بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Selasa, 17 Desember 2024

Tadabbur Al Quran Hal. 409

Tadabbur Al-Quran Hal. 409
----------------------------------------------
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

- Al Qur'an Indonesia Tajwid.

- Ar-Rum ayat 46 :

وَمِنْ اٰيٰتِهٖٓ اَنْ يُّرْسِلَ الرِّيٰحَ مُبَشِّرٰتٍ وَّلِيُذِيْقَكُمْ مِّنْ رَّحْمَتِهٖ وَلِتَجْرِيَ الْفُلْكُ بِاَمْرِهٖ وَلِتَبْتَغُوْا مِنْ فَضْلِهٖ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ

Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya adalah bahwa Dia mengirimkan angin sebagai pembawa berita gembira [1174] dan agar kamu merasakan sebagian dari rahmat-Nya dan agar kapal dapat berlayar dengan perintah-Nya [1175] dan (juga) agar kamu dapat mencari sebagian dari karunia-Nya, dan agar kamu bersyukur.

- [1174] Pembawa berita gembira maksudnya ialah awan yang tebal yang ditiup angin lalu menurunkan hujan. Karenanya rahmat Allah dapat dirasakan dengan tumbuhnya benih-benih yang telah disemaikan, menghijaunya tanaman-tanaman serta berbuahnya tumbuh-tumbuhan dan sebagainya.
- [1175] Yaitu dengan izin dan kehendak Allah.

- Tafsir Al Muyassar Ar-Rum ayat 46 :

Di antara bukti-bukti Allah yang menunjukkan bahwa Dia adalah sembahan yang haq semata tiada sekutu bagi-Nya, dan besar-Nya kuasa-Nya adalah bahwa Dia mengirimkan angin di depan hujan sebagai berita gembira karena angin tersebut menggiring awan, maka jiwa manusia bergembira menyambutnya. Dia hendak merasakan mereka terhadap rahmat-Nya dengan menurunkan hujan yang menghidupkan negeri dan manusia, agar perahu-perahu bisa berjalan di laut dengan perintah dan kehendak Allah, agar kalian bisa mencari sebagian dari karunia-Nya melalui perniagaan dan lainnya. Allah melakukan hal itu agar kalian
mensyukuri nikmat-nikmat-Nya dan menyembah-Nya semata.

- Riyāduş şālihin :

Dari Jabir Ra., ia berkata, "Rasulullah Saw. pernah mengirim kami dengan Abu Ubaidah sebagai komandannya, untuk menghadang kafilah dagang Quraisy. Setelah kami sampai di pantai lautan, kami dihadapkan dengan suatu pemandangan yang tampaknya seperti gundukan air. Ketika kami menghampiri, ternyata itu adalah hewan laut yang disebut Anbar (sejenis ikan yang panjang dan besar kepalanya)." Jabir Ra. berkata, "Lalu Abu Ubaidah berkata, ltu adalah bangkai. Kemudian dia melanjutkan, "Namun tidak mengapa, kita adalah utusan Rasulullah Saw. yang mengemban tugas di jalan Allah Swt. dan kalian dalam keadaan terpaksa. Karena itu, kalian boleh memakannya." Jabir Ra. berkata, "Kami menetap di tempat itu selama sebulan dan jumlah kami semuanyan ada tiga ratus orang dan kami menjadi gemuk semuanya (karena makan daging itu)." Jabir Ra. melanjutkan, "Sungguh kami telah mengetahui, saat itu kami mengambil minyaknya dari rongga matanya dan menampungnya dengan tempayan besar. Kemudian kami memotong-motong dagingnya seperti memotong seekor lembu. Kemudian Abu Ubaidah Ra. memanggil tiga belas prajurit untuk ke rongga mata ikan, lalu mereka mengambil kerangkanya dan menegakkannya, kemudian unta kami yang paling besar disuruh berjalan di bawah kerangka ikan tersebut. Lalu kami mengambil daging ikan itu sebagai perbekalan kami dan untuk kami masak. Setelah kami tiba di Madinah. Kami menemui Rasulullah Saw. dan memberitahukan hal itu kepada beliau, maka beliau bersabda, 'ttu adalah rezeki yang diberikan Allah Swt. kepada kalian. Apakah kalian membawa sedikit dagingnya untuk kami makan?" Jabir Ra. berkata, "Lantas kami mengirimkanvdaging tersebut kepada Rasulullah Saw. lalu beliau memakannya." (HR Muslim).
Hadiš di atas mengandung beberapa faedah, antara lain:
(a) Kebolehan melakukan ijtihad dan perubahannya dalam hasil ijtihadnya. Meskipun pada awalnya Abu Ubaidah melarang memakan ikan tersebut, kemudian dia mengubah ijtihadnya sendiri dan menyuruh para sahabat yang lain untuk memakannya.
(b) Allah Swt. melindungi para sahabat dan memuliakannya. Sungguh Allah telah memberikan rezeki pada mereka tatkala Allah Swt. mengetahui kebutuhan dan keikhlasan mereka.
(Dr. Muştafā Salid Al-Khin, Nuzhatul Muttagina Syarhu Riyādis salihina, Juz 1, 1407 H/1987 M: 450-451).

- Hadis Nabawi :

Dari lbnu Umar Ra., ia berkata, "Sesungguhnya Tamim Ad-Dāri bertanya kepada Umar bin A-Khattab Ra. tentang perjalanan di laut, sedangkan di laut itu terdapat perdagangan yang besar, maka ia perintahkan untuk meringkas salat." Allah Swt. berfirman, Dialah Tuhan yang menjadikan kamu dapat berjalan di daratan, (dan berlayar) dilautan.. (Qs Yünus, 10: 22). (HR AI-Baihaqi, Sunanu Al-Baihaqi Al-Kubrā, Juz 3, No. Hadis 5487, 1424 H/2003 M: 220).

- Hadis Qudsi :

Dari Abu Hurairah Ra., ia berkata, Rasulullah Saw., bersabda, "Allah Swt. menjamin bagi orang yang keluar di jalan-Nya tidak ada yang mengeluarkannya kecuali berjihad di jalan-Ku serta beriman kepada-Ku dan membenarkan rasul-Ku, maka ia terjamin untuk Aku masukkarn ke dala surga atau mengembalikannya ke tempatnya yang darinya ia keluar, dan mendapatkan apa yang ia dapatkan berupa pahala dan rampasan perang." (HR An-Nasā). (Isāmuddin As-Sabābati, Jāmiu'1 Ahādisil Qudsiyyati, Jilid 2, t.t: 259).

- Hadis Motivasi QS 30: 44 :

Dari Zaid bin Khalid AJuhani, dia berkata, Pada masa Rasulullah hujan turun maka beliau bersabda: "Apakah tadi malam kalian tidak mendengar perkataan Rabb kalian? Dia berfirman: Tidaklah Aku menganugerahkan suatu nikmat kepada hamba-hamba-Ku kecuali sebagian mereka ada yang kufur dengan nikmat tersebut. Mereka berkata. 'Kani diberi hujan dengan sebab bintang ini don itu. Sementara itu, orang yang beriman kepoda-Ku, dia memuft-Ku karena air yang Aku turunkan maka itulah orang yang beriman kepada-Ku dan kufur terhadap bintang-bintang." Sementara itu, orang yang berkata, 'Kami diberi hujan dengan sebab bintang ini dan itu, adalah orang yang kufur kepada-Ku dan beriman kepada bintang-bíntang." (HR Nasa'i, 1525)

- HADIS NIAGA QS Ar-Rüm, 30: 46 :

Berdagang pada Musim Haji

Dari Abu Umamah At-Taimi, dia berkata, Dahulu aku seorang lelaki yang melakukan sewa-menyewa dalam perkara (perjalanan haji) ini, tetapi orang-orang berkata kepadaku, "Hajimu tidak sah." Kemudian aku menemui lbnu Umar , aku berkata, "Wahai Abu Abdurrahman, aku adalah seorang lelaki yang melakukan sewa-menyewa dalam perkara (perjalanan haji) ini dan orang-orang berkata kepadaku bahwa hajiku tidak sah." Kemudian lbnu Umar berkata, "Bukankah engkau berihram, membaca talbiah, tawaf di Ka'bah, bertolak dari Arafah, dan melempar jumrah?" Aku menjawab, "Ya."ibnu Umar berkata, "Hajimu sah. Telah datang seorang lelaki kepada Nabi dan bertanya seperti yang engkau tanyakan kepadaku. Kemudian Rasulullah # terdiam. Beliau tidak menjawab sampai turun ayat: "Tidak berdosa bagimu mencari karunia (rezeki hasil perniagaan) dari Tuhanmu." Kemudian Rasulullah mengutus seseorang kepadanya (orang yang bertanya) dan membacakan ayat ini. Beliau berkata: "Hajimu sah." (HR Abu Dawud, 1733)

- AMAL NIAGA :

Jika telah selesai menunaikan rukun haji, Anda diperbolehkan melakukan perdagangan dalam rangka mengharapkan karunia Allah.

- Tadabbur Surah Ar-Rum Ayat 42-50 :

Ayat 42-50 menjelaskan hal-hal berikut : 
1. Allah menyuruh kita untuk melakukan penelitian tentang akibat buruk yang menimpa berbagai kaum musyrik sebelumnya. Allah juga  menyuruh kita agar istiqamah dalam menaati-Nya sebelum datang hari kiamat. Kekufuran  pada Allah akan berakibat buruk pada pelakunya. Demikian pula keimanan pada Allah dan amal saleh akan dirasakan kebaikannya oleh orang yang melakukannya. 
2. Di antara tanda kebesaran Allah ialah mengirimkan angin untuk menggiring awan untuk mendapat rahmatnya berupa hujan dan agar kapal dapat berlabuh di lautan supaya dapat  melakukan perdagangan antar pulau/negeri. Tujuannya supaya manusia mensyukuri-Nya. 
3. Allah mengutus Rasul-Rasul-Nya sebelum Nabi Muhammad. Mereka yang menolak dan  memerangi para Rasul tersebut Allah musnahkan dan yang beriman Allah selamatkan. 
4. Allah mengatur sistem hujan sehingga manusia yang mendapatkannya bergembira. Kenapa tidak diperhatikan bagaimana Allah menghidupkan bumi setelah mati? Begitu pula nanti manusia akan dihidupkan kembali. 

Selasa, 03 Desember 2024

Tadabbur Al Quran Hal. 408

Tadabbur Al-Quran Hal. 408
----------------------------------------------
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

- Al Qur'an Indonesia Tajwid.

- Ar-Rum ayat 33 :

وَاِذَا مَسَّ النَّاسَ ضُرٌّ دَعَوْا رَبَّهُمْ مُّنِيْبِيْنَ اِلَيْهِ ثُمَّ اِذَآ اَذَاقَهُمْ مِّنْهُ رَحْمَةً اِذَا فَرِيْقٌ مِّنْهُمْ بِرَبِّهِمْ يُشْرِكُوْنَۙ

Dan apabila manusia ditimpa oleh suatu bahaya, mereka menyeru Tuhannya dengan kembali (bertobat) kepada-Nya, kemudian apabila Dia memberikan sedikit rahmat-Nya [641] kepada mereka, tiba-tiba sebagian mereka mempersekutukan Allah.

- [641] Yang dimaksud dengan "rahmat" disini ialah terlepas dari bahaya itu.

- Tafsir Al Muyassar Ar-Rum ayat 33 :

Bila manusia ditimpa ujian yang berat, maka mereka memohon kepada Rabb mereka dengan ikhlas kepada-Nya agar mengangkat kemudaratan dari mereka. Namun bila Allah merahmati mereka dan mengangkat kesulitan mereka, ternyata sebagian orang dari mereka menghalangi kesyirikannya pada kaki lain, lalu mereka menyembah bersama Allah dengan selainnya.

- Tazkiyyatun Nafs :

Jika kaki seorang hamba sudah mantap berada di tempat persinggahan tobat, maka setelah itu dia beralih ke tempat persinggahan Inãbah (kembali kepada Allah Swt.) Allah Swt. telah memerintahkan Inābah ini di dalam Kitab-Nya, seperti firman-Nya dalam surah Qaf, 50: 6-8. Allah Swt. juga mengabarkan bahwa pahala dan surga-Nya diberikan kepada orang-orang yang takut dan kembali kepada-Nya (QS Qaf, 50: 31-34). Allah Swt. juga mengabarkan bahwa kabar gembira hanya diberikan kepadaborang-orang yang kembali kepada-Nya (QS Az-Zumar, 39: 17). Inābah terbagi menjadi dua macam: Pertama, Inābah kepada Rubübiyyah Allah Swt. Ini merupakan inabah-nya semua makhluk, baik orang Islam maupun kafir, orang baik maupun orang jahat, sebagaimana Allah Swt. berfirman dalam surah Ar-Rūm, 30: 33. Ini merupakan hak siapa pun yang berdoa kepada Allah Swt. saat dia mendapat bahaya. Inābah ini tidak mengharuskan adanya Islam, karena ini juga meliputi orang-orang musyrik dan kafir. Allah Swt. berfirman tentang mereka dalam surah Ar-Rūm, 30: 33-34. Itulah keadaan mereka setelah mereka kembali kepada Allah Swt. Kedua, Inābah kepada Ulūhiyyah Allah Swt. dan ini merupakan inābah-nya wali-wali Allah Swt., yaitu Inābah 'ubūdiyah dan cinta, yang meliputi empat macam: cinta, tunduk, menghadap kepada Allah Swt., dan berpaling darí selain-Nya. Tidak ada sebutan Munib (orang yang ber-inābah) kecuali bagi orang yang menghimpun empat perkara ini. Penyusun Kitab Manāzil As-Sā iin menjelaskan bahwa nābah, menurut bahasa, adalah kembali kepada kebenaran, yang bisa dibagi menjadi tiga macam. Pertama, kembali kepada kebenaran karena ingin perbaikan, sebagaimana kembali kepada kebenaran karena ingin menyatakan kesalahan dan meminta maaf. Karena orang yang bertobat telah kembali kepada Allah Swt. dengan menyatakan kesalahannya dan membebaskan diri dari kedurhakaan kepada-Nya, untuk menyempurnakan hal ini dia harus kembali kepada Allah Swt. dengan usaha dan nasihat agar dia senantiasa taat kepada-Nya. Tidak ada artinya tobat sambil duduk ongkang-ongkang tanpa usaha. Jadi harus ada tobat dan amal saleh, dengan meninggalkan apa yang dibenci Alah Swt. dan mengerjakan apa yang dicintai-Nya. Kedua, kembali kepada Allah Swt. karena ingin memenuhi hak, sebagaimana ia kembali karena ingin menepati perjanjian dengan-Nya. Engkau kembali kepada Allah Swt., pertama, dengan masuk ke dalam ikatan perjanjian dan kedua, engkau memenuhi perjanjian itu. Semua sisi agama merupakan perjanjian dan pemenuhan. Allah Swt. telah membuat perjanjian dengan semua mukallat agar mereka taat kepadaNya. Ketiga, kembali kepada Allah Swt. secara seketika, sebagaimana dorongan untuk memenuhi seruan, yang bisa menjadi benar dengan tiga cara: (a) Merasa putus asa terhadap amal yang dilakukan. Hal ini bisa ditafsiri dengan dua macam penafsiran: Pertama, dengan melihat pelaku yang sebenarnya dan penggerak pertama. Kalau bukan karena kehendak-Nya, tidak ada perbuatan yang muncul dari dirimu. Karena kehendak-Nyalah ada perbuatanmu dan itu bukan karena semata kehendakmu sendiri. Kedua, merasa putus asa akan mendapatkan keselamatan karena amal diri sendiri. Engkau melihat keselamatan ini hanya berasal dari rahmat Allah Swt. dan karunia-Nya. (lbnu'l Qayyim Al-Jauziyyah, Madāriju As-Sālikin Manāzilu lyyāka Na budu wa lyyāka Nasta inu, Juz 1, t.t.: 466-470).

