بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Selasa, 18 April 2023

Tadabbur Al Qur'an hal. 287

Tadabbur Al-Quran Hal. 287
----------------------------------------------
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

- Al Qur'an Indonesia Tajwid.

- Al-Isra' ayat 56

قُلِ ادْعُوا الَّذِيْنَ زَعَمْتُمْ مِّنْ دُوْنِهٖ فَلَا يَمْلِكُوْنَ كَشْفَ الضُّرِّ عَنْكُمْ وَلَا تَحْوِيْلًا

Katakanlah (Muhammad), “Panggillah mereka yang kamu anggap (tuhan) selain Allah, mereka tidak kuasa untuk menghilangkan bahaya darimu dan tidak (pula) mampu mengubahnya.”

- Asbabun Nuzul Al-Isra' ayat 56

Bukhari dan lainnya meriwayatkan dari ibnu Masud. Dulu sejumlah manusia menyembah segolongan jin, lalu jin itu masuk Islam tapi manusia penyembah mereka tetap berpegang kepada agama mereka. Maka Allah menurunkan ayat ini.

- Tafsir Al Muyassar Al-Isra' ayat 56 

Katakanlah, wahai Rasul, kepada orang-orang musyrik dari kaummu, "Sesungguhnya sembahan-sembahan ini yang kalian seru untuk menghilangkan kemudharatan dari kalian tidak mampu melakukan hal itu, tidak mampu memindahkannya dari kalian kepada orang lain, dan tidak mampu pula memindahkannya dari satu keadaan ke keadaan yang lain. Sebab, yang kuasa atas hal itu adalah Allah semata." Ayat ini berlaku umum untuk semua yang diseru selain Allah, baik yang sudah mati maupun yang tidak tampak, dari kalangan para nabi, orang-orang shalih dan selain mereka, dengan lafal istighatsah, doa maupun selainnya. Sebab tidak ada yang berhak disembah dengan benar kecuali Allah.

- Tazkiyyatun Nafs 

Allah Swt. telah berfirman, Orang-orang yang mereka seru itu, mereka sendiri mencari jalan kepada Tuhan, siapa di antara mereka yang lebih dekat (kepada Allah Swt.). Mereka mengharapkan rahmat-Nya dan takut terhadap azab-Nya. Sungguh, azab Tuhanmu itu sesuatu yang (harus) ditakuti. (QS Al-Isra, 17:57)

Frase "mencari jalan" dalam ayat ini artinya mencari cara untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt. dengan melakukan ibadah dan mencintaiNya. Ada tiga sendi iman, yaitu cinta, rasa takut, dan berharap.

Tentang pengharapan ini Allah Swt. telah menjelaskan, <Katakanlah (Muhammad Saw.), "Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu, yang telah menerima wahyu, bahwa sesungguhnya Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Maha Esa." Maka barang siapa mengharap pertemuan dengan Tuhannya, maka hendaklah dia mengerjakan kebajikan dan janganlah dia menyekutukan dengan sesuatu pun dalam beribadah kepada Tuhannya. (QS A-Kahf, 18:110) dan firman-Nya, (Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itulah yang mengharapkan rahmat Allah Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang. (QS Al-Baqarah, 2: 218).
Di dalam hadiš disebutkan dari Jābir Ra., ia berkata, Rasululah Saw. bersabda, "Allah Swt. berfirman, "Aku berada pada persangkaan hamba-Ku kepada-Ku. Maka hendaklah dia membuat persangkaan kepada-Ku menurut kehendaknya." (HR Muslim). Rajā' merupakan ayunan langkah yang membawa hati ke tempat Sang Kekasih, yaitu Allah Swt. dan negeri akhirat. Ada yang berpendapat bahwa Raja artinya kepercayaan tentang kemurahan Allah Swt.

Perbedaan Raja' (mengharap) dengan berangan-angan, yaitu berangan-angan disertai kemalasan, pelakunya tidak pernah bersungguh-sungguh dan berusaha. Sementara, mengharap itu disertai dengan usaha dan tawakal. Yang pertama seperti keadaan orang yang berangan-angan, andaikan dia mempunyai sebidang tanah yang dapat dia tanami dan hasilnya pun dipetik. Yang kedua seperti keadaan orang yang mempunyai sebidang tanah, lalu dia olah dan tanami, lalu dia berharap tanamannya tumbuh. Karena itu, para ulama telah sepakat bahwa Raja tidak dianggap sah kecuali disertai usaha.

Raja itu ada tiga macam. Dua macam merupakan perbuatan terpuji dan satu macam lagi merupakan perbuatan tercela. Pertama, harapan seseorang agar dapat taat kepada Allah Swt. berdasarkan cahaya dariNya, lalu dia mengharap pahala-Nya. Kedua, seseorang yang berbuat dosa lalu bertobat dan mengharap ampunan, kemurahan, dan kasih sayang-Nya. Ketiga, orang yang melakukan kesalahan dan mengharap rahmat Allah Swt. tanpa disertai usaha. Ini sesuatu yang menipu dan harapan yang dusta.

