بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Minggu, 17 November 2024

Kemana Masa Mudaku Melangkah?

One Day One Hadits (325)
------------------------------------------
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Kemana Masa Mudaku Melangkah?

عن أبي هريرة رضي اللَّه عنه، رسول اللَّهِ صَلَّى اللهُ عليه وسلم قال :
سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمْ اللهُ فِي ظِلِّهِ يَوْمَ لاَ ظِلَّ إِلاَّ ظِلُّهُ: اْلإِمَامُ الْعَادِلُ، وَشَابٌّ نَشَأَ بِعِبَادَةِ اللهِ، وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِي الْمَسَاجِدِ، وَرَجُلاَنِ تَحَابَّا فِي اللهِ اجْتَمَعَا عَلَيْهِ وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ، وَرَجُلٌ دعته امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصِبٍ وَجَمَالٍ فَقَالَ: إِنِّيْ أَخَافُ اللهَ، وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ فَأَخْفَاهَا حَتَّى لاَ تَعْلَمَ شِمَالُهُ مَا تُنْفِقُ يَمِيْنُهُ، وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللهَ خَالِيًا فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ

Dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda,
“Ada tujuh golongan yang akan dinaungi oleh Allah dengan naungan ‘Arsy-Nya pada hari dimana tidak ada naungan kecuali hanya naungan-Nya semata. Mereka adalah pemimpin yang adil, pemuda yang tumbuh besar dalam beribadah kepada Rabbnya, seseorang yang hatinya senantiasa terpaut pada masjid, dua orang yang saling mencintai karena Allah; keduanya berkumpul berpisah karena Allah, seorang laki-laki yang diajak (berzina) oleh seorang wanita yang berkedudukan lagi cantik lalu mengatakan, ‘Sungguh aku takut kepada Allah’, seseorang yang bersedekah lalu merahasiakannya sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang disedekahkan oleh tangan kanannya, dan orang yang berdzikir kepada Allah di waktu sunyi, lalu berlinanglah air matanya” (Hadits shahih. Diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim).

Pelajaran yang terdapat di dalam hadist:

1. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengabarkan ganjaran yang didapatkan oleh pemuda yang tumbuh besar dalam beribadah kepada Rabbnya sebagai bentuk kasih sayang beliau kepada para pemuda, agar mereka semangat menghamba kepada Rabb alam semesta.

2. Bahwa salah satu golongan orang yang mendapatkan naungan ‘Arsy Allah pada hari akhir adalah pemuda yang tumbuh besar dalam beribadah kepada Rabbnya. Pada hari itu, manusia dikumpulkan di padang Mahsyar. Matahari didekatkan sedekat satu mil dari mereka, sehingga manusia berkeringat, hingga keringat tersebut menenggelamkan mereka sesuai dengan amalan masing-masing ketika di dunia ini. Maka, betapa beruntungnya orang-orang yang mendapatkan naungan ‘Arsy Allah saat itu, karena demikian panas terasa.

3. Bahwa maknanya adalah pemuda yang saat masa muda, kebaikannya lebih banyak dan keburukannya lebih sedikit dibandingkan dengan pemuda lain yang tumbuh tidak dalam ketaatan kepada Allah. Lalu saat-saat tuanya dan akhir hidupnya, iapun taat kepada Rabbnya.

4. Bahwa maknanya adalah pemuda yang terdidik dalam ketaatan kepada Allah. Sejak kecilnya ia tumbuh berkembang di atas ketaatan tersebut, sehingga ketika sampai usia muda, ia disibukkan dengan ketaatan, bahkan ia habiskan waktu mudanya dalam ketaatan kepada Rabbnya. Hingga iapun diganjar dengan mendapatkan naungan ‘Arsy Allah pada hari Akhir, karena langgengnya dalam menjaga diri dan mengendalikan hawa nafsu agar tidak berbuat sesuatu yang menyelisihi perintah Rabbnya.

Tema hadist yang berkaitan dengan Al qur'an :

- Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah sosok utusan Allah yang paling semangat dalam mendidik para pemuda. Beliau memiliki kasih sayang yang sangat besar terhada umat ini. Beliau tidak ingin sedikitpun mereka terluput dari kebaikan.

لَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مِنْ أَنْفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ

“Sungguh telah datang kepada kalian seorang Rasul dari kaum kalian sendiri, berat terasa olehnya penderitaan kalian, sangat menginginkan (keimanan dan kebaikan) bagi kalian, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin” (At-Taubah: 128).

Jumat, 15 November 2024

Tadabbur Al Quran Hal. 406

Tadabbur Al-Quran Hal. 406
----------------------------------------------
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

- Al Qur'an Indonesia Tajwid.

- Ar-Rum ayat 17 :

فَسُبْحٰنَ اللّٰهِ حِيْنَ تُمْسُوْنَ وَحِيْنَ تُصْبِحُوْنَ

Maka bertasbihlah kepada Allah pada petang hari dan pada pagi hari (waktu subuh),

- Hadis Sahih Ar-Rum ayat 17 :

Dari Sahl, dari ayahnya, dari Rasulullah Saw, beliau bersabda, "Maukah aku beritahukan kepada kalian, kenapa Allah Tabäraka wata ala membern nama lbrahim sebagai kekasih-Nya yang memenuhi (perintah-Niya)? Karena setiap pagi atau sore dia memanjatkan doa Mahasuci Allah di waktu kamu berada di petang hari dan waktu kamu berada di waktu pagi, sampai akhir ayat" (HR Ahmad, Musnadul Imām Ahmad bin Hanbal., Juz 24, No, Hadis 15624, 1416 H/1996 M 388).

- Tafsir Al Muyassar Ar-Rum ayat 17 :

Wahai orang-orang mukmin, bertasbih dan sucikanlah Allah dari memiliki sekutu, istri dan anak. Sifatilah Dia dengan sifat-sifat kesempurnaan dengan lisan kalian, wujudkanlah hal itu dengan anggota badan kalian seluruhnya saat kalian mendapatkan waktu sore dan waktu pagi,

- Riyāduş Şālihin :

Abu Hurairah Ra. berkata, Nabi Saw. bersabda, "Apabila seseorang dari kalian hendak tidur, maka hendaklah ia mengibaskan di atas tempat tidurnya kain sarung miliknya, karena ia tidak tahu apa yang terdapat di atas kasurnya. Lalu mengucapkan doa: Bismika Wada tu Janbi wabika Arfa 'uhu, in Amsakta Nafsi farhamhā, wain Arsalta fahfazhā Tahfazu bihi Wbādakas sālihin, yang artinya, "Dengan nama-Mu, Wahai Tuhanku, aku baringkan punggungku dan atas nama-Mu aku mengangkatnya, dan jika Engkau menahan diriku, maka rahmatilah aku, dan jika Engkau melepaskannya, maka jagalah seba-
gaimana Engkau menjaga hamba-Mu yang saleh." (HR AI-Bukhāri Muslim).

Hadiš tersebut memberikan faedah:
(a) Anjuran mengibaskan tempat tidur sebelum tidur, untuk membersihkannya dari tanah atau kotoran dan atau serangga yang mengganggu.
(b) Merupakan dorongan agar berdoa dengan doa pada hadiš tersebut karena kekuasaan yang sempurna hanya milik Allah Swt. sehingga sampai pada ketenangan jiwa dan pikiran sebagaimana yang telah ditentukan oleh Allah Swt.
(Dr. Muştafā Sa'id Al-Khin, Nuzhatul Muttaqina Syarhu Riyādis Sālihina, Juz 2, 1407 H/1987 M: 999-1000).

