بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Jumat, 18 Agustus 2023

ISTRI-ISTRI RASULULLAH

Tematik (161)
---------------------
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

ISTRI-ISTRI RASULULLAH

Istri-istri Rasulullah yang beliau kumpuli ada sebelas orang. Pada saat Rasulullah a wafat, beliau meninggalkan sembilan istri. Dan telah wafat sebelumnya dua orang istri beliau. Kedua orang tersebut yaitu:

1. Alsyah binti Abubakar Assiddiq, radiyallaahu anhuma.

Dellau mengawininya pada bulan Syawwal tahun keduabelas dari kenabian menurut salah satu pendapat. Ketika itu Aisyah berumur tujuh tahun menurut salah satu pendapat, dan mulai Serumah tangga pada bulan Syawwal tahun delapan belasn Hijriyah menurut salah satu pendapat, dan usianya sembilan tahun. Rasulullah wafat ketika usia Aisyah delapan belas tahun. Beliau tidak kawin dengan seorang perawan pun selain dengan Aisyah. Aisyah termasuk istri yang paling dicintai oleh Rasulullah. la meninggal dunia pada tahun 56, 57 atau 58 Hijriyah, dan jenazahnya disalati oleh Abu Hurairah. la dikuburkan di Baqi pada malam hari sesuai dengan wasiat yang diberikannya. Usianya ketika wafat itu hampir 67 tahun. la pernah melihat Jibril bercakap-cakap dengan Nabi sallallaahu alaihi wasallam dalam rupa Dahyah Alkalabi. Nabi berkata: "Ini Jibril, dia memberi salam kepadamu!"

2. Hafsah binti Umar Alfaruq, radiyallaahu anhuma.

Beliau mengawininya pada bulan Sya' ban tahun tigapuluh bulan setelah Hijrah menurut pendapat yang paling masyhur. Rasulullah pernah menceraikannya karena ia telah membukakan rahasia yang dipercayakan padanya kepada Aisyah. Keduanya memang bersahabat karib. Tetapi kemudian Jibril turun dan berkata kepada Beliau: "Rujuklah kembali dengan Hafsah, karena ia banyak berpuasa dan bertahajud, dan lagi pula ia adalah istri Baginda di surga.

3. Saadah bin Zam'ah, radiyallaahu anha.

Beliau mengawininya pada tahun kesepuluh dari kenabian.  Dahulu ia senang dengan saudara sepupunya Sakran birn Umar, suaminya ini masuk Islam bersamanya dan pernah hijrah ke Ethiopia, hijrah kedua. Ketika suaminya ini meninggal dunia, ia lalu dikawin oleh Rasulullah sallallaahu alathi wasallan.
Ketika usianya telah lanjut, Rasulullah bermaksud akan menceraikannya, tetapi ia berkata: "Jangan ceraikan saya Baginda saya halalkan dari mengurus diri saya. Saya hanya ingin kelak dibangkitkan pada hari kiamat di dalam barisan istri-istri Baginda. Giliran waktu saya, saya berikan kepada Aisyah." Maka Rasulullah pun mempertahankannya sebagai istri hingga Beliau wafat. Pada diri Saudah inilah turun firman Allah dalam surah Annisa ayat 128.
la meninggal dunia pada akhir pemerintahan Umar bin Khattab radiyallaaltu anhu, menurut pendapat yang masyhur.

4. Shafiyah binti Huyai radiyallaahu anha.

Keturunan Nabi Harun bin lmran alaihissalam. Ayahnya adalah pemimpin B5ani Nadhir, dan terbunuh bersama Bani Quraizhah. Rasulullah sallallaaihu alaihi uusallam memilihnya untuk dirinya dari tawanan perang Khaibar. Beliau memerdekakannya lalu mengawininya, dan kemerdekaannya itu menjadi maskawinnya. la seorang gadis yang cantik, usianya ketika itu belum lagi genap tujuh belas tahun.
Diriwayatkan bahwa suatu hari Rasulullah sailallaahu alaihi anasaliam masuk menemui shatiyah, sedang ia dalam keadaan nmenangis. Lalu Beliau bertanyaApa sebab engkau menangis la menjawab: "Saya dengar Aisyah dan Hafsah mengatakan. Kami lebih baik daripada Shafiyah, kami
adalah puteri-puteri paman Nabi dan istrinya. antas Beliau berkata:Tidakkah kau katakan kepada mereka, Bagaimana kalian bisa lebih baik daripada saya, sedangkan ayahku Nabi Harun. pamanku Nabi Musa, dan suamiku Nabi Muhammad sallallaahu alaihi wasallam? Shafiyah wafat pada bulan Ramadan tahun lima puluh hjryah atau lima puluh dua Hijriyah, di masa Muawiyah, dan dikuburkan di Baqi.

