بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Senin, 19 Juni 2023

Tadabbur Al-Quran Hal. 306

Tadabbur Al-Quran Hal. 306
----------------------------------------------
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

- Al Qur'an Indonesia Tajwid.

- Q.S Maryam ayat 12.

يٰيَحْيٰى خُذِ الْكِتٰبَ بِقُوَّةٍۗ وَاٰتَيْنٰهُ الْحُكْمَ صَبِيًّاۙ

Hai Yahya, ambillah [501] Al Kitab (Taurat) itu dengan sungguh-sungguh. Dan kami berikan kepadanya hikmah [502] selagi ia masih kanak-kanak,

[501] Pelajarilah Taurat itu, amalkan isinya dan sampaikan kepada umatmu.

[502] Pemahaman Taurat dan pendalaman agama.

- Tafsir Al Muyassar Q.S Maryam ayat 12 :

Ketika Yahya telah dilahirkan dan telah mencapai usia yang sudah dapat memahami perintah, maka Allah memerintahkannya supaya mengambil kitab Taurat dengan sungguh-sungguh lewat firman-Nya: Wahai Yahya, ambillah Taurat itu dengan sungguh-sungguh, dengan memelihara lafalnya, memahami maknanya, dan mengamalkannya. Kami berikan pula kepadanya hikmah dan pemahaman yang baik saat ia masih kanak-kanak.

- Kisah Nabi & Rasul :

Pada saat Malaikat Jibril akan menemui Maryam, persediaan air Maryam habis. la kemudian berkata kepada Yusuf, anak pamannya, "Pergilah bersamaku untuk mengambil air." Yusuf menjawab, Aku masih punya persediaan yang akan cukup sampai besok." Lalu Maryam mengambil bejananya dan pergi sendirian ke sebuah gua. Di sana ia bertemu dengan Malaikat Jibril yang telah diserupakan oleh Allah Swt. dalam bentuk manusia sempurna. Kemudian Jibril berkata kepadanya, Wahai Maryam! Sesungguhnya Allah mengutusku kepada kamu untuk menyampaikan anugerah kepadamu seorang anak laki-laki yang suci.

Maryam berkata, "Sungguh, aku berlindung kepada Tuhan Yang Maha Pengasih terhadapmu, jika engkau orang yang bertakwa."

Jibril berkata, (Sesungguhnya aku hanyalah utusan Tuhanmu, untuk menyampaikan anugerah kepadamu seorang anak laki-laki yang suci. Maryam berkata, .Bagaimana mungkin aku mempunyai anak laki-laki, padahal tidak pernah ada orang (laki-laki) yang menyentuhku dan aku bukan seorang pezina.

Jibril berkata, Demikianlah Tuhanmu berfirman, Hal itu mudah bagi-Ku, dan agar Kami menjadikannya sebagai tanda (kebesaran Allah Swt.) bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami, dan hal itu merupakan perkara yang (sudah) diputuskan.

Ketika Jibril mengatakan hal itu, Maryam pun berserah diri kepada ketetapan Allah Swt. Makan ditiupkanlah roh ke dalam saku jubahnya lantas Jibril meninggalkannya dan Maryam pun mengandung Al-Masih. Kemudian Maryam mengisi bejananya dan kembali ke tempatnya. Sedangkan pada masa itu tidak ada seorang pun yang paling tekun beribadah kecuali Maryam dan anak pamannya Yusuf An-Najār (tukang kayu).

(lbnu Asir Al-Jazari, Al-Kamil fit Tarikhi, Jilid 1:237).

- Riyadus Salihin :

Dari Abu Hurairah Ra., dia berkata, Rasulullah Saw. bersabda, "Tidak akan masuk ke dalam neraka seorang laki-laki yang menangis karena takut kepada Allah hingga susu kembali ke dalam kantungnya. Dan tidak akan berkumpul menjadi satu debu di jalan Allah dengan asap api neraka." (HR
Tirmizi).