- Riyāduş şālihin :

Dari Abu Hurairah Ra., ia berkata, Rasulullah Saw. bersabda, "Mendekatlah, tujulah kebenaran, dan ketahuilah bahwa sesungguhnya tidak ada seorang pun dari kalian yang selamat karena amalnya. Mereka bertanya, Tidak juga engkau, wahai Rasulullah? Beliau menjawab, Tidak juga aku, kecuali bila Rabbmu melimpahkan rahmat dan karunia padaku." (HR Muslim). Hadis di atas mengandung beberapa faedah, antara lain bahwa amal saleh itu merupakan sebab masuk surga. Namun, kesuksesan amal itu tiada lain dengan karunia, rahmat dan anugerah Allah Swt. (Dr. Mustafā Sa'id Al-Khin, Nuzhatul Muttagina Syarhu Riyādis Şālihina, Juz 1, 1407 H/1987 M: 120).

- Medical Hadiš :

Dari Abu Hurairah Ra., Rasulullah Saw. bersabda, "Sesungguhya telagaku lebih jauh daripada jarak Ailah dengan Adn. Sungguh ia lebih putih daripada salju, dan lebih manis daripada madu yang dicampur susu, jumlah cangkirnya lebih banyak daripada jumlah bintang-bintang.." (HR Muslim no. 604). (Ibnu'l Qayyim Al-Jauziyyah, At-Tibbun Nabawi, t.t.: 275).

- Tibbun Nabawi :

Khasiat Qaşabus Sukkar (Tebu)

Gula adalah barang baru yang tidak pernah dibicarakan para dokter terdahulu. Mereka tidak mengetahuinya dan tidak menyifatinya sebagai bagian dari minuman. Yang mereka kenal adalah madu dan memasukkannya sebagai obat. Tebu bersifat panas dan lembap, bermanfaat untuk mengobati batuk, mengurangi kelembapan, dan melancarkan kencing serta batang paru-paru. Tebu lebih halus daripada gula, bisa membantu mengatasi rasa mual dan menambah produksi mani. Tapi ia juga mengakibatkan sakit kuning. Untuk menetralisirnya bisa digunakan air jeruk yang pahit atau buah delima. Sebagian orang lebih suka gula daripada madu karena suhu panasnya dan minimnya kelembutan. Tentu saja hal ini bagi orang yang memang hendak menghindari madu. Bagaimana pun juga, manfaat madu jauh lebih banyak darí pada manfaat gula, sebab Allah Swt. telah menjadikan madu sebagai penawar dan obat, lauk, dan manisan. (lbnu'l Qayyim Al-Jauziyyah, Zãdu'l Ma adi fi Hadyi Khayri'l bādi,Juz 4, t.t.: 355-356).

- Hadis Motivasi QS 30: 38 :

Dari Muadz 6 dia berkata, Aku pernah mernbonceng di belakarng Nabi . di atas seekor keledai yang diberi nama Uqair. Lalu beliau bertanya: "Wahai Muadz, tahukah kamu apa hak Allah atas para hamba-Nya dan apa hak para harnba atas Allah?" Aku jawab. "Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu." Beliau bersabda: "Sesungguhnya, hak Allah atas para hamba-Nya adalah mereka beribadah kepada Nya dan tidak menyekutukan Nya dengan sesuatu apa pun dan hak para harnba-Nya atas Allah adalah seorang hamba ticdak akan dsiksa selama dia tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun." Lalu aku berkata, "Wahai Rasulullah. bolehkah aku menyampaikan kabar gembira ini kepada manusia?" Beliau menjawab: "Jangan kamu memberitahukan mereka sebab nanti mereka akan berpasrah saja." (HR Bukhari. 2071)

- HADIS NIAGA QS Ar-Rüm, 30: 33 :

Bacaan agar Terhindar dari Marabahaya

Dari Usman bin Affan dia berkata, Aku pernah mendengar Rasulullah bersabda: "Barang siapa yang membaca, Dengan nama Allah, tidak ada sesuatu apa pun yang dapat mencelakakan di Bumi dan di langit dan Dia Malha Mendengar lagi Maha Mengetahui,' sebanyak tiga kali, dia tidak akan tertimpa bencana yang datang tiba-tiba sampai pagi hari. Barang siapa yang membacanyd doa pada pagi hari sebanyak tiga kali, dia tidak akan tertimpa bencana yang datang sore hari." Kemudian Aban bin Usman tertimpa penyakit lumpuh hingga membuat orang-orang yang mendengarkan hadis darinya datang melihat kepadanya. Aban bin Usman berkata, "Mengapa kamu melihat kepadaku? Demi Allah, tídaklah aku berbohong atas Usman dan tidaklah Usman berbohong atas Nabi Namun, pada -tiba sampai hari saat aku tertimpa penyakit, aku sedang dalam keadaan marah hingga aku lupa membacanya." (HR Ibnu Majah, 3869)

- AMAL NIAGA :

1. Bacalah zikir berikut ini di waktu pagi dan petang Anda. "Dengan nama Allah, tidak ada sesuatu apa pun yang dapat mencelakakan di Bumi dan di langit dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."

- Tadabbur Surah Ar-Rum Ayat 33-41 :

Ayat 33-41 menjelaskan: 

1. Di antara sifat manusia ialah apabila mendapat kemudaratan, mereka kembali kepada  Allah. Bila mendapat kesenangan, mereka kufur nikmat. Bila diberi Allah rezeki yang banyak, mereka sombong. Namun, bila dapat kesulitan hidup akibat kesalahan mereka sendiri mereka berputus asa.  
2. Kunci rezeki itu di tangan Allah. Dia akan  lapangkan rezeki orang yang dikehendaki-Nya.  Hal tersebut adalah tanda kebesaran Allah bagi orang yang meyakini / berian pada Allah. 
3. Allah memerintahkan agar kita berbagi dengan karib kerabat, fakir miskin dan orang yang kehabisan bekal perjalanannya (ibnussabil). Itulah konsep pengembangan ekonomi yang diberkahi Allah. Hanya orang yang mengharap ridha Allah yang mampu menerapkannya.  
4. Sistem ekonomi berbasis riba (tambahhan dari pinjaman/bunga), tidak akan mendapat kelebihan/tambahan di sisi Allah. Sedangkan sistem yang berbasis zakat dan infak yang dikeluarkan mengharap ridha Allah yang akan dilipat gandakan keberkahan dan jumlahnya. 
5. Allah menciptakan manusia, memberi mereka rezeki, kemudian mematikan mereka dan  setelah itu menghidupkan mereka kembali. Tidak ada keterlibatan sekutu-sekutu mereka dalamnya sedikitpun. Maha Suci Allah dari apa yang mereka sekutukan.  
6. Kerusakan di darat dan di laut adalah akibat kejahatan dan dosa manusia. Semoga mereka sadar dan kembali kepada Allah. 

Senin, 25 November 2024

Tadabbur Al Quran Hal. 407

Tadabbur Al-Quran Hal. 407
----------------------------------------------
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

- Al Qur'an Indonesia Tajwid.
- Ar-Rum ayat 27 :

وَهُوَ الَّذِيْ يَبْدَؤُا الْخَلْقَ ثُمَّ يُعِيْدُهٗ وَهُوَ اَهْوَنُ عَلَيْهِۗ وَلَهُ الْمَثَلُ الْاَعْلٰى فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۚ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ ࣖ

Dan Dialah yang memulai penciptaan, kemudian mengulanginya kembali, dan itu lebih mudah bagi-Nya. Dia memiliki sifat yang Mahatinggi di langit dan di bumi. Dan Dialah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana.

- Asbabun Nuzul Ar-Rum ayat 27 :

Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Ikrimah bahwa orang-orang kafir merasa heran bahwa Allah akan menghidupkan orang-orang mati. Maka turunlah ayat, "Dan Dialah yang memulai penciptaan, kemudian mengulanginya kembali, dan itu lebih mudah bagi-Nya."

- Tafsir Al Muyassar Ar-Rum ayat 27 :

Hanya Allah semata yang mulai menciptakan makhluk dari ketiadaan kemudian mengembalikannya hidup setelah kematian. Mengembalikan makhluk dalam keadaan hidup setelah mati adalah lebih mudah bagi Allah daripada menciptakannya pertama kali, keduanya sama-sama mudah bagi Allah. Hanya milik-Nya sifat-sifat ketinggian dalam segala apa yang disifatkan kepada-Nya, tiada sesuatu pun yang serupa dengan-Nya, dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat. Dia Mahaperkasa yang tidak terkalahkan, Maha Bijaksana dalam perkataan dan perbuatan-Nya, serta pengaturan segala urusan makhluk-Nya.

- Riyāduş şālihin :

Dari Ušman bin Affan Ra., ia berkata, "Nabi Saw. apabila telah selesai dari menguburkan jenazah, beliau bersabda, "Mintakanlah ampunan untuk saudara kalian dan mohonkanlah keteguhan untuknya, karena sesungguhnya sekarang ia sedang ditanya." (HR Abu Dāwud).
Hadiš tersebut memberikan beberapa faedah di antaranya:
(a) Dianjurkan berdiri sejenak di dekat kuburan setelah menguburkan jenazah untuk mendoakannya agar Allah memberikan ketetapan kepadanya ketika menjawab pertanyaan dua malaikat (di alam kubur). Allah akan mengilhami orang mukmin untuk menjawab pertanyaan tersebut, hingga dia menjawatb, "Allah Tuhanku dan Islam agamaku." Adapun orang kafir akan menjawab, "Aku tidak tahu," sebagaimana diterangkan dalam hadis.
(b) Bahwa pertanyaan dua malaikat di alam kubur benar adanya.
(Dr. Mustafā Said Al-Khin, Nuzhatul Muttaqina Syarhu Riyādis Şālihina, Juz 1, 1407H/1987 M: 711).

- Hadiš Qudsi :

Dari Abu Hurairah Ra., ia berkata, Rasulullah Saw. bersabda, "Sesungguhnya kenikmatan yang pertama kali ditanyakan kepada seorang hamba pada hari kiamat adalah dikatakan kepadanya, "Bukankah Kami telah menyehatkan badanmu dan memberimu minum dengan air dingin?" (Mustafā bin Adawi, As-Sahihul Musnad minal Ahādisil Qudsiyyati, t.t: 130).

- Hadis Nabawi :

Dari Abdullah Ra., ia berkata, "Sesungguhnya kalian menganggap ayat-ayat (tanda-tanda kebesaran Allah) ini sebagai azab, padahal kami menganggapnya pada masa Rasulullah Saw.-sebagai berkah. Kami pernah makan bersama Nabi Saw., dan kami mendengar (suara) tasbih makanan tersebut. Kemudian Nabi Saw. diberi sebuah bejana (yang berisi sedikit air) dan meletakkan tangan di dalamnya, lalu keluarlah air dari jari-jemarinya. Maka Nabi Saw. bersabda, "Marilah kita berwudu yang diberkahi ini, dan berkah itu turun dari langit" sampai kami semua selesai berwudu sehingga kami semua dapat berwudu (air tetap mengalir). (HR At-Tirmiži, Sunan At-Tirmiži, Juz 5, No. Hadis 3633, 1395 H/1975 M: 597).

- HADIS NIAGA QS Ar-Rüm, 30: 28 :

Tidak Khawatir dengan Kemiskinan

Dari Abu Darda dia berkata, Rasulullah keluar mendatangi kami. Ketika itu, kami sedang menyebut-nyebut masalah kemiskinan yang sangat kami khawatirkan. Melihat hal itu, Rasulullah pun bertanya: "Apakah kalian takut miskin? Demi Zat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sungguh akan dilimpahkan kepadamu kekayaan dunia hingga kekayaan tersebut mampu memalingkan hati salah seorang di antara kamu. Demi Allah, sungguh aku telah meninggalkannmu dalam keadaan putih bersih, malam harinya sama dengan siang harinya." Abu Darda berkata, "Demi Allah, sungguh benar yang diucapkan Rasulullah Demi Allah, beliau meninggalkan kami dalam keadaan putih bersih, malam harinya sama dengan siang harinya." (HR Ibnu Majah, 5)

- AMAL NIAGA :

1. Janganlah khawatir dengan kemiskinan karena Allah telah mengatur dan menetapkan rezeki sejak Anda berada dalam rahim ibu.
2. Bersedekahlah kepada orang-orang yang membutuhkan. Janganlah khawatir harta Anda akan berkurang. Rasulullah memberi jaminan bahwa sedekah tidak akan mengurangi harta.