5. Maimunah binti Alharts radiyallaahu anha.

Bellau mengawininya pada bulan Syawwal tahun ketujuh Hijriyah. Beliau mengawininya ketika Beliau sedang melaksanakan Umrah Qadha, sebagaimana pendapat Jumhur Ulama. Dahulu namanya adalah Barrah, lalu oleh Rasulullah dengan nama Maimunah. la meninggal di Saraf, yaitu di suatu tempat yang dahulu Rasulullah menemuinya di situ pula. la meninggal pada tahun lima puluh satu Hijriyah, dan ada pula yang mengatakan tahun enam puluh enam Hijriah dalam usia delapan puluh tahun. Jenazahnya disalati oleh Abdullah bin Abbas radiyallahu anhuma. la merupakan wanita yang paling akhir dikawin oleh Nabi sallallaalu alaihi twasalla, dan yang paling akhir wafatnya di antara istri-istri Beliau.

6. Ummu Habibah Ramlah binti Abi Sufyan radiyallaahku anha.

la berangkat hijrah bersama suaminya Abdullah bin Jahsy ke negeri Ethiopia, hijrah yang kedua, dan melahirkan Hatbibah.
Kemudian suaminya murtad masuk Kristen, sedangkan ia tetap memeluk agama Islam Maka Nabi satlallaahu alaihi wasallam mengutus Amru bin Umayyah Addhamri menemul Negus, lalu la mengawinkannya dengan Beliau dan memberikan maskavwinnya sebanyak empat ratus dinar Yang
bhertindak sebagai wali nikahnya adalah Khalid bin Said bin Ash, h. karena ia adalah saudara sepupunya. Dan ada pula yang mengatakan bahwa wali nikahnya adalah Utsman bin Affan yang juga merupakan saudara sepupunya. la wafat pada tahun empat puluh Hijriyah Ummu Salmah Hindun binti Abi Umayyah bin Mughirah raadiyallaaltu anha.
Beliau mengawininya pada akhir bulan Syawwal tahun keempat Hijriah. Ketika Rasulullah melamarnya, ia menjawab Selamat datang Rasulullah (diulanginya sampai tiga kali 
Saya mempunyai tiga kekurangan, angat pencemburu. banyak anak yang masih kecil-kecil, dan di sini saya tidak mempunyai seorang wali pun. Maka Rasulullah menemuinya lalu berkata kepadanya:"Adapun yang kau katakan mengenai sifat cemburumu itu, maka aku akan mohon kepada Allah supaya menghilangkannya darimu; dan mengenai banyak anakmu itu maka Allah-lah yang akan mencukupinya: dan mengenai walimu, maka tidak ada seorang walimu pun yang membenciku.

