بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Selasa, 09 Mei 2023

Tadabbur Al-Quran Hal. 295

Tadabbur Al-Quran Hal. 295
----------------------------------------------
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

- Al Qur'an Indonesia Tajwid.

- Al-Kahf ayat 16 :

وَاِذِ اعْتَزَلْتُمُوْهُمْ وَمَا يَعْبُدُوْنَ اِلَّا اللّٰهَ فَأْوٗٓا اِلَى الْكَهْفِ يَنْشُرْ لَكُمْ رَبُّكُمْ مِّنْ رَّحْمَتِهٖ وَيُهَيِّئْ لَكُمْ مِّنْ اَمْرِكُمْ مِّرْفَقًا

Dan apabila kamu meninggalkan mereka dan apa yang mereka sembah selain Allah, maka carilah tempat berlindung ke dalam gua itu, niscaya Tuhanmu akan melimpahkan sebagian rahmat-Nya kepadamu dan menyediakan sesuatu yang berguna bagimu dalam urusanmu. [489]

- [489] Perkataan ini terjadi diantara mereka sendiri yang timbulnya karena ilham dari Allah.

- Tafsir Al Muyassar Al-Kahf ayat 16 :

Ketika kalian berpisah dari kaum kalian dengan membawa agama kalian, dan meninggalkan sembahan-sembahan yang mereka sembah selain beribadah kepada Allah, maka berlindunglah ke dalam gua di sebuah bukit untuk ibadah kepada Rabb kalian semata, niscaya Rabb kalian akan meluaskan untuk kalian sebagian dari rahmat-Nya yang dapat menutupi kalian di dua negeri (dunia dan akhirat), dan memudahkan sebagian urusan kalian yang bermanfaat bagi kalian dalam kehidupan kalian, yaitu factor-faktor kehidupan.

- Hadis Sahih Al-Kahf ayat 16 :

Dari Abu Said Al-Khudri, dia berkata, Rasulullah Saw. bersabda, Hampir saja terjadi (suatu zaman) dimana ketika itu harta seorang muslim yang paling baik adalah kambing yang digembalakannya di puncak gunung dan tempat-tempat terpencil, dia pergi menghindar dengan membawa agamanya disebabkan takut terkena fitnah" (HR Bukhari, Sahihul Bukhäri, Juz 1, No. Hadis 19, 1400 H: 23).

- Tazkiyyatun Nafs :

Syirik ada dua macam, besar dan kecil. Syirik besar tidak akan diampuni Allah Swt. kecuali dengan tobat, seperti membuat tandingan bagi Allah Swt. Pelakunya mencintai tandingan ini seperti cintanya kepada Allah. Ini merupakan syirik seperti syiriknya orang-orang musyrik yang menyamakan sesembahannya dengan Allah Swt. Mereka tetap mengakui bahwa hanya Allah Swt. semata yang menciptakan segala sesuatu, penguasa, dan rajanya. Mereka juga tahu bahwa sesembahan mereka selain Allah Swt. tidak mampu mencipta, memberi rezeki, menghidupkan, dan mematikan. Penyamaan ini hanya dalam kecintaan, pengagungan, dan penyembahan, seperti keadaan mayoritas orang-orang musyrik. Mereka mencintai, mengagungkan, memuja, dan membela sesembahannya selain Allah Swt. Bahkan, mereka lebih mencintai sesembahan itu daripada Allah Swt. Mereka lebih marah jika
sesembahannya dicaci dibanding jika Allah Swt. yang dicaci.

Begitulah keadaan para penyembah berhala yang menjadikan bebatuan, pepohonan, atau benda mati apa pun sebagai sesuatu yang dipuja-puja.
Allah Swt. berfirman tentang para pendahulu orang-orang musyrik, ingatlah!

Hanya milik Allah Swt. agama yang murni (dari syirik). Dan orang-orang yang mengambil pelindung selain Dia (berkata), "Kami tidak menyembah mereka melainkan (berharap) agar mereka mendekatkan kami kepada Allah Swt. dengan sedekat-dekatnya." Sungguh, Allah Swt. akan memberi putusan di antara mereka tentang apa yang mereka perselisihkan. Sungguh, Allah Swt. tidak memberi petunjuk kepada pendusta dan orang yang sangat ingkar. (QS Az-Zumar, 39: 3)

Mereka merasa yakin di dalam hati bahwa sesembahan-sesembahan itu akan memberi syafaat (pertolongan) kepada mereka di sisi Allah Swt. Allah Swt. menyanggah anggapan mereka ini. Sesungguhnya semua syafaat ada di tangan Allah Swt. Tak seorangpun bisa memberi syafaat yakni orang di sisi-Nya kecuali setelah mendapat izin Allah Swt. untuk memberikan syafaat, yang perkataan dan perbuatannya diridai, dan mereka ini adalah ahli tauhid. Syafaat yang ditetapkan Allah Swt. dan Rasul-Nya adalah syafaat yang keluar dari izin-Nya, sebagaimana Allah Swt. berfirman, antara lain dalam surah Al-Kahf, 18:17.

Di antara kebodohan orang musyrik ialah keyakinannya bahwa siapa yang dijadikannya sebagai penolong atau pemberi syafaat, bisa memberi syafaat dan manfaat kepadanya di sisi Allah Swt., seperti lazimnya pertolongan yang diberikan para pemimpin dan penguasa terhadap rakyatnya. Mereka tidak sadar bahwa siapa pun tidak akan bisa memberi syafaat di sisi Allah Swt. kecuali yang mendapat izin-Nya. Sementara tak seorang pun yang diberi izin oleh Allah Swt. kecuali orang yang perbuatan dan perkataannya diridai Allah Swt.