- Tadabbur Surah Ar-Rum Ayat 25-32 :

1. Ayat 25-27 meneruskan tanda-tanda kebesaran Allah sebelumnya. 
2. Langit dan bumi ini berdiri atas dasar kehendak Allah. Nanti pada hari kiamat Dia panggil manusia sekali panggil, maka tiba-tiba mereka keluar dari kubur. Hal tersebut karena semua yang ada di langit dan bumi adalah milik-Nya dan semuanya tunduk pada-Nya. 
3. Allah mengawali penciptaan manusia, kemudian Ia mengulanginya dengan sangat mudah. Sebab itu, tidak pantas bagi-Nya sekutu di langit ataupun di bumi. Dia Mahaperkasa lagi Mahabijaksana. 
4. Ayat 28-32 menjelaskan konsep syirik itu tidak logis. Untuk manusia saja tidak pantas,  apalagi untuk Allah. Seorang tuan tidak akan  mau membagikan apa saja yang dimilikinya kepada budaknya dengan pembagian yang sama. Allah lebih tidak mau lagi berbagi ketuhanan-Nya dengan makhluk-Nya, karena mereka adalah hamba-Nya dan Pencipta mereka. Sebab itu, konsep syirik tidak didasari nalar yang benar dan hanya mengikuti hawa nafsu belaka.  Perbuatan syirikan itu adalah sebab seseorang  disesatkan Allah. 
5. Islam adalah agama yang lurus yang diciptakan Allah sesuai dengan fitrah manusia. Namun, kebanyakan manusia tidak mau mempelajarinya. Sebab itu, kembalilah kepada Allah,  bertakwa kepada-Nya, tegakkan salat dan janganlah seperti kaum musyrik yang mengubah  dan meninggalkan Islam, nanti akan terpecah  menjadi berbagai golongan dan setiap golongan bangga dengan golongannya sendiri. 

Minggu, 17 November 2024

Kemana Masa Mudaku Melangkah?

One Day One Hadits (325)
------------------------------------------
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Kemana Masa Mudaku Melangkah?

عن أبي هريرة رضي اللَّه عنه، رسول اللَّهِ صَلَّى اللهُ عليه وسلم قال :
سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمْ اللهُ فِي ظِلِّهِ يَوْمَ لاَ ظِلَّ إِلاَّ ظِلُّهُ: اْلإِمَامُ الْعَادِلُ، وَشَابٌّ نَشَأَ بِعِبَادَةِ اللهِ، وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِي الْمَسَاجِدِ، وَرَجُلاَنِ تَحَابَّا فِي اللهِ اجْتَمَعَا عَلَيْهِ وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ، وَرَجُلٌ دعته امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصِبٍ وَجَمَالٍ فَقَالَ: إِنِّيْ أَخَافُ اللهَ، وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ فَأَخْفَاهَا حَتَّى لاَ تَعْلَمَ شِمَالُهُ مَا تُنْفِقُ يَمِيْنُهُ، وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللهَ خَالِيًا فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ

Dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda,
“Ada tujuh golongan yang akan dinaungi oleh Allah dengan naungan ‘Arsy-Nya pada hari dimana tidak ada naungan kecuali hanya naungan-Nya semata. Mereka adalah pemimpin yang adil, pemuda yang tumbuh besar dalam beribadah kepada Rabbnya, seseorang yang hatinya senantiasa terpaut pada masjid, dua orang yang saling mencintai karena Allah; keduanya berkumpul berpisah karena Allah, seorang laki-laki yang diajak (berzina) oleh seorang wanita yang berkedudukan lagi cantik lalu mengatakan, ‘Sungguh aku takut kepada Allah’, seseorang yang bersedekah lalu merahasiakannya sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang disedekahkan oleh tangan kanannya, dan orang yang berdzikir kepada Allah di waktu sunyi, lalu berlinanglah air matanya” (Hadits shahih. Diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim).

Pelajaran yang terdapat di dalam hadist:

1. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengabarkan ganjaran yang didapatkan oleh pemuda yang tumbuh besar dalam beribadah kepada Rabbnya sebagai bentuk kasih sayang beliau kepada para pemuda, agar mereka semangat menghamba kepada Rabb alam semesta.

2. Bahwa salah satu golongan orang yang mendapatkan naungan ‘Arsy Allah pada hari akhir adalah pemuda yang tumbuh besar dalam beribadah kepada Rabbnya. Pada hari itu, manusia dikumpulkan di padang Mahsyar. Matahari didekatkan sedekat satu mil dari mereka, sehingga manusia berkeringat, hingga keringat tersebut menenggelamkan mereka sesuai dengan amalan masing-masing ketika di dunia ini. Maka, betapa beruntungnya orang-orang yang mendapatkan naungan ‘Arsy Allah saat itu, karena demikian panas terasa.

3. Bahwa maknanya adalah pemuda yang saat masa muda, kebaikannya lebih banyak dan keburukannya lebih sedikit dibandingkan dengan pemuda lain yang tumbuh tidak dalam ketaatan kepada Allah. Lalu saat-saat tuanya dan akhir hidupnya, iapun taat kepada Rabbnya.

4. Bahwa maknanya adalah pemuda yang terdidik dalam ketaatan kepada Allah. Sejak kecilnya ia tumbuh berkembang di atas ketaatan tersebut, sehingga ketika sampai usia muda, ia disibukkan dengan ketaatan, bahkan ia habiskan waktu mudanya dalam ketaatan kepada Rabbnya. Hingga iapun diganjar dengan mendapatkan naungan ‘Arsy Allah pada hari Akhir, karena langgengnya dalam menjaga diri dan mengendalikan hawa nafsu agar tidak berbuat sesuatu yang menyelisihi perintah Rabbnya.

Tema hadist yang berkaitan dengan Al qur'an :

- Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah sosok utusan Allah yang paling semangat dalam mendidik para pemuda. Beliau memiliki kasih sayang yang sangat besar terhada umat ini. Beliau tidak ingin sedikitpun mereka terluput dari kebaikan.

لَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مِنْ أَنْفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ

“Sungguh telah datang kepada kalian seorang Rasul dari kaum kalian sendiri, berat terasa olehnya penderitaan kalian, sangat menginginkan (keimanan dan kebaikan) bagi kalian, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin” (At-Taubah: 128).

Jumat, 15 November 2024

Tadabbur Al Quran Hal. 406

Tadabbur Al-Quran Hal. 406
----------------------------------------------
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

- Al Qur'an Indonesia Tajwid.

- Ar-Rum ayat 17 :

فَسُبْحٰنَ اللّٰهِ حِيْنَ تُمْسُوْنَ وَحِيْنَ تُصْبِحُوْنَ

Maka bertasbihlah kepada Allah pada petang hari dan pada pagi hari (waktu subuh),

- Hadis Sahih Ar-Rum ayat 17 :

Dari Sahl, dari ayahnya, dari Rasulullah Saw, beliau bersabda, "Maukah aku beritahukan kepada kalian, kenapa Allah Tabäraka wata ala membern nama lbrahim sebagai kekasih-Nya yang memenuhi (perintah-Niya)? Karena setiap pagi atau sore dia memanjatkan doa Mahasuci Allah di waktu kamu berada di petang hari dan waktu kamu berada di waktu pagi, sampai akhir ayat" (HR Ahmad, Musnadul Imām Ahmad bin Hanbal., Juz 24, No, Hadis 15624, 1416 H/1996 M 388).

- Tafsir Al Muyassar Ar-Rum ayat 17 :

Wahai orang-orang mukmin, bertasbih dan sucikanlah Allah dari memiliki sekutu, istri dan anak. Sifatilah Dia dengan sifat-sifat kesempurnaan dengan lisan kalian, wujudkanlah hal itu dengan anggota badan kalian seluruhnya saat kalian mendapatkan waktu sore dan waktu pagi,

- Riyāduş Şālihin :

Abu Hurairah Ra. berkata, Nabi Saw. bersabda, "Apabila seseorang dari kalian hendak tidur, maka hendaklah ia mengibaskan di atas tempat tidurnya kain sarung miliknya, karena ia tidak tahu apa yang terdapat di atas kasurnya. Lalu mengucapkan doa: Bismika Wada tu Janbi wabika Arfa 'uhu, in Amsakta Nafsi farhamhā, wain Arsalta fahfazhā Tahfazu bihi Wbādakas sālihin, yang artinya, "Dengan nama-Mu, Wahai Tuhanku, aku baringkan punggungku dan atas nama-Mu aku mengangkatnya, dan jika Engkau menahan diriku, maka rahmatilah aku, dan jika Engkau melepaskannya, maka jagalah seba-
gaimana Engkau menjaga hamba-Mu yang saleh." (HR AI-Bukhāri Muslim).

Hadiš tersebut memberikan faedah:
(a) Anjuran mengibaskan tempat tidur sebelum tidur, untuk membersihkannya dari tanah atau kotoran dan atau serangga yang mengganggu.
(b) Merupakan dorongan agar berdoa dengan doa pada hadiš tersebut karena kekuasaan yang sempurna hanya milik Allah Swt. sehingga sampai pada ketenangan jiwa dan pikiran sebagaimana yang telah ditentukan oleh Allah Swt.
(Dr. Muştafā Sa'id Al-Khin, Nuzhatul Muttaqina Syarhu Riyādis Sālihina, Juz 2, 1407 H/1987 M: 999-1000).

- Hadiš Qudsi :

Dari Abu Hurairah Ra., ia berkata, Rasulullah Saw. bersabda, "Malaikat maut mendatangi Musa As. Dia berkata kepadanya, Penuhilah panggilan Rabbmu, lantas Musa menampar dan mencukil matanya. Kemudian malaikat maut pulang menemui Allah Swt. seraya berkata, Engkau mengutusku kepada hamba-Mu yang tidak menginginkan kematian, dan sungguh ia telah mencukil mataku. Rasulullah bersabda, Lalu Allah mengembalikan matanya seraya berfirman, Kembalilah kepada hamba-Ku dan katakan kepadanya, Apakah kehidupan yang engkau inginkan? Jika itu yang engkau inginkan, letakkanlah tanganmu di ata
punggung sapi. Maka dengan setiap hela bulu yang tertutup tanganmu, engkau akar mendapatkan tambahan umur satu tahun. Musa bertaiya, Lalu bagaimana setelah itu? Malaikat maut menjawab, (setelah ittiba) Kematian. Kemudian Musa berkata Kalau begitu sekarang saja." (HR Muslim Sahih Muslim, Juz 4, No. Hadis 2372, 1412H/1991 M: 1843)

- Hadiš Nabawi :

Dari Ubadah bin Şamit Ra., Rasulullah Saw. bersabda, "Barangsiapa terbangun di tengah malam, kemudian berkata, "LãIlāha illallāh Wahdahu Lā Syarika lahu lahu'l Mulku walahu'l Hamdu Yuhyi wa Yumit, biyadihi'l Khairu wa Huwa 'ala Kulli Syaiin Qadir, Subhānallah walhamdulillah wa Lā llāha illallāh wallāhu Akba, walā Hawla wala Quwwata illa billah" yang artinya, "Tidak ada Tuhan selain Allah saja, tidak ada sekutu bagi-Nya, milik-Nya segala kekuasaan dan milik-Nya segala pujian Dia menghidupkan dan mematikan, di tangan-Nya semua kebaikan, dan Dia Maha Berkuasa atas segala sesuatu, Mahasuci Allah, segala puji bagi Allah, tidak ada Tuhan selain Allah dan Allah Mahabesar, dan tidak ada daya dan upaya kecuali dari Allah." kemudian berkata, "Allahummagfir Ir", yang artinya, ya Allah, ampunilah aku. atau berdoa sesuai kehendaknya,
maka akan dikabulkan doanya, jika dia berwudu dan salat, akan diterima salatnya." (Syaikh Al-Albany, Sahihu'l Jāmi, No. Hadis 6156).

- Hadis Motivasi QS 30: 17 :

Dari Abu Hurairah , dia berkata, Rasulullah bertanya: "Siapa dari kalian yang berpuasa hari ini? Abu Bakar menjawab. "Saya." Rasulullah bertanya lagi: "Siapa dari kalian yang telah mengantar Jenazah poda hari ini? Abu Bakar menjawab, "Saya." Rasulullah bertanya lagi: "Siapa dari kalian yang telah memberi makan orang miskin pada hari ini? Abu Bakar menjawab. "Saya." Rasulullah bertanya lagi: "Siapo dari kalian yang telah menjenguk orang yang sakit pada hari ini?" Abu Bakar menjawab lag!. "Saya." Lalu Rasulullah bersabda: "Tidaklah semua amalan tadi dilaksanakan oleh seseorang. kecuali dia akan masuk surga." (HR Muslim, 1028)

- HADIS NIAGA QS Ar-Rüm, 30: 17 :

Keutamaan Membaca Tasbih pada Waktu Pagi dan Petang

Dari Abu Hurairah , dia berkata, Rasulullah bersabda: "Barang siapa ketika pagi dan sore hari membaca doa, 'Subhānallāh wabihamdih' (Mahasuci Allah dan segala puji bagi-Nya), sebanyak seratus kali maka pada hari Kiamat tidak ada yang melebihi pahalanya, kecuali orang yang juga pernah mengucapkan bacaan seperti itu atau lebih dari itu." (HR Muslim, 2692)

- AMAL NIAGA :

1. Sebagai seorang niagawan muslim, hendaklah Anda memperbanyak bacaan berikut ini agar dicintai Allah "Mahasuci Allah dan segala puji bagi-Nya."
2. Bacalah zikir tersebut pada setiap pagi dan sore hari, sebelum dan sesudah Anda berniaga. Dengan demikian, awal dan akhir hari Anda terisi dengan ketaatan kepada Allah . Selain itu, membaca zikir dapat menjadi kafarat atas dosa-dosa Anda pada waktu siang.

