بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Minggu, 06 Agustus 2023

Tadabbur Al-Quran Hal. 326

Tadabbur Al-Quran Hal. 326
----------------------------------------------
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

- Al Qur'an Indonesia Tajwid.

- Al-Anbiya' ayat 57 :

وَتَاللّٰهِ لَاَكِيْدَنَّ اَصْنَامَكُمْ بَعْدَ اَنْ تُوَلُّوْا مُدْبِرِيْنَ

Dan demi Allah, sungguh, aku akan melakukan tipu daya terhadap berhala-berhalamu setelah kamu pergi meninggalkannya. [532]

- [532] Ucapan-ucapan itu diucapkan Nabi lbrahim alaihissalam dalam hati saja. Maksudnya, Nabi lbrahim akan menjalankan tipu dayanya untuk menghancurkan berhala-berhala mereka setelah mereka meninggalkan tempat-tempat berhala itu.

- Tafsir Al Muyassar Al-Anbiya' ayat 57 :

Demi Allah, sungguh aku akan memperdaya dan menghancurkan berhala-berhala kalian, sesudah kalian pergi berpaling darinya.

- Riyadus Salihin Al-Anbiya' ayat 57 :

Dari Abu Sa'id Al-Khudriy Ra., dia berkata, "Aku mendengar Rasulullah Saw. bersabda, Barangsiapa di antara kamu melihat kemungkaran, hendaklah ia mencegah kemungkaran itu dengan tangannya. Jika tidak mampu, hendaklah mencegahnya dengan lisan, jika tidak mampu juga, hendaklah ia mencegahnya dengan hati. Itulah selemah-lemah iman" (HR Muslim). (An-Nawawi, Riyādus Sālihin, No. Hadis 184, 2010 M: 78).

- Kisah Nabi & Rasul :

Ketika lbrāhim As. hendak memperlihatkan dan membuka mata kaumnya, bahwa betapa lemah dan tak berdayanya berhala-berhala yang mereka sembah, Ibrāhim mencari cara untuk mengemukakan argumen kepada mereka. Mulailah Ibrahim As. mencari kesempatan yang tepat supaya bisa berbuat terhadap berhala-berhala yang mereka sembah. la memandang sekilas ke bintang-bintang lalu berkata, "Sesungguhnya aku sakit." Tujuannya agar mereka menghindari dirinya ketika mereka mendengar sakit itu.

Ibrahim As. berbuat seperti itu agar bisa sampai ke tempat berhala-berhala mereka.

Waktu itu mereka memiliki hari besar (yang mereka rayakan satu kali pada setiap tahun). Mereka semua keluar untuk merayakannya.Tatkala mereka keluar, Ibrahim As. segera menuju tempat berhala-berhala mereka secara diam-diam sambil mengatakan, -Demi Allah, sungguh, aku akan melakukan tipu daya terhadap berhala-berhalamu setelah kamu pergi meninggalkannya. Ucapan lbrahim As. ini terdengar oleh orang yang lemah (yang tidak ikut dalam perayaan) di kalangan mereka dan orang yang paling akhir keluar.
la pun menuju berhala-berhala yang berada di sebuah ruangan yang sangat besar. Berhala-berhala itu ditempatkan berjajar, setiap satu berhala (yang besar) di sampingnya berhala yang kecil sampai penuh. Setelah mereka menganggap cukup menyajikan makanan-makanan di hadapan berhala-berhala itu, mereka berkata, "Kami tinggalkan (untuk) tuhan-tuhan hingga kami kembali, silakan untuk dimakan."

Ketika lbrahim As. melihat makanan-makanan yang disajikan di hadapan berhala-berhala mereka itu, Ibrahim As. berkata, "Kenapa kalian tidak memakannya?" Ketika tidak ada salah satu pun yang menjawab, ia berkata, "Kenapa kalian tidak bicara?" Lalu dihadapinya (berhala-berhala) itu sambil memukulnya dengan tangan kanannya. la menghancur-leburkannya dengan kapak di tangan kanannya dan tidak ada yang tersisa kecuali berhala yang paling besar.

Lalu Ibrahim As. meletakkan kapak yang ia gunakan itu pada tangan berhala tersebut.

Ibrahim As, pun pergi meninggalkannya. Ketika kaumnya kembali (dari perayaan itu) dan melihat apa yang terjadi pada berhala-berhala mereka, mereka pun terpana melihatnya dan menganggapnya bagai masalah yang sangat serius. Mereka berkata, Siapakah yang melakukan (perbuatan) ini terhadap tuhan-tuhan kami? Sungguh, dia termasuk orang yang zalim.' (lbnul Ašir Al-Jazari, A-Kāmil fit Tārikhi, Jilid 1:74-75). 

- Riyāduş şālihin :

Dari Abu Sa'id Al-Khudriy Ra., dia berkata, Aku mendengar Rasulullah Saw. bersabda, "Barangsiapa di antara kamu melihat kemungkaran, hendaklah ia mencegah kemungkaran itu dengan tangannya. Jika tidak mampu, hendaklah mencegahnya dengan lisan, jika tidak mampu juga, hendaklah ia mencegahnya dengan hati. Itulah selemah-lemah iman," (HR Muslim).

Hadiš di atas memberikan faedah:

(a) Wajib mengubah kemungkaran dengan fasilitas atau perantara apa saja yang memungkinkan.

(b) Manfaat dari mengingkari kemungkaran dengan hati adalah membenci kemungkaran dan mengingatkan diri kita untuk
selalu mengingkarinya.

