بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Kamis, 22 Agustus 2024

MENGAPA DADAKU TERASA SEMPIT

Tematik (213)
---------------------
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

MENGAPA  DADAKU TERASA  SEMPIT 

Bismillahi was sholatu was salamu a'la Rosulillah wa a'la alihi wa shohbihi ajma'in

Dalam kehidupan dunia yang merupakan ujian bagi setiap manusia maka pasti perasaan bahagia dan sengsara, susah dan senang, lapang dan sempit, pernah hinggap di hati setiap manusia. 

Lalu apa penyebab dada terasa sempit ?
Penyebabnya adalah dosa (keburukan) yang kita perbuat baik kita ketahui maupun tidak. 
Karena, kebaikan selalu menentramkan jiwa dan kejelekan selalu menggelisahkan jiwa. 
Itulah realita yang ada pada umumnya manusia.

Hadits dari cucu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, Al Hasan bin ‘Ali, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

دَعْ مَا يَرِيبُكَ إِلَى مَا لاَ يَرِيبُكَ فَإِنَّ الصِّدْقَ طُمَأْنِينَةٌ وَإِنَّ الْكَذِبَ رِيبَةٌ

“Tinggalkanlah yang meragukanmu dan beralihlah pada apa yang tidak meragukanmu, sesungguhnya kejujuran lebih menenangkan jiwa, sedangkan dusta (menipu) akan menggelisahkan jiwa.”
(HR. Tirmidzi no. 2518 dan Ahmad 1/200)

Dalam lafazh lain disebutkan,

فَإِنَّ الخَيْرَ طُمَأْنِيْنَةٌ وَإِنَّ الشَّرَّ رِيْبَةٌ

“Kebaikan selalu mendatangkan ketenangan, sedangkan kejelekan selalu mendatangkan kegelisahan.”
(HR. Al Hakim 2/51 dalam Mustadroknya)

Dalam hadits lainnya, dari Nawas bin Sam’an, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

الْبِرُّ حُسْنُ الْخُلُقِ وَالإِثْمُ مَا حَاكَ فِى نَفْسِكَ وَكَرِهْتَ أَنْ يَطَّلِعَ عَلَيْهِ النَّاسُ

“Kebaikan adalah dengan berakhlak yang mulia, sedangkan kejelekan (dosa) adalah sesuatu yang menggelisahkan jiwa.

Ketika kejelekan tersebut dilakukan, tentu engkau tidak suka hal itu nampak di tengah-tengah manusia.”
(HR. Muslim no. 2553)

AnNawawi rahimahullah
menjelaskan, 
“Dosa selalu menggelisahkan dan tidak menenangkan bagi jiwa, di hati pun akan tampak tidak tenang dan selalu khawatir akan dosa.”
(Al Minhaj Syarh Shahih Muslim, Yahya bin Syarf An Nawawi, Dar Ihya’ At Turots, 1392, 16/111)

Begitulah dosa dan keburukan, menyempitkan dada manusia. 

Lalu bagaimana jika orang yang berbuat banyak dosa namun dia merasa tentram ?.

Ketahuilah bahwa setiap seseorang melakukan dosa maka akan ada noda hitam pada hatinya sehingga lama kelamaan keadaan hati menjadi penuh kekotoran (noda hitam) karena tidak kunjung berhenti dari maksiat.

 Allah Ta’ala berfirman,

كَلَّا بَلْ رَانَ عَلَى قُلُوبِهِمْ مَا كَانُوا يَكْسِبُونَ

“Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka.”
(QS. Al Muthoffifin: 14).

Jika hati terus tertutupi karena maksiat, maka sungguh akan sulit mendapatkan petunjuk dan melakukan kebaikan.

Lalu apa yang melapangkan dada yang sempit...?
Ya benar segeralah bertaubat dan memohon ampunan Allah Subhanahu wa Ta’ala atas dosa-dosa yang kita ketahui maupun tidak kita ketahui.

Dengan memperbanyak istighfar sebanyak mungkin tanpa hitungan dan dalam setiap kesempatan, dan ucapkanlah dzikir Nabi Yunus alaihi salam ketika didalam perut ikan. 

لا اله إلا انت سبحانك اني كنت من الظالمين

La ilaha illa Anta Subhanaka Inni kuntu minna Dzolimin

Ucapkan dzikir ini sebanyak mungkin setiap hari.
InsyaAllah hati akan menjadi tenang tentram dan lapang.

Semoga Allah selalu menolong kita dalam setiap urusan.

Wallahul Musta'an