بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Kamis, 10 Agustus 2023

Tadabbur Al-Quran Hal. 327

Tadabbur Al-Quran Hal. 327
----------------------------------------------
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

- Al Qur'an Indonesia Tajwid.

- Al-Anbiya' ayat 69 :

قُلْنَا يَا نَارُ كُوْنِيْ بَرْدًا وَّسَلٰمًا عَلٰٓى اِبْرٰهِيْمَ ۙ

Kami (Allah) berfirman, “Wahai api! Jadilah kamu dingin, dan penyelamat bagi Ibrahim!”

- Tafsir Al Muyassar Al-Anbiya' ayat 69 :

Maka Allah menolong Rasul-Nya dan berkata kepada api: Jadilah dingin dan keselamatan bagi lbrahim. Karena itu, Ibrahim tidak mendapat suatu hal yang menyakitkan dan tidak pula terkena suatu yang dibenci di dalamnya.

- Hadis Sahih Al-Anbiya' ayat 69 :

Dari lbnu 'Abbās Ra., ia berkata, "Hasbunalläh wa ni'mal wakil," adalah ucapan brahim As. ketika dilemparkan ke api. Juga diucapkan oleh Nabi Saw. ketika orang-orang kafir berkata, 'Sesungguhnya kami telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kalian, karena itu takutlah kepada mereka". Akan tetapi, perkataan itu menambah keimanan (Nabi dan para sahabat) sembari menjawab, Cukuplah Allah menjadi penolong kami dan Dialah sebaik-baik Pelindung'. (HR Bukhari, Al-Jämi'u Sahihul Bukhāri, Juz 3, No. Hadis 4563: 211)

- Tafsir Ibnu Kasir :

Ketika argumen-argumen mereka telah dikalahkan, maka semakin tampaklah kele-mahan mereka. Kebenaran telah muncul dan kebatilan telah sirna. Mereka mencoba menggunakan kekuasaan mereka seraya berkata, "Bakarlah dia dan bantulah tuhan-tuhan kalian, jika kalian benar-benar hendak berbuat." Lalu mereka mengumpulkan kayu bakar yang sangat banyak. As-Suddi berkata, "Seandainya saat itu ada seorang wanita yang sakit, niscaya ia akan ber-nażar jika sembuh, ia akan membawa kayu bakar untuk membakar lbrahim As. Kemudian mereka mengumpulkannya di sebuah tanah yang luas dan membakar kayu-kayu tersebut. Api menyala semakin membesar dan membumbung tinggi yang tidak ada satu pun api yang pernah dinyalakan seperti itu sebelumnya. Mereka menempatkan Ibrahim As. di atas alat pelempar batu atas petunjuk seorang laki-laki Arab penunggang kuda dari bangsa Kurdi. Lalu Allah Swt. menenggelamkannya dipermukaan bumi dalam keadaan menyombongkan diri hingga hari kiamat. Ketika mereka melemparkannya (ke tengah-tengah api tersebut), maka lbrahim As berdoa, "Cukuplah Allah bagiku, dan Dia sebaik-baikbpenolong." Al-Hāfiż Abu Ya'lā meriwayatkan dari Abu Hurairah Ra., ia berkata, Rasulullah Saw. bersabda, "Tatkala lbrahim As. dilemparkan ke dalam api tersebut, maka ia berdoa, Ya Allah, sesungguhnya Engkau itu hanya ada satu di langit, sedangkan aku pun sendirian di bumi menyembah-Mu." Allah Swt. berfirman, .Wahai api! Jadilah kamu dingin, dan penyelamat bagi lbrahim. artinya, tidak ada api yang tersisa di bumi kecuali ia akan dipadamkan. Ka'ab Al-Ahbar berkata, "Pada saat itu juga tidak ada seorang pun yang membawa api bermanfaat dan api itu tidak membakar Ibrahim kecuali belenggunya." Aś-Sauri meriwayatkan dari Ali bin Abu Talib mengenai firman Allah Swt., (Allah) berfirman, 'Wahai api! Jadilah kamu dingin, dan penyelamat bagi lbrahim,', ia berkata, "Api itu menjadi dingin sampai hampir saja api itu membunuhnya." Qatādah mengatakan, "Pada hari itu tidak ada seekor hewan pun yang datang kecuali mereka akan memadamkan api, kecuali cicak." Az-Zuhri berkata, "Nabi Saw. memerintah untuk membunuhnya (cicak) dan beliau Saw. menamakannya dengan sebutan Fuwaisiq (hewan fasik kecil)." (Ibnu Kaśir, Tafsirul Qur'anil Azimi, Jilid 9, 1421 H/2000 M: 415-418).