(c) Memerintahkan kebaikan dan menolak kemungkaran merupakan urusan umat Islam yang sifatnya kemasyarakatan, karena hal tersebut fardu kifayah (perkara wajib yang dilakukan oleh sebagian umat Islam).

(d) Disebutkan bahwa hadis di atas merupakan sepertiga ajaran Islam, karena mencakup perintah atas kebaikan dan penolakan terhadap kemungkaran. Adapula yang mengatakan bahwa hadis itu mencakup seluruh ajaran Islam, karena amalan-amalan syariat itu ada yang sifatnya kebaikan yang wajib untuk dikerjakan, ada pula kemungkaran yang wajib ditinggalkan.
(Dr. Muştafā Sa'id Al-Khin, Nuzhatul Muttaqina Syarhu Riyādis Şālihina, Juz 1, 1407 H/1987 M: 208).

- Hadis Nabawi :

Dari Abu Hurairah Ra., dia berkata, "(tentang pemberian syafaat Nabi Saw.) Rasulullah Saw. bersabda, "...Pergilah menemui lbrahim!" Lalu mereka menemui Ibrahim As. seraya berkata, "Wahai lbrahim! Engkau adalah nabi Allah dan khalil-Nya dari penduduk bumi, mintakanlah syafaat untuk kami kepada Rabbmu? Tidakkah engkau lihat keadaan kami?" Lalu beliau menjawab, "Sungguh, satu hari Rabbku telah marah dengan kemarahan yang belum pernah marah sebelumnya seperti itu dan tidak juga marah setelahnya seperti itu. Aku dahulu pernah berdusta dengan tiga kedustaan lalu beliau sebutkan hal tersebut, diriku sendiri pun butuh syafaat..." Dalam riwayat
melalui jalur Abu Zurah, terdapat tambahan dalam kisah lbrahim As. yang menyebutkan perkataan Ibrahim tentang sebuah planet, "Inilah Rabbku." juga perkataan Ibrahim As. berkenaan dengan tuhan-tuhan sembahan orang-orang musyrik (dari kaumnya) "Bahkan yang telah menghancurkannya adalah (patung) yang paling besar ini," juga perkataan Ibrahim As. "Sesungguhnya aku sakit." Beliau bersabda, "Demi Zat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, sesungguhnya jarak antara dua daun pintu dari daun-daun pintu surga adalah bagaikan jarak antara Mekah dan Hajar atau Hajar dan Mekah." (HR Muslim, Sahih Muslim, No. Hadis, 327, 1412 H/1991 M: 184).

- Nasihat & Pelajaran :

Apa yang dikatakan oleh Raja Namruz beserta pengikutnya terhadap Ibrahim As. setelah ternyata berhala-berhala yang dijadikan sesembahan mereka hancur lebur, "Sungguh dia termasuk orang yang zalim," seandainya mereka benar-benar berpikir dan menggunakan akal sehat, maka apa yang mereka lakukan akan menjadi sebuah bukti yang nyata bagi mereka. Mengapa tuhan-tuhan yang mereka sembah selama ini dapat dihancurkan? Apabila benar berhala-berhala itu tuhan mereka, kenapa mereka tidak kuasa membela diri dari orang yang hendak merusaknya. Akan tetapi, karena kebodohan mereka, kurangnya pemikiran mereka, terlalu sesat dan kufur, mereka malah mengatakan,..Siapa yang melakukan
(perbuatan) ini terhadap tuhan-tuhan kami? Sungguh dia termasuk orang yang zalim. (Abu'l Fidā Al-Qurasyi, Qisaşu'l Anbiyā 1417H/1977 M: 176).

- Penjelasan Surah Al-Anbiya' Ayat 45-57 :

Ayat 45-47 menjelaskan bahwa Rasul Saw. memberikan peringatan kepada manusia dengan Al-Qur’an. Orang-orang yang tersumbat telinganya tidak akan bisa mendengarkan peringatan tersebut. Kemudian, azab dunia tidak seberapa dibandingkan dengan azab akhirat yang akan mereka rasakan. Di akhirat nanti semua amal manusia akan  ditimbang seadil adilnya.  Manusia sedikit pun tiada akan dizalimi dan tidak ada satupun amal kebaikan dan kenburukan mereka yang terlupakan Allah kendati hanya sebesar inti atom.

Ayat 48 -50 menjelaskan bahwa Allah berikan kepada Musa dan Harun Kitab Taurat yang membedakan antara hak dan batil dan menjadi cahaya dan peringatan bagi kaum yang bertakwa. Mereka adalah orang-orang yang takut pada Allah kendati tidak dapat melihat-Nya dan juga takut pada peristiwa kiamat. Demikian juga Al-Qur’an sebagai peringatan yang penuh berkah. Diturunkan  Allah dari sisi-Nya. Apakah masih diingkari?

Ayat 51-57 menjelaskan pertarungan Ibrahim dengan kaumnya yang mencintai kemusyrikan daripada tauhid. Allah telah anugerahkan kepadanya kecerdasan sebelum diangkat jadi Rasul-Nya. Ia mengeritik bapak dan kaumnya  yang menyembah berhala. Mereka menyembahnya karena mengikuti tradisi nenek moyang belaka. Lalu Ibrahim menjelaskan bahwa mereka dalam keadaan sesat yang nyata.

Mereka menolak ajaran tauhid yang dibawa Ibrahim.  Lalu Ibrahim jelaskan bahwa konsep tauhid itu datang dari Pencipta langit dan bumi. Ibrahim  adalah saksinya. Melihat penolakan yang tidak logis itu, Ibrahim merancang sebuah strategi yang sangat cerdas.