بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Minggu, 23 April 2023

Tadabbur Al-Qur'an Hal. 290

Tadabbur Al-Quran Hal. 290
----------------------------------------------
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

- Al Qur'an Indonesia Tajwid.

- Al-Isra' ayat 80 :

وَقُلْ رَّبِّ اَدْخِلْنِيْ مُدْخَلَ صِدْقٍ وَّاَخْرِجْنِيْ مُخْرَجَ صِدْقٍ وَّاجْعَلْ لِّيْ مِنْ لَّدُنْكَ سُلْطٰنًا نَّصِيْرًا

Dan katakanlah (Muhammad), ya Tuhanku, masukkan aku ke tempat masuk yang benar dan keluarkan (pula) aku ke tempat keluar yang benar dan berikanlah kepadaku dari sisi-Mu kekuasaan yang dapat menolong(ku). [482]

- [482] Memohon kepada Allah agar kita memasuki suatu ibadah dan selesai daripadanya dengan niat yang baik dengan penuh keikhlasan serta bersih dari riya dan dari sesuatu yang merusakkan pahala. Ayat ini juga mengisyaratkan kepada Nabi Muhammad supaya berhijrah dari Makkah ke Madinah. Dan ada juga yang menafsirkan; Memohon kepada Allah agar kita memasuki kubur dengan baik dan keluar (dibangkitkan) daripadanya dengan baik pula.

- Asbabun Nuzul Al-Isra' ayat 80 :

Diriwayatkan oleh lbnu Abi Hatim yang bersumber dari Sa'id bin Jubair. Hadits ini mursal. Diriwayatkan pula oleh lbnu Jarir, dan disebutkan bahwa yang berkata kepada Rasulullah itu adalah kaum Yahudi. Hadits inipun mursal, bahwa kaum musyrikin berkata kepada Nabi sallallahu alaihi wa sallam: "Nabi-nabi bertempat tinggal di Syam, mengapa engkau tinggal di Madinah?" Ketika itu hampir dilaksanakan oleh Nabi, turunlah ayat ini yang memberitahukan maksud kaum musyrikin yang ingin mengusir beliau.

Diriwayatkan oleh At Tirmidzi yang bersumber dari lbnu Abbas bahwa ayat ini turun saat Nabi melaksanakan hijrah dari Mekah ke Madinah.

Keterangan: Berdasarkan riwayat ini jelaslah bahwa ayat tersebut di atas adalah Makiyyah (diturunkan di Mekah). Dan lbnu Marduwaih meriwayatkan hadits yang semakna dengan lafal yang lebih jelas lagi.

Sumber: Asbabun Nuzul-K.H.Q.Shaleh - HAA. Dahlan dkk.

At-tirmidzi meriwayatkan dari ibnu abbas bahwa Nabi saw dahulu tinggal di Mekah lelu diperintahkan berhijrah. Maka turunlah ayat ini. Ayat ini turun di mekah. Ibnu Mardawaih meriwayatkan dengan lafaz yang lebih jelas lagi.

- Tafsir Al Muyassar Al-Isra' ayat 80 :

Katakanlah: Wahai Rabb-ku, masukkanlah aku dalam perkara yang itu baik bagiku dengan masuk yang benar, dan keluarkanlah aku dalam perkara yang buruk bagiku dengan keluar yang benar, dan berikanlah kepadaku dari sisi-Mu hujah (argumen) yang kukuh, yang dengannya Engkau menolongku atas semua orang yang menyelisihiku.

