بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Minggu, 09 Juni 2024

Tadabbur Al Quran Hal. 383

Tadabbur Al-Quran Hal. 383
----------------------------------------------
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

- Al Qur'an Indonesia Tajwid.

- An-Naml ayat 65 :

قُلْ لَّا يَعْلَمُ مَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ الْغَيْبَ اِلَّا اللّٰهُ ۗوَمَا يَشْعُرُوْنَ اَيَّانَ يُبْعَثُوْنَ

Katakanlah (Muhammad), “Tidak ada sesuatu pun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang gaib, kecuali Allah. Dan mereka tidak mengetahui kapan mereka akan dibangkitkan.”

- Tafsir Al Muyassar :

Dan tanyakanlah kepada mereka: Siapa yang mulai menciptakan makhluk dan mematikannya bila Dia berkehendak, kemudian mengembalikannya? Siapa yang memberi mereka rizki kepada kalian dengan menurunkan hujan dari langit, dan dari bumi dengan menumbuhkan tanaman dan lainnya? Adakah sesembahan lain selain Allah yang bisa melakukan hal itu? Katakanlah: Berikanlah bukti kalian bila kalian adalah orang-orang yang benar dalam klaim kalian bahwa Allah memiliki sekutu dalam kerajaan dan ibadah.

- Hadis Sahih (ayat 65) :

Dari Ibnu Umar Ra. dari Nabi Saw. Beliau bersabda, "Kunc-kunci kegaiban itu ada lima: tidak mengetahuinya selain Allah, tidak ada yang mengetahui kandungan Surut (gugur berkurang) selain Allah, tidak ada yang mengetahui apa yang terjadi esok selai Allah, tidak ada yang mengetahui seorang pun kapan hujan itu datang selain Allah, tidak ada satu jwa pun yang tahu di bumi mana kita mati selain Allah. dan tidak ada yang mengetahui kapan hari kiamat terjadi selain Allah." (HR Bukhar, Sahihul Bukbari, Jilid 3, No. Hadıs 4351. 1400 H 35; An-Nasair 7728).

- Riyāduş Şālihin :

Dari Hużaifah Ra. dan Abu Zar Ra., mereka berkata, "Apabila Nabi Saw. hendak tidur, beliau membaca, 'Bismika Allāhumma Ahyā wa Amūtu (Dengan nama-Mu Ya Allah, aku hidup dan aku mati), Dan apabila bangun tidur, beliau mengucapkan, A-Hamdulillähillażi Ahyāna Ba'da Mã Amātana wailaihi Nusyür (Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah mematikan kami, dan kepada-Nya tempat kembali)." (HR AI-Bukhari).
Hadis di atas memberikan faedah tentang anjuran membaca doa di atas sebelum tidur sebagaimana Nabi Saw. contohkan. (Dr. Mustafā Sa'id A-Khin, Nuzhatul Muttaqina Syarhu Riyādis Sālihina, Juz 2, 1407H/1987 M: 998). B

- Hadiš Nabawi :

Dari Imrān bin Huşain Ra., dia berkata, "Serombongan orang dari Bani Tamim datang menemui Nabi Saw., lalu beliau berkata, "Wahai Bani Tamim, bergembiralah. Mereka berkata, 'Anda telah memberikan kabar gembira kepada kami. Oleh karena itu berilah kami (sesuatu). Seketika itu wajah beliau berubah. Kemudian datanglah penduduk Yaman menemui beliau Saw., lalu beliau Saw. berkata, "Wahai penduduk Yaman, terimalah kabar gembira, jika Bani Tamim tidak mau menerimanya. Mereka berkata, Kami siap menerimanya. Maka Nabi Saw. mulai berbicara tentang penciptaan makhluk dan al-'Arsy. Tiba-tiba datang seseorang seraya berkata, Wahai 'Imrān, untamu lepas.' Seandainya aku tidak berdiri
(untuk mengejar unta)." (HR Al-Bukhāri, Al-Jāmiu Sahih Bukhāri, Juz 2, No. Hadis, 3190: 418).

