بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Sabtu, 30 Desember 2023

Tadabbur Al-Quran Hal. 352

Tadabbur Al-Quran Hal. 352
----------------------------------------------
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

- Al Qur'an Indonesia Tajwid.

- An-Nur ayat 23 :

اِنَّ الَّذِيْنَ يَرْمُوْنَ الْمُحْصَنٰتِ الْغٰفِلٰتِ الْمُؤْمِنٰتِ لُعِنُوْا فِى الدُّنْيَا وَالْاٰخِرَةِۖ وَلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيْمٌ ۙ

Sungguh, orang-orang yang menuduh perempuan-perempuan baik, yang lengah [561] dan beriman (dengan tuduhan berzina), mereka dilaknat di dunia dan di akhirat, dan mereka akan mendapat azab yang besar,

- [561] Yang dimaksud dengan perempuan-perempuan yang lengah ialah perempuan-perempuan yang tidak pernah sekalipun terpikir oleh mereka untuk melakukan perbuatan yang keji itu.

- Asbabun Nuzul An-Nur ayat 23 :

Ath-Thabrani meriwayatkan dari Khashif, dia berkata, "Aku bertanya kepada Sa'id ibnuz-Zubair,"Mana yang lebih berat: zina atau qadzaf" Ia menjawab, 'Zina.' Aku berkata, 'Allah berfirman, 'Sesungguhnya orang-orang yang menuduh wanita yang baik-baik." Ia berkata,"Ini turun khusus tentang urusan Aisyah." Dalam sanad riwayat ini terdapat Yahya al-Hamaani, seorang yang lemah. Ia meriwayatkan pula dari adh-Dhahhak bin Muzahim bahwa ayat ini turun tentang para istri Nabi saw. secara khusus.

Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Sa'id ibnuz-Zubair dari Ibnu Abbas bahwa ayat ini turun tentang Aisyah secara khusus.

lbnu Jarir meriwayatkan dari Aisyah, dia berkata, "Aku difitnah tanpa aku menyadarinya. Kemudian aku mendengarnya. Dan ketika Rasulullah berada bersamaku, beliau menerima wahyu. lalu beliau duduk tegak dan mengusap wajahnya. Kemudian beliau bersabda, 'Hai Aisyah, bergembiralah!' Aku menyahut, 'Aku memuji Allah, bukan memujimu!' Lalu beliau membaca, 'Sesungguhnya orang-orang yang menuduh wanita yang baik-baik,"sampai ayat,"Mereka itu bersih dari apa yang dituduhkan orang....".

- Tafsir Al Muyassar An-Nur ayat 23 :

Sesungguhnya orang-orang yang menuduh wanita yang baik-baik, yang lengah dan beriman, yakni para wanita yang tidak pernah terbersit dalam hatinya untuk berbuat zina, maka mereka akan dijauhkan dari rahmat Allah baik di dunia maupun di akhirat. Dan mereka akan ditimpa azab yang dahsyat di dalam Neraka Jahanam. Ayat ini merupakan dalil yang jelas tentang kufurnya seseorang yang mencela atau menuduh para istri Nabi dengan tuduhan yang buruk.

- Asmā'ul Husnā :

Allah Swt. berfirman, Di hari itu, Allah akan memberi mereka balasan yang setimpal menurut semestinya, dan mereka mengetahui bahwa Allah-lah Yang Benar, lagi Yang Menjelaskan (segala sesuatu menurut hakikat yang sebenarnya). (QS. An-Nür, 24: 25).

Al Mubiin bagi Allah Yang Esa dengan sifat-Nya, yang berbeda dari setiap makhluk-Nya, Dialah Sang Raja yang bersemayam di atas 'arsy-Nya, Yang Maha Memperhatikan di atas kerajaan-Nya, Maha dekat dengan hamba yang menyembah-Nya, Maha Mendengar segala ucapan, Maha Mendengar segala macam tingkah laku, Maha Mengetahui segala macam rahasia, kepunyaan-Nya segala macam ketinggian. Dialah yang telah membedakan segala macam makhluk dengan sebab keberadaan dan tujuannya, membedakan mereka dengan kebesaran kekuasaan dengan segala hikmah-Nya, menjelaskan kepada para hamba bukti yang sangat jelas atas keesaan-Nya, menjelaskan kepada mereka agama-Nya dengan hukum-hukum syariat-Nya, tidak sesekali menyiksa para hamba
kecuali setelah dijelaskan kepada mereka hujjah. Dialah yang telah berbicara kepada para hamba-Nya dengan segala macam penjelasan dan menjelaskan hujah dengan segala macam bukti. (Dr. Mahmūd Abdurrazāk Ar-Ridwāni, Ad-Du'ầu bil Asmāii Husnā, 2005: 104).