- Riyaduş Salihin :

Dari Jabir Ra., ia berkata, Rasulullah Saw. bersabda, "Barang siapa yang khawatir tidak bisa bangun di akhir malam, hendaklah ia melakukan witir di awal malam. Dan barang siapa yang berharap mampu bangun di akhir malam, hendaklah ia witir di akhir malam, karena salat di akhir malam disaksikan (oleh para malaikat) dan hal itu adalah lebih afdal (utama)." (HR Muslim)

Hadis ini memberi faedah:

(a) Boleh melaksanakan salat malam pada awal malam dan akhir malam.
(b) Barang siapa yang takut tidak bisa melaksanakannya pada akhir malam, makadianjurkan baginya untuk melaksanakannya pada awal malam.
(c) Barang siapa yang merasa mampu melaksanakannya pada akhir malam, maka dianjurkan baginya untuk melaksanakannya sampai akhir malam.
(d) Menjelaskan keutamaan salat malam karena sesungguhnya salat malam itu disaksikan oleh malaikat.
(Abu Usamah Salim bin 'idul Hilali, Bahjatun Nāzirina Syarhu Riyādis Salihina, Jilid 2, t.t.:308). 

- Hadis Nabawi :

Abu Salamah bin Abdurrahman mengatakan bahwa dia pernah bertanya kepada Aisyah Ra. tentang cara salat malam Rasulullah pada bulan Ramadan. Lalu, 'Aisyah menjawab,"Rasulullah Saw. tidak pernah melaksanakan salat malam pada bulan Ramadan atau pada bulan-bulan lainnya, lebih dari sebelas raka'at. Beliau salat empat raka'at, jangan kamu tanya tentang bagus dan panjangnya, kemudian beliau salat empat rakaat lagi. Jangan kamu tanya tentang bagus dan panjangnya, kemudian beliau salat tiga rakaat."
Aisyah berkata, "Aku bertanya, wahai Rasulullah, apakah engkau tidur sebelum melaksanakan witir? Beliau menjawab, "Wahai Aisyah, kedua mataku tidur namun hatiku tidaklah tidur.
(HR Bukhāri, Sahih Bukhāri, Juz 2, No. Hadis 2013, 1403 H: 61).

- Hadis Qudsi :

Dari Abu Hurairah Ra., ia berkata, Rasulullah Saw. bersabda, "Tuhan kita Yang Maha berkah dan Maha tinggi turun di setiap malam ke langit dunia pada sepertiga malam terakhir, Dia berfirman, Siapa yang berdoa kepada-Ku, pasti Aku kabulkan, dan Siapa yang meminta kepada-Ku, pasti Aku penuhi, dan siapa yang memohon ampunan kepada-Ku, pasti Aku ampuni." (HR Bukhāri, Sahihu'l Bukhāri, Juz 1, No. Hadis 1145, 1400H: 356).

- Penjelasan Surah An-Isra' Ayat 76-86 :

Ayat 76-86 meneruskan ayat sebelumnya terkait dahsyatnya perlawanan kaum kafir Mekkah terhadap dakwah Rasul Saw. Kalau merela sampai berhasil mengusir Rasul Saw. dari Mekkah, maka Allah berjani mengazab mereka sebagaimana yang terjadi pada umat-umat terdahulu. Janji Allah ini terbukti. Tidak lama setelah Rasul Saw. keluar dari Mekkah dan hijrah ke Madinah, Allah merekayasa azab kaum kafir Mekkah dengan perang Badar. Demikianlah sunnatullah yang berlaku.

Agar Rasul Saw. dan para sahabat kuat berjuang, Allah perintahkan mereka untuk menegakkan salat fardhu lima kali sehari. Selain itu, salat tahajud di tengah malam sangat kuat pengaruhnya terhadap keimanan dan pembentukan karakter serta dapat mengangkat derajat kemuliaan di sisi Allah.

Kebathilan itu akan hilang jika hak itu ditegakkan. Al-Qur’an diturunkan sebagai obat dan rahmat bagi kaum Mukmin, namun kerugian bagi kaum yang zalim. Di antara sifat manusia ialah berpaling dari Allah saat dapat nikmat-Nya dan berputus asa jika ditimpa kesulitan. 

Setiap manusia bekerja berdasarkan keinginannya. Allah Maha Mengetahui siapa yang berhak mendapat petunjuk. Sedangkan ruh (nyawa) itu urusan Allah. Allah kuasa melenyapkan wahyu dari dada Rasul Saw. dan tidak akan ada yang dapat menolong Beliau.