Tadabbur Al-Quran Hal. 299
----------------------------------------------
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
- Al Qur'an Indonesia Tajwid.
- Al-Kahf ayat 51 :
۞ مَآ اَشْهَدْتُّهُمْ خَلْقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَلَا خَلْقَ اَنْفُسِهِمْۖ وَمَا كُنْتُ مُتَّخِذَ الْمُضِلِّيْنَ عَضُدًا
Aku tidak menghadirkan mereka (Iblis dan anak cucunya) untuk menyaksikan penciptaan langit dan bumi dan tidak (pula) penciptaan diri mereka sendiri; dan Aku tidak menjadikan orang yang menyesatkan itu sebagai penolong.
- Tafsir Al Muyassar Al-Kahf ayat 51 :
Aku tidak menghadirkan lblis dan anak cucunya (yang kalian taati) dalam penciptaan langit dan bumi, lalu Aku meminta pertolongan kepada mereka dalam penciptaan keduanya. Tidak pula Aku menjadikan sebagian dari mereka sebagai saksi atas penciptaan sebagian yang lainnya. Bahkan Aku sendirilah yang menciptakan semua itu, dengan tanpa penolong dan pembantu. Aku juga tidak mengambil orang-orang sesat dari kalangan setan dan selain mereka sebagai penolong. Jadi, bagaimana mungkin kalian memberikan hak-Ku kepada mereka, dan kalian menjadikan mereka sebagai penolong-penolong selain-Ku, padahal Akulah Pencipta segala sesuatu?
- Mu' jam Al-Kahf ayat 51 :
عَضُدًا
Al-Adud ialah apa yang ada di antara sikut sampai bahu (lengan atas). Kata itu dipinjam untuk ungkapan, "adadtusy syajara bil mi'dadi (aku menebang kayu dengan sabit). Dan kata Adud juga dapat dipinjam untuk menunjukkan seorang penolong. Firman Allah,.dan Aku tidak menjadikan orang yang menyesatkan itu sebagai penolong (QS Al-Kahf, 18: 51). (Ar-Ragib Al-Asfahani, Mujam Mufradāti Alfāzi Al-Quräni, 1431 H/2010 M: 254)
- Riyadus Salihin :
Dari lbnu 'Abbas bahwasanya Nabi Saw. pernah berdoa ketika dalam kesulitan yaitu, "Lã Ilāha illällāhul Azimul Halim, Lã llāha illallāh Rabbul Arsyil 'Azim, Lã llāha illallāh Rabbussamāwāti warabbul Ardi warabbul'Arsyil Karimi (Tiada sesembahan yang haq selain Allah Yang Mahaagung dan Maha Penyantun. Tiada tuhan selain Allah, Tuhan Penguasa Arsy yang agung. Tiada sesembahan yang haq selain Allah, Tuhan langit dan bumi serta Tuhan 'Arsy yang mulia)." (HR Bukhāri-Muslim).
Hadis ini memberikan beberapa faedah di antaranya:
(a) Anjuran untuk berdoa dengan doa ini ketika dalam kesulitan karena dapat dipastikan dari Rasul Saw.
(b) Obat yang bisa menyembuhkan ketika dalam kesulitan adalah tauhid kepada Allah Swt. dan bermunajat kepada-Nya dengan Asmaul Husna dan sifat-sifatNya yang tinggi, dan tidak berlindung kepada yang lain. Oleh karena itu, memulai pujjan ini dengan menyebut Ar Rabbu untuk menyesuaikan dengan hilangnya kesulitan lalu menyebut Al-Azim karena sesungguhnya tidak ada sesuatu pun yang agung selain-Nya, karena keagungan itu menunjukkan
sempurnanya kekuasaan, lalu menyebutkan Al-Halim yang menunjukkan kepada ilmu, karena Al-Jahil tidak tergambar darinya ilmu dan kemuliaan, lalu berdoa, Ya Allah, lepaskanlah kesulitan kami dan ampunilah dosa-dosa kami karena sesungguhnya Engkau tuhan kami dan kami tidak bisa menghitung pujian terhadap-Mu sebagaimana Engkau memuji diri-Mu sendiri."