- Tadabbur Surah Ar-Rum Ayat 16-24 :

1. Ayat 16 meneruskan orang-orang menolak ayat-ayat Allah (Al-Qur’an) dan mengingkari  hari pertemuan akhirat, Allah akan masukkan  ke dalam siksaan neraka.  
2. Ayat 17-24 menjelaskan bahwa kaum mukmin itu bertasbih (mensucikan Allah) di waktu pagi dan sore. Allah bersih dari sekutu-sekutu yang diciptakan manusia. Bukti-bukti kesucian-Nya dapat dilihat dari berbagai fakta kekuasaan-Nya di langit dan di bumi. Di antaranya: 
3. Mengeluarkan yang hidup dari mati, mengeluarkan yang mati dari yang hidup dan  menghidupkan bumi yang mati. Demikian pula manusia nanti dihidupkan setelah mati. 
4. Menciptakan manusia dari tanah dan kemudian bertebaran di seluruh kawasan bumi. 
5. Menjadikan pasangan hidup dari jenis sendiri (wanita) untuk mendapatkan ketenangan dan Allah jadikan di antara pasangan itu rasa cinta dan kasih sayang. Tanda kebesaran Allah ini bisa dipahami oleh orang yang berfikir. 
6. Penciptaan langit, bumi, perbedaan bahasa dan warna kulit manusia. Tanda kebesaran  Allah ini bisa dipahami oleh orang berilmu. 
7. Tidur di malam hari dan siang hari mencari rezeki. Tanda kebesaran Allah ini dapat diketahui oleh orang yang mau mendengarkan  ayat-ayat Allah. 
8. Allah perlihatkan kepada manusia kilat sehingga mereka merasakan takut dan harap. Takut agar tidak terkena petir dan harapan akan turunnya hujan dari langit. Dengan hujan itu  Allah hidupkan bumi setelah bumi itu mati.  Tanda-tanda kebesaran Allah ini hanya dapat diketahui oleh orang-orang yang berakal.

Minggu, 10 November 2024

Tadabbur Al Quran Hal. 405

Tadabbur Al-Quran Hal. 405
----------------------------------------------
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

- Al Qur'an Indonesia Tajwid.

- Ar-Rum ayat 15 :

فَاَمَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ فَهُمْ فِيْ رَوْضَةٍ يُّحْبَرُوْنَ

Maka adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, maka mereka di dalam taman (surga) bergembira.

- Tafsir Al Muyassar Ar-Rum ayat 15 :

Adapun orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan beramal shalih, maka mereka di surga, mereka dimuliakan, berbahagia dan mengenyam kenikmatan.

- Riyàdus Sälihin Ar-Rum ayat 15 :

Dari Anas Ra. dari Nabi Saw. belau bersabda, Tiga perkara yang apabila ada pada diri seseorang, ia akan mendapatkan manisnya iman. Allah dati Rasul-Nya lebih dicintai daripada selain keduanya. Jika ia mencintai seseorarng, dia tidak menintainya kecuali karena Allah Dan dia benci kembali kepada kekufuran setelah Allah membebaskan dirinya dari kekufuran itu, seperti dia benci bila dilempar ke dalam neraka." (HR Bukhari dan Muslim, An-Nawawi, Riyàdus Sälihin, No. 375, 2010 M:131).

- Riyāduş $alihin :

Dari Anas Ra., dari Nabi Savw., beliau bersabda, "Tiga perkara yang apabila ada pada diri seseorang, ia akan mendapatkan manisnya iman: Allah dan Rasul-Nya lebih ia cintai daripada selain keduanya. Jika ia mencintai seseorang, dia tidak mencintainya kecuali karena Allah. Dan dia benci kembali kepada kekufuran setelah Allah membebaskan dirinya dari kekufuran itu, seperti dia benci bila dilempar ke dalam neraka." (HR A-Bukhari-Muslim). Hadis tersebut memberikan beberapa faedah di antaranya:
(a) Manisnya keimanan akan didapatkan karena merasakan kelezatan dan mencintai ketaatan, serta mengutamakannya daripada harta benda dunia.
(b) Mencintai Allah dan Rasul-Nya berarti mengutamakan keridaan keduanya daripada hawa nafsunya, sehingga ia tunduk kepada ketentuan keduanya.
(Dr. Mustafā Sa'id Al-Khin, Nuzhatul Muttaqina Syarhu Riyādiş sālihina, Juz 1, 1407 H/1987 M: 348).

- Medical Hadiš :

Dari Anas Ra., bahwa dia ditanya mengenai upah tukang bekam, dia menjawab, "Abu Taibah pernah membekam Rasulullah Saw., lalu beliau memberinya dua sha' makanan, dan menyarankan supaya meringankan beban hamba sahayanya, setelah itu beliau bersabda, "Sebaik-baik sesuatu yang kalian gunakan untuk obat adalah bekam dan terapi kayu gaharu,." (HR Al-Bukhāri Muslim). (lbnu'l Qayyim Al-Jauziyyah, At-Tibbun Nabawi, t.t.. 273).

- Tibbun Nabawi :

Khasiat Qust

Qust (Gaharu) terdapat dua jenis: Pertama, warna putih yang di sebut Bahry. Kedua, disebut Hindy yang lebih panas. Yang putih lebih lunak, dan keduanya memilliki manfaat yang banyak sekali. Keduanya bersifat panas dan kering. Jika diminum, bisa mengobati lemah jantung dan perut serta menyembuhkan dinginnya. la juga bermanfaat untuk menangkal racun dan mengobatinya. Dalam hadis diterangkan khasiatnya sebagai berikut; dari Ummu Qais binti Mihsan, (yaitu) saudara perempuan Ukāsyah bin Mihsan, dia berkata, "Aku menemui Rasulullah Saw. bersama anak laki-lakiku yang belum bisa makan, kemudian dia kencing, maka beliau meminta air lalu menyiramnya. Aku juga pernah menemui beliau dengan anak laki-lakiku yang aku pakaikan kalung di lehernya karena sakit, kemudian Rasulullah Saw. bersabda, "Kenapa kalian menggantungkan kalung ini
pada anak kalian yang sakit? Hendaknya kalian memakai Qust (sejenis kayu) ini (kayu Hindi), karena di dalamnya ada tujuh macam kesembuhan, di antaranya; bisa menyembuhkan penyakit, dan menghilangkan penyakit tulang rusuk.'" (HR Ahmad). Hadiš yang senada ada di Sahih Al-Bukhāri, No. 5388. (lbnu'l Qayyim Al-Jauziyyah, Zādu'l Ma ādi fi Hadyi Khayrittbadi, Juz 4, t.t.353-354).

- Hadis Motivasi QS 30: 15 :

Dari Abdullah bin Zaid Al-Mazini Rasulullah bahwa bersabda: "Tempat yang ada di antara rumahku dan mimbarku adalah raudah (taman) di antara tama-taman surga." (HR Bukhari. 1137)

- AMAL NIAGA :

1. Seorang niagawan muslim harus meninggalkan pekerjaan haram karena takut kepada Allah dan yakin akan janji-Nya.
2 Ingatlah satu janji yang belum Anda tunaikan dan bersegeralah untuk menunaikannya.
3 Pastikan Anda menepati janji untuk hadir pada pertemuan yang telah Anda sepakati dengan pelanggan atau mitra bisnis Anda.

- Tadabbur Surah Ar-Rum Ayat 6-15 :

Ayat 6-15 menjelaskan tiga hal penting terkait dengan Allah : 

1. Allah tidak akan mengingkari janji-Nya. Kebanyakan manusia tidak mengetahui dan  ingkar pada-Nya. Di antara penyebab ketidaktahuan manusia dan pengingkaran mereka kepada Allah ialah : a) Karena mereka hidup berorientasi duniawi. b) Mereka lalai dan tidak meikirkan kehidupan akhirat. c) Tidak mau memikirkan ciptaan Allah dalam diri manusia, langit, bumi dan apa yang ada di antara keduanya. Semuanya Allah ciptakan dengan sistem yang canggih dan batas  waktu yang ditentukan-Nya.
2. Allah menyeru manusia pada umumnya dan para pengikut Nabi Muhammad saw. untuk mempelajari umat-umat terdahulu yang jauh lebih kuat dan maju dalam memakmurkan bumi, seperti kaum ‘Ad, Tsamud dan sebagainya. Karena mereka menolak wahyu  Allah dan menghinanya serta tetap syirik pada-Nya, maka Allah musnahkan mereka dengan berbagai peristiwa yang amat mengerikan dan menakutkan.
3. Allah menciptakan manusia dan mengulangi penciptaan tersebut sampai hari kiamat.  Setelah diberinya kesempatan hidup di dunia, kemudian mereka kelak akan dikembalikan pada-Nya di akhirat. Di akhirat nanti tuhan-tuhan kaum musyrik itu tidak bisa berbuat apapun untuk meolong mereka dan merekapun mengingkarinya. Mereka akan dipisahkan dari kaum mukmin. Adapun kaum yang beramal saleh akan ditempatkan di surga dan taman-tamannya yang sangat indah, sedangkan mereka hidup penuh bergembira di dalamnya.

Sabtu, 02 November 2024

Tadabbur Al Quran Hal. 404

Tadabbur Al-Quran Hal. 404
----------------------------------------------
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

- Al Qur'an Indonesia Tajwid.

- Al-'Ankabut ayat 67 :

اَوَلَمْ يَرَوْا اَنَّا جَعَلْنَا حَرَمًا اٰمِنًا وَّيُتَخَطَّفُ النَّاسُ مِنْ حَوْلِهِمْۗ اَفَبِالْبَاطِلِ يُؤْمِنُوْنَ وَبِنِعْمَةِ اللّٰهِ يَكْفُرُوْنَ

Tidakkah mereka memperhatikan, bahwa Kami telah menjadikan (negeri mereka) tanah suci yang aman, padahal manusia di sekitarnya saling merampok. Mengapa (setelah nyata kebenaran) mereka masih percaya kepada yang batil dan ingkar kepada nikmat Allah?

- Asbabun Nuzul Al-'Ankabut ayat 67 :

Juwaibir meriwayatkan dari adh-Dhahhak dari Ibnu Abbas bahwa mereka mengatakan, "Hai Muhammad, tidak ada yang menghalangi kami masuk agamamu selain kekhawatiran bahwa orang-orang akan merampok kami karena kami berjumlah sedikit sedang suku Badui lebih banyak jumlahnya daripada kami! Begitu mereka mendengar kabar bahwa kami masuk agamamu, kami pasti dirampok." Maka Allah menurunkan ayat, "Dan apakah mereka tidak memperhatikan bahwa sesungguhnya Kami telah menjadikan (negeri mereka) tanah suci yang aman."

- Tafsir Al Muyassar Al-'Ankabut ayat 67 :

Apakah orang-orang kafir Makkah tidak menyaksikan bahwa Allah telah menjadikan Makkah sebagai wilayah haram yang aman, penduduknya merasa aman terhadap diri dan hartanya, sementara orang-orang di sekitarnya yang berada di luar haram dalam keadaan ketakutan tidak mendapatkan keamanan? Apakah mereka beriman kepada syirik dan kafir kepada nikmat Allah yang Allah khususkan untuk mereka, sehingga mereka tidak menyembah Allah semata tidak selainnya.

- Riyāduş şālihin :

Dari Abu Hurairah Ra., Rasulullah Saw. bersabda, "Setiap umatku masuk surga selain yang enggan, "Para sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah, lantas siapa yang enggan itu? Nabi menjawab, Siapa yang taat kepadaku, masuk surga, dan siapa yarng membangkang kepadaku, berarti ia enggan. (HR AI-Bukhāri). (Dr. Muştafā Sa'id Al-Khin, Nuzhatul Muttaqina Syarhu Riyādis Sālihina, Juz 1, 1407 H/1987 M: 183).

- Medical Hadiš :

Dari Abdullah bin Ja'far Ra., dia berkata, "Aku pernah melihat Rasulullah Saw. memakan Qisā (mentimun) dengan Rutab (kurma basah yang baru matang)." (HR Muslim) (1bnu'l Qayyim Al-Jauziyyah, At-Tibbun Nabawi, t.t.: 273).

- Tibbun Nabawi :

Khasiat Qisā (Mentimun)

Mentimun mempunyai sifat yang dingin dan kering pada tahapan kedua, memadamkan panasnya perut, tidak mudah rusak, bermanfaat untuk sakit saluran kencing, baunya bisa menyadarkan orang yang pingsan, bijinya melancarkan kencing,. dan daunnya bisa dijadikan pembalut untuk gigitan anjing. Meski demikian, dinginnya mentimun kurang baik untuk sebagian orang. Maka, harus ada campuran lain yang bisa meredakan dingin dan lembabnya, yaitu dengan memakan kurma matang seperti yang dilakukan Rasulullah Saw. jika makan mentimun disertai kurma, kismis, atau madu, maka hal itu bisa membuatnya seimbang.
(lbnu'l Qayyim Al-Jauziyyah, Zãdul Ma adi fi Hadyi Khayril bādi, Juz 4, t.t.: 353).

- HADIS NIAGA  QS AI-Ankabūt, 29: 65 :

Tiga Jaminan Allah

Dari Abu Sa'id Rasulullah bersabda: "Tidaklah seorang muslim memanjatkan doa kepada Allah selama tidak mengandung dosa dan memutuskan silaturahmi (antarkerabat, pen.), kecuali Allah akan memberi kepadanya tiga hal: (1) Allah akan segera mengabulkan doanya, (2) Allah akan menyimpan doa bagi sang hamba untuk di akhirat kelak, dan (3) Allah akan menghindarkan sang hamba dari kejelekan yang serupa." Para sahabat lantas berkata, "Kalau begitu, kami akan memperbanyak berdoa." Rasulullah bersabda: "Allah kelak kepada Orang yang Gemar Berdoa memperbanyak juga mengabulkan doa-doa kalian." (HR Ahmad)

- AMAL NIAGA :

1. Janganlah berputus asa dalam berdoa. Setiap doa tidak akan disia-siakan oleh Allah , baik dengan cara dikabulkan maupun dengan cara dihindarkan dari keburukan. Selain itu, doa seorang hamba ada yang disimpan untuk kehidupan akhirat.
2.  Mintalah apa pun kepada Allah karena segala kebaikan yang ada di sisi-Nya lebih banyak daripada segala permintaaan Anda.

- Tadabbur Surah Al-Ankabut Ayat 64-69 :

Ayat 64-69 dari surah Al-’Ankabut menjelaskan beberapa hal: 
1. Kehidupan dunia ini hanya sendagurau dan permainan belaka. Kehidupan akhirat adalah kehidupan yang sesungguhnya.
2. Di antara karakter manusia ialah saat menghadapi kesulitan meminta bantuan Allah. Setelah lepas dari kesulitan, menyekutukan Allah. 
3. Orang kafir Quraisy tidak bisa memahami bagaimana Allah jadikan Mekah negeri aman, padahal masyarakat di sekitarnya saling berperang. 
4. Tidak ada kezaliman yang lebih besar dari mengadakan kebohongan atas Allah dan menolak kebenaran (Al-Qur’an). Tempat mereka kelak neraka Jahannam. Siapa yang mengamalkan apa yang diketahuinya dari Islam, Allah akan ajarkan padanya yang belum diketahunya. 