Mendengar perkataan Rasulullah sallallaahu alaihi usallas itu, ia pun lalu berkata kepada puteranya: Kawinkanlah aku dengan Rasuluilah sallallaahu alaihi eusallan! Maka puteranya Pun mengawinkan Beliau dengannya. Ini lalu dijadikan dalil pahwa seorang anak boleh menjadi wali nikah ibunya, berbeda dengan mazhab kita, yaitu mazhab Syati'1 Malik mengatakan awa ia menjadi wali nikah berdasarkan ashabah, karena ia adalah putera pamannya.
Riwayatkan bahwa Rasulullah sallallaslta alaihi anasallam menyerahkan sebuah botol yang di dalamnya berisi tanah tempat terbunuhnya Sayyidina Husein. Botol itu ditinggalkan Beliau padanya. Hal itu berkaitan dengan datangnya malaikat Jibril alaihissalam, lalu memberitahukan kepadanya bahwa Husein akan terbunuh di tanah ini Kemudian Jibril memperlihatkan tanah tempat terbunuhnya Husein tersebut.
Rasulullah salallaalne alaihi wasallam membaui tanah itu lalu berkata: "Bau Karbala" Kemudian Beliau berkata kepada Ummi Salmah: "Jika tanah ini berubah menjadi darah, maka itu tandanya puteraku Husein telah mati terbunuh.
Ketika tanah itu berubah menjadi darah, Ummi Salmah berkata kepada pelayannya: "Pergilah ke pasar dan carilah berita apa yang telah terjadil" Pelayan pulang dan membawa kabar terbunuhnya Husein.
Ummi Salmah meninggal dunia pada masa pemerintahan Yazid bin Muawiyah tahun enam puluh hijriah menurut pendapat yang sahih. Dan jenazahnya disalati oleh Abu Hurairah. dan ada yang mengatakan Said bin Zaid, dikuburkan di Baqi.

8. Zainab binti Jahsy, puteri bibi Nabi sallallaahu alaiki wasallam yang bernama Umaimah, radiyallaahu anha.

Dahulunya ia bernama Barrah, kemudian namanya diganti oleh Rasulullah sallaliaahu alahi oasallam dengan Zainab Sebelum kawin dengan Rasulullah, ia adalah istri Zaid bin Haritsah. budak yang dimerdekakan oleh Rasulullah sallallaahs alaihi asallam. emudian Zaid menceraikannya Ketika selesai menjalankan iddahnya, maka Allah lalu mengkawinkan Rasulullah dengannya, yaitu pada tahun
keempat Hiriah menurut salah satu pendapat Ketika itu usianya tiga puluh lima tahun.

la sering membanggakan dirinya di hadapan istri-istri Nabi yang lain, katanya:Sesungguhnya kalian dikawinkan oleh bapak-bapak kalian, sedangkan aku dikawinkan oleh Allah dari tujuh petala langit.
Pada diri Zainab inilah turun ayat hijab. Dan Rasulullah sallallaahu alaihi wasallam pernah marah kepadanya disebabkan oleh perkataannya terhadap Shafiyah binti Huyai.

Beliau mengasingkan diri darinya pada bulan Dzilhijah, Muharram dan sebagian bulan Safar. la istri Nabi yang paling awal menyusul Beliau ke alam baka. Dalam hadis Muslim disebutkan sebuah hadis dari Aisyah radiyallaahu anha, bahwa sebagian istri Nabi sallallaahu alailhi asallam pernah
mengajukan pertanyaan kepada Beliau, "Siapakah di antara kami yang lebih dahulu wafat menyusul Baginda?" Beliau menjawab: Yang paling dahulu wafat menyusulku ialah yang paling panjang tangannya. Ternyata yang pertama wafat di antara istri-istri Nabi adalah Zainab. Adapun sebab
disebut panjang tangannya itu adalah karena ia bekerja dan banyak bersedekah. la meninggal dunia pada tahun dua puluh Hijriah. Pada tahun yang sama Mesir berhasil ditaklukkan Usianya ketika meninggal dunia itu adalah lima puluh tiga tahun dan dikuburkan di Baqi Jenazahny a disalati oleh Umar bin Khattab. Aisyah pernah berkata:"Zainab menyaingiku dalam kedudukan di sisi Nabi sallallaaltu alaihi wasallam.

Saya tidak pernah melihat seorang wanita pun yang baik dalam urusan agamanya melebihi dirinya. Dia wanita yang paling takwa kepada Allah, paling jujur omongannya, paling wuka menyambung tali kekeluargaan dan paling banyak sedekahnya.

