Tadabbur Al-Quran Hal. 436
----------------------------------------------
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
- Al Qur'an Indonesia Tajwid.
- Fatir ayat 15 :
۞ يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اَنْتُمُ الْفُقَرَاۤءُ اِلَى اللّٰهِ ۚوَاللّٰهُ هُوَ الْغَنِيُّ الْحَمِيْدُ
Wahai manusia! Kamulah yang memerlukan Allah; dan Allah Dialah Yang Mahakaya (tidak memerlukan sesuatu), Maha Terpuji.
- Tafsir Al Muyassar Fatir ayat 15 :
Wahai manusia, kalian membutuhkan Allah dalam segala sesuatu, kalian tidak bisa terlepas dari memerlukan-Nya sekejap pun, sebaliknya Allah Mahakaya sehingga Dia tidak membutuhkan manusia dan tidak memerlukan apapun dari makhluk-Nya. Dia Maha Terpuji pada Dzat, nama-nama dan sifat-sifat-Nya, Maha Terpuji atas nikmat-nikmat-Nya, karena segala nikmat yang diterima manusia adalah dari-Nya. Bagi-Nya segala puji dan syukur dalam segala keadaan.
- Mu'jam Fatir ayat 15 :
الْحَمِيْدُ
Lafaz AHamdulilát Ta a merupakan pujian kepada Allah atas keutamaan Nya. Akan tetapi kata AHamdu (puja-puja) lebih khusus darisekedar pujar biasa (Al-Madhu). dan letbih umun datipada syukur. Karena syukur tidak diungkapkan kecuai saat menerima suatu nikmat. maka setiap syukur tu adalah hamdun (puja puji) dan tidak setiap hamdun (puja-puji) itu syukur, dan setiap hamdun ipuja-puji) itu adalah madhun (pujan) dan tidak setiap madhun itu bisa bemakna hamdun. Dan dikatakan Fulan itu mabmud apabila ia dipuj, dan si Fulan itu muhaimadun apabila sa memiliki banyak sifat yang pantas dipuji (Ar-Rāghih A-Asfahani Mu'jamu Mufradat Altaa Al Qurani, 1431H2010M 100)
- Asmā'ul Husnã :
Allah Swt. mempunyai nama
الْحَمِيْدُ
artinya bahwa hanya Allah yang berhak untuk dipuji dan disanjung. Dialah Allah Yang Maha Terpuji dengan apa yang telah diciptakan-Nya, yang telah dibuat-Nya, yang telah dianugerahkan-Nya, yang telah memberikan manfaat dan madarat, dan yang telah memberikan karunia ataupun menahan karunia itu atas hamba-Nya. Dialah yang memegang langit untuk berada di atas bumi supaya tidak terjatuh. Dialah yang telah membentangkan bumi, sehingga menjadi terbentang, dan segala sesuatu menjadi luas dan mudah untuk dikerjakan. Dialah yang terpuji atas hikmah menciptakan hamba, baik yang bermaksiat, beriman ataupun yang kafir sekalipun. Dialah Yang Maha Terpuji untuk mengutus para rasul dan menjadikan musuh bagi mereka. Dialah Yang Maha Terpuji atas keadilan terhadap musuh-musuh-Nya, sebagaimana Dia terpuji atas karunia terhadap para wali-Nya. Setiap butiran debu yang ada di alam semesta ini menjadi saksi yang memuji-Nya,
dan tidaklah ada sesuatu kecuali bertasbih dengan memuji-Nya. Seorang muslim yang mengesakan Allah dengan nama ini, ia yakin bahwa pujian mencakup sanjungan kepada Zat yang dipuji dengan sifat-sifat kesempurnaanNya, serta mengikuti kegagahan-Nya dengan kecintaan, keridaan dan ketundukan. Orang yang mendustakan sifat-sifat yang dipuji tidaklah disebut seorang pemuji. Seorang yang mengesakan Allah hendaknya memuji Allah, dengan harapan hatinya mengikuti petunjuk untuk memilih keimanan dalam hati, memujinya dengan zikir dengan lisan, menyanjung Allah untuk memberatkan timbangan amal, memuji Allah dengan perbuatan anggota badan, serta memohon pertolongan dan memohon bertambahnya keimanan. (Dr. Mahmūd Abdurrazāk Ar-Ridwāni, Ad-Du'au bil Asmāil Husnā, 2005: 72).
- Riyāduş şälihin :
Dari Abu Umamah Ra., bahvwa Nabi Saw. jika mengangkat lambungnya (selesai makan), beliau membaca, Alhamdulilāhi Hamdan Kaširān Tayiban Mubārakan fihi Gaira Makfiyyin walā Mustagnan 'anhu. Rabbanā." (Segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, yang baik dan yang mengandung keberkahan di dalamnya, bukan pujian yang tidak dianggap dan tidak dibutuhkan olehNya, ya Tuhan kami) (HR AI-Bukhāri). Hadiš tersebut memberikan faedah tentang anjuran untuk memuji Alah setelah selesai makan sebagai sikap meneladani Nabi Saw. (Dr. Mustafā Sa'id AI-Khin, Nuzhatul Muttagina Syarhu Riyādis şälihina, Juz 1, 1407 H/1987 M: 602).
