بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Sabtu, 04 September 2021

Jangan Tertipu dengan Jumlah yang Banyak


قال الشيخ العلامة مقبل بن هادي الوادعي رحمه الله:

( الكثرة لا يعتد بها، وليست ميزاناً للحق والباطل. بل الميزان للحق والباطل هو كتاب الله وسنة رسول الله ﷺ )

[ غارة الأشرطة (116/1) ]


Syaikh Al-'Allamah Muqbil bin Hadi Al-Wadi'i rohimahulloh pernah berkata:

"Jumlah yang banyak itu bukanlah suatu standar (ukuran), bukan pula timbangan untuk menentukan Al-Haq dan Al-Bathil.

Tetapi timbangan (untuk mengetahui/menentukan) Al-Haq dan Al-Bathil itu adalah Kitabulloh (Al-Qur'an) dan Sunnah Rosululloh shollallohu alaihi wa sallam."

( Ghorotul Asyrithoh (1/116), karya Syaikh Muqbil bin Hadi Al-Wadi'i rohimahulloh)


Catatan :

1. Ya, justru kalau kita mengikuti kemauan kebanyakan (mayoritas) orang-orang di muka bumi ini, akan lebih banyak menjauhkan kita dari kebenaran dan kebaikan.

Diantara dalil yang menunjukkan hal tersebut adalah firman Alloh subhanahu wa ta'ala :

وَإِنْ تُطِعْ أَكْثَرَ مَنْ فِي الْأَرْضِ يُضِلُّوكَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ ۚ إِنْ يَتَّبِعُونَ إِلَّا الظَّنَّ وَإِنْ هُمْ إِلَّا يَخْرُصُونَ﴿١١٦﴾إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ مَنْ يَضِلُّ عَنْ سَبِيلِهِ ۖ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ

"Dan jika kamu menuruti *kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Alloh.* Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah mengira-ngira saja. Sesungguhnya Rabbmu, Dia-lah yang lebih mengetahui tentang orang yang tersesat dari jalan-Nya, dan Dia lebih mengetahui tentang orang orang yang mendapat petunjuk." [QS Al-An’am :116-117]


2. Penulis kitab tafsir AISARUT TAFASI menjelaskan tentang ayat yang mulia ini sebagai berikut :

"Ketahuilah wahai Rasûlullâh ! Sesungguhnya : “jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Alloh,”

Yakni, seandainya kamu (wahai Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam) mendengarkan, mengambil dan mengikuti pendapat atau saran-saran mereka, maka mereka akan menyesatkanmu secara nyata dari jalan Alloh Azza wa Jalla.

Penyebabnya adalah karena sebagian besar dari mereka tidak memiliki pengetahuan dan ilmu yang haq. Seluruh apa yang mereka ucapkan berasal dari hawa nafsu dan bisikan syaitan.

“Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah mengira-ngira saja.”

Sesungguhnya mereka hanyalah mengikuti perkataan-perkataan yang berasal dari prasangka-prasangka mereka. Tidaklah mereka berbicara, kecuali hanya dengan mengira-ngira saja dan berdusta.

"Sesungguhnya Rabbmu, Dia-lah yang lebih mengetahui tentang orang yang tersesat dari jalan-Nya dan Dia lebih mengetahui tentang orang orang yang mendapat petunjuk.”

Yakni, cukuplah bagimu pengetahuan Allâh Azza wa Jalla tentang mereka, dan Dia-lah yang Maha Mengetahui siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan siapa yang mendapatkan petunjuk."

( AISARUT TAFASIR hal. 415-416, karya Syaikh Abu Bakar Jabir Al-Jazairy rohimahulloh)


Syaikh Al-'Allamah Abdurrohman bin Nashir As-Sa'diy rohimahulloh mengatakan :

“Sesungguhnya sebagian besar dari mereka (umumnya manusia itu) telah menyimpang dalam agama, amalan-amalan dan ilmu-ilmu mereka. Agama-agama mereka telah rusak, amalan-amalan mereka mengikuti hawa nafsu mereka; dan ilmu-ilmu mereka tidak didasarkan atas penelitian untuk mencari kebenaran, dan tidak bisa mendapatkan jalan yang lurus.”