(Abu Usamah Salim bin 'idul Hilali, Hajatan Nāzirina Syarhu Riyādis Şālihina, Jilid 2, t.t.:593-594)
- Hadis Nabawi :
Dalam sebuah hadis yang telah diriwayatkan dari Aisyah Ra., ia mengatakan bahwasanya Rasulullah Saw. pernah bersabda, "Malaikat adalah (makhluk) yang diciptakan dari jenis cahaya, sedangkan jin adalah (makhluk) yang diciptakan dari jenis api yang menyala-nyala, adapun Adam (makhluk) yang diciptakan dari sesuatu yang mana (ciri-cirinya) telah disebutkarn kepada kaliansesuatu yang sudah kalian ketahui)." (HR Muslim, Şahih Muslim, Juz 4, No. Hadi 2996: 2294).
- Hadis Qudsi :
Suhaib meriwayatkan bahwa Nabi Saw. bersabda, "Bila Ahli surga telah masuk ke surga, maka Allah berfirman, "Apakah kalian ingin sesuatu yang perlu Aku tambahkan untuk kalian?" Mereka menjawab, "Bukankah Engkau telah membuat wajah-wajah kami putih berseri? Bukankah Engkau telah memasukkan kami ke dalam surga dan menyelamatkan kami dari neraka? Beliau melanjutkan sabdanya, "Lalu Alah membukakan hijab pembatas, maka tidak ada satu pun kenikmatan yang dianugerahkan kepada mereka yang lebih dicintai daripada kenikmatan (dapat) memandang Rabb mereka." Imam Muslim berkata, telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah, ia berkata, telah menceritakan kepada kami Yazid bin Harun, dari Hammad bin Salamah dengan sanad ini, dan dia menambahkan, "Kemudian beliau membaca firman Allah, Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik (surga) dan tambahannya (kenikmatan melihat Allah)..(QS Yũnus,10: 26) (HR Muslim) (Işāmuddin As-Şabābati, Jāmiu'l Ahādisi T Qudsiyyatí, Jilid 2, t.t:451).
- Penjelasan Surah Al-Kahfi Ayat 46-53 :
Ayat 46-53 menjelaskan lima hal berikut:
Harta dan anak itu hanya hiasan dunia. Hanya iman dan amal saleh yang akan dibawa kembali kepada Allah.
Pada hari kiamat nanti, semua manusia akan dikumpulkan di padang mahsyar dan tak satu pun yang terlupakan. Di sana semua manusia dihadapkan kepada Tuhan Pencipta
Allah Ta’ala dengan berbaris dan datang kepada-Nya seperti mereka lahir, yakni sendiri-sendiri.
Pada hari itu, kitab catatan amal manusia dibagikan kepada mereka. Orang-orang kafir dan pendosa sangat ketakutan terhadap isinya dan berkata: Celakalah kita. Kitab ini mencatat semua amal kita, kecil maupun besar. Mereka melihat langsung semua perbuatan yang mereka lakukan di dunia dan Allah sedikit pun tidak menzalimi siapa pun. Akan tetapi mereralah yang menzalimi diri dengan menyekutukan Allah dan tidak mau taat pada Allah.
Iblis itu dari kalangan jin. Ia durhaka kepada Allah saat diperintahkan sujud kepada Adam. Mengapa orang-orang musyrik dan zalim itu menjadikannya pemimpin selain Allah? Itu adalah pengganti yang sangat buruk. Padahal Iblis dan anak cucunya sama sekali tidak terlibat menciptakan langit, bumi dan dan bahkan diri mereka sendiri diciptakan Allah. Sebab itu, Allah tidak suka jika manusia menjadikan Iblis dan anak cucunya sebagai penolong mereka.
Pada hari itu para tuhan kaum musyrikin tidak mampu menolong mereka sedikit pun. Ketika melihat neraka, mereka yakin masuk ke dalamnya dan mereka tidak mampu menghindar sedikitpun.