 18 Juli 2023

RUH YANG TERTOLAK DI LANGIT, DAN TAHUKAH KAMU APAKAH SIJJIN ITU?

Tematik (155)
---------------------
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

RUH YANG TERTOLAK DI LANGIT, DAN TAHUKAH KAMU APAKAH SIJJIN ITU?

Allah Ta'ala berfirman.: 
كَلَّا إِنَّ كِتَابَ الْفُجَّارِ لَفِي سِجِّينٍ  وَمَا أَدْرَاكَ مَا سِجِّينٌ  كِتَابٌ مَرْقُومٌ  وَيْلٌ يَوْمَئِذٍ لِلْمُكَذِّبِينَ

"Sekali-kali jangan curang, karena sesungguhnya kitab orang yang durhaka tersimpan dalam Sijjin. Tahukah kamu apakah Sijjin itu? ialah kitab yang tertulis. Kecelakaan besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan"

(QS. Muthaffifin : 7-10)

Sijjin adalah nama Kitab yang mencatat segala perbuatan orang-orang yang durhaka. Diambil dari kata dasar as-sijnu yang bermakna penjara yang sangat sempit. Sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah dalam hadist Bara' bin 'Azib, ruh orang-orang kafir dan fasik ditolak oleh langit. Allah Kemudian memerintahkan para malaikat untuk mencampakkannya ke Sijjin, yaitu di sebelah penjara yang sempit pada lapisan bumi yang paling bawah, (lihat pula Al-Furqan: 13).

(Tafsir Ibnu Katsir, 8/ 349-350) 

...Sesungguhnya seorang hamba yang kafir jika menjelang berakhirnya kehidupan di dunia dan menuju akhirat, turunlah para Malaikat dari langit yang berwajah buruk. Para Malaikat itu membawa kain yang kumal/kasar. Para Malaikat itu duduk di dekatnya sejarak pandangan matanya. Kemudian datanglah Malaikat maut hingga duduk di dekat kepalanya dan berkata: Wahai jiwa yang buruk, keluarlah menuju kemarahan dan kemurkaan dari Allah. Maka ruh itu pun bercerai berai terpisah dalam jasadnya. Malaikat maut pun mencabut ruh itu bagaikan dicabutnya besi untuk membakar daging dari bulu domba yang basah. Kemudian segera diambil ruh itu oleh Malaikat maut dan tidaklah ditinggalkan sekejap mata pun hingga diletakkan pada kain kasar itu. Keluarlah aroma busuk bagaikan bangkai terburuk yang pernah ditemukan di muka bumi.

Kemudian para Malaikat itu pun naik dengan membawa ruh itu (ke langit). Tidaklah berpapasan dengan sekelompok Malaikat kecuali Malaikat-Malaikat yang dilewatinya berkata: Ruh siapakah yang buruk ini? Mereka berkata: Ini adalah fulan bin fulan, disebutkan dengan nama terburuk yang pernah disandangnya di dunia. (Demikian terus berlangsung) hingga sampai di langit dunia. Para Malaikat itu minta dibukakan pintu langit, namun tidaklah dibukakan. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam membaca:

لَا تُفَتَّحُ لَهُمْ أَبْوَابُ السَّمَاءِ وَلَا يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ حَتَّى يَلِجَ الْجَمَلُ فِي سَمِّ الْخِيَاطِ 

Tidaklah dibukakan untuk mereka pintu-pintu langit, dan mereka tidak akan masuk Surga hingga unta masuk ke lubang jarum (QS. al-A'raaf: 40)

Allah Azza Wa Jalla berfirman: Tuliskanlah kitabnya di Sijjin di lapisan bumi paling bawah. Kemudian dilemparkanlah ruhnya begitu saja. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam membaca:

وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَكَأَنَّمَا خَرَّ مِنْ السَّمَاءِ فَتَخْطَفُهُ الطَّيْرُ أَوْ تَهْوِي بِهِ الرِّيحُ فِي مَكَانٍ سَحِيقٍ 

Dan barangsiapa yang berbuat syirik kepada Allah, seakan-akan ia terjatuh dari langit kemudian disambar oleh burung atau terbang tertiup angin ke tempat yang jauh (QS. al-Hajj: 31)

Kemudian dikembalikanlah ruhnya pada jasadnya. Kemudian datanglah dua Malaikat yang mendudukkannya dan berkata: Siapa Rabbmu. Orang itu berkata: Hah... hah... aku tidak tahu. Kedua Malaikat itu berkata: Apa agamamu? Orang itu berkata: Hah... hah... aku tidak tahu. Kedua Malaikat itu berkata: Siapakah laki-laki ini yang diutus kepada kalian? Orang itu berkata: Hah... hah... aku tidak tahu. Kemudian penyeru di langit berseru: Orang itu telah berdusta. Hamparkanlah untuknya (permadani) dari Neraka dan bukakanlah untuknya pintu menuju Neraka sehingga ia bisa merasakan hawa panasnya. Disempitkan kuburnya (menghimpitnya) hingga tulang-tulang rusuknya berantakan. Kemudian datanglah seorang laki-laki yang berwajah buruk berpakaian buruk berbau busuk berkata: 'Bergembiralah dengan hal-hal yang membuatmu bersedih. Ini adalah harimu yang sebelumnya telah dijanjikan untukmu.' Orang itu berkata: Siapakah engkau yang berwajah buruk ini? Lelaki itu berkata: 'aku adalah amalanmu yang buruk.' Orang itu berkata: Wahai Rabbku, janganlah engkau tegakkan hari kiamat." 

(HR. Ahmad, Abu Daud, Shahih Al-Jami' Ash-Shaghir no.1676, dari Al-Bara' bin 'Azib) 

Wallahu A'lam