( Taisir Al-Karimi Ar-Rohman Fii Tafsir Al-Kalami Al-Mannan, hal 42)


Syaikh Muhammad bin Sholih Al-Utsaimin rohimahulloh juga pernah berkata :

“Sesungguhnya jumlah yang banyak itu bisa menjadi suatu kesesatan.

Alloh Azza wa Jalla berfirman (yang artinya) : “Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Alloh.”

Dan di sisi lain, dengan jumlah yang banyak, seseorang bisa tertipu dengannya, dan dia menyangka bahwa dia tidak akan terkalahkan dan pasti menang. Ini juga termasuk sebab dari kesesatan.

Dan jumlah yang banyak, jika kita lihat kepada sebagian besar penduduk bumi, maka kebanyakan mereka sesat, dan janganlah kamu tertipu dengan mereka.

Janganlah kamu katakan : *"Sesungguhnya manusia telah berpegang pada ini, bagaimana mungkin saya menyelisihi mereka?”* ( *Al-Qaulul Mufid,* 1/110)

Jadi, ..... janganlah kita tertipu dengan jumlah yang banyak.


Al-Imam Al-Fudhoil bin ‘Iyâdh rohimahulloh juga pernah memberi nasehat yang bagus :

"Ikutilah jalan-jalan petunjuk dan sedikitnya orang yang mengikutinya, (hal itu) tidak akan berbahaya bagimu.

Jauhilah jalan-jalan kesesatan dan janganlah tertipu dengan banyaknya jumlah orang yang binasa (terjerumus di dalamnya).”

( Al-I'tishom (1/83), karya Al-Imam As-Syathibi rohimahulloh)


3. Dalil-dalil lainnya yang semakna dengan ayat tersebut di atas banyak sekali, diantaranya adalah :

Alloh Subhanahu wa Ta’ala berfirman :


وَمَا أَكْثَرُ النَّاسِ وَلَوْ حَرَصْتَ بِمُؤْمِنِينَ

"Dan sebagian besar manusia itu tidak akan beriman, walaupun kamu sangat menginginkannya." [QS Yûsuf :103]

Begitu juga firman Alloh ta'ala :

وَمَا يُؤْمِنُ أَكْثَرُهُمْ بِاللَّهِ إِلَّا وَهُمْ مُشْرِكُونَ

"Dan sebagian besar dari mereka tidak beriman kepada Alloh, melainkan dalam keadaan berbuat syirik (mempersekutukan Alloh dengan sesembahan-sesembahan yang lain)." [QS Yûsuf :106]

Dan juga firman-Nya:

وَلَقَدْ صَرَّفْنَا لِلنَّاسِ فِي هَٰذَا الْقُرْآنِ مِنْ كُلِّ مَثَلٍ فَأَبَىٰ أَكْثَرُ النَّاسِ إِلَّا كُفُورًا

"Dan sesungguhnya Kami telah mengulang-ulang kepada manusia dalam al-Quran ini tiap-tiap macam perumpamaan, tapi kebanyakan manusia tidak menyukai, kecuali mengingkari (nya)." [QS Al-Isra’ : 89]

Dan juga firman-Nya:

وَمَا وَجَدْنَا لِأَكْثَرِهِمْ مِنْ عَهْدٍ ۖ وَإِنْ وَجَدْنَا أَكْثَرَهُمْ لَفَاسِقِينَ

"Dan Kami *tidak mendapati kebanyakan mereka itu memenuhi janji. Sesungguhnya Kami mendapati *kebanyakan mereka orang-orang yang fasik." [QS Al-A’râf :102]

Dan masih banyak yang lainnya....

Jadi, banyaknya orang yang menjadi pengikut atau pendukung, bukanlah jaminan kepastian bahwa sesuatu itu mesti benar.

Tetapi yang menjadi standar ukuran bahwa sesuatu itu benar, adalah jika sejalan dan sesuai dengan tuntutan Al-Qur'an dan Sunnah Nabi shollallohu alaihi wa sallam.

Semoga Alloh ta'ala senantiasa memberikan taufiq-Nya kepada kita, untuk selalu Istiqomah mengikuti tuntunan/petunjuk Al-Qur'an dan Sunnah Rosululloh shollallohu alaihi wa sallam....


Wallohu Waliyyul Mu'miniin......


✍ Akhukum fillah, Abu Abdirrohman Yoyok WN Sby


Join Kajian salaf official

https://www.facebook.com/groups/423859365700578/?ref=share_group_link