بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Sabtu, 18 Februari 2023

Larangan Meniup Dan Bernafas Saat Minum

Tematik (122)
---------------------
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Larangan Meniup Dan Bernafas Saat Minum

Salah satu adab minum adalah dilarang bernapas di dalam wadah dan juga dilarang meniup-niup saat minum. Adab ini kadang tidak diperhatikan oleh kita karena ingin buru-buru segera menikmati minuman yang sedang panas. Padahal menunggu sebentar atau tanpa meniup-niup, itu lebih selamat bahkan lebih sehat, karena perlu diketahui bahwa saat meniup-niup seperti itu, sejatinya udara yang kita keluarkan adalah udara yang tidak bersih (karbon dioksida). Dengan alasan inilah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarangnya.

Dari Abu Sa’id Al Khudri, ia berkata,

أَنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- نَهَى عَنِ النَّفْخِ فِى الشُّرْبِ. فَقَالَ رَجُلٌ الْقَذَاةُ أَرَاهَا فِى الإِنَاءِ قَالَ « أَهْرِقْهَا ». قَالَ فَإِنِّى لاَ أَرْوَى مِنْ نَفَسٍ وَاحِدٍ قَالَ « فَأَبِنِ الْقَدَحَ إِذًا عَنْ فِيكَ »

"Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang meniup-niup saat minum. Seseorang berkata, “Bagaimana jika ada kotoran yang aku lihat di dalam wadah air itu?” Beliau bersabda, “Tumpahkan saja.” Ia berkata, “Aku tidak dapat minum dengan satu kali tarikan nafas.” Beliau bersabda, “Kalau begitu, jauhkanlah wadah air (tempat mimum) itu dari mulutmu". [HR. Tirmidzi no. 1887 dan Ahmad 3: 26. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih. Abu Isa Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih]

Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata,

نَهَى رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- أَنْ يُتَنَفَّسَ فِى الإِنَاءِ أَوْ يُنْفَخَ فِيهِ

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang dari bernafas di dalam wadah air (bejana) atau meniupnya.” [HR. Tirmidzi no. 1888, Abu Daud no. 3728, dan Ibnu Majah no. 3429. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih]

Perlu diketahui, saat meniup minuman, tubuh akan melepaskan karbon dioksida (CO2). Karbon dioksida yang dilepaskan bereaksi dengan partikel air (H2O) di dalam minuman dan menghasilkan pembentukan asam karbonat (H2CO3). Jika kita mengonsumsi minuman yang mengandung Dalcooam H2CO3 (asam karbonat), itu dapat menyebabkan keasaman dalam darah menjadi lebih asam daripada pH dalam darah. Kondisi ini disebut asidosis.

Efeknya adalah napas menjadi lebih dalam dan lebih cepat ketika tubuh mencoba mengurangi kelebihan asam dalam darah dengan menurunkan karbon dioksida. Selain itu, ginjal mencoba menetralisir kondisi tersebut dengan mengeluarkan lebih banyak asam dalam urin. Akan tetapi, ketika di dalam tubuh menggunakan H2CO3 dalam jumlah besar, ginjal tidak lagi berfungsi karena asidosis parah.

Semoga kita bisa mempraktikkan adab sederhana ini untuk tidak meniup dan bernapas dalam gelas saat minum.