بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Selasa, 18 Juni 2024

Tadabbur Al Quran Hal. 384

Tadabbur Al-Quran Hal. 384
----------------------------------------------
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

- Al Qur'an Indonesia Tajwid.

- An-Naml ayat 85 :

وَوَقَعَ الْقَوْلُ عَلَيْهِمْ بِمَا ظَلَمُوْا فَهُمْ لَا يَنْطِقُوْنَ

Dan berlakulah perkataan (janji azab) atas mereka karena kezaliman mereka, maka mereka tidak dapat berkata.

- Tafsir Al Muyassar An-Naml ayat 85 :

Kalimat siksa berlaku atas mereka di sebabkan oleh kezaliman mereka dan pendustaan mereka. Mereka sama sekali tidak bisa menyodorkan hujjah yang dengannya mereka bisa membela diri dari azab yang menimpa mereka.

- Riyāduş Şālihin :

Dari Hisyam bin Hakim bin Hizam, sesungguhnya ia pernah melewati beberapa orang petani di Syam yang dijemur di terik matahari dan minyak dicurahkan di atas kepala mereka. Kemudian Hisyam bertanya, "Mengapa mereka ini dihukum?" Mereka menjawab, "Mereka disiksa karena masalah pajak." Hisyam berkata, 'Aku bersaksi sesungguhnya saya pernah mendengar Rasulullah Saw. bersabda, "Sesungguhnya Allah akan menyiksa
orang-orang yang menyiksa orang lain di dunia." Maka, Hisyam menemuinya dan menyampaikan hadis tersebut kepadanya. Akhirnya, Umair menyuruh untuk membebaskan para petani tersebut. (HR Muslim).

Hadiš ini memberikan faedah:
(a) Ancaman karena menyiksa orang lemah dan orang miskin tanpa hak.
(b) Para sahabat mencontoh Rasulullah Saw. dalam amar ma'ruf nahi munkar.
(c) Peringatan kepada orang yang zalim dikarenakan perbuatan zalimnya.
(Dr. Mustafā Sa'id Al-Khin, Nuzhatul Muttaqina Syarhu Riyādis Şālihina, Juz 2, 1407H/1987 M: 1103).

- Hadiš Nabawi :

Dari Khabbab bin Al Arat, ia berkata, "Kami mengadu kepada Rasulullah Saw. ketika beliau sedang berbantalkan kain selimut beliau di bawah naungan Ka'bah, 'Tidakkah baginda memohon pertolongan bagi kami? Tidakkah baginda berdoa memohon kepada Allah untuk kami?" Beliau bersabda, Ada seorang laki-laki dari umat sebelum kalian, lantas digalikan lubang untuknya dan ia diletakkan di dalamnya, lalu diambil gergaji.
kemudian diletakkan gergaji itu di kepalanya lalu dia dibelah menjadi dua bagian namun hal itu tidak menghalanginya dari agamanya. Tulang dan urat di bawah dagingnya disisir dengan sisir besi, namun hal itu tidak menghalanginya dari agamanya. Demi Allah, sungguh urusan (Islam) ini akan sempurna hingga ada seorang yang mengendarai kuda berjalan dari Sana ia menuju Hadramaut tidak ada yang ditakutinya melainkan Allah
atau kambing tidak khawatir terhadap serigala. Akan tetapi, kalian sangat tergesa-gesa." (HR Al-Bukhari, Sahihu'l Bukhāri, Juz 4, No. Hadis, 3612, 1400 H: 201).

- Hadiš Qudsi :

Dari Jundab bin Abdullah, dia berkata, Rasulullah Saw., bersabda, Ada seseorang di antara umat sebelum kalian menderita luka-luka tapi dia tidak sabar, lalu dia mengambil sebilah pisau kemudian memotong tangannya yang mengakibatkan darah mengalir dan tidak berhenti hingga akhirnya dia meninggal dunia. Lalu Allah Swt. berfirman, 'Hamba-Ku mendahuIui Aku dengan membunuh dirinya. Oleh  karena itu Aku haramkan baginya surga.
(HR Al-Bukhari) (Mustafa bin Adawi, As-Sahihul Musnadu Minal Ahādisil Qudsiyyati, t.t: 132).

- Hadis Motivasi :

Dari Sahl bin Muadz bin Anas, dari bapaknya bahwa Rasulullah bersabda: "Barang siapa mengajarkan suatu ilmu. dia akan mendapatkan pahala orang yang mengamalkannya tanpa mengurangi pahala orang yang mengamalkannya sedikit pun." (HR lbnu Majah, 240)

- HADIS NIAGA QS An-Naml, 27: 86 :

Bergerak dan Bekerja Memenuhi Kewajiban Manusia pada Waktu Siang Dari lbnu Mas'ud , dia berkata, "Mencari rezeki yang halal merupakan kewajiban setelah kewajiban (yang lainnya)" (HR Baihaqi, 5271).

- AMAL NIAGA :

1. Seorang niagawan muslim hendaknya merenungkan dan mengevaluasi setiap peluang dan kesempatan yang didapat.
2. Seorang niagawan muslim tidak boleh menganggap profesinya hanyalah passion. Jadikanlah ia sebagai bagian dari kewajiban agama setelah kewajiban beribadah lain. Hal ini supaya dalam pelaksanaannya, seorang niagawan selalu menyadari bahwa semuanya akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah.
3. Niatkan aktivitas mencari nafkah yang Anda lakukan semata-mata karena Allah. "Sungguh, tidaklah engkau menginfakkan nafkah dengan tujuan mengharapkan wajah Allah (pada hari kiamat), kecuali kamu akan mendapatkan ganjaran pahala, sampai pun makanan yang kamu berikan kepada istrimu." (HR Bukhari, 56)

- Tadabbur Surah An-Naml Ayat 77-88 :

Ayat 77-79 meneruskan ayat sebelumnya tentang Al-Qur’an. Al-Qur’an itu adalah petunjuk hidup dan rahmat bagi manusia, termasuk  Bani Israil. Allah akan memutuskan perkara manusia dengan hukum-Nya, karena Dia Mahaperkasa lagi Mengetahui. Dalam menghadapi kekufuran manusia Allah meminta Rasul Saw. dan umatnya untuk bertawakal hanya pada-Nya.

Ayat 80-87 menjelaskan: 

1. Rasul Saw. tidak akan mampu menyadarkan orang yang mati dan buta hatinya serta tidak mau mendengarkan Al-Qur’an. Hanya orang yang meyakini ayat-ayat Al-Qur’an yang akan mendapat  hidayah dan mau mendengarkannya.
2. Di antara ciri kiamat besar, Allah keluarkan makhluk melata dari bumi yang bersaksi manusia sebelumnya banyak yang tidak yakin pada ayat-ayat Allah. 
3. Di Padang Mahsyar nanti, kaum kafir akan dibagi berkelompok-kelompok. Mereka akan ditanya kenapa mereka kafir padanya dan mereka tidak bisa bicara. 
4. Allah ciptakan malam  untuk istirahat dan siang itu terang adalah ayat Kekuasaan-Nya. 
5. Saat sangkakala pertama ditiup, semua makhluk akan mati.

Ayat 88  menjelaskan gunung-gunung itu berarak bagaikan awan. Ciptaan Allah itu amat sempurna. Dia Maha Mengetahui.