- Hadiš Qudsi :

Dari Abu Hurairah Ra., ia berkata, Rasulullah Saw. bersabda, "Malaikat maut mendatangi Musa As. Dia berkata kepadanya, Penuhilah panggilan Rabbmu, lantas Musa menampar dan mencukil matanya. Kemudian malaikat maut pulang menemui Allah Swt. seraya berkata, Engkau mengutusku kepada hamba-Mu yang tidak menginginkan kematian, dan sungguh ia telah mencukil mataku. Rasulullah bersabda, Lalu Allah mengembalikan matanya seraya berfirman, Kembalilah kepada hamba-Ku dan katakan kepadanya, Apakah kehidupan yang engkau inginkan? Jika itu yang engkau inginkan, letakkanlah tanganmu di ata
punggung sapi. Maka dengan setiap hela bulu yang tertutup tanganmu, engkau akar mendapatkan tambahan umur satu tahun. Musa bertaiya, Lalu bagaimana setelah itu? Malaikat maut menjawab, (setelah ittiba) Kematian. Kemudian Musa berkata Kalau begitu sekarang saja." (HR Muslim Sahih Muslim, Juz 4, No. Hadis 2372, 1412H/1991 M: 1843)

- Hadiš Nabawi :

Dari Ubadah bin Şamit Ra., Rasulullah Saw. bersabda, "Barangsiapa terbangun di tengah malam, kemudian berkata, "LãIlāha illallāh Wahdahu Lā Syarika lahu lahu'l Mulku walahu'l Hamdu Yuhyi wa Yumit, biyadihi'l Khairu wa Huwa 'ala Kulli Syaiin Qadir, Subhānallah walhamdulillah wa Lā llāha illallāh wallāhu Akba, walā Hawla wala Quwwata illa billah" yang artinya, "Tidak ada Tuhan selain Allah saja, tidak ada sekutu bagi-Nya, milik-Nya segala kekuasaan dan milik-Nya segala pujian Dia menghidupkan dan mematikan, di tangan-Nya semua kebaikan, dan Dia Maha Berkuasa atas segala sesuatu, Mahasuci Allah, segala puji bagi Allah, tidak ada Tuhan selain Allah dan Allah Mahabesar, dan tidak ada daya dan upaya kecuali dari Allah." kemudian berkata, "Allahummagfir Ir", yang artinya, ya Allah, ampunilah aku. atau berdoa sesuai kehendaknya,
maka akan dikabulkan doanya, jika dia berwudu dan salat, akan diterima salatnya." (Syaikh Al-Albany, Sahihu'l Jāmi, No. Hadis 6156).

- Hadis Motivasi QS 30: 17 :

Dari Abu Hurairah , dia berkata, Rasulullah bertanya: "Siapa dari kalian yang berpuasa hari ini? Abu Bakar menjawab. "Saya." Rasulullah bertanya lagi: "Siapa dari kalian yang telah mengantar Jenazah poda hari ini? Abu Bakar menjawab, "Saya." Rasulullah bertanya lagi: "Siapa dari kalian yang telah memberi makan orang miskin pada hari ini? Abu Bakar menjawab. "Saya." Rasulullah bertanya lagi: "Siapo dari kalian yang telah menjenguk orang yang sakit pada hari ini?" Abu Bakar menjawab lag!. "Saya." Lalu Rasulullah bersabda: "Tidaklah semua amalan tadi dilaksanakan oleh seseorang. kecuali dia akan masuk surga." (HR Muslim, 1028)

- HADIS NIAGA QS Ar-Rüm, 30: 17 :

Keutamaan Membaca Tasbih pada Waktu Pagi dan Petang

Dari Abu Hurairah , dia berkata, Rasulullah bersabda: "Barang siapa ketika pagi dan sore hari membaca doa, 'Subhānallāh wabihamdih' (Mahasuci Allah dan segala puji bagi-Nya), sebanyak seratus kali maka pada hari Kiamat tidak ada yang melebihi pahalanya, kecuali orang yang juga pernah mengucapkan bacaan seperti itu atau lebih dari itu." (HR Muslim, 2692)

- AMAL NIAGA :

1. Sebagai seorang niagawan muslim, hendaklah Anda memperbanyak bacaan berikut ini agar dicintai Allah "Mahasuci Allah dan segala puji bagi-Nya."
2. Bacalah zikir tersebut pada setiap pagi dan sore hari, sebelum dan sesudah Anda berniaga. Dengan demikian, awal dan akhir hari Anda terisi dengan ketaatan kepada Allah . Selain itu, membaca zikir dapat menjadi kafarat atas dosa-dosa Anda pada waktu siang.

- Tadabbur Surah Ar-Rum Ayat 16-24 :

1. Ayat 16 meneruskan orang-orang menolak ayat-ayat Allah (Al-Qur’an) dan mengingkari  hari pertemuan akhirat, Allah akan masukkan  ke dalam siksaan neraka.  
2. Ayat 17-24 menjelaskan bahwa kaum mukmin itu bertasbih (mensucikan Allah) di waktu pagi dan sore. Allah bersih dari sekutu-sekutu yang diciptakan manusia. Bukti-bukti kesucian-Nya dapat dilihat dari berbagai fakta kekuasaan-Nya di langit dan di bumi. Di antaranya: 
3. Mengeluarkan yang hidup dari mati, mengeluarkan yang mati dari yang hidup dan  menghidupkan bumi yang mati. Demikian pula manusia nanti dihidupkan setelah mati. 
4. Menciptakan manusia dari tanah dan kemudian bertebaran di seluruh kawasan bumi. 
5. Menjadikan pasangan hidup dari jenis sendiri (wanita) untuk mendapatkan ketenangan dan Allah jadikan di antara pasangan itu rasa cinta dan kasih sayang. Tanda kebesaran Allah ini bisa dipahami oleh orang yang berfikir. 
6. Penciptaan langit, bumi, perbedaan bahasa dan warna kulit manusia. Tanda kebesaran  Allah ini bisa dipahami oleh orang berilmu. 
7. Tidur di malam hari dan siang hari mencari rezeki. Tanda kebesaran Allah ini dapat diketahui oleh orang yang mau mendengarkan  ayat-ayat Allah. 
8. Allah perlihatkan kepada manusia kilat sehingga mereka merasakan takut dan harap. Takut agar tidak terkena petir dan harapan akan turunnya hujan dari langit. Dengan hujan itu  Allah hidupkan bumi setelah bumi itu mati.  Tanda-tanda kebesaran Allah ini hanya dapat diketahui oleh orang-orang yang berakal.

Minggu, 10 November 2024

Tadabbur Al Quran Hal. 405

Tadabbur Al-Quran Hal. 405
----------------------------------------------
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

- Al Qur'an Indonesia Tajwid.

- Ar-Rum ayat 15 :

فَاَمَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ فَهُمْ فِيْ رَوْضَةٍ يُّحْبَرُوْنَ

Maka adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, maka mereka di dalam taman (surga) bergembira.

- Tafsir Al Muyassar Ar-Rum ayat 15 :

Adapun orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan beramal shalih, maka mereka di surga, mereka dimuliakan, berbahagia dan mengenyam kenikmatan.