Ayat 2-5 dari surat Ar-Rum ini menjelaskan kekalahan bangsa Romawi di negeri Syam oleh Persia. Kurang dari 10 tahun, mereka akan menang kembali atas Persia. Kebenaran wahyu ini terbukti. Kurang dari 10 tahun, Romawi dapat kembali menguasai Syam. Allah memenangkan orang yang dikehendaki-Nya. Karena Dia  Mahaperkasa lagi Maha Penyayang. 

Senin, 28 Oktober 2024

Tadabbur Al Quran Hal. 403

Tadabbur Al-Quran Hal. 403
----------------------------------------------
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

- Al Qur'an Indonesia Tajwid.

- Al-'Ankabut ayat 60 :

وَكَاَيِّنْ مِّنْ دَاۤبَّةٍ لَّا تَحْمِلُ رِزْقَهَاۖ اللّٰهُ يَرْزُقُهَا وَاِيَّاكُمْ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ

Dan berapa banyak makhluk bergerak yang bernyawa yang tidak (dapat) membawa (mengurus) rezekinya sendiri. Allah-lah yang memberi rezeki kepadanya dan kepadamu. Dia Maha Mendengar, Maha Mengetahui.

- Asbabun Nuzul Al-'Ankabut ayat 60 :

'Abd bin Humaid, Ibnu Abi Hatim, al-Baihaqi, dan Ibnu 'Asakir meriwayatkan dengan sanad yang lemah dari Ibnu Umar, dia berkata,"Aku pergi bersama Rasulullah hingga kami memasuki salah satu kebun Madinah, lalu beliau memungut beberapa kurma dan memakannya. Lalu beliau bertanya, 'Ibnu Umar, mengapa kamu tidak makan?' Aku menjawab, 'Aku tidak berselera.' Beliau bersabda, 'Akan tetapi aku berselera. ini adalah pagi keempat semenjak aku tidak mencicipi dan menemukan makanan. Kalau mau, niscaya aku berdoa kepada Allah, meminta seperti apa yang ada di istana Kisra dan Kaisar. Bagaimana denganmu, Ibnu Umar, kalau kamu bertemu suatu kaum yang menyimpan rezeki setahun mereka dan lemah keyakinan (iman) mereka?' Demi Allah, belum lagi kami bergerak hingga turun ayat, "Dan berapa banyak makhluk bergerak yang bernyawa yang tidak (dapat) membawa (mengurus) rezekinya sendiri. Allah-lah yang memberi rezeki kepadanya dan kepadamu. Dia Maha Mendengar, Maha Mengetahui." Lalu Rasulullah bersabda, 'Sesungguhnya Allah tidak memerintahkan aku merenggut harta dunia dan tidak pula menyuruhku memperturutkan syahwat. Aku tidak menyimpan satu dinar maupun satu dirham serta tidak menyimpan rezeki untuk esok hari."

- Tafsir Al Muyassar Al-'Ankabut ayat 60 :

Berapa banyak hewan melata yang tidak menyimpan makanannya untuk besok seperti yang dilakukan oleh Bani Adam. Allah memberi rizki kepadanya sebagaimana Dia merizkikan kepada kalian. Dan Dia Maha Mendengar ucapan-ucapan kalian, Dia juga Maha Mengetahui perbuatan-perbuatan kalian dan apa yang terlintas dalam hati kalian.

- Tafsir lbnu Kašir :

Dalam ayat ini Allah Swt. mengukuhkan bahwa tidak ada Tuhan selain Dia. Kendati sebenarnya orang-orang musyrik (yang menyembah selain Allah) mengakui bahwa Dia independen dalam penciptaan seluruh langit dan bumi, matahari dan bulan, penundukkan malam dan siang, bahwa Dia adalah Sang Pencipta, Sang Pemberi Rezeki bagi hamba-hamba-Nya, Yang Menetapkan ajal-ajal mereka, dan membedakan setiap waktunya, membedakan rezeki di antara mereka sehingga terjadi perbedaan rezeki di antara mereka, sehingga di antara mereka ada yang kaya dan ada yang miskin. Dia Mahatahu apa yang bermanfaat bagi setiap makhluk-Nya, Dia Mahatahu siapa yang berhak untuk kaya dan Siapa yang berhak untuk miskin. Dia menyebutkan bahwa Dialah yang berkuasa dalam menciptakan segala sesuatu, yang tunggal dalam pengurusannya. Jika memang demikian kenyataannya, mengapa mereka menyembah selain-Nya dan mengapa juga bertawakal kepada selain-Nya? Sebagaimana Dia Esa dalam kepemilikan, maka memang seharusnya dia Esa dalam peribadatan kepada-Nya. Allah sering sekali menetapkan kedudukan ketuhananNya dengan pengakuan tauhid Rubūbiyah (Pengesaan Allah dalam Penciptaan, Pemilikan dan Pengurusan). Orang-orang musyrik pun mengakui tentang hal tersebut, sebagaimana mereka dulu mengatakan dalam talbiyah (ucapan ketika berhaji), "Aku penuhi pangglan-Mu, tidak ada sekutu bagi-Mu, kecuali sekutu-Mu yang Engkau kuasai dan ia tidak menguasai." ((bnu Kasir, Tafsirul Qurāni'l Azimi, Jilid 10, 1421 H/2000 M: 526-528).

- Riyāduş şālihin :

Salman Ra. berkata, Rasulullah Saw. bersabda, "Sesungguhnya Allah menciptakan seratus rahmat pada hari diciptakan langit dan bumi. Setiap rahmat mencakup antara langit dan bumi. Lalu Allah berikan satu rahmat untuk bumi yang dengannya seorang ibu menyayangi anaknya. Demikian juga binatang buas, burung-burung satu sama lain saling menyayangi. Apabila datang hari kiamat, Allah menyempurnakan rahmat tersebut." (HR AI-Bukhāri Muslim). Hadiš di atas memberikan faedah bahwa rahmat yang Allah Swt. tetapkan pada hati hamba-Nya merupakan ciptaan-Nya, dan kebaikan yang Allah Swt. berikan kepada mereka merupakan karunia-Nya. Semua itu merupakan bagian di antara rahmat yang Allah Swt. simpan pada hari kiamat untuk hamba-Nya yang beriman. Inilah yang menjadi harapan yang sangat besar dan berita gembira bagi orang mukmin. Betapa tidak, dengan satu rahmat saja yang diberikan kepada mereka di dunia, mereka saling menyayangi dan memperoleh semua kebaikan, maka bagaimana dengan seratus rahmat Allah Swt. pada hari kiamat! (Dr. Muştafā Sa'id Al-Khin, Nuzhatul Muttaqina Syarhu Riyādis sālihina, Juz 1, 1407 H/1987 M: 382-383). 

- Hadiš Nabawi :

At-Tirmiži berkata, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al-Mušanna dan Abdullah bin Abdurrahman, keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Yahya bin Hammad, telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Aban bin Taglib dari Fudail bin Am, dari Ibrāhim, dari 'Alqamah, dari Abdullah bin Mas'ud, dari Nabi Saw., beliau bersabda, "Tidak akan masuk surga orang-orang di dalam hatinya terdapat kesombongan walaupun hanya sebesar biji sawi, dan tidak akan masuk neraka (tidak kekal di dalamnya) orang yang di dalam hatinya terdapat keimanan meskipun hanya sebesar biji sawi." Abdullah berkata, kemudian seseorang berkata kepada beliau, "Sesungguhnya aku merasa bangga jika pakaianku bagus dan sandalku juga bagus." Beliau bersabda, "Sesungguhnya Allah menyukai keindahan. Yang dimaksud kesombongan itu adalah menolak kebenaran dan merendahkan manusia." (HR At-Tirmiži, Sunan At-Tirmiżi, Juz 5, No. Hadis, 1999, 1382 H/1962 M: 360),.

- Hadiš Qudsi :

Dari Abu Hurairah dan Abu Sa'id Ra., Rasulullah Saw., bersabda, "Jika seorang hamba berkata, "Lã lläha illalläh Wallāhu Akbar." Allah berfirman, Hamba-Ku benar, tidak ada Tuhan selain-Ku dan Aku-lah yang terbesar. Jika hamba berkata, "Lã llāha illallāh wahdahu." Dia berfirman, Hamba-Ku benar, tidak ada Tuhan kecuali Aku, dan Aku Tunggal. dan jika seorang hamba berkata, "Lā läha illalläh lã syarikallah" Dia berfirman, "Hamba-Ku benar tiada tuhan selain-Ku dan tidak ada sekutu bagi-Ku... (Mustafā bin Adawi, As-Şahihul Musnad minal Ahādisil Qudsiyyati, No. Hadis, 37, t.t: 61).

- Hadis Motivasi QS 29: 58 :

Dari Fadalah bin Ubaid. dia berkata, Saya mendengar Rasulullahbersabda: "Aku adalah penjamin dan penjamin adalah orang yang menanggung. bagi orang yang beriman  kepadaku. masuk Islam, dan berhijrah. Dia akan mendapatkan rumah yang berada di sekeliling surga dan rumah di tengah surga. Dan aku  penjamin bagi orang yang beriman kepadaku, masuk Islam, dan berjihad di jalan Allah, Dia mendapatkan rumah di sekeliling surga, rumah di tengah surga, dan rumah di atas ruangan-ruangan tertinggi di surga. Barang siapa yang melakukan hal itu dan dia tidak pernah meninggalkan tempat berburu kebaikan dan tempat ori dari keburukan maka dia meninggal di tempat yang dia inginkan" (HR Nasai, 3133)

- HADIS NIAGA QS Al-Ankabüt, 29: 60 :

Allah Maha Pemberi Rezeki

Dari Anas dia mengatakan bahwa orang-orang berkata, "Wahai Rasulullah, harga telah naik maka tetapkanlah harga untuk kami" Lalu Rasulullah bersabda: "Sesungguhnya, Allah yang menetapkan, mempersempit, dan memperluas harga. Aku berharap bertemu dengan Allah, sedangkan salah seorang dari kalian tidak menuntutku karena kezaliman dalam darah atau harta." (HR Ibnu Majah, 2200)

- AMAL NIAGA :

1. Perhatikanlah serangga-serangga kecil yang telah dijamin rezekinya oleh Allah Bekerjalah Anda sebagai salah satu sebab turunnya rezeki seraya bertawakal kepada Allah.
2. Sebagai seorang niagawan muslim, bacalah doa ini secara berulang setiap hari.

"Ya Allah, berilah aku rezeki dan Engkaulah sebaik-baik pemberi rezeki." Doa ini biasa dibaca para nabi sebelumnya, ".. berilah kami rezeki dan Engkaulah sebaik-baik pemberi rezeki." (Q5 Al-Ma'idah, 5: 114)

- Tadabbur Surah Al-Ankabut Ayat 53-63 :

1. Ayat 53-55 masih menjelaskan sifat-sifat orang yang kafir pada Al-Qur’an dan Nabi Muhammad saw. Mereka menantang Rasul saw. dengan meminta disegerakan azab atas mereka. Padahal, bisa saja azab itu Allah datangkan dengan tiba-tiba tanpa sepengetahuan mereka. Mereka tidak perlu meminta disegerakan  azab itu, karena di akhirat kelak mereka akan  dikepung api neraka dari atas dan dari bawah  kaki mereka. Ketika itu mereka benar-benar  merasakan yang luar biasa. 
2. Ayat 56-59 menjelaskan, Allah memanggil kaum mukmin agar menyadari bahwa bumi  Allah utu luas dan ibadah itu hanya kepadaNya. Semua yang bernyawa pasti merasakan kematian pada waktu yang ditentukan Allah. Orang yang beriman dan beramal saleh akan Allah tempatkan ke dalam surga-Nya yang  mengalir di bawahnya berbagai sungai. Mereka kekal di dalamnya. Itulah sebaik-baik balasan. Iman dan amal shaleh itu hanya dapat dilakukan oleh orang yang sabar dalam ketaatan dan bertawakkal kepada Allah dalam kehidupannya. 
3. Ayat 60-63 menjelasakan fakta bahwa rezeki itu urusan Allah. Faktanya, binatang lahir tanpa membawa rezeki, namun bisa hidup dengan rezeki yang Allah berikan. Allahlah yang menjamin rezeki mereka dan meluaskannya kepada orang yang dikehendakinya.  
4. Kaum musyrik itu meyakini Allah Pencipta langit, bumi, matahari, bulan, menurunkan hujan dari langit dan menghidupkan bumi yang  mati dengan air hujan tersebut. Mereka berpaling dari Tauhid karena tidak menggunakan akal dengan baik. 

Kamis, 24 Oktober 2024

Tadabbur Al Quran Hal. 402

Tadabbur Al-Quran Hal. 402
----------------------------------------------
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

- Al Qur'an Indonesia Tajwid.

- Al-'Ankabut ayat 51 :

اَوَلَمْ يَكْفِهِمْ اَنَّآ اَنْزَلْنَا عَلَيْكَ الْكِتٰبَ يُتْلٰى عَلَيْهِمْ ۗاِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَرَحْمَةً وَّذِكْرٰى لِقَوْمٍ يُّؤْمِنُوْنَ ࣖ

Apakah tidak cukup bagi mereka bahwa Kami telah menurunkan kepadamu Kitab (Al-Qur'an) yang dibacakan kepada mereka? Sungguh, dalam (Al-Qur'an) itu terdapat rahmat yang besar dan pelajaran bagi orang-orang yang beriman.

- Asbabun Nuzul Al-'Ankabut ayat 51 :

Ibnu Jarir, Ibnu Abi Hatim, dan ad-Darimi dalam Musnadnya meriwayatkan dari 'Amr bin Dinar dari Yahya bin Ja'dah bahwa beberapa orang muslim membawa buku yang berisi tulisan tentang apa yang mereka dengar dari orang-orang Yahudi. Maka Nabi saw. bersabda, "Cukuplah kesesatan buat suatu kaum kalau mereka tidak menyukai apa yang dibawa oleh nabi mereka untuk mereka dan menginginkan apa yang dibawa oleh selain dia untuk kaum selain mereka." Maka turunlah ayat ini.