Hadis di atas memberikan beberapa faedah di antaranya:

(a) Menangis karena takut kepada Allah akan membangkitkan istiqamah, sebab hal itu akan menjauhkan dari api neraka.
(b) Keutamaan jihad di jalan Alah Swt.
(Dr. Musțafā Said Al-Khin, Nuzhatul Muttaqina Syarhu Riyādis Şālihina, Juz 1, 1407H/1987 M: 403).

- Hadis Nabawi :

Dari lbnu Abbās Ra., dari Nabi Saw. bahvwa beliau bersabda, "Allah Swt. berfirman, Sesungguhnya keturunan Adam As. telah mendustakan Aku padahal mereka sama sekali tidak berhak melakukannya. Mereka mencela-Ku, padahal mereka tidak berhak untuk mencela-Ku. Kedustaan yang mereka perbuat terhadap-Ku adalah mereka menganggap Aku tidak mampu menciptakan kembali sebagaimana Aku menciptakan sebelumnya. Adapun celaannya kepada-Ku adalah mereka mengatakan bahwa Aku mempunyai anak. Mahasuci Aku, sama sekalli Aku tidak mengambil istri dan tidak mempunyai anak." (HR Bukhari, Sahihu'l Bukhari, Jilid 3, No. Hadis, 4482: 1400 H, 192).

- Nasihat & Pelajaran :

Maryam merasa terkejut ketika mendengar dirinya akan dianugerahi seorang anak, bagaimana mungkin ia dapat mengandung atau melahirkan seorang anak padahal tidak ada seorang laki-laki pun yang menyentuhnya. Malaikat Jibril As. berusaha menenangkan Maryam dari keterkejutannya itu dengan berkata, "Seperti itulah yang dikehendaki oleh Tuhannya."

Bagi Allah Swt., penciptaan janin di dalam perut Maryam merupakan hal yang teramat mudah, karena Allah Swt. mampu melakukan segala sesuatu yang dikehendakiNya. Allah Swt. telah menciptakan Adam As. tanpa seorang laki-laki sebelumnya dan tanpa seorang perempuan. Allah Swt menciptakan Hawa hanya dengan seorang laki-laki saja, Isa As. diciptakan tanpa ada seorang laki-laki, dan Allah Swt. menciptakan manusia lainnya dari laki-laki dan perempuan.
(Abu'l Fida AI-Qurasyi, Qisasu Anbiya, 1417 H/1977 M: 696).

- Penjelasan Surah Maryam Ayat 12-25 :

Ayat 12 - 15 meneruskan cerita Nabi Zakaria yang dianugerahkan Allah anak bernama Yahya dalam usia yang sudah tua. Allah memerintahkan Yahya untuk berpegang teguh kepada kitab Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa dan memberikan berbagai kelebihan kepadanya, diantaranya dengan mengangkatnya menjadi rasul, memberikan kepadanya hikmah sejak kecil.

Yahya memiliki sifat-sifat mulia seperti, menjaga kesucian diri, bertakwa pada Allah, berbuat dan bersikap baik kepada orang tua, tidak sombong dan tidak durhaka kepada Allah dan kedua orang tuanya. Sebab itu, Yahya diberi Allah keselamatan waktu lahir, waktu meninggal dan waktu dibangkitkan pada hari kiamat kelak.

Ayat 16 - 25 menjelaskan kisah Maryam yang ajaib, dimana ia melahirkan tanpa suami yang menggaulinya. Saat malaikat Jibril mendatangi Maryam dalam bentuk seorang lelaki, ia kaget dan meminta agar lelaki itu menjauh darinya. Lelaki itu menjelaskan bahwa ia adalah malaikat utusan Allah untuk memberinya seorang anak lelaki yang suci. Tentu saja Maryam kaget karena ia belum pernah sekalipun disentuh lelaki.

Allah jadikan Maryam melahirkan tanpa suami agar manusia melihat bukti kekuasaan-Nya. Karena itu ia sangat sedih. Lalu Allah berfirman kepadanya agar tidak bersedih karena akan diberi anak yang mulia. Maryam melahirkan di bawah pohon kurma yang sedang berbuah ranum (ruthab) menunjukkan Isa lahir di musim panas, karena kurma berbuah di musim panas, bukan di musim dingin.