- Riyàdus Sälihin Ar-Rum ayat 15 :

Dari Anas Ra. dari Nabi Saw. belau bersabda, Tiga perkara yang apabila ada pada diri seseorang, ia akan mendapatkan manisnya iman. Allah dati Rasul-Nya lebih dicintai daripada selain keduanya. Jika ia mencintai seseorarng, dia tidak menintainya kecuali karena Allah Dan dia benci kembali kepada kekufuran setelah Allah membebaskan dirinya dari kekufuran itu, seperti dia benci bila dilempar ke dalam neraka." (HR Bukhari dan Muslim, An-Nawawi, Riyàdus Sälihin, No. 375, 2010 M:131).

- Riyāduş $alihin :

Dari Anas Ra., dari Nabi Savw., beliau bersabda, "Tiga perkara yang apabila ada pada diri seseorang, ia akan mendapatkan manisnya iman: Allah dan Rasul-Nya lebih ia cintai daripada selain keduanya. Jika ia mencintai seseorang, dia tidak mencintainya kecuali karena Allah. Dan dia benci kembali kepada kekufuran setelah Allah membebaskan dirinya dari kekufuran itu, seperti dia benci bila dilempar ke dalam neraka." (HR A-Bukhari-Muslim). Hadis tersebut memberikan beberapa faedah di antaranya:
(a) Manisnya keimanan akan didapatkan karena merasakan kelezatan dan mencintai ketaatan, serta mengutamakannya daripada harta benda dunia.
(b) Mencintai Allah dan Rasul-Nya berarti mengutamakan keridaan keduanya daripada hawa nafsunya, sehingga ia tunduk kepada ketentuan keduanya.
(Dr. Mustafā Sa'id Al-Khin, Nuzhatul Muttaqina Syarhu Riyādiş sālihina, Juz 1, 1407 H/1987 M: 348).

- Medical Hadiš :

Dari Anas Ra., bahwa dia ditanya mengenai upah tukang bekam, dia menjawab, "Abu Taibah pernah membekam Rasulullah Saw., lalu beliau memberinya dua sha' makanan, dan menyarankan supaya meringankan beban hamba sahayanya, setelah itu beliau bersabda, "Sebaik-baik sesuatu yang kalian gunakan untuk obat adalah bekam dan terapi kayu gaharu,." (HR Al-Bukhāri Muslim). (lbnu'l Qayyim Al-Jauziyyah, At-Tibbun Nabawi, t.t.. 273).

- Tibbun Nabawi :

Khasiat Qust

Qust (Gaharu) terdapat dua jenis: Pertama, warna putih yang di sebut Bahry. Kedua, disebut Hindy yang lebih panas. Yang putih lebih lunak, dan keduanya memilliki manfaat yang banyak sekali. Keduanya bersifat panas dan kering. Jika diminum, bisa mengobati lemah jantung dan perut serta menyembuhkan dinginnya. la juga bermanfaat untuk menangkal racun dan mengobatinya. Dalam hadis diterangkan khasiatnya sebagai berikut; dari Ummu Qais binti Mihsan, (yaitu) saudara perempuan Ukāsyah bin Mihsan, dia berkata, "Aku menemui Rasulullah Saw. bersama anak laki-lakiku yang belum bisa makan, kemudian dia kencing, maka beliau meminta air lalu menyiramnya. Aku juga pernah menemui beliau dengan anak laki-lakiku yang aku pakaikan kalung di lehernya karena sakit, kemudian Rasulullah Saw. bersabda, "Kenapa kalian menggantungkan kalung ini
pada anak kalian yang sakit? Hendaknya kalian memakai Qust (sejenis kayu) ini (kayu Hindi), karena di dalamnya ada tujuh macam kesembuhan, di antaranya; bisa menyembuhkan penyakit, dan menghilangkan penyakit tulang rusuk.'" (HR Ahmad). Hadiš yang senada ada di Sahih Al-Bukhāri, No. 5388. (lbnu'l Qayyim Al-Jauziyyah, Zādu'l Ma ādi fi Hadyi Khayrittbadi, Juz 4, t.t.353-354).

- Hadis Motivasi QS 30: 15 :

Dari Abdullah bin Zaid Al-Mazini Rasulullah bahwa bersabda: "Tempat yang ada di antara rumahku dan mimbarku adalah raudah (taman) di antara tama-taman surga." (HR Bukhari. 1137)

- AMAL NIAGA :

1. Seorang niagawan muslim harus meninggalkan pekerjaan haram karena takut kepada Allah dan yakin akan janji-Nya.
2 Ingatlah satu janji yang belum Anda tunaikan dan bersegeralah untuk menunaikannya.
3 Pastikan Anda menepati janji untuk hadir pada pertemuan yang telah Anda sepakati dengan pelanggan atau mitra bisnis Anda.

- Tadabbur Surah Ar-Rum Ayat 6-15 :

Ayat 6-15 menjelaskan tiga hal penting terkait dengan Allah : 

1. Allah tidak akan mengingkari janji-Nya. Kebanyakan manusia tidak mengetahui dan  ingkar pada-Nya. Di antara penyebab ketidaktahuan manusia dan pengingkaran mereka kepada Allah ialah : a) Karena mereka hidup berorientasi duniawi. b) Mereka lalai dan tidak meikirkan kehidupan akhirat. c) Tidak mau memikirkan ciptaan Allah dalam diri manusia, langit, bumi dan apa yang ada di antara keduanya. Semuanya Allah ciptakan dengan sistem yang canggih dan batas  waktu yang ditentukan-Nya.
2. Allah menyeru manusia pada umumnya dan para pengikut Nabi Muhammad saw. untuk mempelajari umat-umat terdahulu yang jauh lebih kuat dan maju dalam memakmurkan bumi, seperti kaum ‘Ad, Tsamud dan sebagainya. Karena mereka menolak wahyu  Allah dan menghinanya serta tetap syirik pada-Nya, maka Allah musnahkan mereka dengan berbagai peristiwa yang amat mengerikan dan menakutkan.
3. Allah menciptakan manusia dan mengulangi penciptaan tersebut sampai hari kiamat.  Setelah diberinya kesempatan hidup di dunia, kemudian mereka kelak akan dikembalikan pada-Nya di akhirat. Di akhirat nanti tuhan-tuhan kaum musyrik itu tidak bisa berbuat apapun untuk meolong mereka dan merekapun mengingkarinya. Mereka akan dipisahkan dari kaum mukmin. Adapun kaum yang beramal saleh akan ditempatkan di surga dan taman-tamannya yang sangat indah, sedangkan mereka hidup penuh bergembira di dalamnya.

Sabtu, 02 November 2024

Tadabbur Al Quran Hal. 404

Tadabbur Al-Quran Hal. 404
----------------------------------------------
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

- Al Qur'an Indonesia Tajwid.

- Al-'Ankabut ayat 67 :

اَوَلَمْ يَرَوْا اَنَّا جَعَلْنَا حَرَمًا اٰمِنًا وَّيُتَخَطَّفُ النَّاسُ مِنْ حَوْلِهِمْۗ اَفَبِالْبَاطِلِ يُؤْمِنُوْنَ وَبِنِعْمَةِ اللّٰهِ يَكْفُرُوْنَ

Tidakkah mereka memperhatikan, bahwa Kami telah menjadikan (negeri mereka) tanah suci yang aman, padahal manusia di sekitarnya saling merampok. Mengapa (setelah nyata kebenaran) mereka masih percaya kepada yang batil dan ingkar kepada nikmat Allah?

