Tadabbur Al-Quran Hal. 406
----------------------------------------------
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
- Al Qur'an Indonesia Tajwid.
- Ar-Rum ayat 17 :
فَسُبْحٰنَ اللّٰهِ حِيْنَ تُمْسُوْنَ وَحِيْنَ تُصْبِحُوْنَ
Maka bertasbihlah kepada Allah pada petang hari dan pada pagi hari (waktu subuh),
- Hadis Sahih Ar-Rum ayat 17 :
Dari Sahl, dari ayahnya, dari Rasulullah Saw, beliau bersabda, "Maukah aku beritahukan kepada kalian, kenapa Allah Tabäraka wata ala membern nama lbrahim sebagai kekasih-Nya yang memenuhi (perintah-Niya)? Karena setiap pagi atau sore dia memanjatkan doa Mahasuci Allah di waktu kamu berada di petang hari dan waktu kamu berada di waktu pagi, sampai akhir ayat" (HR Ahmad, Musnadul Imām Ahmad bin Hanbal., Juz 24, No, Hadis 15624, 1416 H/1996 M 388).
- Tafsir Al Muyassar Ar-Rum ayat 17 :
Wahai orang-orang mukmin, bertasbih dan sucikanlah Allah dari memiliki sekutu, istri dan anak. Sifatilah Dia dengan sifat-sifat kesempurnaan dengan lisan kalian, wujudkanlah hal itu dengan anggota badan kalian seluruhnya saat kalian mendapatkan waktu sore dan waktu pagi,
- Riyāduş Şālihin :
Abu Hurairah Ra. berkata, Nabi Saw. bersabda, "Apabila seseorang dari kalian hendak tidur, maka hendaklah ia mengibaskan di atas tempat tidurnya kain sarung miliknya, karena ia tidak tahu apa yang terdapat di atas kasurnya. Lalu mengucapkan doa: Bismika Wada tu Janbi wabika Arfa 'uhu, in Amsakta Nafsi farhamhā, wain Arsalta fahfazhā Tahfazu bihi Wbādakas sālihin, yang artinya, "Dengan nama-Mu, Wahai Tuhanku, aku baringkan punggungku dan atas nama-Mu aku mengangkatnya, dan jika Engkau menahan diriku, maka rahmatilah aku, dan jika Engkau melepaskannya, maka jagalah seba-
gaimana Engkau menjaga hamba-Mu yang saleh." (HR AI-Bukhāri Muslim).
Hadiš tersebut memberikan faedah:
(a) Anjuran mengibaskan tempat tidur sebelum tidur, untuk membersihkannya dari tanah atau kotoran dan atau serangga yang mengganggu.
(b) Merupakan dorongan agar berdoa dengan doa pada hadiš tersebut karena kekuasaan yang sempurna hanya milik Allah Swt. sehingga sampai pada ketenangan jiwa dan pikiran sebagaimana yang telah ditentukan oleh Allah Swt.
(Dr. Muştafā Sa'id Al-Khin, Nuzhatul Muttaqina Syarhu Riyādis Sālihina, Juz 2, 1407 H/1987 M: 999-1000).
- Hadiš Qudsi :
Dari Abu Hurairah Ra., ia berkata, Rasulullah Saw. bersabda, "Malaikat maut mendatangi Musa As. Dia berkata kepadanya, Penuhilah panggilan Rabbmu, lantas Musa menampar dan mencukil matanya. Kemudian malaikat maut pulang menemui Allah Swt. seraya berkata, Engkau mengutusku kepada hamba-Mu yang tidak menginginkan kematian, dan sungguh ia telah mencukil mataku. Rasulullah bersabda, Lalu Allah mengembalikan matanya seraya berfirman, Kembalilah kepada hamba-Ku dan katakan kepadanya, Apakah kehidupan yang engkau inginkan? Jika itu yang engkau inginkan, letakkanlah tanganmu di ata
punggung sapi. Maka dengan setiap hela bulu yang tertutup tanganmu, engkau akar mendapatkan tambahan umur satu tahun. Musa bertaiya, Lalu bagaimana setelah itu? Malaikat maut menjawab, (setelah ittiba) Kematian. Kemudian Musa berkata Kalau begitu sekarang saja." (HR Muslim Sahih Muslim, Juz 4, No. Hadis 2372, 1412H/1991 M: 1843)
- Hadiš Nabawi :
Dari Ubadah bin Şamit Ra., Rasulullah Saw. bersabda, "Barangsiapa terbangun di tengah malam, kemudian berkata, "LãIlāha illallāh Wahdahu Lā Syarika lahu lahu'l Mulku walahu'l Hamdu Yuhyi wa Yumit, biyadihi'l Khairu wa Huwa 'ala Kulli Syaiin Qadir, Subhānallah walhamdulillah wa Lā llāha illallāh wallāhu Akba, walā Hawla wala Quwwata illa billah" yang artinya, "Tidak ada Tuhan selain Allah saja, tidak ada sekutu bagi-Nya, milik-Nya segala kekuasaan dan milik-Nya segala pujian Dia menghidupkan dan mematikan, di tangan-Nya semua kebaikan, dan Dia Maha Berkuasa atas segala sesuatu, Mahasuci Allah, segala puji bagi Allah, tidak ada Tuhan selain Allah dan Allah Mahabesar, dan tidak ada daya dan upaya kecuali dari Allah." kemudian berkata, "Allahummagfir Ir", yang artinya, ya Allah, ampunilah aku. atau berdoa sesuai kehendaknya,
maka akan dikabulkan doanya, jika dia berwudu dan salat, akan diterima salatnya." (Syaikh Al-Albany, Sahihu'l Jāmi, No. Hadis 6156).
