بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Selasa, 17 Juni 2025

Tadabbur Al Quran Hal. 419

Tadabbur Al-Quran Hal. 419
----------------------------------------------
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

- Al Qur'an Indonesia Tajwid.

- Al-Ahzab ayat 9 :

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اذْكُرُوْا نِعْمَةَ اللّٰهِ عَلَيْكُمْ اِذْ جَاۤءَتْكُمْ جُنُوْدٌ فَاَرْسَلْنَا عَلَيْهِمْ رِيْحًا وَّجُنُوْدًا لَّمْ تَرَوْهَا ۗوَكَانَ اللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ بَصِيْرًاۚ

Wahai orang-orang yang beriman! Ingatlah akan nikmat Allah (yang telah dikaruniakan) kepadamu ketika bala tentara datang kepadamu, lalu Kami kirimkan kepada mereka angin topan dan bala tentara yang tidak dapat terlihat olehmu [670]. Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.

- [670] Ayat ini menerangkan kisah Ahzab, yaitu golongan-golongan yang dihancurkan pada perang Khandaq karena menentang Allah dan Rasul-Nya. Yang dimaksud dengan tentara yang tidak dapat kamu lihat ialah malaikat yang diturunkan Allah untuk menghancurkan musuh-musuh Allah itu.

- Asbabun Nuzul Al-Ahzab ayat 9 :

Diriwayatkan oleh Al-Baihaqi dalam kitab Ad-Dalail yang bersumber dari Hudzaifah, dikemukakan bahwa pada waktu peperangan Al-Ahzab pada malam yang sangat gelap gulita para sahabat Rasulullah bersiap-siap menantikan pasukan musuh. Terlihatlah pasukan yang dipimpin Abu Sufyan berada diatas pasukan kaum Muslimin (diatas bukit), sedangkan orang-orang Yahudi Bani Quraizhah (sekutu Abu Sufyan) berada di bagian bawah (lembah-lembah). Dikhawatirkan mereka akan mengganggu keluarga dan anak kaum muslimin. Pada malam itu angin terasa berhembus dengan sangat kencang, sehingga kaum munafikin meminta kepada Nabi untuk meninggalkan tempat itu dengan alasan rumah mereka kosong, padahal sebenarnya mereka akan melarikan diri. Setiap orang meminta izin kepada Nabi Saw. Diizinkannya mereka dan mereka terus lari bersembunyi. Ketika Nabi memeriksa pasukan kaum muslimin, seorang-seorang sampailah kepada Hudzaifah, dan bersabda: "Cobalah sellidiki keadaan musuh". Hudzaifah pun berangkat dan melihat angin menghantam perkemahan musuh, sehingga tidak ada sejengkal pun perkemahan yang luput dari serangan angin itu, dan juga mendengar kemah-kemah dan barang-barang terlempar batu yang dibawa angin dan mereka berteriak mengajak kawannya mundur. Kemudian Hudzaifdah menghadap kepada Rasulullah dan melaporkan hal ihwal musuh. Maka turunlah ayat ini sebagai perintah untuk selalu mengingat akan nikmat yang diberikan oleh Allah Swt.

- Tafsir Al Muyassar Al-Ahzab ayat 9 :

Wahai orang-orang mukmin seluruhnya, ingatlah nikmat Allah yang telah Dia berikan kepada kalian di Madinah di hari-hari pernag Ahzab, yaitu perang Khandaq, saat orang-orang musyrikin di luar Madinah bersatu-padu dengan orang-orang Yahudi, ditambah dengan orang-orang munafik di dalam Madinah dan sekitarnya, lalu mereka semua mengepung kalian. Maka Kami mengirimkan angin yang kencang kepada mereka, yang menerbangkan tenda-tenda mereka dan melemparkan bejana-bejana mereka. Dan Kami mengirimkan malaikat dari langit yang tidak kalian lihat, maka ketakutan menyergap hati mereka. Allah Maha Melihat apa yang kalian perbuat, tidak ada sesuatu pun yang samar dari semua itu.

- Riyāduş Şalihin :

Dari Anas Ra., dia berkata, "Tidak lama setelah Rasulullah Saw. wafat, Abu Bakar berkata kepada Umar, Ikutlah dengan kami menuju ke rumah Ummu Aiman untuk mengunjunginya sebagaimana Rasulullah Saw. selalu mengunjunginya. Dan ketika kami telah sampai di tempatnya, Ummu Aiman pun menangis. Lalu mereka berdua berkata kepadanya, "Kenapa kau menangisi beliau, bukankah apa yang ada di sisi Allah itu lebih baik bagi Rasul-Nya Saw.?' la menjawab, "Bukanlah aku menangis karena aku tidak tahu bahwa apa yang ada di sisi Allah itu lebih baik bagi Rasul-Nya, akan tetapi aku menangis karena dengan wafatnya beliau berarti wahyu dari langit telah terputus. Ummu Aiman pun membuat mereka berdua bersedih dan akhirnya mereka berdua pun menangis bersamanya." Ummu Aiman adalah Mawla (sahaya yang dimerdekakan) Rasulullah Saw., namanya Barakah. Dia adalah ibu Usamah bin Zaid. Nabi Saw. memuliakannya. Kedudukan Ummu Aiman itu bagaikan anak Nabi Saw. (Faisal bin Abdul 'Aziz Ali Mubārak, Tatrizu Riyādis Sālihina Juz 1, t.t.: 253).