- Asbabun Nuzul Al-'Ankabut ayat 67 :

Juwaibir meriwayatkan dari adh-Dhahhak dari Ibnu Abbas bahwa mereka mengatakan, "Hai Muhammad, tidak ada yang menghalangi kami masuk agamamu selain kekhawatiran bahwa orang-orang akan merampok kami karena kami berjumlah sedikit sedang suku Badui lebih banyak jumlahnya daripada kami! Begitu mereka mendengar kabar bahwa kami masuk agamamu, kami pasti dirampok." Maka Allah menurunkan ayat, "Dan apakah mereka tidak memperhatikan bahwa sesungguhnya Kami telah menjadikan (negeri mereka) tanah suci yang aman."

- Tafsir Al Muyassar Al-'Ankabut ayat 67 :

Apakah orang-orang kafir Makkah tidak menyaksikan bahwa Allah telah menjadikan Makkah sebagai wilayah haram yang aman, penduduknya merasa aman terhadap diri dan hartanya, sementara orang-orang di sekitarnya yang berada di luar haram dalam keadaan ketakutan tidak mendapatkan keamanan? Apakah mereka beriman kepada syirik dan kafir kepada nikmat Allah yang Allah khususkan untuk mereka, sehingga mereka tidak menyembah Allah semata tidak selainnya.

- Riyāduş şālihin :

Dari Abu Hurairah Ra., Rasulullah Saw. bersabda, "Setiap umatku masuk surga selain yang enggan, "Para sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah, lantas siapa yang enggan itu? Nabi menjawab, Siapa yang taat kepadaku, masuk surga, dan siapa yarng membangkang kepadaku, berarti ia enggan. (HR AI-Bukhāri). (Dr. Muştafā Sa'id Al-Khin, Nuzhatul Muttaqina Syarhu Riyādis Sālihina, Juz 1, 1407 H/1987 M: 183).

- Medical Hadiš :

Dari Abdullah bin Ja'far Ra., dia berkata, "Aku pernah melihat Rasulullah Saw. memakan Qisā (mentimun) dengan Rutab (kurma basah yang baru matang)." (HR Muslim) (1bnu'l Qayyim Al-Jauziyyah, At-Tibbun Nabawi, t.t.: 273).

- Tibbun Nabawi :

Khasiat Qisā (Mentimun)

Mentimun mempunyai sifat yang dingin dan kering pada tahapan kedua, memadamkan panasnya perut, tidak mudah rusak, bermanfaat untuk sakit saluran kencing, baunya bisa menyadarkan orang yang pingsan, bijinya melancarkan kencing,. dan daunnya bisa dijadikan pembalut untuk gigitan anjing. Meski demikian, dinginnya mentimun kurang baik untuk sebagian orang. Maka, harus ada campuran lain yang bisa meredakan dingin dan lembabnya, yaitu dengan memakan kurma matang seperti yang dilakukan Rasulullah Saw. jika makan mentimun disertai kurma, kismis, atau madu, maka hal itu bisa membuatnya seimbang.
(lbnu'l Qayyim Al-Jauziyyah, Zãdul Ma adi fi Hadyi Khayril bādi, Juz 4, t.t.: 353).

- HADIS NIAGA  QS AI-Ankabūt, 29: 65 :

Tiga Jaminan Allah

Dari Abu Sa'id Rasulullah bersabda: "Tidaklah seorang muslim memanjatkan doa kepada Allah selama tidak mengandung dosa dan memutuskan silaturahmi (antarkerabat, pen.), kecuali Allah akan memberi kepadanya tiga hal: (1) Allah akan segera mengabulkan doanya, (2) Allah akan menyimpan doa bagi sang hamba untuk di akhirat kelak, dan (3) Allah akan menghindarkan sang hamba dari kejelekan yang serupa." Para sahabat lantas berkata, "Kalau begitu, kami akan memperbanyak berdoa." Rasulullah bersabda: "Allah kelak kepada Orang yang Gemar Berdoa memperbanyak juga mengabulkan doa-doa kalian." (HR Ahmad)

- AMAL NIAGA :

1. Janganlah berputus asa dalam berdoa. Setiap doa tidak akan disia-siakan oleh Allah , baik dengan cara dikabulkan maupun dengan cara dihindarkan dari keburukan. Selain itu, doa seorang hamba ada yang disimpan untuk kehidupan akhirat.
2.  Mintalah apa pun kepada Allah karena segala kebaikan yang ada di sisi-Nya lebih banyak daripada segala permintaaan Anda.

- Tadabbur Surah Al-Ankabut Ayat 64-69 :

Ayat 64-69 dari surah Al-’Ankabut menjelaskan beberapa hal: 
1. Kehidupan dunia ini hanya sendagurau dan permainan belaka. Kehidupan akhirat adalah kehidupan yang sesungguhnya.
2. Di antara karakter manusia ialah saat menghadapi kesulitan meminta bantuan Allah. Setelah lepas dari kesulitan, menyekutukan Allah. 
3. Orang kafir Quraisy tidak bisa memahami bagaimana Allah jadikan Mekah negeri aman, padahal masyarakat di sekitarnya saling berperang. 
4. Tidak ada kezaliman yang lebih besar dari mengadakan kebohongan atas Allah dan menolak kebenaran (Al-Qur’an). Tempat mereka kelak neraka Jahannam. Siapa yang mengamalkan apa yang diketahuinya dari Islam, Allah akan ajarkan padanya yang belum diketahunya. 

Ayat 2-5 dari surat Ar-Rum ini menjelaskan kekalahan bangsa Romawi di negeri Syam oleh Persia. Kurang dari 10 tahun, mereka akan menang kembali atas Persia. Kebenaran wahyu ini terbukti. Kurang dari 10 tahun, Romawi dapat kembali menguasai Syam. Allah memenangkan orang yang dikehendaki-Nya. Karena Dia  Mahaperkasa lagi Maha Penyayang. 

Senin, 28 Oktober 2024

Tadabbur Al Quran Hal. 403

Tadabbur Al-Quran Hal. 403
----------------------------------------------
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

- Al Qur'an Indonesia Tajwid.

- Al-'Ankabut ayat 60 :

وَكَاَيِّنْ مِّنْ دَاۤبَّةٍ لَّا تَحْمِلُ رِزْقَهَاۖ اللّٰهُ يَرْزُقُهَا وَاِيَّاكُمْ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ

Dan berapa banyak makhluk bergerak yang bernyawa yang tidak (dapat) membawa (mengurus) rezekinya sendiri. Allah-lah yang memberi rezeki kepadanya dan kepadamu. Dia Maha Mendengar, Maha Mengetahui.

- Asbabun Nuzul Al-'Ankabut ayat 60 :

'Abd bin Humaid, Ibnu Abi Hatim, al-Baihaqi, dan Ibnu 'Asakir meriwayatkan dengan sanad yang lemah dari Ibnu Umar, dia berkata,"Aku pergi bersama Rasulullah hingga kami memasuki salah satu kebun Madinah, lalu beliau memungut beberapa kurma dan memakannya. Lalu beliau bertanya, 'Ibnu Umar, mengapa kamu tidak makan?' Aku menjawab, 'Aku tidak berselera.' Beliau bersabda, 'Akan tetapi aku berselera. ini adalah pagi keempat semenjak aku tidak mencicipi dan menemukan makanan. Kalau mau, niscaya aku berdoa kepada Allah, meminta seperti apa yang ada di istana Kisra dan Kaisar. Bagaimana denganmu, Ibnu Umar, kalau kamu bertemu suatu kaum yang menyimpan rezeki setahun mereka dan lemah keyakinan (iman) mereka?' Demi Allah, belum lagi kami bergerak hingga turun ayat, "Dan berapa banyak makhluk bergerak yang bernyawa yang tidak (dapat) membawa (mengurus) rezekinya sendiri. Allah-lah yang memberi rezeki kepadanya dan kepadamu. Dia Maha Mendengar, Maha Mengetahui." Lalu Rasulullah bersabda, 'Sesungguhnya Allah tidak memerintahkan aku merenggut harta dunia dan tidak pula menyuruhku memperturutkan syahwat. Aku tidak menyimpan satu dinar maupun satu dirham serta tidak menyimpan rezeki untuk esok hari."