Orang yang berjalan di jalan Allah Swt. mempunyai dua pandangan :
Pertama, pandangan kepada diri sendiri, aib, dan kekurangan amalnya, sehingga membukakan pintu ketakutan, agar dia melihat keluasan karunia Allah Swt.
Kedua, pandangan yang membukakan pintu harapan baginya. Karena itu, ada yang mengatakan bahwa batasan Raja  adalah keluasan rahmat Alah Swt. Ahmad bin 'Asinm pernah ditanya, "Apakah tanda Raja pada diri hamba?" Dia menjawab, jika dia dikelilingi kebaikan, maka dia mendapat ilham untuk bersyukur, sambil mengharap kesempurnaan nikmat dari Allah Swt. di dunia dan di akhirat, serta mengharap kesempurnaan ampunan-Nya di akhirat." (bnu'l Qayyim al-Jauziyyah, Madariju al-Sālikina Manāzilu lyyāka Na 'budu wa lyyāka Nasta'in, Juz 2, t.t.: 36-37).

Riyadus Salihin

Dari Jābir bin Abdullah Ra., sesungguhnya dia pernah mendengar Rasululfah Saw. bersabda, tiga hari sebelum wafat, Janganlah salah seorang di antara kalian meninggal melainkan dia berbaik sangka terhadap Rabbnya." (HR Muslim).

Hadis di atas mengandung faedah tentang peringatan dari rasa putus asa dan mendorong agar optimis penuh harapan, terutama ketika di akhir hayat. (Dr. Mustafā Sa'id Al-Khin, Nuzhatul Muttaqina Syarhu Riyadis Salihina, Juz 1, 1407 H/1987 M: 398). 

- Medical Hadis 

Diriwayatkan dari Nabi Saw. bahwa beliau pernah menjenguk Sa'ad bin Abu Waqqas Ra. di Mekah. Saat itu beliau bersabda, "Tolong panggilkan dokter untuknya." Lalu, Al-Hāris bin Kaladah pun dipanggil. Setelah memeriksa keadaan Sa'ad, Al-Hariš berkata, "Dia tidak apa-apa. Buatkan dia ramuan Hulbah dengan kurma segar yang dimasak, lalu minumkan kepadanya." Maka apa yang diperintahkanya itu dilaksanakan, hingga Sa'ad benar-benar sembuh. (HR Ibnu Mājah dengan perbedaan redaksi) (ibnu'l Qayyim AlJauziyyah, At-Tibbun Nabawi, t.t.: 232-233).

- Tibbun Nabawi 

Khasiat Hulbah

Hulbah (termasuk jenis bij-bijian) memiliki sifat yang panas pada tahapan kedua dan kering pada tahapan pertama, Jika dimasak dengan menggunakan air, baik untuk kerongkongan, dada, dan perut. 

Hulbah dapat meredakan batuk dan asma, melancarkan pernapasan dan meningkatkan produksi mani. Selain itu, bagus untuk mengobati masuk angin, lendir, dan wasir.

Wanita yang terkena tumor rahim dapat berendam di dalam air rebusan Hulbah. Dapat pula dioleskan pada bagian yang terkena tumor. Untuk mengobati isi perut, Hulbah dapat dicampur dengan Samin dan Alvanid (lbnu'l Qayyim al-Jauziyyah, Zadul Ma ādi fi Hadyi Khayril 'bādi, Juz 4, t.t.:301-302).

- Penjelasan Surah An-Isra' Ayat 50-58

Ayat 50 -58 meneruskan ayat sebelumnya dan menjelaskan beberapa hal berikut :

Orang-orang yang mengingkari kebangkitan manusia setelah jadi tulang belulang itu hati mereka keras bagaikan batu atau besi atau benda besar lainnya yang ada di langit. Mereka menggeleng-gelengkan kepala keheranan sambil mempertanyakan kapan kiamat itu terjadi. Allah perintahkan Rasul Saw. untuk menjelaskan bahwa kiamat itu sudah dekat. Pada hari kiamat nanti mereka akan bangkit dari dalam kubur atas perintah Allah dan mengira tinggal di dalamnya sebentar saja.

Hamba-hamba Allah yang Mukmin wajib berkata baik, karena setan bisa masuk menciptakan konflik di antara mereka melalui perkataan yang tidak baik.

Allah Maha Mengetahui siapa dari manusia yang berhak mendapatkan rahmat-Nya dan siapa yang berhak mendapatkan azab-Nya. Rasulullah tidak diutus sebagai penjaga manusia, tapi penyampai agama Allah.

Allah juga Maha Mengetahui siapa di antara hamba-Nya yang berhak diberikan keutamaan, di antaranya adalah Nabi Daud dengan Kitab Zabur-Nya.

Tuhan-tuhan yang mereka sembah seperti malaikat, jin, Nabi Isa, ‘Uzair dan sebagainya tidak memiliki kekuasaan menghilangkan bahaya atau mengalihkannya. Mereka semuanya meminta kepada Allah dan mencari jalan keselamatan dari Tuhan Pencipta  mereka, yakni Allah Ta’ala. Mereka berharap rahmat-Nya dan takut pada azab-Nya. Azab Allah itulah yang harus ditakuti.

Telah menjadi keputusan Allah jika penduduk suatu negeri durhaka pada-Nya, pasti Ia musnahkan atau azab yang amat keras.