بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Sabtu, 06 Desember 2025

Tadabbur Al Quran hal. 435

Tadabbur Al-Quran Hal. 435
----------------------------------------------
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

- Al Qur'an Indonesia Tajwid.
- Fatir ayat 8 :

اَفَمَنْ زُيِّنَ لَهٗ سُوْۤءُ عَمَلِهٖ فَرَاٰهُ حَسَنًاۗ فَاِنَّ اللّٰهَ يُضِلُّ مَنْ يَّشَاۤءُ وَيَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُۖ فَلَا تَذْهَبْ نَفْسُكَ عَلَيْهِمْ حَسَرٰتٍۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ ۢبِمَا يَصْنَعُوْنَ

Maka apakah pantas orang yang dijadikan terasa indah perbuatan buruknya, lalu menganggap baik perbuatannya itu? Sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki dan memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki. Maka jangan engkau (Muhammad) biarkan dirimu binasa karena kesedihan terhadap mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.

- Asbabun Nuzul Fatir ayat 8 :

Diriwayatkan oleh Juwaibir dari Adh-Dhahak yang bersumber dari Ibnu Abbas, bahwa ayat ini turun berkenaan dengan Nabi Saw. Berdo'a: "Allahumma a'iz dinaka bi Umar bin Khatthab au bi Abi Jahl bin Hisyam". Allah memberi hidayah kepada 'Umar dan menyesatkan Abu Jahl. Ayat ini turun berkenaan dengan kedua orang ini.

- Tafsir Al Muyassar Fatir ayat 8 :

Apakah orang yang amal-amal buruknya berupa kemaksiatan-kemaksiatan kepada Allah, kekufuran, penyembahan kepada llah-llah lain dan berhala-berhala selain Allah diperindah oleh setan sehingga dia melihatnya bagus adalah seperti orang yang diberi petunjuk oleh Allah, sehingga dia melihat yang baik adlaah baik dan yang buruk adalah buruk? Sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki dari hamba-hamba-Nya dan memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki. Maka janganlah mencelakakan dirimu sendiri karena sedih terhadap kekufuran orang-orang yang tersesat itu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui keburukan-keburukan mereka dan akan membalas karenanya dengan balasan paling buruk.

- Riyāduş şālihin :

Dari 'Aisyah Ra., ia berkata, "Apabila datang angin yang bertiup sangat kencang. maka Nabi Saw. berdoa, "Allahumma Inni Asaluka Khairahā, wa Khaira mã fihā, wa Khaira mã Ursilat bihi. Wa Aūżubika min Syarrihā, wa Syarri mã fihā, wa Syarri mā Ursilat. (Ya Allah, sungguh, aku memohon kepada-Mu kebaikan angin, kebaikan yang dikandung-nya, dan kebaikan yang dibawanya. Dan aku berlindung kepada-Mu dari keburukan-nya, keburukan yang ada di dalamnya dan keburukan yang dibawanya.)" (HR Muslim).
Hadis tersebut mengandung beberapa faedah, antara lain:
(a) Berlindung kepada Allah Swt. dan merendahkan diri kepada-Nya ketika menyaksikan suatu perkara buruk dan menakutkan dari berbagai fenomena alam yang terjadi.
(b) Dianjurkan untuk berdoa dengan doa yang terdapat dalam hadis tersebut, tatkala terjadi angin yang berhembus menghamburkan debu.
(Dr. Mustafā Sa'id Al-Khin, Nuzhatul Muttaqina Syarhu Riyādis Şālihina, Juz 2, 1407 H/1987 M: 1178).

- Hadiš Nabawi :

Dari Abu Hurairah Ra., ia berkata, Rasulullah Saw. bersabda, Jarak antara dua tiupan (sangkakala) adalah empat puluh." Seseorang bertanya kepada Abu Hurairah, Empat puluh hari? Dia menjawab, Aku tidak dapat menentukannya Orang itu bertanya lagi, 'Empat puluh bulan? Dia menjawab, 'Aku tidak dapat menentukannya." Orang itu bertanya lagi. 'Empat puluh tahun?" Dia menjawab, Aku tidak dapat menentukannya.' Kemudian beliau bersabda, "Setelah itu, Allah Swt. menurunkan air dari langit, maka mereka pun hidup kembali sebagaimana tumbuhnya sayur-sayuran. Tidak ada tersisa sedikit pun dari manusia kecuali ia akan hancu, kecuali satu tulang yakni tulang ekor. Dari tulang itulah, manusia dibangkitkan kembali pada hari kiamat." (HR Al-Bukhāri, Sahihul Bukhāri, Juz3, No. Hadis, 4935. 1400 H: 320).

