بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Minggu, 16 Juli 2023

13 Ciri Dukun yang Mengaku Sebagai Ustadz

Tematik (154)
---------------------
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

13 Ciri Dukun yang Mengaku Sebagai Ustadz

Sebagian kita mungkin merasa bingung dan kurang mengerti cara membedakan antara dukun dan bukan dukun. Karena seringkali si dukun juga membaca ayat-ayat Al Qur’an untuk mengelabui pasiennya agar dikira bukan dukun. Syaikh Wahid Abdussalam Bali menjelaskan kepada kita 13 ciri dukun yang sangat kentara diantaranya ialah :

1. Dukun biasanya akan menanyakan nama pasien dan nama ibunya (biasanya ditanyakan pula weton/hari kelahiran lengkap dengan pasarannya contoh Jum’at Kliwon, atau Kamis Wage dll-pent).

2. Dukun biasanya meminta benda yang mengandung jejak pasien seperti pecinya, sapu tangan dll.

3. Terkadang dukun meminta jenis hewan dengan kriteria tertentu (kalau di jawa biasanya ayam cemani yaitu ayam dengan warna kulit serba hitam) untuk disembelih dengan tanpa menyebut nama Allah. Kadang darahnya dilumurkan pada bagian tubuh yang sakit, atau kadang dibuang dilokasi tertentu.

4. Dukun biasanya menulis rajah-rajah.

5. Dukun biasanya membaca mantra atau rajah yang tidak difahami maknanya.

6. Dukun biasanya memberi pada pasien kantung berisi tulisan atau nomor-nomor atau simbol-simbol tertentu.

7. Dukun biasanya memerintahkan pasien untuk menyendiri di kamar tertutup yang tidak terkena sinar matahari dalam jangka waktu tertentu (bisa disebut patigeni).

8. Dukun biasanya meminta pasien agar tidak bersentuhan dengan air selama biasanya 40 hari. Ini menunjukkan bahwa jin yang dimintai tolon adalah dari jenis jin nasrani.

9. Dukun biasanya memberikan pada pasien benda tertentu yang harus ditanam di dalam tanah.

10. Dukun biasanya memberikan pasien kertas untuk dibakar sebagai wewangian.

11. Dukun biasanya berkomat-kamit membaca japa mantra yang tidak difahami maknanya.

12. Dukun biasanya sebelum ditanya ia akan memberitahu nama pasien dan kesulitan yang sedang dihadapi.

13. Dukun biasanya memberi huruf-huruf yang terpotong diberbagai media kemudian menyuruh untuk meminumnya. (Ash Shorimul Battar Fit Tasodda Lis saharotil Aysror : 77-78).