Syirik kecil adalah seperti sedikit riya', mencari muka di hadapan manusia, bersumpah dengan selain Allah Swt.. perkataan seseorang kepada orang lain, "Menurut kehendak Allah Swt. dan kehendakmu, atau perkataannya, "Ini berasal dari Allah Swt. dan darimu, " atau perkataannya, "Aku bergantung kepada Allah Swt. dan juga kepadamu," atau perkataannya, "Kalau bukan karena dirimu, tentu hal ini tidak akan terjadi." Tapi perkataan seperti ini bisa berubah menjadi syirik besar, tergantung kepada siapa yang mengatakannya dan apa tujuannya. Macam-macam syirik ini banyak sekali dan hampir tak terhitung banyaknya.
((bnu'l Qayyim Al-Jauziyyah, Madāriju As-Sālikin Manāzilu lyyāka Na'budu wa lyyāka Nasta inu, Juz 1, t.t.: 368-373).

- Riyaduş Salihin :

Dari Sa'ad bin Ubādah, sesungguhnya lbnu Umar Ra. mendengar seorang laki-laki berkata, "Tidak, demi Ka'bah." Lalu lbnu Umar Ra. berkata, "Tidak boleh bersumpah dengan selain Allah Swt. Aku mendengar Rasulullah Saw. bersabda, "Barang siapa bersumpah dengan selain Allah Swt., maka ia telah kafir atau berbuat syirik."
(HR At-Tirmizi, dan ia berkata, "Hadiš ini derajatnya hasan.").

Hadis di atas mengandung beberapa faedah, antara lain seseorang dilarang bersumpah dengan selain Allah Swt., seperti sumpah dengan kemuliaan, anak-anak, kasih sayang orang tua, tempat-tempat suci, dan lain-lain.
(Dr. Mustafā Sa'id Al-Khin, Nuzhatul Muttaqina Syarhu Riyādis Sālihina, Juz 2, 1407 H/1987 M:1167-1168).

- Medical Hadis :

Dari Abu Hurairah Ra., dia berkata, Rasulullah Saw. bersabda, "Barang siapa ditawarkan kepadanya wewangian, maka janganlah menolaknya, karena sesungguhnya wewangian ringan bebannya dan harum baunya." (HR Muslim) (Ibnu'l Qayyim Al-Jauziyyah, At-Tibbun Nabawi, t.t.: 241).

- Tibbun Nabawi :

Khasiat Raihan

Raihan adalah setiap tanaman yang harum aromanya dan biasanya penduduk di daerah memiliki sesuatu yang khusus sebagai Raihān. Manfaat Raihān bisa membersihkan kulit kepala, menguatkan rambut agar tidak rontok dan menghitamkannya. Apabila digosokan ke badan, ia dapat menghentikan keringat dan menghilangkan bau ketiak, juga bermanfaat menyambung tulang yang patah dengan cara membalurkannya. Tanaman ini telah disinggung oleh Allah Swt. dalam firman-Nya, Jika dia (orang yang mati) itu termasuk yang didekatkan (kepada Allah Swt.), maka dia memperoleh ketenteraman dan rezeki serta surga (yang penuh) kenikmatan. (0S Al-Wāqi'ah, 56: 88-89) dan sabda Nabi Saw. dalam riwayat Muslim.
(bnu'l Qayyim Al-Jauziyyah, Zãdu' Ma adi fi Hadyi Khayri'l lbādi, Juz 4, t.t.:313-314).

- Penjelasan Surah Al-Kahfi Ayat 16-20 :

Ayat 16-20 meneruskan kisah para pemuda beriman yang bersembunyi ke dalam gua demi menjaga kebersihan akidah mereka dari pengaruh kemusyrikan yang mendominasi kehidupan masyarakat saat itu. Allah melimpahkan rahmat-Nya kepada mereka dan memudahkan jalan kebaikan bagi mereka. Di antara rahmat Allah pada mereka adalah matahari terbit sebelah kanan dan tenggelam sebelah kiri mereka agar mereka selalu mendapat panas matahari sehingga kesehatan mereka terjaga kendati mereka tidur selama 350 tahun. 

Kisah Ashabul Kahfi sangat mengagumkan. Siapa yang dapat menjadikannya pelajaran maka ia akan dapat hidayah dan begitu pula sebaliknya. Allah tidurkan dan menggerakkan mereka ke kanan dan ke kiri agar terjaga keseimbangan fisik mereka. Sedangkan anjing mereka menjaga mereka di depan pintu gua dalam posisi siap menerkam siapa yang menghampirinya. 

Setelah tidur panjang, Allah bangunkan mereka supaya mereka saling bertanya berapa lama mereka berada di dalam gua itu. Mereka merasakan hanya sekitar satu atau setengah hari saja. Mereka yakin hanya Allah yang tahu. Lalu mereka mengutus salah seorang dari mereka untuk ke kota membawa uang perak agar ia membeli makanan yang halal. Tapi, dengan bersikap lemah lembut dan tidak boleh memberitahukan tempat mereka kepada siapapun. Sebab, bila mereka diketahui oleh masyarakat atau penguasa zalim di negeri itu, maka mereka pasti akan merajam para pemuda itu sampai mati, atau dipaksa murtad dari agama Allah dan menganut agama kemusyrikan yang merajalela di negeri mereka. Bila hal itu terjadi, maka mereka tidak akan beruntung selama-lamanya.