- Riyādus şälihin :

Dari Abu Hurairah Ra., Rasulullah Saw. bersabda, "Cukuplah seseorang (dianggap) berbohong apabila dia menceritakan semua yang didengar." (HR Muslim).

Hadis di atas memberikan beberapa faedah:

(a) Keharusan menjaga dalam menerima dan menyampaikan berita dan tidak membenarkan semua yang dikatakan.
(b) lbnu 'Alä'an berkata, "Makna hadiš ini dan pengaruh yang diterangkan dalam masalah ini ialah larangan untuk membicarakan setiap yang didengar karena bisa jadi benar atau salah. Jika ia membicarakan setiap yang didengar, maka ia telah berdusta terhadap berita yang tidak terjadi."
(Dr. Muştafā Sa'id Al-Khin, Nuzhatul Muttaqina Syarhu Riyādis Şālihina, Juz 2, 1407 H/1987 M: 1065).

- Hadiš Nabawi :

Dari Abu Salamah, ia berkata, "Saya bertanya kepada Aisyah Ra., Dengan apakah NabibSaw. membuka salatnya apabila beliau melakukan salat malam? la berkata, 'Beliau apabila melakukan salat malam membuka salatnya dan mengucapkan, Allähumma Rabba Jibril wa Mikail wa lsrāfil, Fātiras Samāwāti wal Ardi 'Alimal Gaibi wasy Syahādah Anta Tahkumu baina lbādika fimā Kānū fihi Yakhtalifün. Ihdini limakhtulifa fihi minal Haqqi biiznika Innaka Tahdi Man Tasyāu ilã Şirātin Mustaqim. (Ya Allah Tuhan Jibril, Mikail, dan Israfil, Pencipta langit dan bumi, Yang Maha Mengetahui perkara yang tersembunyi dan yang tampak, Engkau memberikan keputusan di antara para hamba-Mu dalam perkara yang mereka perselisihkan. Berilah aku petunjuk agar mendapatkan kebenaran yang diperselisihkan dengan izin-Mu, sesungguhnya Engkau memberikan petunjuk kepada orang yang Engkau kehendaki ke jalan yang lurus.)" Abu Isa berkata, Hadis ini hasan garib." (HR At-Timizi, Sunan At-Tirmiži, Juz 5, No. Hadis, 3420, 1397 H/1977 M: 421).

- Penjelasan Surah An-Nur Ayat 21-27

Ayat 21-27 menjelaskan beberapa kaidah kehidupan sosial kaum mukminin agar kuat dan solid : 

Harus ada keinginan kuat untuk menjauhi langkah-langkah setan. Kalau tidak, akan sulit terhindar dari godaannya. Kemudian mintalah karunia dan rahmat Allah agar  kesucian diri terjaga dari maksiat.

Orang-orang yang memiliki kelapangan ekonomi hendaklah membantu karib kerabat, orang-orang miskin dan orang-orang berhijrah di jalan Allah dan menjadi  pemaaf serta berlapang dada. Itulah salah satu cara meraih ampunan Allah.  

Dilarang menuduh wanita-wanita Mukminah yang bersih berbuat zina. Orang-orang yang melakukannya akan mendapat laknat di dunia dan azab yang besar di akhirat. Ingatlah di akhirat nanti yang akan menjadi saksi itu adalah lidah, tangan dan kaki masing-masing. Allah akan sempurnakan pembalasan-Nya. 

Perempuan yang keji untuk pasangan lelaki yang keji dan begitu sebaliknya. Wanita yang baik  untuk pasangan lelaki yang baik dan begitu sebaliknya. 

Hendaklah meminta izin dan memberi salam sebelum masuk ke rumah orang lain. Itu adalah adab yang terbaik dalam berkunjung ke rumah orang lain.