- Hadiš Qudsi :

Dari Abu Hurairah Ra., dari Nabi Saw. yang beliau riwayatkan dari Rabbnya Swt., Allah Swt. berfirman, "Kesombongan adalah selendang-Ku dan kebesaran adalah sarungKu, maka barangsiapa mengambil salah satunya, Aku akan melemparkannya ke dalam neraka." (HR Ahmad, Abu Dāwud, dan Ibnu Mājah). (Mulla Ali A-Qāri, A-Ahādiśu Qudsiyyatu'l Arba'iniyyah, Juz 2: 122).

- HADIS NIAGA :

Perintah untuk Berjalan di Bumi dan Menjalin Relasi Dari Umar bin Khathab dia berkata, Aku mendengar Rasulullah bersabda: "Seandainya kalian bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benarnya tawakal, Dia akan memberikan kepada kalian rezeki, sebagaimana Dia telah memberi rezeki kepada seekor burung yang pergi dalam keadaan perut kosong kemudian pulang dalam keadaan perut berisi" (HR Tirmizi, 2344)

- AMAL NIAGA :

Seorang niagawan harus memperbanyak relasi dan memperluas jaringan koneksinya. Cakupan relasi tidak hanya mengandalkan regional. Akan tetapi, harus diperluas sampai setaraf internasional. Bacalah karakter orang dari berbagai daerah, wilayah, pulau, atau negara. Kemudian jadikanlah bahan pertimbangan dan pembelajaran. Contohnya, jika memiliki relasi dari negara yang mayoritas penduduknya muslim, kita bisa menawarkan produk-produk muslim/muslimah untuk diniagakan di negara tersebut.

- Hadis Motivasi :

Dari Abu Sa'id AI-Khudri . dia berkata. Rasulullah bersabda: "Apabila salah seorang dari kalian ragu dalam saatnya dan tidak mengetahui berapa rakaat dia salat. tiga ataukah empat rakaat maka buanglah keraguan dan ambillah yang pasti (yaitu yang sedikit), Kemudian sujudlah dua kali sebelum memberi salam. Jika ternyata dia salat lima rakaat maka sujudnya telah menggenapkan salatnya. Dan jika ternyata salatnya memang empat rokaat maka kedua sujudnya itu adalah sebagai penghinaan bagi setan." (HR Muslim. S71)

- Tadabbur Surah An-Naml Ayat 64-76 :

Ayat 64-66 meneruskan empat pertanyaan sebelumnya : Siapakah yang memulai penciptaan manusia dan mengulangi ciptaan tersebut sehingga terjaga kelestarian manusia di atas bumi sampai kiamat nanti, serta memberi mereka rezeki dari langit melalui hujan dan sebagainya. Masih adakah yang berhak disekutukan dengan Allah? Menyekutukan Allah itu tentulah tidak beralasan. Tidak ada yang mengetahui rahasia langit dan bumi kecuali Allah. Manusia tidak tahu kapan mereka dibangkitkan. Kaum kafir tidak mengetahui tentang kiamat, meragukannya dan buta terhadap tanda-tandanya yang begitu nyata..

Ayat 65-75 menjelaskan: 

1. Kaum kafir itu meragukan peristiwa kebangkitan Manusia. Mereka menganggapnya cerita dongeng karena sudah dijanjikan pada umat terdahulu. Kalau mereka melakukan penelitian, mereka akan tahu apa akibat buruk yang  dialami oleh umat sebelumnya yang menginkarinya. 
2. Allah melarang Rasul Saw. agar tidak sedih terhadap orang-orang kafir itu dan tidak panik terhadap makar yang mereka lakukan. 
3. Orang-orang kafir menantang Rasul Saw. terkait azab yang dijanjikan kepada mereka. Boleh jadi azab itu sudah dekat. Kalaulah bukan karena karunia Allah, pastilah mereka sudah disiksa dengan ucapan itu. Dia Maha Mengetahui apa yang disembunyikan hati manusia. Segala sesuatu sudah tercatat di Lauhul Mahfuz.
4. Ayat 76 menjelaskan Al-Qur’an itu menceritakan perilaku Bani Israel, termasuk masalah-masalah yang mereka perselisikan seperti tentang Nabi Isa dan sebagainya.