Hadits Sahih (215.0803)
-------------------------------------
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
Keutamaan ilmu agama
Sahih al-Bukhori:69
عَنْ مُعَاوِيَةَ قَالَ: سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ:
مَنْ يُرِدْ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِي الدِّينِ، وَإِنَّمَا أَنَا قَاسِمٌ وَاللَّهُ يُعْطِي، وَلَنْ تَزَالَ هَذِهِ الأُمَّةُ قَائِمَةً عَلَى أَمْرِ اللَّهِ لاَ يَضُرُّهُمْ مَنْ خَالَفَهُمْ حَتَّى يَأْتِيَ أَمْرُ اللَّهِ.
Dari Mu'awiyah, dia berkata: Aku mendengar Nabi saw bersabda:
Barangsiapa yang Allah kehendaki kebaikan untuknya maka Allah faqihkan dia (membuat ia paham) dalam agama. Sesungguhnya aku hanyalah yang membagi-bagikan sedang Allah yang memberi. Dan senantiasa umat ini akan tegak diatas perintah Allah, mereka tidak akan dicelakai oleh orang-orang yang menyelisihi mereka hingga datang keputusan Allah.
Pesan :
Pentingnya belajar ilmu agama kadang masih dipandang sebelah mata oleh sebagian muslim. Mereka lebih bangga saat putra putrinya mempelajari ilmu-ilmu modern dan kekinian. Meski tidak bisa dipungkiri bahwa ilmu modern zaman ini sangat penting demi kemajuan umat Islam, namun menguasai ilmu agama juga tak kalah penting. Karena jika seseorang hanya bermodalkan ilmu duniawi tanpa memahami ilmu agama, maka ia tidak akan mengetahui mana penerapan ilmu duniawi yang diperbolehkan, dan mana yang tidak. Ia juga bekerja dan melakukan apa yang menjadi keahliannya tanpa suatu tujuan akhirat, hanya dunia saja. Sedangkan sebagaimana kita mengetahui bahwa usia kita di dunia sudah ditentukan, dan semua perbuatan yang kita lakukan jika tidak diniatkan untuk Allah dan mengharap pahala dari-Nya, maka semua itu tidak akan berguna untuk kita di kehidupan yang abadi di akhirat nanti.