Adapun Zainab bin Khuaimah, dikawini oleh Rasulullah pada tahun ketiga Hijriah. Di masa jahiliah dahulu ia dulunya Ummul Masakin, karena ia suka memberi makan kepada mereka. la tinggal bersama Rasulullah sallalliaahu alaihi wasallam hanya selama dua atau tiga bulan saja, kemudian meninggal
dunia. Jenazahnya disalati oleh Rasulullah sallalahu alaih ausallam dan dikuburkan di Baqi. Usianya ketika meninggal itu adalah tiga puluh tahun. Tidak ada istri-istri Nabi sallallaahu alaihi wasallam yang meninggal dunia semasa hidup.
Beliau selain dari Khadijah, Zainab binti Khuzaimah ini dan Raihanah (berdasarkan pendapat bahwa ia adalah istri beliau).

9. Juwairiyah binti Harts radiyallaahu anha.

la tertawan pada peperangan Muraisi dan jatuh ke dalam bagian Tsabit bin Qais bin Syammas, lalu ditebus oleh Rasulullah dengan sembilan ons emas. Kemudian Beliau mengawininya.

Dahulu namanya adalah Barrah, lalu diganti oleh Rasulullah sallallaahu alahi wasallam dengan nama Juwairiyah. la seorang wanita yang cantik. Aisyah berkata tentang dirinya "Kami tidak mengetahul seorang wanita yang paling banyak berkahnya buat kaumnya melebihi Juwairiyah." la meninggal
dunia di kota Madinah pada bulan Rabi'ul awwal tahun lima puluh enam Hlijriyah, dalam usia tujuh puluh tahun Jenazahnya disalati oleh Marwan bin Hakam Itulah nama-nama 1stri Kasulullah sallallaaku alailhi wasallan yang dijuluki sebaga ummulmukmint karena kedudukan mereka sebagai ibu-ibu kaum mukminin yang wajib dihormati dan dijunjung ting8 serta haram dikawini oleh seluruh umat sekalipun para nabi dan tasul lainnya, sebab mereka termasuk juga ke dalam umat Nabi Muhammad sallallahu alaihi tnsallam. Mereka semua merupakan wanita-wanita yang diridhai Allah dan Rasul-Nya karena ketaatan mereka kepada keduanya.

PENUTUP:

Asysyarqawi berkata: Rasulullah sallallaau alaihi wasallam wafat dengan meninggalkan sembilan orang istri. Beliau telah melakukan akad nikah sebanyak 15 kal, yang dua diceraikan Beliau, sedangkan yang tetap ada sebelas. Kesembilan istri yang ditinggalkan Beliau itu, sesuai dengan urutannya adalah: Saudah binti Zam'ah, Aisyah, Hafsah, LUmmu Salmah, Zainab binti Jahsy, Ummu Habiibah, Juwairiyah, Shafiyah dan Maimunah. Ini urutan sesuai dengan perkawinan Beliau dengan mereka."
Hasan Al'adawi di dalam kitab Masyauriqul Aruur berkata "Dikatakan di dalam kitab Almaaahib bahwa, istri-istri Nabi yang disepakati dan Beliau tidak menceraikan mereka ada sebelas
orang, enam orang dari suku Quraisy, yaitu: Khadijah binti Khuwailid, Aisyah binti Abibakar, Hafsah binti Umar, Ummu Habibah binti Abi Sufyan, Ummu Salmah binti Abi Umayyah, dan Saudah binti Zam'ah. Sedangkan yang empat orang adalah dari suku Arab sekutu-sekutu suku Quraisy, yaitu: Zainab binti Jahsy Maimunah binti Alharst, Zainab binti Khuzaimah, dan Juwairiyah binti Alharst. Dan satu dari suku Israil, yaitu Shafiyah binti Huyai Annadhriyyah.

Kemudian Alhamzawi berkata: Raihanah tisdak disebutkan sebagai istri-istri Nabi sallalaalhs alaihi salla tetapi sebagai gundik. Jika ja diang8Ap sebagal istri maka semuanya berjamlah
dua belas orang. Dan Beliau watat dengan meninggalkan sembilan or ang istri sebagaimana disebutkan di atas Rasulullah sallallaalu alahi toasallam tidak kawin kecuafi dengan wahyu dari Allah. Beliau bersabda, yang artinya: Tidaklah aku mengawini seorang wanita atau mengawinkan seorang puteriku kecuali dengan wahyu yang dibawa oleh Jibril dari Tuhanku Jalla twa Azza."