- Tafsir Al Muyassar Al-'Ankabut ayat 60 :

Berapa banyak hewan melata yang tidak menyimpan makanannya untuk besok seperti yang dilakukan oleh Bani Adam. Allah memberi rizki kepadanya sebagaimana Dia merizkikan kepada kalian. Dan Dia Maha Mendengar ucapan-ucapan kalian, Dia juga Maha Mengetahui perbuatan-perbuatan kalian dan apa yang terlintas dalam hati kalian.

- Tafsir lbnu Kašir :

Dalam ayat ini Allah Swt. mengukuhkan bahwa tidak ada Tuhan selain Dia. Kendati sebenarnya orang-orang musyrik (yang menyembah selain Allah) mengakui bahwa Dia independen dalam penciptaan seluruh langit dan bumi, matahari dan bulan, penundukkan malam dan siang, bahwa Dia adalah Sang Pencipta, Sang Pemberi Rezeki bagi hamba-hamba-Nya, Yang Menetapkan ajal-ajal mereka, dan membedakan setiap waktunya, membedakan rezeki di antara mereka sehingga terjadi perbedaan rezeki di antara mereka, sehingga di antara mereka ada yang kaya dan ada yang miskin. Dia Mahatahu apa yang bermanfaat bagi setiap makhluk-Nya, Dia Mahatahu siapa yang berhak untuk kaya dan Siapa yang berhak untuk miskin. Dia menyebutkan bahwa Dialah yang berkuasa dalam menciptakan segala sesuatu, yang tunggal dalam pengurusannya. Jika memang demikian kenyataannya, mengapa mereka menyembah selain-Nya dan mengapa juga bertawakal kepada selain-Nya? Sebagaimana Dia Esa dalam kepemilikan, maka memang seharusnya dia Esa dalam peribadatan kepada-Nya. Allah sering sekali menetapkan kedudukan ketuhananNya dengan pengakuan tauhid Rubūbiyah (Pengesaan Allah dalam Penciptaan, Pemilikan dan Pengurusan). Orang-orang musyrik pun mengakui tentang hal tersebut, sebagaimana mereka dulu mengatakan dalam talbiyah (ucapan ketika berhaji), "Aku penuhi pangglan-Mu, tidak ada sekutu bagi-Mu, kecuali sekutu-Mu yang Engkau kuasai dan ia tidak menguasai." ((bnu Kasir, Tafsirul Qurāni'l Azimi, Jilid 10, 1421 H/2000 M: 526-528).

- Riyāduş şālihin :

Salman Ra. berkata, Rasulullah Saw. bersabda, "Sesungguhnya Allah menciptakan seratus rahmat pada hari diciptakan langit dan bumi. Setiap rahmat mencakup antara langit dan bumi. Lalu Allah berikan satu rahmat untuk bumi yang dengannya seorang ibu menyayangi anaknya. Demikian juga binatang buas, burung-burung satu sama lain saling menyayangi. Apabila datang hari kiamat, Allah menyempurnakan rahmat tersebut." (HR AI-Bukhāri Muslim). Hadiš di atas memberikan faedah bahwa rahmat yang Allah Swt. tetapkan pada hati hamba-Nya merupakan ciptaan-Nya, dan kebaikan yang Allah Swt. berikan kepada mereka merupakan karunia-Nya. Semua itu merupakan bagian di antara rahmat yang Allah Swt. simpan pada hari kiamat untuk hamba-Nya yang beriman. Inilah yang menjadi harapan yang sangat besar dan berita gembira bagi orang mukmin. Betapa tidak, dengan satu rahmat saja yang diberikan kepada mereka di dunia, mereka saling menyayangi dan memperoleh semua kebaikan, maka bagaimana dengan seratus rahmat Allah Swt. pada hari kiamat! (Dr. Muştafā Sa'id Al-Khin, Nuzhatul Muttaqina Syarhu Riyādis sālihina, Juz 1, 1407 H/1987 M: 382-383). 

- Hadiš Nabawi :

At-Tirmiži berkata, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al-Mušanna dan Abdullah bin Abdurrahman, keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Yahya bin Hammad, telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Aban bin Taglib dari Fudail bin Am, dari Ibrāhim, dari 'Alqamah, dari Abdullah bin Mas'ud, dari Nabi Saw., beliau bersabda, "Tidak akan masuk surga orang-orang di dalam hatinya terdapat kesombongan walaupun hanya sebesar biji sawi, dan tidak akan masuk neraka (tidak kekal di dalamnya) orang yang di dalam hatinya terdapat keimanan meskipun hanya sebesar biji sawi." Abdullah berkata, kemudian seseorang berkata kepada beliau, "Sesungguhnya aku merasa bangga jika pakaianku bagus dan sandalku juga bagus." Beliau bersabda, "Sesungguhnya Allah menyukai keindahan. Yang dimaksud kesombongan itu adalah menolak kebenaran dan merendahkan manusia." (HR At-Tirmiži, Sunan At-Tirmiżi, Juz 5, No. Hadis, 1999, 1382 H/1962 M: 360),.

- Hadiš Qudsi :

Dari Abu Hurairah dan Abu Sa'id Ra., Rasulullah Saw., bersabda, "Jika seorang hamba berkata, "Lã lläha illalläh Wallāhu Akbar." Allah berfirman, Hamba-Ku benar, tidak ada Tuhan selain-Ku dan Aku-lah yang terbesar. Jika hamba berkata, "Lã llāha illallāh wahdahu." Dia berfirman, Hamba-Ku benar, tidak ada Tuhan kecuali Aku, dan Aku Tunggal. dan jika seorang hamba berkata, "Lā läha illalläh lã syarikallah" Dia berfirman, "Hamba-Ku benar tiada tuhan selain-Ku dan tidak ada sekutu bagi-Ku... (Mustafā bin Adawi, As-Şahihul Musnad minal Ahādisil Qudsiyyati, No. Hadis, 37, t.t: 61).

- Hadis Motivasi QS 29: 58 :

Dari Fadalah bin Ubaid. dia berkata, Saya mendengar Rasulullahbersabda: "Aku adalah penjamin dan penjamin adalah orang yang menanggung. bagi orang yang beriman  kepadaku. masuk Islam, dan berhijrah. Dia akan mendapatkan rumah yang berada di sekeliling surga dan rumah di tengah surga. Dan aku  penjamin bagi orang yang beriman kepadaku, masuk Islam, dan berjihad di jalan Allah, Dia mendapatkan rumah di sekeliling surga, rumah di tengah surga, dan rumah di atas ruangan-ruangan tertinggi di surga. Barang siapa yang melakukan hal itu dan dia tidak pernah meninggalkan tempat berburu kebaikan dan tempat ori dari keburukan maka dia meninggal di tempat yang dia inginkan" (HR Nasai, 3133)

- HADIS NIAGA QS Al-Ankabüt, 29: 60 :

Allah Maha Pemberi Rezeki

Dari Anas dia mengatakan bahwa orang-orang berkata, "Wahai Rasulullah, harga telah naik maka tetapkanlah harga untuk kami" Lalu Rasulullah bersabda: "Sesungguhnya, Allah yang menetapkan, mempersempit, dan memperluas harga. Aku berharap bertemu dengan Allah, sedangkan salah seorang dari kalian tidak menuntutku karena kezaliman dalam darah atau harta." (HR Ibnu Majah, 2200)

- AMAL NIAGA :

1. Perhatikanlah serangga-serangga kecil yang telah dijamin rezekinya oleh Allah Bekerjalah Anda sebagai salah satu sebab turunnya rezeki seraya bertawakal kepada Allah.
2. Sebagai seorang niagawan muslim, bacalah doa ini secara berulang setiap hari.