- Riyāduş Sälihin :

Dari Abu Hurairah Ra., Nabi Saw. bersabda, "Ada tujuh golongan yang akan mendapatkan naungan Allah, pada hari tidak ada naungan selain naungan-Nya. Yaitu seorang imam yang adil, pemuda yang tumbuh dalam ibadah kepada Allah, seorang laki-laki yang hatinya selalu terpaut dengan masjid, dua orang yang saling mencintai karena Allah, mereka berkumpul dan berpisah karena-Nya, seorang laki-laki yang dirayu oleh wanita bangsawan lagi cantik untuk berbuat mesum, lalu ia menolak seraya berkata, Aku takut kepada Allah.' Dan seorang yang bersedekah dengan diam-diam, sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang disedekahkan oleh tangan kanannya. Dan yang terakhir adalah seorang yang meneteskan air mata saat berziki, mengingat, dan menyebut nama Allah dalam kesunyian." (HR Al- Bukhāri-Muslim).

Hadiš di atas memberikan faedah :

keutamaan orang yang merasa tenteram bersama Allah Swt. dengan cara ibadah dan mengingat-Nya kemudian ia menangis karena takut dan mengharapkan pahala dari-Nya. Dengan takut dan menangisnya seorang hamba, Allah Swt. akan memberikan rasa aman dan kebahagiaan pada hari kiamat. (Dr. Muştafā Sa'id Al-Khin, Nuzhatul Muttaqina Syarhu Riyādis Sālihina, Juz 1,1407 H/1987 M).

- Hadis Nabawi : 

Dari lbnu Abbās Ra., ia berkata, "Hasbunallāh wa ni'mal wakil," adalah ucapan lbrahim As. ketika dilemparkan ke api. Juga diucapkan oleh Nabi Saw. ketika orang-orang kafir berkata, 'Sesungguhnya kami telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kalian, karena itu takutlah kepada mereka. Akan tetapi, perkataan itu menambah keimanan (Nabi dan para sahabat) sembari menjawab, "Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Dialah sebaik-baik Pelindung." (HR Al-Bukhāri, Al-Jāmi'u Sahihu' Bukhāri, Juz 3, No. Hadis,4563:211).

- Hadiš Qudsi :

Dari Anas bin Malik Ra. dia berkata, "Aku mendengar Nabi Saw. bersabda, Allah Swt. berfirman, "Apabila Aku menguji hamba-kKu dengan penyakit pada kedua matanya, kemudian ia mampu bersabar, maka Aku akan menggantinya derngan surga." (HR Ahmad dan Bukhāri). (Mulla Ali Al-Qāri, Al-Ahādšu'l Qudsiyyatu'l Arba iniyyah, Juz 1: 41).

- Penjelasan Surah Al-Anbiya' Ayat 45-57 :

Ayat 45-47 menjelaskan bahwa Rasul Saw. memberikan peringatan kepada manusia dengan Al-Qur’an. Orang-orang yang tersumbat  telinganya tidak akan bisa mendengarkan peringatan tersebut. Kemudian, azab dunia tidak seberapa dibandingkan dengan azab akhirat yang akan mereka rasakan. Di akhirat nanti semua amal manusia akan  ditimbang seadil adilnya.  Manusia sedikit pun tiada akan dizalimi dan tidak ada satupun amal kebaikan dan kenburukan mereka yang terlupakan Allah kendati hanya sebesar inti atom.

Ayat 48 -50 menjelaskan bahwa Allah berikan kepada Musa dan Harun Kitab Taurat yang membedakan antara hak dan batil dan menjadi cahaya dan peringatan bagi kaum yang bertakwa. Mereka adalah orang-orang yang takut pada Allah kendati tidak dapat melihat-Nya dan juga takut pada peristiwa kiamat. Demikian juga Al-Qur’an sebagai peringatan yang penuh berkah. Diturunkan  Allah dari sisi-Nya. Apakah masih diingkari?

Ayat 51-57 menjelaskan pertarungan Ibrahim dengan kaumnya yang mencintai kemusyrikan daripada tauhid. Allah telah anugerahkan kepadanya kecerdasan sebelum diangkat jadi Rasul-Nya. Ia mengeritik bapak dan kaumnya  yang menyembah berhala. Mereka menyembahnya karena mengikuti tradisi nenek moyang belaka. Lalu Ibrahim menjelaskan bahwa mereka dalam keadaan sesat yang nyata.

Mereka menolak ajaran tauhid yang dibawa Ibrahim.  Lalu Ibrahim jelaskan bahwa konsep tauhid itu datang dari Pencipta langit dan bumi. Ibrahim  adalah saksinya. Melihat penolakan yang tidak logis itu, Ibrahim merancang sebuah strategi yang sangat cerdas.