- Hadis Nabawi :

Dari Abdullah bin Umar Ra., sesungguhnya Zaid bin Harišah Ra. mantan budak Rasulullah Saw. biasa kami panggil dengan Zaid bin Muhammad, hingga Allah Swt. menurunkan ayat, <Panggillah mereka (anak angkat itu) dengan (memakai) nama bapak-bapak mereka; itulah yang adil di sisi Allah.. (HR Al-Bukhāri, Sahihu'l Bukhāri, Juz 3, No. Hadis 4782, 1422 H: 276).

Hadiš Qudsi :

Dari Anas, ia berkata, Rasulullah Saw., bersabda, "Allah Swt. berfirman, Orang yang berjihad fi sabilillah jadi tanggungan-Ku, jika Aku pegang (cabut) ruhnya, maka akan Aku masukkan ke dalam surga, dan jika Aku kembalikan, maka Aku kembalikan ia dengan membawa pahala dan ganimah." (HR At-Tirmizi). (Işāmuddin As-Sabābati, Jāmiu'l Ahadisil Qudsiyyati, Jilid 2, t.t: 395).

- Hadis Motivasi QS 33: 13 :

Dari Bahz bin Hakim, dari bapaknya, dari kakeknya. dia berkata. Aku bertarıya, "Wahal Rasulullah. tentang aurat kani, siapakah yang boleh kami perlihatkan dan siapa yang tidak boleh?" Beliau menjawab: "Jagalah auratmu kecuall kepada istri atau budak yang kamu miliki." Dia berkata, Aku bertanya. "Wahai Rasulullah. bagaimana dengan suatu kaum yang saling bercampur dalam satu tempat (yang mereka saling melihat aurat antara satu dengan yang laini)?" Beliau menjawab: "Jika kamu mampu maka jangan sampai ada seorang pun yang melihatnya." Dia berkata, Aku bertanya, "Wahal Rasulullah, bagairmana jika salah seorang dari kani sedang sendiri?" Beliau menjawab: "Allah lebih berhak untuk kamu malu dari Nya daripoda manusia." (HR Abu Dawud, 4017)

- HADIS NIAGA QS AI-Ahzãb, 33: 7 :

Perjanjian dalam Jual-Beli

Dari Jabir dia berkata, Aku pernah bepergian dengan menunggangi unta yang sudah lemah. Lalu Nabi lewat di hadapanku dan memukul unta tersebut serta mendoakannya hingga unta itu berjalan tidak seperti biasanya. Kemudian Nabi bersabda: "Juallah unta itu kepadaku dengan empat puluh dirham." Aku berkata, "Aku tidak mau." Kemudian beliau bersabda lagi: "Juallah kepadaku dengan empat puluh dirham." Aku pun menjualnya dengan syarat aku boleh menungganginya sampai aku pulang ke rumah keluargaku. Ketika kami telah sampai, aku memberikan unta tersebut kepada beliau dan beliau memberiku uang pembayarannya. alu aku pergi. Namun, beliau mengikutiku dan bersabda: "Aku tidak akan mengambil untamu. Ambillah untamu dan itu menjadi hartamu." (HR Bukhari, 2718; Muslim, 715)

- AMAL NIAGA :

1. Jika Anda terikat dalam sebuah perjanjian jual-beli, patuhilah perjanjian tersebut selama tidak bertentangan dengan syariat.
2. Mengingkari janji termasuk ciri orang munafik. Berlindunglah kepada Allah dari kemunafikan dan para pelakunya.

- Tadabbur Surah Al-Ahzab Ayat 7-15 :

1. Ayat 7 dan 8 menjelaskan, Allah mengambil  janji yang kuat bagi para Nabi-Nya, khususnya bagi Nabi Muhammad saw. Nuh, Ibrahim, Musa dan Isa Ibnu Maryam untuk berpegang teguh pada wahyu yang diturunkan kepada mereka dan konsisten menyampaikannya kepada umat mereka. Yang beriman akan diuji kebenaran iman mereka dan siapa yang kafir, Allah  sediakan bagi mereka azab neraka. 
2. Ayat 9-15, Allah mengingatkan kaum mukmin agar selalu mengingat nikmat dan kebaikan Allah pada mereka. Di antaranya saat dikepung oleh kaum Quraisy, Bani Qathfan dan Bani Quraizhah waktu perang Khandak tahun ke  5 H. Suasana saat itu sangat sulit, seakan nafas kaum mukmin seakan sudah di tenggorokan  dan mengalami kegoncangan yang berat. Lalu Allah kirimkan para Malaikat-Nya untuk menolong mereka sehingga mereka menang. 
3. Sedangkan kaum munafik mengatakan janji Rasul saw. akan kemenangan itu adalah tipuan belaka. Ada lagi yang mengajak penduduk Madinah yang ikut berjaga di Khandak untuk  kembali ke rumah mereka agar tidak dimasuki musuh. Sebagian mereka meminta izin kepada Nabi saw. untuk pulang dengan alasan di rumah mereka hanya kaum wanita. Itu hanya alasan belaka. Sebenarnya mereka ingin lari berperang. Kalau disuruh berbuat kerusakan mereka segera melakukannya. Padahal mereka  bersumpah sebelumnya untuk tidak lari saat  berperang. Allah pasti menuntut janji mereka.