بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Senin, 06 September 2021

Amalan Yang Utama Disisi Allah


قال الحافظ ابن رجب رحمه الله :

إيقاظ الراقدين، وتنبيه الغافلين، من أفضل الأعمال عند الله لمَن أراد به وجه الله .

قال الله تعالى :

﴿ وَذَكِّرْ فَإِنَّ الذِّكْرَى تَنفَعُ الْمُؤْمِنِينَ ﴾

لطائف المعارف (١٣)

Al-Imam Ibnu Rojab Al-Hambali rohimahulloh pernah berkata :

"Membangunkan orang-orang yang tertidur, dan memberi peringatan kepada orang-orang yang lalai, adalah termasuk amal-amal yang lebih utama di sisi Alloh, bagi orang yang mengharapkan wajah Alloh (yakni bagi orang yang ikhlas).

Alloh ta'ala berfirman :

وَذَكِّرْ فَإِنَّ ٱلذِّكْرَىٰ تَنفَعُ ٱلْمُؤْمِنِينَ

"Dan tetaplah memberi peringatan, karena sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang yang beriman." (QS Adz-Dzariyaat : 55)

( Latho'iful Ma'arrif, hal. 13)


Catatan :

1. Yang dimaksudkan dengan nasehat di atas adalah menjelaskan tentang keutamaan orang-orang yang berdakwah dengan tulus ikhlas hanya karena Alloh subhanahu wa ta'ala.

2. Ketahuilah, bahwa hukum asal berdakwah itu adalah suatu kewajiban.

Allah ‘Azza wa Jalla berfirman :

وَلۡتَكُن مِّنكُمۡ أُمَّةٞ يَدۡعُونَ إِلَى ٱلۡخَيۡرِ وَيَأۡمُرُونَ بِٱلۡمَعۡرُوفِ وَيَنۡهَوۡنَ عَنِ ٱلۡمُنكَرِۚ وَأُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلۡمُفۡلِحُونَ ١٠٤

“Dan hendaklah ada di antara kalian segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma´ruf dan mencegah dari yang munkar. Mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (QS Ali Imran : 104)

Ayat di atas menunjukkan, bahwa amar ma’ruf (memerintahkan perkara yang baik) dan nahi ’anil munkar (melarang dari kemungkaran), adalah suatu kewajiban, sesuai dengan kemampuan kita.

Karena ayat tersebut di atas diawali dengan kata perintah. Dan hukum asal suatu perintah itu adalah Wajib, kecuali ada dalil lainnya yang memalingkannya dari hukum yang Wajib tersebut.

Dalam ayat tersebut di atas, dijelaskan juga bahwa keberuntungan itu erat kaitannya dengan amalan yang berupa menyeru kebajikan dan mencegah kemungkaran.

3. Ketahuilah pula, bahwa jika kita berdakwah, insya Alloh berarti kita akan terbebas dari kerugian.

Alloh ta'ala berfirman :

وَٱلۡعَصۡرِ١ إِنَّ ٱلۡإِنسَٰنَ لَفِي خُسۡرٍ ٢ إِلَّا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصَّٰلِحَٰتِ وَتَوَاصَوۡاْ

بِٱلۡحَقِّ وَتَوَاصَوۡاْ بِٱلصَّبۡرِ ٣

“Demi masa, sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman, mengerjakan amal shalih dan nasehat menasehati supaya menaati kebenaran, dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.” (QS Al-‘Ashr : 1-3)

4. Disamping itu, bahwa berdakwah dan mengajak orang lain kepada kebaikan itu adalah sebagai orang yang terbaik ucapan/perkataannya !

Alloh subhanahu wa ta'ala berfirman :

وَمَنْ أَحْسَنُ قَوْلًا مِّمَّن دَعَآ إِلَى ٱللَّهِ وَعَمِلَ صَٰلِحًا وَقَالَ إِنَّنِى مِنَ ٱلْمُسْلِمِينَ

"Dan siapakah orang yang lebih baik perkataannya, daripada orang yang menyeru/mengajak kepada (syari'at agama) Alloh, mengerjakan amal yang shaleh, dan berkata : "Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang menyerahkan diri (kepada Alloh) ?" (QS. Fusshilat : 33)

5. Dalam hadits-hadits yang shohih, Nabi shollallohu alaihi wa sallam juga telah menjelaskan kepada kita tentang keutamaan orang-orang yang berdakwah di jalan Alloh ta'ala.

Diantaranya adalah sabda Nabi shollallohu alaihi wa sallam :

((مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ، فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ))؛ رواه مسلم.

“Barangsiapa menunjukkan (orang lain) kepada suatu kebaikan, maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang melakukannya.” (HR Muslim).

Rosululloh shollallohu alaihi wa sallam juga pernah bersabda :

مَنْ دَعَا إِلَى هُدًى كَانَ لَهُ مِنْ الْأَجْرِ مِثْلُ أُجُورِ مَنْ تَبِعَهُ لَا يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ أُجُورِهِمْ شَيْئًا، وَمَنْ دَعَا إِلَى ضَلَالَةٍ كَانَ عَلَيْهِ مِنْ الْإِثْمِ مِثْلُ آثَامِ مَنْ تَبِعَهُ لَا يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ

آثَامِهِمْ شَيْئًا. ) رواه مسلم

“Barangsiapa yang menyeru/mengajak kepada sebuah petunjuk, maka baginya adalah pahala seperti pahala orang-orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi pahala-pahala mereka sedikitpun.

Dan barangsiapa yang menyeru/mengajak kepada sebuah kesesatan, maka baginya adalah mendapat dosa seperti dosa orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi dari dosa-dosa mereka sedikitpun.” (HR Muslim no. 2674)

Dan masih banyak dalil-dalil yang lainnya...

Itu semua menunjukkan betapa besar keutamaan berdakwah di jalan Alloh ta'ala itu ....

Semoga Alloh ta'ala melimpahkan taufiq-Nya kepada kita, untuk tetap semangat dalam berdakwah di jalan Alloh ta'ala, sesuai dengan kemampuan kita masing-masing .....

Surabaya, Senin pagi yg sejuk, 28 Muharrom 1443 H / 6 September 2021 M

Akhukum fillah, Abu Abdirrohman Yoyok WN Sby.

Semoga bermanfaat bagi kita semuanya.