Tadabbur Al-Quran Hal. 238
----------------------------------------------
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
- Al Qur'an Indonesia Tajwid.
- Yusuf ayat 23 :
وَرَاوَدَتْهُ الَّتِيْ هُوَ فِيْ بَيْتِهَا عَنْ نَّفْسِهٖ وَغَلَّقَتِ الْاَبْوَابَ وَقَالَتْ هَيْتَ لَكَ ۗقَالَ مَعَاذَ اللّٰهِ اِنَّهٗ رَبِّيْٓ اَحْسَنَ مَثْوَايَۗ اِنَّهٗ لَا يُفْلِحُ الظّٰلِمُوْنَ
Dan perempuan yang dia (Yusuf) tinggal di rumahnya menggoda dirinya. Dan dia menutup pintu-pintu, lalu berkata, “Marilah mendekat kepadaku.” Yusuf berkata, “Aku berlindung kepada Allah, sungguh, tuanku telah memperlakukan aku dengan baik.” Sesungguhnya orang yang zalim itu tidak akan beruntung.
- Tafsir Al Muyassar Yusuf ayat 23 :
Istri pembesar Mesir (yang Yusuf tinggal di rumahnya) itu memanggil Yusuf dengan lemah lembut agar dia
menemuinya, karena rasa cintanya yang besar kepada Yusuf dan ketampanannya. Kemudian dia menutup dan mengunci pintu-pintu, lalu berkata, "Marilah mendekat
kepadaku." Yusuf berkata, "Aku berlindung kepada Allah dari apa yang engkau inginkan, aku tidak ingin mengkhianati tuanku yang telah memperlakukanku dengan baik dan memuliakanku. Aku tidak ingin berkhianat dengan berbuat yang tidak baik kepada keluarganya. Sesungguhnya orang-orang zalim itu tidak akan beruntung dengan berbuat apa yang tidak semestinya."
- Hadis Sahih Yusuf ayat 23 :
Dari Abu Hurairah Ra, Nabi Saw. bersabda, "Ada tujuh golongan yang akan diberikan naungan oleh Allah Swt. pada hari yang tidak ada naungan selain naungan-Nya, Pemimpin yang adil, seorang pemuda yang tumbuh dewasa dengan beribadah kepada
Tuhannya, seseorang yang hatinya selalu terkait dengan masjid, dua orang yang saling mencintai karena Allah Swt. mereka menyatukan diri (berteman) dan memisahkannya (tidak berteman) hanya karena Allah Swt, seorang yang diajak atau digoda oleh
seorang perempuan yang memiliki kedudukan dan kecantikan, namun ia berkata, Aku takut kepada Allah', seseorang yang bersedekah lalu ia merahasiakannya bahkan tangan kirinya tidak tahu apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya, dan seseorang yang mengingat Allah Swt. Saat ia sendirian lalu menetes air matanya. (HR Bukhäri, Sahihul Bukhari, Juz 1.
No. Hadis 660, 1400 H: 219).