- Tafsir Al Muyassar Al-'Ankabut ayat 51 :

Apakah tidak cukup bagi orang-orang musyrikin tersebut dalam pengetahuan mereka tentang kebenaranmu (wahai Rasul), bahwa Kami menurunkan Al Qur'an kepadamu yang dibacakan kepada mereka? Sesungguhnya di dalam Al Qur'an ini benar-benar terdapat rahmat Allah bagi orang-orang mukmin di dunia dan di akhirat, sekaligus peringatan di mana mereka mengingat pelajaran dan nasihat di dalamnya.

- Riyāduş Solihin :

Abu Hurairah Ra. berkata, Nabi Saw. bersabda, "Allah Swt. berfirman, Aku sesuai prasangka hamba-Ku kepada-Ku, dan Aku akan bersamanya selama ia mengingat-Ku. Jika ia mengingat-Ku dalam dirinya, maka Aku akan mengingatnya dalam diri-Ku, jika ia mengingat-Ku dalam sekumpulan orang, maka Aku akan mnengingatnya dalam sekumpulan yang lebih baik dan lebih bagus dari itu." (HR AI-Bukhāri Muslim). 
Hadis di atas memberikan beberapa faedah:
(a) Wajib berprasangka baik kepada Allah Swt. dan tidak boleh berprasangka buruk kepada-Nya. Dia akan menerima tobat, menyucikan dosa, dan menghilangkan kesulitan dan kejelekan. Karena itu, putus asa dari rahmat Allah Swt. adalah kekufuran.
(b) Allah Swt. Maha Mendengar dan Maha Mengetahui perkara yang tersembunyi dari hamba-Nya serta menerima ketaatannya.
(Dr. Mustafa Sa'id Al-Khin, Nuzhatul Muttaqina Syarhu Riyādis sālihina, Juz 2, 1407 H/1987 M: 983).

- Hadiš Qudsi :

Abu Sa'id Al-Khudrí Ra. berkata, Rasulullah Saw. bersabda, "Tidak ada perdebatan dalam kebenaran (yang haq) yang terjadi di dunia, lebih sengit dari perdebatan orang-orang yang beriman terhadap Rabb-nya tentang saudara-saudara (seiman) mereka yang dimasukkan ke neraka. Beliau bersabda, Mereka (orang-orang yang beriman) berkata, "Wahai Rabb kami, mereka dulu salat bersama kami, saum bersama kami, berhaji bersama kami, (kenapa) Engkau masukkan ke neraka?" Beliau bersabda, Dia berfirman, "Pergilah dan keluarkanlah (dari neraka) orang-orang yang kalian kenal dari mereka (yang di neraka)." Beliau bersabda, Maka mereka pun datang dan mengenal mereka
dari sosok mereka, ada yang terbakar api sampai ke pertengahan betis dan ada yang terbakar sampai kedua mata kaki, kemudian mereka berkata, "Wahai Rabb kami, telah kami keluarkan mereka yang Engkau perintahkan pada kami." Allah berfirman, "Keluarkan siapa saja yang dalam hatinya ada iman seberat satu dinar." Kemudian Dia berfirman, "Yang di hatinya ada iman seberat setengah dinar." Sampai Dia berfirman, "Yang di hatinya ada iman seberat biji atom." (HR Ibnu Mājah dan An-Nasā i) (Syaikh Mustafā bin Adawi, As-Şahihul Musnad minal Ahādišil Qudsiyyati, No. Hadis, 16, t.t.: 31-32).

- Hadiš Nabawi :

Dari Yahya bin Ja'dah Ra., ia berkata, Rasulullah Saw. diberi sebuah kitab, lalu beliau bersabda, "Cukuplah suatu kaum menjadi sesat karena membenci segala yang datang dari Nabi mereka sendiri dan beralih kepada kitab selain kitab mereka (yang sebenarnya)." Kemudian Allah Swt. menurunkan ayat, Apakah tidak cukup bagi mereka bahwwa Kami telah menurunkan kepadamu Kitab (Al-Qur'an) yang dibacakan kepada mereka?... (QS Al-Ankabūt, 28:51)." (HR Ibnu Abi Hātim, Tafsir lbni Abi Hātim, Juz 11, t.t.: 456).

- Hadis Motivasi QS 29: 52 :

Dari Abu Hurairah dari Rasulullah beliau bersabda: "Jika pembantu salah seorang dari kalian telah selesai menghidangkan makanan untuknya dan telah cukup rasa lelah dan bau aromanya, hendaklah dia mengajaknya duduk bersama untuk makan. Jika dia enggan, hendaklah dia mengambilkan sesuap lalu menyisihkannya dan memberikan kepadanya." (HR Ahmad. 7921)

- HADIS NIAGA QS AI-Ankabūt, 29: 49 :

Larangan Berjual-Beli pada Sesuatu yang Sedang Ditawar oleh Musiim Lainnya. Dari Abu Hurairah dia berkata, Rasulullah telah bersabda: "Janganlah kalian saling mendengki, memfitnah, membenci, dan memusuhi. Janganlah ada seseorang di antara kalian yang berjual-beli sesuatu yang masih dalam penawaran muslim lainnya dan jadilah kalian hamba-hamba Allah yang saling bersaudara. Muslim yang satu dengan muslim yang lain adalah bersaudara, tidak boleh menyakiti, merendahkan, ataupun menghina. Takwa itu ada di sini." Rasulullah menunjuk dadanya dan mengucapkannya sebanyak tiga kali, (kemudian beliau melanjutkan sabdanya): "Seseorang telah dianggap berbuat jahat jika dia menghina saudaranya sesama muslim. Muslim yang satu dengan yang lain adalah haram darahnya, hartanya, dan kehormatannya." (HR Muslim, 2564)

- AMAL NIAGA :

1. Jauhilah sifat dengki dan benci kepada saudara seiman karena orang-orang beriman itu saling bersaudara.
2. Janganlah membeli suatu barang yang sedang ditawar oleh orang lain.
3. Janganlah menghina saudara yang seiman dengan Anda.

- Tadabbur Surah Al-Ankabut Ayat 46-52 :

1. Ayat 46-52 menjelaskan, Allah memerintahkan Rasul saw. agar mendebat Yahudi dan  Nasrani dengan cara yang terbaik. Debat itu tidak berlaku bagi mereka yang memerangi kaum muslimin. Debat yang terbaik ialah yang mengatakan: Kami beriman kepada Al-Qur’an  yang diturunkan kepada kami, Taurat dan Injil yang diturunkan kepada kalian. Tuhan kami  dan Tuhan kamu adalah Esa dan kami menyerahkan diri sepenuhnya kepada-Nya. 
2. Allah menurunkan Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad saw. setelah Taurat dan Injil. Orang-orang Yahudi dan Nasrani yang benar-benar membaca Taurat dan Injil dengan benar, maka mereka akan beriman kepada Al-Qur’an.  Nabi Muhammad saw. tidak pernah mebaca Kitab suci apapun sebelum Al-Qur’an dan tidak pula menulisnya dengan tangan Beliau. Al-Qur’an itu adalah ayat-ayat yang nyata kebenarannya bagi orang-orang yang memahami isinya. Hanya orang kafir dan zalim yang tidak beriman kepadanya. 
3. Untuk beriman kepada Al-Qur’an itu tidak  perlu melalui suatu mukjizat seperti yang diminta oleh kaum kafir Qurasy. Tapi cukup dengan memahami ayat-ayatnya yang nyata seperti dijelaskan Rasul saw. Sebab itu, Al-Qur’an itu sebagai rahmat dan peringatan bagi kaum mukmin. Cukup Allah yang menjadi saksi yang mengetahui apa saja di langit dan di bumi. Orang yang percaya kepada kebatilan dan kafir  pada Allah, merekalah orang yang merugi.

Senin, 21 Oktober 2024

Tadabbur Al Quran Hal. 401

Tadabbur Al-Quran Hal. 401
----------------------------------------------
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

- Al Qur'an Indonesia Tajwid.

- Al-'Ankabut ayat 45 :

اُتْلُ مَآ اُوْحِيَ اِلَيْكَ مِنَ الْكِتٰبِ وَاَقِمِ الصَّلٰوةَۗ اِنَّ الصَّلٰوةَ تَنْهٰى عَنِ الْفَحْشَاۤءِ وَالْمُنْكَرِ ۗوَلَذِكْرُ اللّٰهِ اَكْبَرُ ۗوَاللّٰهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ

Bacalah Kitab (Al-Qur'an) yang telah diwahyukan kepadamu (Muhammad) dan laksanakanlah salat. Sesungguhnya salat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar. Dan (ketahuilah) mengingat Allah (salat) itu lebih besar (keutamaannya dari ibadah yang lain). Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.

- Tafsir Al Muyassar Al-'Ankabut ayat 45 :

Bacalah Al Qur'an yang Aku turunkan kepadamu dan amalkanlah isinya. Tegakkanlah shalat dengan batasan-batasannya, sesungguhnya menjaga shalat mencegah pelakunya dari terjerumus ke dalam perbuatan mungkar dan kemaksiatan. Hal itu karena orang yang menegakkan shalat, yang menyempurnakan rukun-rukun dan syarat-syarat-Nya, hatinya bersinar, imannya meningkat dan dorongan kepada kebaikan pada dirinya akan meningkat, dan dorongan kepada keburukan menipis atau bahkan tidak ada. Mengingat Allah dalam shalat dan lainnya adalah lebih agung, lebih besar, lebih utama dari segala sesuatu. Dan Allah mengetahui apa yang kalian perbuat, baik kebaikan maupun keburukan, lalu Dia akan membalas kalian atas itu dengan balasan yang sempurna dan lengkap.

- Mu'jam QS A-Arkabut, 29:45 :

الْمُنْكَرِ

Al Munkar adalah semua perbuatan buruk menurut pertimbangan akal sehat atau menurut syarist bila akal sehat tidak dapat menyimpulkan baik dan buruknya Makna tersebut, vang dimaksud dalam firman-Nya, menyuruh berbuat makruf dan mencegeh dari yang mungkar (0S At-Taubah, 9:112) dan firman-Nya, Mereka tidak saling mencegah perbuatat mungkar yang selalu mereka perbuat (05 Al Ma idah, 5. 791 juga dalan ayat-ayat lainnya (Ar-Ragib Al Astahani, Mujam tMufradat Alfäzi Al-Dur'äni, t431 H2010 K 382)

- Riyāduş şālihin :

Dari Jabir bin Abdullah Ra., dia berkata, Rasulullah Saw. bersabda, "Perumpamaan salat lima waktu bagaikan sungai yang mengalir deras di pintu salah seorang di antara kalian, ia pergunakan untuk mandi lima kali sehari semalam." (HR Muslim).

Hadis di atas memberikan beberapa faedah di antaranya:
(a) Keutamaan mengerjakan salat karena salat menmbersihkan dan menghilangkan dosa-dosa sebagaimana mandi menghilangkan kotoran.
(b) Semangat dalam mengerjakan salat.
(Dr. Muştafā Sa'id Al-Khin, Nuzhatul
Muttaqina Syarhu Riyādis salihina, Juz 2 1407 H/1987 M: 773).

- Hadiš Nabawi :

Imam Ahmad berkata, "Telah menceritakan kepada kami Waki, ia berkata, telah menceritakan kepada kami Al-Amasy. ia berkata, telah mengabarkan kepada kami Abu Salih, dari Abu Hurairah, ia mengatakan bahwa seorang lelaki datang menemui Nabi Saw. lalu berkata, 'Ada seorang lelaki yang melakukan salat pada malam harinya, namun di pagi harinya ia mencuri. Maka beliau bersabda, Sesungguhnya apa yang dikatakannya (dalam salat) akan menghalanginya (dari perbuatan itu)." (HR Ahmad, Musnadul Imām Ahmad Bin Hanbal, Jilid 15, No. Hadis 9778, 1417 H/1997 M: 483).

- Hadiš Qudsi :

Ibnu Majah berkata, "Telah menceritakan kepada kami Ali bin Muhammad, ia berkata, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Fudail, ia berkata telah menceritakan kepada kami Yahya bin Said, ia berkata, telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Abdurrahman Abu Tuwalah, ia berkata, telah menceritakan kepada kami Nahar Al-Abdi bahwa dia mendengar Abu Sa'id Al-Khudri berkata, Aku mendengar Rasulullah Saw. bersabda, Sesungguhnya Allah pasti akan bertanya kepada hamba-Nya pada hari kiamat, hingga Dia bertanya, Apa yang menghalangimU untuk mencegah kemungkaran ketika kamu melihatnya? Maka apabila Allah mengilhami alasan kepada hamba itu, ia menjawab, Wahai Tuhanku, aku harap Engkau memaafkanku, (aku tidak mencegah kemungkaran) karena aku takut kepada manusia." (HR Ibnu Majah) (Mustafā bin 'Adawi, As-Sahihul Musnad minal Ahādisil Qudsiyyati, t.t: 225).

- Hadis Motivasi QS 29: 45 :

Dari Abu Dzar dia berkata, Aku pernah bertanya, "Wahai Rasulullah, berilah aku wasiat." Beliau bersabda: "Aku berpesan agar engkau bertakwa kepada Allah karena takwa adalah akar dari segala perkara." Aku bertanya lagi, "tambahkan wasiat untukku." Beliau pun bersabda: "Hendaklah engkau membaca Al-Qur'an dan berzikir kepada Allah Swt. karena sesungguhnya. Al-Qur an itu yang menjadi cahaya bagimu di bumi dan bekal yang disimpan di langit." (HR Ibnu Hibban. 362)

- HADIS NIAGA Qs AI-Ankabūt, 29: 45 :

Urgensi Salat

Dari Jabir dia mengatakan bahwa Rasulullah bersabda: "Salat (fardu) yang lima waktu itu seperti sebuah sungai yang airnya mengalir dan melimpah di depan pintu rumah salah seorang di antara kalian. Dia mandi dari air sungai itu setiap hari sebanyak lima kali." (HR Muslim, 668)

- AMAL NIAGA :

1. Seorang niagawan muslim harus menjaga salat yang merupakan tiang agama. Salat dapat menghapus dosa sehingga dirinya senantiasa bersih dari dosa dan maksiat.
2. Dari segi manfaat lahiriah, salat memiliki peranan penting dalam kehidupan. Salat akan memberikan ketenangan jiwa dan ketenteraman batin. Sejenak, jiwa ini akan distirahatkan dengan mengingat akhirat, menyerahkan diri yang hina ini ke hadapan Allah, serta menyerahkan semua urusan hanya kepada-Nya.
3. Dari segi manfaat jasmani, salat dapat menjaga kesehatan fisik. Gerakan dalam salat memiliki hikmah untuk kesehatan. Salat juga dapat menjadi media pembelajaran dalam disiplin waktu.