- Hadiš Nabawi :
Dari Abu Hurairah Ra., Rasulullah Saw., bersabda, "Barangsiapa yang duduk di suatu majelis, kemudian dia banyak salahnya, sebelum berangkat ia membaca, "Mahasuci Engkau ya Allah, dengan pujian milik-Mu, aku bersaksi bahwa tiada Tuhan kecuali Engkau, aku memohon ampun pada-Mu dan aku bertobat kepada-Mu.." kecuali Allah akan mengampuni dosa dan kesalahan dia selama berada di majelis itu." (Sahih Al-Jāmi, 6192). Begitu pun Umar Ra. melantangkan bacaan berikut, "Mahasuci Engkau, ya Allah, dengan memuji-Mu, Mahasuci nama-Mu, Yang Mahatinggi keagungan-Mu, dan tidak ada Tuhan selain-Mu." (Sahih Bukhāri,4042).
- Hadis Motivasi QS 35: 12 :
Dari Anas dia berkata. Rasulullah pernah bernapas tiga kali ketika minum. Beliau berkata: "Itu lebih melegakan, lebih bersih, dan lebih bermanfaat." Anas berkata. "Oleh karena itu. aku bernapas tiga kali setiap minum." (HR Muslim, 2028)
- HADIS NIAGA QS Fäțir, 35: 15 :
Empat Kelompok yang Dibenci Allah
Dari Abu Hurairah dia mengatakan bahwa Rasulullah bersabda: "Empat golongan yang dibenci Allah, yitu penjual yang suka bersumpah, orang fakir yang sombong, orang tua renta yang berzina, dan pemimpin yang durjana." (HR Nasa'i, 2576)
- AMAL NIAGA :
1. Jika Anda seorang pedagang, janganlah banyak bersumpah dengan harapan agar orang lain menmbeli barang dagangan Anda. Rasulullah bersabda: "Sumpah itu akan menjadikan barang dagangan menjadi laris manis, (akan tetapi) mernghapuskan keberkahan." (HR Bukhari, 2087; Muslim, 1606).
2. Seorang niagawan muslim hendaknya senantiasa memohon kepada Allah agar menganugerahinya kejujuran dalam setiap aktivitas niaga yang dilakukan.
3. Apabila Anda seorang pimpinan dalam satu perusahaan, janganlah menjadikan jabatan dan wewenang untuk memperkaya diri sendiri. Ingatlah bahwa setiap kekuasaan akan berakhir dan akan dimintai pertanggungjawaban.
- Tadabbur Surah Fatir Ayat 12-18 :
Ayat 12-18 menjelaskan tiga hal penting:
1. Meneruskan ayat sebelumnya terkait kekuasaan dan kebesaran Allah. Dua laut yang berbeda, yang satu airnya tawar dan enak diminum dan yang satu lagi asin. Dari keduanya Allah titipkan rezeki untuk manusia berupa berbagai jenis akan segar dan perhiasan yang dipakai manusia. Kapal-kapal yang berlabuh di atasnya sebagai untuk mencari karunia-Nya. Semoga manusia bisa bersyukur pada Allah. Allah juga yang menjadikan malam dan siang silih berganti, menundukkan matahari dan bulan. Masing-masing beredar hingga batas waktu yang ditentukan-Nya. Semua itu Allah yang menicptakannya.
2. Allah mengajak manusia memikirkan tanda-tanda kekuasaan dan kebesaran-Nya, kemudian tuhan-tuhan yang disembah selain-Nya. Kekuasaan dan kebesaran-Nya sangat jelas dan dahsyat, sedangkan tuhan-tuhan yang diklaim manusia itu tidak memiliki kekuasaan dan kekuatan sekulit aripun. Sebab itu, orang yang tidak memahami kekuasaan dan kebesaran Allah itu sulit untuk mendengarkan kebenaran Al-Qur’an dan Islam, apalagi meyakini dan mengamalkannya. Padahal di akhirat nanti mereka mengingkari kemusyrikan tersebut. Allah Mahateliti dalam memberi tahu manusia. Sungguh manusia sangat membutuhkan Allah. Allah mampu melenyapkan mereka dan menggantinya dengan generasi baru. Semua itu mudah saja bagi Allah.
3. Allah menetapkan setiap manusia memikul dosa masing-masig dan tidak bisa dialihkan kepada orang lain kendati karib kerabat. Yang bisa memahami peringatan Rasul saw, itu ialah yang takut pada Allah dan menegakkan salat.