Tadabbur Al-Quran Hal. 298
----------------------------------------------
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
- Al Qur'an Indonesia Tajwid.
- Al-Kahf ayat 37 :
قَالَ لَهٗ صَاحِبُهٗ وَهُوَ يُحَاوِرُهٗٓ اَكَفَرْتَ بِالَّذِيْ خَلَقَكَ مِنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُّطْفَةٍ ثُمَّ سَوّٰىكَ رَجُلًاۗ
Kawannya (yang beriman) berkata kepadanya sambil bercakap-cakap dengannya, “Apakah engkau ingkar kepada (Tuhan) yang menciptakan engkau dari tanah, kemudian dari setetes air mani, lalu Dia menjadikan engkau seorang laki-laki yang sempurna?
- Tafsir Al Muyassar Al-Kahf ayat 37 :
Kawannya yang Mukmin itu berkata kepadanya, saat ia bercakap-cakap dengannya untuk menasihatinya:
Bagaimana mungkin kamu kafir kepada Allah yang telah menciptakanmu dari tanah, kemudian dari sperma ayah ibu, kemudian Dia menjadikanmu sebagai maunusia sempurna, seimbang postur dan tubuhnya? Dalam perbincangan ini terdapat dalil bahwa Dzat yang kuasa menciptakan makhluk pada permulaannya, kuasa pulauntuk mengembalikan mereka.
- Riyadus Salihin Al-Kahf ayat 37 :
Dari Abdullah bin Mas'ud, dia berkata, Telah menceritakan kepada kami Rasulullah Saw. yaitu As-Sadiq Al-Masduq (seorang yang jujur menyampaikan dan berita yang disampaikannya adalah benar). Sesungguhnya seorang manusia mulai diciptakan dalam perut ibunya setelah diproses selama empat puluh hari. Kemudian menjadi segumpal daging pada empat puluh hari berikutnya. Setelah empat puluh hari berikutnya, Allah pun mengutus seorang malaikat untuk menghembuskan ruh ke dalam dirinya"
(HR Bukhäri dan Muslim, Riyadus Sãlihin, No. 396, 2010 M 137).
- Hadis Nabawi :
Dari Abu Musa Ra., ia berkata, "Kamni pernah bersama Nabi Saw. dalam sebuah perjalanan. Jika kami menaiki tempat yang tinggi. Maka kami bertakbir, dan beliau bersabda, 'Sederhanakanlah kalian dalam berdoa, sebab kalian tidak, menyeru Zat yang tuli dan tidak pula yang gaib, sesungguhnya kalian menyeru Tuhan Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat dan Maha dekat. Kemudian beliau mendatangiku sedang aku berkata dalam hati: 'Lā Haula walā Quwwata illā billãh (Tiada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah). Maka beliau berkata, Wahai Abdullah bin Qais, ucapkanlah Lã Haula walā Quwwata illä bi'lläh, sebab bacaan itu adalah perbendaharaan surga."
(HR Al-Bukhāri, Sahih Bukhāri, Juz 4, No. Hadis 7386: 381).
- Hadis Qudsi :
Dari Abu Hurairah Ra., ia berkata, Rasulullah Saw. bersabda, "Ketika Allah Swt. menciptakan Adam dan meniupkan ruh padanya, Adam bersin seraya berkata, "Al-Hamdulillāhi" dia memuji Allah dengan izin-Nya.Maka Allah berkata kepadanya, "Yarhamukallahu" (Semoga Allah merahmatimu), wahai Adam!" (HR A-Hakim). (isamuddin As-Sabäbati, Jāmiu'l Ahadisil Qudsiyyati, Jilid 2, t.t: 487).
- Penjelasan Surah Al-Kahfi Ayat 35-45 :
Ayat 35-44 meneruskan ayat sebelumnya terkait perumpamaan yang Allah buat atara orang yang kafir dan beriman pada-Nya. Orang memiliki harta yang banyak itu masuk ke dalam kebunnya dengan sombong, meyakini kedua kebunnya tidak akan pernah musnah. Hal itu menggambarkan ia tidak percaya kepada hari kiamat, sambil meremehkan kekuasaan Allah. Lalu temannya menasihatinya atas kekafirannya pada Allah yang menciptakannya dari tanah, kemudian satu sel sperma, kemudian menjadi manusia sempurna. Ia melanjutkan:
Allah Penciptaku dan aku tidak menyekutukan-Nya dengan apapun. Sebaiknya Anda mengatakan: Ini semua atas kehendak Allah, tidak ada daya dan kekuatan kecuali dari Allah. Anda boleh sombong kepadaku karena harta dan anakku sanat sedikit. Saya yakin Allah akan memberiku di akhirat kelak jauh lebih baik dari kebun anda. Allah mampu mengirim bencana dari langit sehingga kebun itu hancur, atau Allah keringkan mata air di bawahnya. Ketika itu anda tidak bisa berbuat apa-apa. Allah kirim bencana ke atas kedua kebun orang kafir itu sehingga musnah. Ia menyesali biaya besar yang sudah dikeluarkannya sambil berkata: Aduhai kiranya aku tidak menyekutukan Allah dengan harta atau apapun. Penyesalan sudah terlambat. Tidak ada yang dapat menolongnya, karena pertolongan itu hanya milik Allah dan diberkan kepada para kekasih-Nya.
Ayat 45 menjelaskan perumpamaan kehidupan dunia seperti tumbuh-tumbuhan tumbuh dengan subur, kemudian Allah kirim angin panas sehingga menjadi kering kerontang. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.