- Tadabbur Surah Al-Ankabut Ayat 39-45 :

1. Ayat 39 dan 40 masih meneruskan kisah kaum-kaum durhaka pada Allah dan rasul-rasul-Nya. Di antaranya Qarun, Fir’aun dan Haman. Musa datang kepada mereka membawa ayat-ayat kebesaran Allah dan wahyu-Nya. Mereka menanggapinya dengan kesombongan. Lalu Allah musnahkan mereka dan tidak satu pun di antara mereka dapat lolos. Allah musnahkan kaum tersebut berdasarkan  dosa-dosa yang mereka lakukan.  Ada yang Allah siksa dengan hujan batu kerikil panas seperti kaum Nabi Luth, dengan halilintar sperti kaum Nabi Saleh, dengan dibenamkan ke dalam bumi seperti Qarun dan ada pula dengan ditenggelamkan ke dalam air seperti kaum Nabi Nuh. Siksaan tersebut bukan karena Allah menzalimi mereka. Akan tetapi, merekalah yang menzalimi diri sendiri dengan melanggar sistem yang Allah ciptakan untuk keselamatan diri mereka sendiri.Ayat 41-45 menjelaskan rapuhnya ideologi kemusyrikan (menyekutukan Allah)dan kuatnya ideologi Tauhid (mengesakan Allah). Kemusyrikan ibarat sarang laba-laba; mudah dibangun dan mudah pula hancurnya. Sayang sekali kaum musyrikin itu tidak mau memahaminya dengan baik. Sedangkan ideologi Tauhid itu dibangun di atas dasar Pengetahuan, Keperkasaan dan Kebijaksanaan Allah sebagai Tuhan Pencipta Tunggal manusia  dan alam semesta.
2. Perumpamaan-perumpamaan yang Allah buat itu tidak bisa diketahui makna, hakikatnya dan kebenarannya kecuali oleh orang-orang yang berilmu.  Allah menciptakan langit, dan bumi dengan hak atau benar. Terwujudnya bumi dan langit dengan sistem penciptaan yang amat unik dan mengagumkan itu menjadi bukti nyata kekuasaan dan kebesaran Allah bagai kaum Mukmin.
3. Sebab itu, untuk menjelaskan konsep Tauhid, Allah memerintahkan Nabi Muhammad  Saw. agar membacakan wahyu yang diturunkan kepadanya dengan jelas, tidak boleh ada yang disembunyikan, atau  diselewengkan kandungannya. Rasul Saw. juga diperintahkan Allah untuk menegakkan salat karena salat itu dapat mencegah pelakunya dari perbuatan keji dan mungkar, selama dikerjakan ikhlas karena Allah dan dipahami isinya. Sungguh, mengingat Allah (zikrullah) itu adalah hal yang paling besar nilainya di sisi Allah dan besar pengaruh positfnya dalam kehidupan. Allah mengetahui apa yang kita lakukan. 

Sabtu, 19 Oktober 2024

Berguguran Dosa Ketika Sujud dan Rukuk Waktu shalat

One Day One Hadits (323)
------------------------------------------
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Berguguran Dosa Ketika Sujud dan Rukuk  Waktu shalat

عن عبدالله بن عمر رضي اللَّه عنهما قال، قل رسول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :
"إِنَّ الْعَبْدَ إِذَا قَامَ يُصَلِّي أُتِيَ بِذُنُوبِهِ فَوَضَعَتْ عَلَى رَأْسِهِ أَوْ عَاتِقِهِ فَكُلَّمَا رَكَعَ أَوْ سَجَدَ تُسَاقِطَتْ عَنْهُ

Dari Abdullah bin  Umar radhiyallahu anhuma berkata, berkata rasulullah shallallahu alahi wasallam :
“Sesungguhnya, tatkala seorang hamba berdiri shalat, didatangkanlah seluruh dosanya, kemudian diletakkan di atas kepala dan kedua bahunya, maka ketika ia (dalam posisi) ruku’ dan sujud, dosa-dosa tersebut berguguran.” [HR. Ibnu Hibban no.1734, Thabrani dalam al Ausath 7314, al Mawarzi dalam ash Shalat 294, al Baghawi 656. Syaikh al Albani rahimahullah dalam ash Shahihah 1398, mengatakan: "Dan ini merupakan sanad yang shahih, seluruh perawinya dapat dipercaya"].

Pelajaran yang terdapat di dalam hadist:

1. Wahai kalian yang tergesa-gesa dalam ruku' dan sujudnya!!

2. Perpanjang ruku' dan sujudlah semampumu!!!

3. Agar dosa-dosamu berguguran, dan jangan sia-siakan kesempatan emas ini!

4. Mudah-mudahan Allah Ta'ala memberikan taufik dan hidayah-Nya kepada kita, dan memudahkan kita semua mendapatkan sebab-sebab pengampunan dosa-dosa kita

Tema hadist yang berkaitan dengan Al qur'an :

- Perentah untuk rukuk dan sujud didalam shalat

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا ارْكَعُوا وَاسْجُدُوا وَاعْبُدُوا رَبَّكُمْ وَافْعَلُوا الْخَيْرَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ 

Hai orang-orang yang beriman, rukuklah kalian, sujudlah kalian, sembahlah Tuhan kalian dan perbuatlah kebajikan, supaya kalian mendapat kemenangan. [Al Hajj:77].

Kamis, 17 Oktober 2024

Tadabbur Al Quran Hal 400

Tadabbur Al-Quran Hal. 400
----------------------------------------------
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

- Al Qur'an Indonesia Tajwid.

- Al-'Ankabut ayat 32 :

قَالَ اِنَّ فِيْهَا لُوْطًا ۗقَالُوْا نَحْنُ اَعْلَمُ بِمَنْ فِيْهَا ۖ لَنُنَجِّيَنَّهٗ وَاَهْلَهٗٓ اِلَّا امْرَاَتَهٗ كَانَتْ مِنَ الْغٰبِرِيْنَ

Ibrahim berkata, “Sesungguhnya di kota itu ada Lut.” Mereka (para malaikat) berkata, “Kami lebih mengetahui siapa yang ada di kota itu. Kami pasti akan menyelamatkan dia dan pengikut-pengikutnya kecuali istrinya. Dia termasuk orang-orang yang tertinggal (dibinasakan).”

- Tafsir Al Muyassa Al-'Ankabut ayat 32 :

Ibrahim berkata kepada malaikat: Di sana ada Luth dan dia bukan termasuk orang-orang yang zalim. Malaikat menjawab: Kami lebih mengetahui siapa yang ada di sana. Kami akan menyelamatkannya dan keluarganya dari kebinasaan yang akan menimpa kaumnya, selain istrinya yang akan termasuk orang-orang yang tertinggal dan binasa.

- Hadis Sahih Al-'Ankabut ayat 32 :

Dari Tariq bin Syihab, dia berkata, "Aku mendengar Umar Ra berkata, Nabi Saw. berdiri di hadapan kami pada suatu tempat, lalu belau Saw. mengabarkan tentang awal penciptaan makhluk, sampai pada (ketetapan) penduduk surga masuk ke tempat tinggal mereka, dan penduduk neraka juga masuk ke tempat tinggal mereka. Orang yang mengingatnya tentu akan ingat dan orang yang melupakannya tentu ia lupa' (HR Bukharı, Al-Jämiu Sahih Bukhäri, Juz 2, No Hadis 3192:418)

- Kisah Nabi & Rasul :

Ketika Allah hendak mencelakakan kaum Nabi Lut dan menolong Rasul-Nya, Allah mengutus Jibril dan dua malaikat lainnya, yaitu Mikail dan Israfil. Mereka datang sebagai prajurit infanteri dalam wujud beberapa orang laki-laki. Allah memerintahkan kepada mereka untuk mendatangi terlebih dahulu Ibrahim dan Sarah sambil memberi kabar gembira kepadanya tentang kelahiran Ishaq dan setelah lshaq, yaitu Ya'qub. Ketika mereka singgah untuk menemui lbrahim-dan para tamu itu telah menangguhkan waktu berkunjung selama lima belas hari sehingga menyusahkan pemilik rumah dan ia menjamu kepada setiap orang yang singgah kepadanya dan ia telah diluaskan rezekinya oleh Ailah,
maka ia merasakan kebahagiaan dengan kehadiran mereka dan melihat seorang tamu yang amat tampan dengan ketampanan yang tidak pernah dilihat sebelumnya. Maka ia berkata, "Tidak ada seorang pun yang melayani kaum itu kecuali saya, maka ia pergi untuk memberitahukan keluarganya tentang kedatangan mereka." Lalu lbrahim datang membawa daging anak sapi yang gemuk yang telah dimasak, kemudian ia menghidangkannya kepada mereka, namun mereka tidak menjamahnya. Sehubungan dengan itu, Allah Swt. berfirman, Maka ketika dilihatnya tangan mereka tidak menjamahnya, dia (Ibrahim) mencurigai mereka, dan merasa takut kepada mereka. Mereka (malaikat) berkata, Jangan takut, sesungguhnya kami diutus kepada kaum Lut." (QS Hūd, 11: 10). Dan istrinya berdiri lalu dia tersenyum, setelah mengetahui kabar gembira tentang (kelahiran) Ishaq dan setelah
Ishaq. Karena itu, wajah Sarah berseri-seri. Ketika itu ia berusia sembilan puluh tahun, sementara lbrahim berusia seratus dua puluh tahun. Maka Kami sampaikan kepadanya kabar gembira tentang (kelahiran) Ishaq dan setelah Ishag (akan lahir) Ya'qub. (Hud, 11: 10) (1bnul Asir Al-Jazari, A/-Kāmil fit Tārikhi, Jilid 1:92-93).

- Riyāduş Şālihin :

Dari Abu Hurairah Ra., Rasulullah Saw. bersabda, "Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah memuliakan tamunya. Dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah dia memanjangkan silaturahim. Dan barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah dia mengucapkan perkataan yang baik atau diam." (HR Al-Bukhari Muslim).
Hadis di atas memberikan faedah:
(a) Bahwa tanda orang yang sempurna keimanannya ialah menghormati tamu. Penghormatan dalam bentuk sapaan dengan wajah berseri dan berdirí.
(b) Salah satu tanda orang yang beriman ialah bersilaturahim kepada saudara dan kerabat dengan cara menghormati, mengunjungi, dan membantu kebutuhan mereka.
(c) Hendaklah tidak banyak bicara kecuali tentang kebaikan dan dengan kata-kata yang sopan.
(Dr. Mustafā Sa'id Al-Khin, Nuzhatul Muttaqina Syarhu Riyādis Şālihina, Juz 1, 1407 H/1987 M: 365-580),

- Hadis Nabawi :

Dari Abu Hurairah Ra., Rasulullah Saw. bersabda, "Wahai Bani Abdu Manaf, belilah jiwa-jiwa kalian (peliharalah) dari siksa Allah. Wahai Bani Abdul Mutallib, belilah jiwa-jiwa kalian (peliharalah) dari siksa Allah. Wahai ibunda Az-Zubair bin A-Awwam, bibi Rasulullah Saw., wahai Fatimah binti Muhammad, belilah jiwa-jiwa kalian berdua (peliharalah) dari siksa Allah. Karena aku tidak berkuasa melindungi kalian berdua di hadapan Allah sedikit pun dan mintalah hartaku yang kalian suka." (HR AI-Bukhāri, Sahihu'l Bukhāri, Juz 2, No. Hadis, 3527, 1400 H: 511).

- Nasihat & Pelajaran :

Ada beberapa hal yang bisa diambil sebagai pelajaran dari kisah ini sebagai berikut.
1. Dorongan untuk berusaha memberikan bantuan dalam berbagai kebaikan dan menolak kemudaratan kepada orang-orang yang berbuat jahat, karena Allah akan menguatkan agama itu dengan lakí-laki yang fajir (jahat) dan berbagai kaum yang tidak bernilai di hadapan Allah. Karena itu, Lut berkata, "Sekiranya aku mempunyai kekuatan (untuk menolakmu) atau aku dapat berlindung kepada Allah Yang Mahakuat (tentu aku lakukan)."
2. Para penyeru kepada jalan Allah hendaknya bersikap lembut, berbudi luhur, dan membalas orang yang berbuat salah, baik ucapan maupun perbuatan, dengan kebaikan.
3. Celaan makhluk tidak akan membahayakan para penyeru dan tidak pula menghalanginya dari kesadaran dakwahnya.
(Abdurrahman bin Naşir As-Sa'dy, Masābih Ad-Diyā min Qisasil Anbiyā, 1429 H: 30).

Minggu, 13 Oktober 2024

Akibat Dosa Maksiyat

One Day One Hadits (322)
------------------------------------------
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Akibat Dosa Maksiyat

عن أَبِى هُرَيْرَةَ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ « إِنَّ الْعَبْدَ إِذَا أَخْطَأَ خَطِيئَةً نُكِتَتْ فِى قَلْبِهِ نُكْتَةٌ سَوْدَاءُ فَإِذَا هُوَ نَزَعَ وَاسْتَغْفَرَ وَتَابَ سُقِلَ قَلْبُهُ وَإِنْ عَادَ زِيدَ فِيهَا حَتَّى تَعْلُوَ قَلْبَهُ وَهُوَ الرَّانُ الَّذِى ذَكَرَ اللَّهُ ( كَلاَّ بَلْ رَانَ عَلَى قُلُوبِهِمْ مَا كَانُوا يَكْسِبُونَ) »

Dari Abu Hurairah, dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, “Seorang hamba apabila melakukan suatu kesalahan, maka dititikkan dalam hatinya sebuah titik hitam. Apabila ia meninggalkannya dan meminta ampun serta bertaubat, hatinya dibersihkan. Apabila ia kembali (berbuat maksiat), maka ditambahkan titik hitam tersebut hingga menutupi hatinya. Itulah yang diistilahkan “ar raan” yang Allah sebutkan dalam firman-Nya (yang artinya), ‘Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka’.”(HR. At Tirmidzi no. 3334, Ibnu Majah no. 4244, Ibnu Hibban (7/27) dan Ahmad (2/297). At Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan.)

