بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Minggu, 30 April 2023

Tadabbur Al-Quran Hal. 293

Tadabbur Al-Quran Hal. 293
----------------------------------------------
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

- Al Qur'an Indonesia Tajwid.
- Al-Isra' ayat 110

قُلِ ادْعُوا اللّٰهَ اَوِ ادْعُوا الرَّحْمٰنَۗ اَيًّا مَّا تَدْعُوْا فَلَهُ الْاَسْمَاۤءُ الْحُسْنٰىۚ وَلَا تَجْهَرْ بِصَلَاتِكَ وَلَا تُخَافِتْ بِهَا وَابْتَغِ بَيْنَ ذٰلِكَ سَبِيْلًا

Katakanlah (Muhammad), “Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu dapat menyeru, karena Dia mempunyai nama-nama yang terbaik (Asma‘ul husna) dan janganlah engkau mengeraskan suaramu dalam salat dan janganlah (pula) merendahkannya dan usahakan jalan tengah di antara kedua itu.”

- Asbabun Nuzul Al-Isra' ayat 110

Ibnu Mardawaih dan lainnya meriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa suatu hari di Mekah Rasulullah berdoa, "Ya Allah ya Rahman". Maka orang-orang musyrik berkata, 'lihatlah orang murtad ini, dia melarang kita berdoa kepada dua tuhan sedangkan dia sendiri berdoa kepada dua tuhan." Maka Allah menurunkan ayat ini. Al-Bukhari dan lainnya meriwayatkan dari Ibnu Abbas tentang firmannya,"... dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalat...". Ayat ini turun ketika Rasulullah masih dalam tahap dakwah sirriyah di Mekah. Saat itu apabila shalat dengan para sahabat, beliau membaca al-Quaran dengan keras.

Orang-orang quaisy pun mencacinya dan mencaci Allah karena bacaan yang keras itu.

Al-Bukhari meriwayatkan dari Aisyah bahwa ayat ini turunn tentang doa.
Ibnu Jarir meriwayatkan hal serupa dari Ibnu Abbas. Kemudian mentarjih riwayat yang pertama karena sanadnya lebih shahih. Demikian pula an-Nawawi dan lainnya mentarjih. Al-Hafiz ibnu hajar berkata," akan tetapi bias pula kedua riwayat dikompromikan, yaitu ayat ini turun mengenai doa dalam shalat.
Ibnu Mardawaih meriwayatkan dari abu hurairah. Rasulullah apabila shalat di dekat ka'bah mengucapkan doa dengan suara keras. Maka turunlah ayat ini .
Ibnu jarir dan al-Hakim meriwayatkan dari aisyah. Ayat ini turun tengtang Tasyahuud. Riwayat ini menjelaskan maksud aisyah dalam riwayat sebelumnya.
Ibnu manii' dalam musnadnya menyebutkan riwayat dari Ibnu Abbas bahwa dahulu kaum muslimin mengucapkan doa dengan suara lantang, "Ya Allah berilah aku rahmat". Maka turunlah ayat ini, memerintahkan mereka agar tidak terlalu perlahan dan tidak terlalu keras dalam berdoa.

- Tafsir Al Muyassar Al-Isra' ayat 110

Katakanlah, wahai Rasul, kepada orang-orang musyrik kaummu yang mengingkari doa yang kamu panjatkan, dengan mengucapkan, ya Allah, ya Rahman. Berdoalah kepada Allah, atau berdoalah kepada ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja dari nama-nama-Nya yang kalian seru, maka sesungguhnya kalian berseru kepada satu Rabb: karena semua nama-Nya adalah husna (mahaindah).

Jangan mengeraskan bacaan dalam shalatmu, sehingga orang-orang musyrik mendengarnya, dan janganlah pula merendahkannya, sehingga para sahabatmu tidak mendengarnya. Hendaklah kamu bersikap pertengahan antara jahar (keras) dan berbisik.

Dari Al-Bara' bin Azib Ra., ia berkata, "Saya mendengar Nabi Saw. dalam salat Isya membaca Surah At-Tin dan saya tidak mendengar suara yang lebih bagus dari padanya."(HR Bukhāri-Muslim)

Hadis ini mengandung beberapa faedah di antaranya:

(a) Di antara sunah bacaan dalam salat isya adalah membaca surah-surah pendek seperti surah At-Tin.
(b) Dianjurkan membaguskan suara ketika membaca Al-Quran.
(Abu Usamah Salim bin ldul Hilali, Bahjatun Nāzirina Syarhu Riyādis Şālihina, Jilid 2, t.t.: 233).

- Hadis Nabawi 

Dari Abu Qatadah, ia mengatakan bahwa Nabi Saw. membaca surah Al-Fätihah dan dua surah pada dua rakaat pertama dalam salat zuhur. Terkadang beliau menmperdengarkan bacaannya dan beliau biasa memanjangkan bacaannya pada rakaat pertama,lebih panjang dari rakaat kedua. Demikian pula beliau melakukan hal itu pada salat asar dan subuh.
(HR Bukhāri, Şahih Bukhāri, Juz 1, No. Hadis 776, 1400 H: 252-253).

- Hadis Qudsi 

Dari Abu Hurairah, ia berkata, Rasulullah Saw. bersabda, "Sesungguhnya Allah Swt. akan mengangkat derajat seorang hamba yang saleh di surga. Kemudian hamba itu berkata, Wahai Rabb, bagaimana aku mendapatkan semua ini? Maka Allah berfirman, "Dengan istigfar. (HR Ahmad).
(isamuddin As-Sababati, Jāmiu'l Ahādisil Qudsiyyati, Jilid 2, t.t 412-413).

- Penjelasan Surah An-Isra' Ayat 105-111

Ayat 105-111 surah Al-Isra’ ini menjelaskan Al-Qur’an itu diturunkan dengan hak dan sedikit demi sedikit dalam 23 tahun. Dipercaya atau tidak, kebenaran Al-Qur’an tetap terbukti sampai akhir zaman. Orang-orang dari kalangan Ahlul Kitab yang diberi Allah ilmu sebelum tentang Al-Qur’an, mereka akan tersungkur sujud dan menangis bila mendengarkan Al-Qur‘an sambil memuji Allah atas kebenaran janji-Nya dalam Taurat dan Injil tentang Rasul terakhir, Muhammad Saw.

Sebab itu Allah memerintahkan Rasul Saw. agar mengajak umatnya meminta atau berdoa hanya kepada Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang melalui nama-nama-Nya yang indah. Kalau salat malam, jangan terlalu keras dan jangan terlalu rendah suaranya. Maka pujilah Allah karena segala puji bagi Allah yang tidak punya anak, tidak bersekutu dalam memiliki alam ini, tidak ada yang bisa menyelamatkan dari kehinaan kecuali Dia dan agungkanlah Dia seagung-agungnya.

- Penjelasan  Surah Al-Kahfi Ayat 1-4

Ayat 1-4 surah Al-Kahfi ini menjelaskan Allah lah yang menurunkan Al-Qur’an yang lurus agar dengannya Muhammad Saw. dapat memberikan kabar gembira (surga) bagi kaum Mukmin yang beramal saleh dan kabar takut (neraka) bagi orang yang menuduh Allah memiliki anak. Sebab itu, mengucapkan atau mendoakan keselamatan bagi kaum yang menyekutukan Allah adalah haram.