بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Jumat, 26 Juli 2024

Tadabbur Al Quran Hal.389

Tadabbur Al-Quran Hal. 389
----------------------------------------------
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

- Al Qur'an Indonesia Tajwid.

- Al-Qasas ayat 39 :

وَاسْتَكْبَرَ هُوَ وَجُنُوْدُهٗ فِى الْاَرْضِ بِغَيْرِ الْحَقِّ وَظَنُّوْٓا اَنَّهُمْ اِلَيْنَا لَا يُرْجَعُوْنَ

Dan dia (Fir‘aun) dan bala tentaranya berlaku sombong, di bumi tanpa alasan yang benar, dan mereka mengira bahwa mereka tidak akan dikembalikan kepada Kami.

- Tafsir Al Muyassar Al-Qasas ayat 39 :

Fir'aun dan bala tentaranya di bumi Mesir menolak mempercayai dan mengikuti ajakan Musa tanpa alasan yang haq, mereka mengira bahwa mereka tidak akan dibangkitkan setelah kematian mereka.

- Riyāduş Şālihin :

Dari 'Aisyah Ra., ia berkata, Rasulullah Saw. bersabda, "Apabila Allah menghendaki kebaikan pada diri pemimpin, maka Allah akan menjadikan baginya menteri yang jujur. Apabila ia lupa, maka ia akan mengingatkannya dan apabila ia ingat, maka ia akan membantunya. Apabila Allah menghendaki selain itu (keburukan) pada diri seorang pemimpin, maka Allah jadikan baginya menteri (pembantu) yang buruk. Apabila ia lupa, maka ia tidak mengingatkannya, dan apabila ia ingat maka ia tidak membantunya". (HR Abu Dāwud)
Hadis di atas memberikan faedah:
(a) Adanya sekelompok orang saleh (menteri) di sekitar pemimpin mereka yang memberikan petunjuk dalam melaksanakan tugas dan membantunya sebagai bukti pertolongan Allah Swt.  dan rida-Nya. Oleh karena itu, Allah memberikan pertolongan untuk menegakkan keadilan.
(b) Ancaman bagi pemimpin yang mengangkat menteri yang buruk karena hal itu akan menyebabkan terjadinya kerusakan dan kelaliman.
(Dr. Muştafā Sa'id Al-Khin, Nuzhatul Muttaqina Syarhu Riyādis Sālihina, Juz 1, 1407H/1987 M: 559-560).

- Hadis Nabawi :

Dari Muhamad bin Jubair bin Mutim, dari bapaknya, ia berkata, "Ada seorang wanita datang menemui Nabi Saw., lalu beliau memerintahkan wanita itu agar kembali di lain waktu. Lalu wanita itu bertanya, "Seandainya aku datang nanti tapi tidak menemukan baginda?" Wanita itu sepertinya berkata tentang ematian (khawatir bila menjemput beliau). Maka Nabi Saw. bersabda, Jika kamu tidak menemukan aku lagi, maka temuilah Abu Bakar." (HR Al-Bukhāri, Sahihu'l Bukhāri, Juz 3, No. Hadis, 3659, 1422 H: 8).

- Hadis Qudsi :

Dari Anas bin Malik, Rasulullah Saw. bersabda, "Akan keluar dari neraka empat orang yang kemudian dihadapkan kepada Allah Swt., lalu Allah memerintahkan agar mereka dibawa ke neraka, lalu salah satu dari mereka menoleh dan berkata, "Wahai Tuhanku! Sungguh aku telah berharap ketika Engkau mengeluarkan aku dari neraka, Engkau tidak mengembalikan aku ke dalamnya," maka Allah berfirman, "Kami tidak akan mengembalikanmu kedalamnya." (HR Ahmad, Isāmuddin As-Sabābati, Jāmiu'l Ahādisil Qudsiyyati, Jilid 2, t.t: 493).

- Hadis Motivasi QS 28: 32 :

Dari Abu Sa'id bahwa lbnu Sayyad bertanya kepada Rasulullah tentang debu surga. Beliau menjawab: "Debu halus putih (seharum) kesturi murni." (HR Muslim, 2928)

- HADIS NIAGA QS AI-Qasas, 28: 34 :

Juru Bicara (Marketing) yang Pandai Dari Abdullah bin Umar , bahwa Rasulullah bersabda: "Seorang muslim adalah seseorang yang muslim lainnya selamat dari gangguan lisan dan tangannya." (HR Bukhari, 10). Ada seorang laki-laki yang bertanya kepada Rasulullah "Siapakah orang muslim yang paling baik?" Beliau menjawab: "Seseorang yang muslim lainnya selamat dari gangguan lisan dan tangannya." (HR Muslim, 64)

- AMAL NIAGA :

1. Teruslah mengasah diri dan melatih kemampuan public speaking dan berdialog dalam melakukan lobi dengan pihak lain, terutama dengan rekan bisnis atau konsumen. Hal ini sangat diperlukan, terutama dalam beberapa acara penting, seperti seminar, forum bisnis, dan sebagainya.
2. Jagalah lisan Anda. Janganlah mengucapkan kata-kata keji, kotor, dan kasar.
Lisan adalah cerminan dari diri seseorang. Pengaruh lisan memungkinkan seseorang berbicara tentang yang telah lalu, yang sedang terjadi, dan yang akan terjadi. Berbeda dengan tangan, pengaruh tangan tidak seluas pengaruh lisan.

- Tadabbur Surah Al-Qashash Ayat 29-35 :

Ayat 29-35 meneruskan kisah Musa dalam episode berikutnya, yakni pasca kontrak kerjanya dengan Nabi Syuaib dan kepulangannya ke Mesir.  Saat Nabi Musa dan istrinya sampai dekat bukit Tur dalam perjalanan mereka menuju  Mesir, Musa dipanggil Allah dan diajak bicara. Allah memberikan padanya dua mukjizat, yakni tongkat bisa menjadi ular besar dan tangannya bisa mengeluarkan warna putih, tapi bukan penyakit.  Dua mukjizat itu yang akan dibawa Musa kepada Fir’aun dan para pembesarnya yang fasik itu, sebagai bukti bahwa ia adalah Rasul Allah.

Sebagai manusia, Musa takut dibunuh Fir’aun dan para pembesarnya karena sebelumnya ia membunuh seseorang dari suku Qibtiyah. Lalu, Musa meminta kepada Allah agar  mengikutkan saudaranya Harun yang lebih fasih lidahnya daripada Musa, dalam misi risalah Tauhid untuk membantu dan membenarkannya. Alasannya, Musa khawatir mereka akan  menuduhnya pembohong dan menolak dakwahnya. 

Kemudian Allah mengabulkan permintaan Musa dan jadikan Harun untuk memperkuat dakwahnya serta menjamin akan memberikan kekuatan kepada merejka berdua agar mereka tidak akan pernah bisa disakiti Fir’aun dan para pengikutnya. Melalui mukjizat-mukjizat yang akan Allah berikan, Musa dan Harun dipastikan akan memenangkan percaturan tersebut. Maka Musa dan Harun berdakwah tanpa henti.