Pelajaran yang terdapat dalam hadits:

1. Setiap hari tidak bosan-bosannya kita melakukan maksiat, kadang meninggalkan yang wajib dan menerjang yang haram. Aurat terus diumbar, tanpa pernah sadar untuk mengenakan jilbab dan menutup aurat yang sempurna. Shalat 5 waktu yang sudah diketahui wajibnya seringkali ditinggalkan tanpa pernah ada rasa bersalah. Padahal meninggalkannya termasuk dosa besar yang lebih besar dari dosa zina. Padahal pengaruh maksiat pada hati sungguh amat luar biasa. Bahkan bisa memadamkan cahaya hati. Inilah yang patut direnungkan saat ini.

2. Jika bintik, noda dan noktah hitam itu sudah penuh dan menutupi hatinya, maka noktah hitam yang datang berikutnya ke dalam hati akibat dari perbuatan dossa dan kemaksiatan, maka hati itu akan merasa tidak terpengaruh dengan noda yang mengotorinya, sebagaimana tidak terlihatnya noda hitam yang menempel pada kain hitam. Saat perbuatan dosa sudah tidak terasa lagi sebagai sebuah dosa, maka yang ada adalah rasa nyaman.

3. Al Hasan Al Bashri rahimahullah mengatakan, “Yang dimaksudkan dalam hadist tersebut adalah dosa di atas tumpukan dosa sehingga bisa membuat hati itu gelap dan lama kelamaan pun mati.” Demikian pula yang dikatakan oleh Mujahid, Qotadah, Ibnu Zaid

4. Inilah di antara dampak bahaya maksiat bagi hati. Setiap maksiat membuat hati tertutup noda hitam dan lama kelamaan hati tersebut jadi tertutup. Jika hati itu tertutup, apakah mampu ia menerima seberkas cahaya kebenaran? Sungguh sangat tidak mungkin. Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan, “Jika hati sudah semakin gelap, maka amat sulit untuk mengenal petunjuk kebenaran."

5. Perbanyaklah taubat dan istighfar, itulah yang akan menghilangkan gelapnya hati dan membuat hati semakin bercahaya sehingga mudah menerima petunjuk atau kebenaran.

6. Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan, “Dan (efek negatif dosa) yang paling berbahaya (paling mengkhawatirkan) bagi seorang hamba adalah dosa dan kemaksiatan bisa melemahkan keinginan hati sehingga keinginannya untuk melakukan perbuatan maksiat semakin kuat. Dosa melemahkan keinginan hati untuk bertaubat sedikit demi sedikit sampai akhirnya semua keinginan untuk taubat tercabut dari hati (tanpa meninggalkan sisa sedikitpun). (Padahal) seandainya separuh dari hati seseorang itu sudah mati, maka itu sudah susah untuk bertaubat kepada Alloh Subhanahu wa Ta’ala, hilang rasa khisyah( takut )dan khusyu (tunduk). Tidak membekasnya ketaatan, tidak berguna nasehat, tidak takut lagi berbuat maksiyat.

7. Jadi memang demikianlah jika hati diperhatikan, di jaga dan di pedulikan maka kehidupan dunia dan akhirat kita akan selamat dan akan mendapat kebahagiaan. karena dengan hati yang sehat, bersih, orang bisa menahan diri dari syubhat, menahan diri dari syahwat. Sebaliknya, jika hati di abaikan maka penyakit, halangan dan duri berupa syubhat dan syahwat mudah hinggap dalam perjalanan kita menuju akhirat, dan niscaya kita akan sengsara, nelangsa.

8. Kiat untuk dijauhkan dari perbuatan dosa:- Mengetahui kalau itu perbuatan dosa dan tau akibatnya. - Selalu membenarkan ancaman Alloh. - khawatir kalau taubatnya tidak diterima Alloh.

Tema hadits yang berkaitan dengan Al-Quran:

1. Menjadi hati yang selamat, qolbun salim. Yang tidak ada manfaat disisi Alloh Azza wa Jalla pada kiamat kecuali datang menghadap Alloh Azza wa Jalla dengan hati yang selamat.

يَوْمَ لَا يَنْفَعُ مَالٌ وَلَا بَنُونَ ، إِلَّا مَنْ أَتَى اللَّهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ

(Yaitu) di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna, kecuali orang-orang yang menghadap Allâh dengan hati yang bersih,hati yang selamat.[As-Syu’ara’/26:88-89]

2. Pengaruh maksiat pada hati sungguh amat luar biasa. Bahkan bisa memadamkan cahaya hati.

كَلَّا بَلْ رَانَ عَلَى قُلُوبِهِمْ مَا كَانُوا يَكْسِبُونَ

“Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka.” (QS. Al Muthoffifin: 14)

3. Akibat orang yang sudah ditenggelamkan oleh dosa Maksiyat.

بَلَىٰ مَنْ كَسَبَ سَيِّئَةً وَأَحَاطَتْ بِهِ خَطِيئَتُهُ فَأُولَٰئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ ۖ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ

(Bukan demikian), yang benar: barangsiapa berbuat dosa dan ia telah diliputi oleh dosanya, mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.
[Surat Al-Baqara : 81].

Jumat, 11 Oktober 2024

Tadabbur Al Quran Hal. 399

Tadabbur Al-Quran Hal. 399
----------------------------------------------
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

- Al Qur'an Indonesia Tajwid.

- Al-'Ankabut ayat 28 :

وَلُوْطًا اِذْ قَالَ لِقَوْمِهٖٓ اِنَّكُمْ لَتَأْتُوْنَ الْفَاحِشَةَ ۖمَا سَبَقَكُمْ بِهَا مِنْ اَحَدٍ مِّنَ الْعٰلَمِيْنَ

Dan (ingatlah) ketika Lut berkata kepada kaumnya, “Kamu benar-benar melakukan perbuatan yang sangat keji (homoseksual) yang belum pernah dilakukan oleh seorang pun dari umat-umat sebelum kamu.

- Tafsir Al Muyassar Al-'Ankabut ayat 28 :

Ingatlah (wahai Rasul) Luth saat dia berkata kepada kaumnya: Sesungguhnya kalian telah melakukan sebuah perbuatan yang sangat buruk, tidak seorang pun manusia yang mendahului kalian dalam melakukannya.

- Hadis Sahih Al-'Ankabut ayat 28 :

Dari Abdullah Ra., ta berkata, "Saya pernah bertanya kepada Nabi Saw.. Amalan apakah yang paling dicinta Allah? Belia menjawab, 'Salat tepat pada waktunya. la bertanya lagi. 'Kemudtan apa? Beliau menjavvab, "Berbakti kepada kedua orang tua la bertanya lag Kemudian apa lagı?" Beltau menjawab, 'Berjuang di jalan Allah (HR Bukhäri. Fathul Bāri, Juz 12, No, 5970, 1416 H/1996 M 3)

- Kisah Nabi & Rasul :

Sungguh telah kami jelaskan kisah hijrahnya Nabi Lut As. bersama lbrahim ke Mesir dan kembalinya mereka ke Syam, serta Lut bermukim di Sadum. Ketika beliau telah menetap di sana, Allah mengutusnya kepada keluarganya yang masih kafir dan gemar melakukan kedurhakaan, sebagaimana Allah Swt. berfirman, Dan (ingatlah) ketika Lut berkata kepada kaumnya, "Kamu benar-benar melakukan perbuatan yang sangat keji (homoseksual) yang belum pernah dilakukan oleh seorang pun dari umat-umat sebelum kamu. Apakah pantas kamu mendatangi laki-laki, menyamun, dan mengerjakan kemungkaran di tempat-tempat pertemuanmu?. (QS Al-Ankabūt, 29:28-29) Motif perampokan mereka dilakukan terhadap para pelancong yang melintasi mereka dan mereka melakukan perbuatan yang sangat keji, berupa homoseksual. Adapun perbuatan mungkar yang mereka lakukan di tempat-tempat pertemuan itu ada yang menyebutkan berupa perampokan dan penganiayaan. Pendapat lain menyatakan bahwa mereka saling buang angin di tempat-tempat pertemuan mereka. Namun, ada pula yang berpendapat, mereka berbuat mesum satu dengan yang lain di tempat-tempat pertemuan mereka itu. Maka, Nabi Lut menyeru mereka untuk beribadah kepada Allah dan melarang mereka dari berbagai perkara yang dibenci oleh Allah Swt. berupa menyamun, mengerjakan kemungkaran ditempat-tempat pertemuan, dan homoseksual. Lut menjanjikan kepada mereka jika mereka terus berbuat demikian maka tobat mereka tidak akan diterima dan ditimpakan kepada mereka azab yang pedih. Janji itu tidak menambah selain mempercepat datangnya siksa Allah karena mereka mengingkari ancaman-Nya, dan mereka berkata, é. Datangkanlah kepada kami azab Allah, jika engkau termasuk orang-orang yang benar. (QS Al-Ankabūt, 29: 30) Ketika keadaan mereka semakin melampaui batas maka Lut berdoa kepada Tuhannya agar Dia menimpakan azab atas mereka. (lbnul Ašir A-Jazari, Al-Kāmil fit Tarikhi, Jilid 1: 91).

- Riyāduş Şālihin :

Dari Abu Hurairah Ra., Rasulullah Saw. bersabda, "Segeralah beramal sebelum datangnya fitnah (ujian) seperti malam yang gelap gulita. Di pagi hari seorang laki-laki dalam keadaan mukmin, lalu kafir di sore harinya. Di sore hari seorang laki-laki dalam keadaan mukmin, lalu kafir di pagi harinya. Dia menjual agamanya dengan barang kenikmatan dunia." (HR Muslim).
Hadis di atas memberikan faedah:
(a) Bahwa manusia mengetahui yang hàram, akan tetapi dirinya mengajak pada perkara tersebut dan tidak memperhatikannya, bahkan melakukannya. Manusia mengetahui hal yang wajib, akan tetapi dirinya mengajak lalai sehingga ia meninggalkannya. Inilah yang dimaksud dengan fitnah syahwat.
(b) Fitnah paling besar adalah fitnah syahwat zina dan homoseksual. Hal ini paling merusak umat. (Muhammad bin Salih bin Muhammad Al-Usaimin, Syarhu Riyādis sālihina, Juz 1, t.t.:105).

- Hadis Nabawi :

Dari lbnu Abbas, ia berkata, Nabi Saw. bersabda, "Allah melaknat orang yang menyembelih bukan karena Allah. Allah melaknat orang yang mengubah batas-batas tanah. Allah melaknat orang yang menyesatkan orang buta dari jalanan. Allah melaknat orang yang mencela orang tuanya. Allah melaknat orang yang melakukan perbuatan kaum Lut, Allah melaknat orang yang melakukan perbuatan kaum Lut, dan Allah melaknat orang yang melakukan perbuatan kaum Lut." (HR Ahmad, Musnadul Imām Ahmad Bin Hanbal, Jilid 5, No. Hadis, 2816,1420 H/1999 M: 26).

- Hadis Motivasi QS 29: 24 :

Dari Uqbah bin Amir dia berkata. Aku bertanya., Wahai Rasulullah. bagaimana supaya selamat? Beliau menjawab: "Jagalah lisanmu. Hendaklah rumahmu membuatmu lapang dan menangislah karena dosa-dosamu." (HR Tirnizi, 2406)

- HADIS NIAGA QS AI-Ankabūt, 29: 27 :

Dosa Orang yang Tidak Membayar Upah Pekerja

Dari Abu Hurairah dari Rasulullah , beliau bersabda: "Allah&berfirman: Tiga orang yang akan menjadi musuh-Ku pada hari Kiamat: (1) seseorang yang memberikan janji kepada-Ku lalu dia mengkhianatinya, (2) seseorang yang menjual orang merdeka lalu dia memakan hartanya, dan (3) seseorang yang menyewa pekerja yang menunaikan kewajibannya, (tetapi) dia tidak memberikan upahnya." (HR Bukhari, 2227).

- AMAL NIAGA :

1. Hendaklah seorang niagawan muslim menyadari bahvwa pekerja berhak mendapat upah sesuai dengan perjanjian dan hasil pekerjaannya. Apabila Anda memiliki karyawan, bayarkanlah upah mereka sesuai dengan perjanjian.
2. Janganlah menangguhkan pembayaran upah para pekerja jika sudah tiba masanya, termasuk pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR). Penangguhan pembayaran upah akan menzalimi mereka.
3. Upah yang diberikan tidak ada batasan jumlahnya, sesuai dengan kebiasaan setiap tempat. Upah yang diberikan tidak boleh terlalu rendah juga tidak boleh berlebih-lebihan.

- Tadabbur Surah Al-Ankabut Ayat 24-30 :

1. Ayat 24-30 meneruskan kisah Ibrahim dan Luth. Dakwah Tauhid Nabi Ibrahim ditanggapi kaumnya dengan ancaman pembunuhan terhadapnya dengan cara dibakar. Allah selamatkan Ibrahim dari api dengan cara Allah perintahkan api itu keluar dari sifat dasarnya, yakni dari panas menjadi dingin. Peristiwa itu menjadi bukti kebesaran  Allah bagi kaum mukmin. Nabi Ibrahim menjelaskan kepada kaumnya bahwa berhala-berhala yang mereka sembah itu hanya sebagai sarana atau media kontak psikologis dan berkasih sayang di antara mereka di dunia saja. Di akhirat kelak, mereka akan saling mengingkari dan melaknat sesama mereka. Tempat mereka adalah neraka dan tidak akan ada bagi mereka penolong.
2. Dakwah tauhid Ibrahim hanya disambut oleh Luth. Lalu Allah anugerahkan kepada Ibrahim Ishak dan Ya’qub. Allah jadikan dari keturunanannya kenabian dan diberikan kepada mereka Al-Kitab. Di dunia diberikan balasan yang baik, dan di akhirat dimasukkan Allah ke dalam kelompok kaum yang saleh. Nabi Luth menghadapi kekufuran kaumnya yang sangat dahsyat.