"Ya Allah, berilah aku rezeki dan Engkaulah sebaik-baik pemberi rezeki." Doa ini biasa dibaca para nabi sebelumnya, ".. berilah kami rezeki dan Engkaulah sebaik-baik pemberi rezeki." (Q5 Al-Ma'idah, 5: 114)

- Tadabbur Surah Al-Ankabut Ayat 53-63 :

1. Ayat 53-55 masih menjelaskan sifat-sifat orang yang kafir pada Al-Qur’an dan Nabi Muhammad saw. Mereka menantang Rasul saw. dengan meminta disegerakan azab atas mereka. Padahal, bisa saja azab itu Allah datangkan dengan tiba-tiba tanpa sepengetahuan mereka. Mereka tidak perlu meminta disegerakan  azab itu, karena di akhirat kelak mereka akan  dikepung api neraka dari atas dan dari bawah  kaki mereka. Ketika itu mereka benar-benar  merasakan yang luar biasa. 
2. Ayat 56-59 menjelaskan, Allah memanggil kaum mukmin agar menyadari bahwa bumi  Allah utu luas dan ibadah itu hanya kepadaNya. Semua yang bernyawa pasti merasakan kematian pada waktu yang ditentukan Allah. Orang yang beriman dan beramal saleh akan Allah tempatkan ke dalam surga-Nya yang  mengalir di bawahnya berbagai sungai. Mereka kekal di dalamnya. Itulah sebaik-baik balasan. Iman dan amal shaleh itu hanya dapat dilakukan oleh orang yang sabar dalam ketaatan dan bertawakkal kepada Allah dalam kehidupannya. 
3. Ayat 60-63 menjelasakan fakta bahwa rezeki itu urusan Allah. Faktanya, binatang lahir tanpa membawa rezeki, namun bisa hidup dengan rezeki yang Allah berikan. Allahlah yang menjamin rezeki mereka dan meluaskannya kepada orang yang dikehendakinya.  
4. Kaum musyrik itu meyakini Allah Pencipta langit, bumi, matahari, bulan, menurunkan hujan dari langit dan menghidupkan bumi yang  mati dengan air hujan tersebut. Mereka berpaling dari Tauhid karena tidak menggunakan akal dengan baik. 

Kamis, 24 Oktober 2024

Tadabbur Al Quran Hal. 402

Tadabbur Al-Quran Hal. 402
----------------------------------------------
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

- Al Qur'an Indonesia Tajwid.

- Al-'Ankabut ayat 51 :

اَوَلَمْ يَكْفِهِمْ اَنَّآ اَنْزَلْنَا عَلَيْكَ الْكِتٰبَ يُتْلٰى عَلَيْهِمْ ۗاِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَرَحْمَةً وَّذِكْرٰى لِقَوْمٍ يُّؤْمِنُوْنَ ࣖ

Apakah tidak cukup bagi mereka bahwa Kami telah menurunkan kepadamu Kitab (Al-Qur'an) yang dibacakan kepada mereka? Sungguh, dalam (Al-Qur'an) itu terdapat rahmat yang besar dan pelajaran bagi orang-orang yang beriman.

- Asbabun Nuzul Al-'Ankabut ayat 51 :

Ibnu Jarir, Ibnu Abi Hatim, dan ad-Darimi dalam Musnadnya meriwayatkan dari 'Amr bin Dinar dari Yahya bin Ja'dah bahwa beberapa orang muslim membawa buku yang berisi tulisan tentang apa yang mereka dengar dari orang-orang Yahudi. Maka Nabi saw. bersabda, "Cukuplah kesesatan buat suatu kaum kalau mereka tidak menyukai apa yang dibawa oleh nabi mereka untuk mereka dan menginginkan apa yang dibawa oleh selain dia untuk kaum selain mereka." Maka turunlah ayat ini.

- Tafsir Al Muyassar Al-'Ankabut ayat 51 :

Apakah tidak cukup bagi orang-orang musyrikin tersebut dalam pengetahuan mereka tentang kebenaranmu (wahai Rasul), bahwa Kami menurunkan Al Qur'an kepadamu yang dibacakan kepada mereka? Sesungguhnya di dalam Al Qur'an ini benar-benar terdapat rahmat Allah bagi orang-orang mukmin di dunia dan di akhirat, sekaligus peringatan di mana mereka mengingat pelajaran dan nasihat di dalamnya.

- Riyāduş Solihin :

Abu Hurairah Ra. berkata, Nabi Saw. bersabda, "Allah Swt. berfirman, Aku sesuai prasangka hamba-Ku kepada-Ku, dan Aku akan bersamanya selama ia mengingat-Ku. Jika ia mengingat-Ku dalam dirinya, maka Aku akan mengingatnya dalam diri-Ku, jika ia mengingat-Ku dalam sekumpulan orang, maka Aku akan mnengingatnya dalam sekumpulan yang lebih baik dan lebih bagus dari itu." (HR AI-Bukhāri Muslim). 
Hadis di atas memberikan beberapa faedah:
(a) Wajib berprasangka baik kepada Allah Swt. dan tidak boleh berprasangka buruk kepada-Nya. Dia akan menerima tobat, menyucikan dosa, dan menghilangkan kesulitan dan kejelekan. Karena itu, putus asa dari rahmat Allah Swt. adalah kekufuran.
(b) Allah Swt. Maha Mendengar dan Maha Mengetahui perkara yang tersembunyi dari hamba-Nya serta menerima ketaatannya.
(Dr. Mustafa Sa'id Al-Khin, Nuzhatul Muttaqina Syarhu Riyādis sālihina, Juz 2, 1407 H/1987 M: 983).

- Hadiš Qudsi :

Abu Sa'id Al-Khudrí Ra. berkata, Rasulullah Saw. bersabda, "Tidak ada perdebatan dalam kebenaran (yang haq) yang terjadi di dunia, lebih sengit dari perdebatan orang-orang yang beriman terhadap Rabb-nya tentang saudara-saudara (seiman) mereka yang dimasukkan ke neraka. Beliau bersabda, Mereka (orang-orang yang beriman) berkata, "Wahai Rabb kami, mereka dulu salat bersama kami, saum bersama kami, berhaji bersama kami, (kenapa) Engkau masukkan ke neraka?" Beliau bersabda, Dia berfirman, "Pergilah dan keluarkanlah (dari neraka) orang-orang yang kalian kenal dari mereka (yang di neraka)." Beliau bersabda, Maka mereka pun datang dan mengenal mereka
dari sosok mereka, ada yang terbakar api sampai ke pertengahan betis dan ada yang terbakar sampai kedua mata kaki, kemudian mereka berkata, "Wahai Rabb kami, telah kami keluarkan mereka yang Engkau perintahkan pada kami." Allah berfirman, "Keluarkan siapa saja yang dalam hatinya ada iman seberat satu dinar." Kemudian Dia berfirman, "Yang di hatinya ada iman seberat setengah dinar." Sampai Dia berfirman, "Yang di hatinya ada iman seberat biji atom." (HR Ibnu Mājah dan An-Nasā i) (Syaikh Mustafā bin Adawi, As-Şahihul Musnad minal Ahādišil Qudsiyyati, No. Hadis, 16, t.t.: 31-32).