- Hadis Motivasi QS 30: 17 :
Dari Abu Hurairah , dia berkata, Rasulullah bertanya: "Siapa dari kalian yang berpuasa hari ini? Abu Bakar menjawab. "Saya." Rasulullah bertanya lagi: "Siapa dari kalian yang telah mengantar Jenazah poda hari ini? Abu Bakar menjawab, "Saya." Rasulullah bertanya lagi: "Siapa dari kalian yang telah memberi makan orang miskin pada hari ini? Abu Bakar menjawab. "Saya." Rasulullah bertanya lagi: "Siapo dari kalian yang telah menjenguk orang yang sakit pada hari ini?" Abu Bakar menjawab lag!. "Saya." Lalu Rasulullah bersabda: "Tidaklah semua amalan tadi dilaksanakan oleh seseorang. kecuali dia akan masuk surga." (HR Muslim, 1028)
- HADIS NIAGA QS Ar-Rüm, 30: 17 :
Keutamaan Membaca Tasbih pada Waktu Pagi dan Petang
Dari Abu Hurairah , dia berkata, Rasulullah bersabda: "Barang siapa ketika pagi dan sore hari membaca doa, 'Subhānallāh wabihamdih' (Mahasuci Allah dan segala puji bagi-Nya), sebanyak seratus kali maka pada hari Kiamat tidak ada yang melebihi pahalanya, kecuali orang yang juga pernah mengucapkan bacaan seperti itu atau lebih dari itu." (HR Muslim, 2692)
- AMAL NIAGA :
1. Sebagai seorang niagawan muslim, hendaklah Anda memperbanyak bacaan berikut ini agar dicintai Allah "Mahasuci Allah dan segala puji bagi-Nya."
2. Bacalah zikir tersebut pada setiap pagi dan sore hari, sebelum dan sesudah Anda berniaga. Dengan demikian, awal dan akhir hari Anda terisi dengan ketaatan kepada Allah . Selain itu, membaca zikir dapat menjadi kafarat atas dosa-dosa Anda pada waktu siang.
- Tadabbur Surah Ar-Rum Ayat 16-24 :
1. Ayat 16 meneruskan orang-orang menolak ayat-ayat Allah (Al-Qur’an) dan mengingkari hari pertemuan akhirat, Allah akan masukkan ke dalam siksaan neraka.
2. Ayat 17-24 menjelaskan bahwa kaum mukmin itu bertasbih (mensucikan Allah) di waktu pagi dan sore. Allah bersih dari sekutu-sekutu yang diciptakan manusia. Bukti-bukti kesucian-Nya dapat dilihat dari berbagai fakta kekuasaan-Nya di langit dan di bumi. Di antaranya:
3. Mengeluarkan yang hidup dari mati, mengeluarkan yang mati dari yang hidup dan menghidupkan bumi yang mati. Demikian pula manusia nanti dihidupkan setelah mati.
4. Menciptakan manusia dari tanah dan kemudian bertebaran di seluruh kawasan bumi.
5. Menjadikan pasangan hidup dari jenis sendiri (wanita) untuk mendapatkan ketenangan dan Allah jadikan di antara pasangan itu rasa cinta dan kasih sayang. Tanda kebesaran Allah ini bisa dipahami oleh orang yang berfikir.
6. Penciptaan langit, bumi, perbedaan bahasa dan warna kulit manusia. Tanda kebesaran Allah ini bisa dipahami oleh orang berilmu.
7. Tidur di malam hari dan siang hari mencari rezeki. Tanda kebesaran Allah ini dapat diketahui oleh orang yang mau mendengarkan ayat-ayat Allah.
8. Allah perlihatkan kepada manusia kilat sehingga mereka merasakan takut dan harap. Takut agar tidak terkena petir dan harapan akan turunnya hujan dari langit. Dengan hujan itu Allah hidupkan bumi setelah bumi itu mati. Tanda-tanda kebesaran Allah ini hanya dapat diketahui oleh orang-orang yang berakal.