- Hadiš Qudsi :

Imam Al-Bukhāri berkata, telah menceritakan kepada kami Migdām bin Muhammad, ia berkata, telah menceritakan kepadaku pamanku yaitu Al-Qāsim bin Yahya, dari Ubaidullah dari Nāfi, dari lbnu Umar Ra. dari Rasulullah Saw., beliau bersabda, "Pada hari kiamat Allah menggenggam bumi, dan langit berada di tangan kanan-Nya, lantas Allah berfirman, Akulah Raja." (Mustafā bin 'Adawi, As-Sahihul Musnad minal Ahādišil Qudsiyyati, t.t: 127).

- HADIS NIAGA QS Fäțir, 35: 6 :

Pasar Menjadi Sasaran Utama Setan

Dari Salman , dia berkata, "Jika bisa, janganlah kamu menjadi orang yang pertama kali masuk ke dalam pasar dan orang terakhir kali keluar darinya. Bagaimanapun, pasar itu menjadi sasaran utama setan dan di situlah setan mengibarkan benderanya." Salman berkata, Aku pernah diberi tahu bahwa Jibril datang kepada Rasulullah Pada saat itu, Ummu Salamah ada di samping beliau. Beliau mulai berbicara, berdiri, dan akhirnya bertanya kepada Ummu Salamah: "Siapa ini? (atau sebagaimana yang beliau katakan kepadanya). Ummu Salamah menjawab, "ini Dihyah Al-Kalbi." Salman berkata, Ummu Salamah pernah berkata, "Demi Allah, aku tidak pernah berprasangka buruk kepadanya hingga aku mendengar khutbah Rasulullah yang menuturkan berita tentang kami (atau sebagaimana yang beliau sabdakan)." Aku bertanya kepada Abu Usman, "Dari siapa engkau mendengar berita ini?" Abu Usman menjawab, "Dari Usamah bin Zaid." (HR Muslim, 2451)

- AMAL NIAGA :

1. Mintalah perlindungan kepada Allah agar setan tidak menyesatkan Anda dari jalan-Nya dan mohonlah kepada-Nya agar Anda tetap berada di atas agama-Nya hingga Anda menjumpai-Nya.

- Tadabbur Surah Fatir Ayat 4-11 :

1. Ayat 4-11 menjelaskan bahwa penolakan  kepada Rasululullah saw. itu juga terjadi pada Rasul-Rasul sebelumnya. Maka, manusia harus ingat bahwa janji Allah itu benar. Sebab itu, jangan sampai tertipu oleh kehidupan dunia dan  setan, karena setan itu musuh dan mengajak manusia menjadi penghuni neraka.  
2. Orang-orang yang kafir akan mendapatkan azab neraka, sedang yang beriman dan beramal saleh akan mendapatkan ampunan dan pahal yang amat besar. Orang yang kafir itu melihat kekufurannya sebagai kebaikan. Sebab itu tidak perlu bersedih terhadap mereka, karena Allah memberikan petunjuk atau menyesatkan orang yang dikehendaki-Nya. Diantara kekuasaan-Nya, mengirimkan angin untuk menggerakkan awan ke negeri yang mati tanahnya, lalu bumi itu menjadi hidup kembali. Maka seperti itu pula pada hari kiamat nanti, 
3. Allah  menghidupkan manusia yang sudah mati. Sebab itu, carilah kemuliaan itu dari Allah. Allah menerima perkataan dan amal saleh. Mereka yang berbuat makar atas agama-Nya, bagi mereka azab yang keras, sedangkan makar mereka akan sia-sia. Karena Allah yang menciptakan manusia dari tanah, kemudian sperma, kemudian berpasang-pasangan. Kelahiran, ditambah atau dikuranginya umur adalah sesuai ilmu-Nya. Bagi Allah mudah saja.