- Hadiš Nabawi :

Dari Yahya bin Ja'dah Ra., ia berkata, Rasulullah Saw. diberi sebuah kitab, lalu beliau bersabda, "Cukuplah suatu kaum menjadi sesat karena membenci segala yang datang dari Nabi mereka sendiri dan beralih kepada kitab selain kitab mereka (yang sebenarnya)." Kemudian Allah Swt. menurunkan ayat, Apakah tidak cukup bagi mereka bahwwa Kami telah menurunkan kepadamu Kitab (Al-Qur'an) yang dibacakan kepada mereka?... (QS Al-Ankabūt, 28:51)." (HR Ibnu Abi Hātim, Tafsir lbni Abi Hātim, Juz 11, t.t.: 456).

- Hadis Motivasi QS 29: 52 :

Dari Abu Hurairah dari Rasulullah beliau bersabda: "Jika pembantu salah seorang dari kalian telah selesai menghidangkan makanan untuknya dan telah cukup rasa lelah dan bau aromanya, hendaklah dia mengajaknya duduk bersama untuk makan. Jika dia enggan, hendaklah dia mengambilkan sesuap lalu menyisihkannya dan memberikan kepadanya." (HR Ahmad. 7921)

- HADIS NIAGA QS AI-Ankabūt, 29: 49 :

Larangan Berjual-Beli pada Sesuatu yang Sedang Ditawar oleh Musiim Lainnya. Dari Abu Hurairah dia berkata, Rasulullah telah bersabda: "Janganlah kalian saling mendengki, memfitnah, membenci, dan memusuhi. Janganlah ada seseorang di antara kalian yang berjual-beli sesuatu yang masih dalam penawaran muslim lainnya dan jadilah kalian hamba-hamba Allah yang saling bersaudara. Muslim yang satu dengan muslim yang lain adalah bersaudara, tidak boleh menyakiti, merendahkan, ataupun menghina. Takwa itu ada di sini." Rasulullah menunjuk dadanya dan mengucapkannya sebanyak tiga kali, (kemudian beliau melanjutkan sabdanya): "Seseorang telah dianggap berbuat jahat jika dia menghina saudaranya sesama muslim. Muslim yang satu dengan yang lain adalah haram darahnya, hartanya, dan kehormatannya." (HR Muslim, 2564)

- AMAL NIAGA :

1. Jauhilah sifat dengki dan benci kepada saudara seiman karena orang-orang beriman itu saling bersaudara.
2. Janganlah membeli suatu barang yang sedang ditawar oleh orang lain.
3. Janganlah menghina saudara yang seiman dengan Anda.

- Tadabbur Surah Al-Ankabut Ayat 46-52 :

1. Ayat 46-52 menjelaskan, Allah memerintahkan Rasul saw. agar mendebat Yahudi dan  Nasrani dengan cara yang terbaik. Debat itu tidak berlaku bagi mereka yang memerangi kaum muslimin. Debat yang terbaik ialah yang mengatakan: Kami beriman kepada Al-Qur’an  yang diturunkan kepada kami, Taurat dan Injil yang diturunkan kepada kalian. Tuhan kami  dan Tuhan kamu adalah Esa dan kami menyerahkan diri sepenuhnya kepada-Nya. 
2. Allah menurunkan Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad saw. setelah Taurat dan Injil. Orang-orang Yahudi dan Nasrani yang benar-benar membaca Taurat dan Injil dengan benar, maka mereka akan beriman kepada Al-Qur’an.  Nabi Muhammad saw. tidak pernah mebaca Kitab suci apapun sebelum Al-Qur’an dan tidak pula menulisnya dengan tangan Beliau. Al-Qur’an itu adalah ayat-ayat yang nyata kebenarannya bagi orang-orang yang memahami isinya. Hanya orang kafir dan zalim yang tidak beriman kepadanya. 
3. Untuk beriman kepada Al-Qur’an itu tidak  perlu melalui suatu mukjizat seperti yang diminta oleh kaum kafir Qurasy. Tapi cukup dengan memahami ayat-ayatnya yang nyata seperti dijelaskan Rasul saw. Sebab itu, Al-Qur’an itu sebagai rahmat dan peringatan bagi kaum mukmin. Cukup Allah yang menjadi saksi yang mengetahui apa saja di langit dan di bumi. Orang yang percaya kepada kebatilan dan kafir  pada Allah, merekalah orang yang merugi.

Senin, 21 Oktober 2024

Tadabbur Al Quran Hal. 401

Tadabbur Al-Quran Hal. 401
----------------------------------------------
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

- Al Qur'an Indonesia Tajwid.

- Al-'Ankabut ayat 45 :

اُتْلُ مَآ اُوْحِيَ اِلَيْكَ مِنَ الْكِتٰبِ وَاَقِمِ الصَّلٰوةَۗ اِنَّ الصَّلٰوةَ تَنْهٰى عَنِ الْفَحْشَاۤءِ وَالْمُنْكَرِ ۗوَلَذِكْرُ اللّٰهِ اَكْبَرُ ۗوَاللّٰهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ

Bacalah Kitab (Al-Qur'an) yang telah diwahyukan kepadamu (Muhammad) dan laksanakanlah salat. Sesungguhnya salat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar. Dan (ketahuilah) mengingat Allah (salat) itu lebih besar (keutamaannya dari ibadah yang lain). Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.

- Tafsir Al Muyassar Al-'Ankabut ayat 45 :

Bacalah Al Qur'an yang Aku turunkan kepadamu dan amalkanlah isinya. Tegakkanlah shalat dengan batasan-batasannya, sesungguhnya menjaga shalat mencegah pelakunya dari terjerumus ke dalam perbuatan mungkar dan kemaksiatan. Hal itu karena orang yang menegakkan shalat, yang menyempurnakan rukun-rukun dan syarat-syarat-Nya, hatinya bersinar, imannya meningkat dan dorongan kepada kebaikan pada dirinya akan meningkat, dan dorongan kepada keburukan menipis atau bahkan tidak ada. Mengingat Allah dalam shalat dan lainnya adalah lebih agung, lebih besar, lebih utama dari segala sesuatu. Dan Allah mengetahui apa yang kalian perbuat, baik kebaikan maupun keburukan, lalu Dia akan membalas kalian atas itu dengan balasan yang sempurna dan lengkap.

- Mu'jam QS A-Arkabut, 29:45 :

الْمُنْكَرِ

Al Munkar adalah semua perbuatan buruk menurut pertimbangan akal sehat atau menurut syarist bila akal sehat tidak dapat menyimpulkan baik dan buruknya Makna tersebut, vang dimaksud dalam firman-Nya, menyuruh berbuat makruf dan mencegeh dari yang mungkar (0S At-Taubah, 9:112) dan firman-Nya, Mereka tidak saling mencegah perbuatat mungkar yang selalu mereka perbuat (05 Al Ma idah, 5. 791 juga dalan ayat-ayat lainnya (Ar-Ragib Al Astahani, Mujam tMufradat Alfäzi Al-Dur'äni, t431 H2010 K 382)

- Riyāduş şālihin :

Dari Jabir bin Abdullah Ra., dia berkata, Rasulullah Saw. bersabda, "Perumpamaan salat lima waktu bagaikan sungai yang mengalir deras di pintu salah seorang di antara kalian, ia pergunakan untuk mandi lima kali sehari semalam." (HR Muslim).

Hadis di atas memberikan beberapa faedah di antaranya:
(a) Keutamaan mengerjakan salat karena salat menmbersihkan dan menghilangkan dosa-dosa sebagaimana mandi menghilangkan kotoran.
(b) Semangat dalam mengerjakan salat.
(Dr. Muştafā Sa'id Al-Khin, Nuzhatul
Muttaqina Syarhu Riyādis salihina, Juz 2 1407 H/1987 M: 773).

- Hadiš Nabawi :

Imam Ahmad berkata, "Telah menceritakan kepada kami Waki, ia berkata, telah menceritakan kepada kami Al-Amasy. ia berkata, telah mengabarkan kepada kami Abu Salih, dari Abu Hurairah, ia mengatakan bahwa seorang lelaki datang menemui Nabi Saw. lalu berkata, 'Ada seorang lelaki yang melakukan salat pada malam harinya, namun di pagi harinya ia mencuri. Maka beliau bersabda, Sesungguhnya apa yang dikatakannya (dalam salat) akan menghalanginya (dari perbuatan itu)." (HR Ahmad, Musnadul Imām Ahmad Bin Hanbal, Jilid 15, No. Hadis 9778, 1417 H/1997 M: 483).

- Hadiš Qudsi :

Ibnu Majah berkata, "Telah menceritakan kepada kami Ali bin Muhammad, ia berkata, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Fudail, ia berkata telah menceritakan kepada kami Yahya bin Said, ia berkata, telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Abdurrahman Abu Tuwalah, ia berkata, telah menceritakan kepada kami Nahar Al-Abdi bahwa dia mendengar Abu Sa'id Al-Khudri berkata, Aku mendengar Rasulullah Saw. bersabda, Sesungguhnya Allah pasti akan bertanya kepada hamba-Nya pada hari kiamat, hingga Dia bertanya, Apa yang menghalangimU untuk mencegah kemungkaran ketika kamu melihatnya? Maka apabila Allah mengilhami alasan kepada hamba itu, ia menjawab, Wahai Tuhanku, aku harap Engkau memaafkanku, (aku tidak mencegah kemungkaran) karena aku takut kepada manusia." (HR Ibnu Majah) (Mustafā bin 'Adawi, As-Sahihul Musnad minal Ahādisil Qudsiyyati, t.t: 225).

- Hadis Motivasi QS 29: 45 :

Dari Abu Dzar dia berkata, Aku pernah bertanya, "Wahai Rasulullah, berilah aku wasiat." Beliau bersabda: "Aku berpesan agar engkau bertakwa kepada Allah karena takwa adalah akar dari segala perkara." Aku bertanya lagi, "tambahkan wasiat untukku." Beliau pun bersabda: "Hendaklah engkau membaca Al-Qur'an dan berzikir kepada Allah Swt. karena sesungguhnya. Al-Qur an itu yang menjadi cahaya bagimu di bumi dan bekal yang disimpan di langit." (HR Ibnu Hibban. 362)

- HADIS NIAGA Qs AI-Ankabūt, 29: 45 :

Urgensi Salat

Dari Jabir dia mengatakan bahwa Rasulullah bersabda: "Salat (fardu) yang lima waktu itu seperti sebuah sungai yang airnya mengalir dan melimpah di depan pintu rumah salah seorang di antara kalian. Dia mandi dari air sungai itu setiap hari sebanyak lima kali." (HR Muslim, 668)

- AMAL NIAGA :

1. Seorang niagawan muslim harus menjaga salat yang merupakan tiang agama. Salat dapat menghapus dosa sehingga dirinya senantiasa bersih dari dosa dan maksiat.
2. Dari segi manfaat lahiriah, salat memiliki peranan penting dalam kehidupan. Salat akan memberikan ketenangan jiwa dan ketenteraman batin. Sejenak, jiwa ini akan distirahatkan dengan mengingat akhirat, menyerahkan diri yang hina ini ke hadapan Allah, serta menyerahkan semua urusan hanya kepada-Nya.
3. Dari segi manfaat jasmani, salat dapat menjaga kesehatan fisik. Gerakan dalam salat memiliki hikmah untuk kesehatan. Salat juga dapat menjadi media pembelajaran dalam disiplin waktu.

- Tadabbur Surah Al-Ankabut Ayat 39-45 :

1. Ayat 39 dan 40 masih meneruskan kisah kaum-kaum durhaka pada Allah dan rasul-rasul-Nya. Di antaranya Qarun, Fir’aun dan Haman. Musa datang kepada mereka membawa ayat-ayat kebesaran Allah dan wahyu-Nya. Mereka menanggapinya dengan kesombongan. Lalu Allah musnahkan mereka dan tidak satu pun di antara mereka dapat lolos. Allah musnahkan kaum tersebut berdasarkan  dosa-dosa yang mereka lakukan.  Ada yang Allah siksa dengan hujan batu kerikil panas seperti kaum Nabi Luth, dengan halilintar sperti kaum Nabi Saleh, dengan dibenamkan ke dalam bumi seperti Qarun dan ada pula dengan ditenggelamkan ke dalam air seperti kaum Nabi Nuh. Siksaan tersebut bukan karena Allah menzalimi mereka. Akan tetapi, merekalah yang menzalimi diri sendiri dengan melanggar sistem yang Allah ciptakan untuk keselamatan diri mereka sendiri.Ayat 41-45 menjelaskan rapuhnya ideologi kemusyrikan (menyekutukan Allah)dan kuatnya ideologi Tauhid (mengesakan Allah). Kemusyrikan ibarat sarang laba-laba; mudah dibangun dan mudah pula hancurnya. Sayang sekali kaum musyrikin itu tidak mau memahaminya dengan baik. Sedangkan ideologi Tauhid itu dibangun di atas dasar Pengetahuan, Keperkasaan dan Kebijaksanaan Allah sebagai Tuhan Pencipta Tunggal manusia  dan alam semesta.
2. Perumpamaan-perumpamaan yang Allah buat itu tidak bisa diketahui makna, hakikatnya dan kebenarannya kecuali oleh orang-orang yang berilmu.  Allah menciptakan langit, dan bumi dengan hak atau benar. Terwujudnya bumi dan langit dengan sistem penciptaan yang amat unik dan mengagumkan itu menjadi bukti nyata kekuasaan dan kebesaran Allah bagai kaum Mukmin.
3. Sebab itu, untuk menjelaskan konsep Tauhid, Allah memerintahkan Nabi Muhammad  Saw. agar membacakan wahyu yang diturunkan kepadanya dengan jelas, tidak boleh ada yang disembunyikan, atau  diselewengkan kandungannya. Rasul Saw. juga diperintahkan Allah untuk menegakkan salat karena salat itu dapat mencegah pelakunya dari perbuatan keji dan mungkar, selama dikerjakan ikhlas karena Allah dan dipahami isinya. Sungguh, mengingat Allah (zikrullah) itu adalah hal yang paling besar nilainya di sisi Allah dan besar pengaruh positfnya dalam kehidupan. Allah mengetahui apa yang kita lakukan.