بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Rabu, 20 September 2023

Tadabbur Al-Quran Hal. 337

Tadabbur Al-Quran Hal. 337
----------------------------------------------
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

- Al Qur'an Indonesia Tajwid.

- Al-Hajj ayat 41 :

اَلَّذِيْنَ اِنْ مَّكَّنّٰهُمْ فِى الْاَرْضِ اَقَامُوا الصَّلٰوةَ وَاٰتَوُا الزَّكٰوةَ وَاَمَرُوْا بِالْمَعْرُوْفِ وَنَهَوْا عَنِ الْمُنْكَرِۗ وَلِلّٰهِ عَاقِبَةُ الْاُمُوْرِ

(Yaitu) orang-orang yang jika Kami beri kedudukan di bumi, mereka melaksanakan salat, menunaikan zakat, dan menyuruh berbuat yang makruf dan mencegah dari yang mungkar; dan kepada Allah-lah kembali segala urusan.

- Tafsir Al Muyassar Al-Hajj ayat 41 :

Orang-orang yang Kami janjikan kepada mereka bahwa Kami akan menolong mereka ialah orang-orang yang jika Kami beri kedudukan di muka bumi dan Kami jadi kan mereka sebagai khalifah dengan memenangkan mereka atas musuh mereka, niscaya mereka akan mendirikan shalat dengan melaksanakannya tepat pada waktunya sesuai ketentuan-ketentuannya, mengeluarkan zakat harta mereka, menyuruh semua yang diperintahkan Allah berupa hak-hak-Nya dan hak-hak para hamba-Nya, serta melarang semua yang dilarang Allah dan Rasul-nya. Kepunyaan Allahlah tempat kembali segala urusan, dan kesudahan yang baik itu bagi orang-orang yang bertakwa.

- Hadis Sahih Al-Hajj ayat 41 :

Dari Anas bin Malik ia berkata, "Rasulullah Saw bersabda, Barangsiapa yang salat seperti salat kita, menghadap ke arah kiblat kita dan memakan sembelihan kita, maka dia adalah seorang muslim. la memiliki perlindungan dari Allah dan Rasul-Nya. Maka, janganlah kalian mendurhakai Allah dalam perlindungan-Nya itu" (HR Bukhāri,Sahihul Bukhāri, Juz 1, No. Hadis 391, 1400 H: 145-146).

- Riyāduş Şālihin :

Dari Abu Hurairah Ra., ia mendengar Rasulullah Saw. bersabda, "Bagaimana pendapat kalian seandainya ada sungai di depan pintu rumah salah seorang dari kalian, lalu dia mandi lima kali setiap hari? Apakah kalian mnenganggap masih akan ada kotoran (daki) yang tersisa padanya?" Para sahabat menjawab, "Tidak akan ada yang tersisa sedikit pun kotoran padanya." Lalu beliau bersabda, "Seperti itu pula dengan salat lima waktu, dengannya Allah akan menghapus semua kesalahan." (HR Al-Bukhāri-Muslim).

Hadiš di atas memberikan beberapa faedah di antaranya:

(a) Keutamaan melaksanakan salat lima waktu dan memeliharanya.
(b) Allah Swt. akan mengampuni dosa kecil bagi orang yang melaksanakan salat lima waktu secara sempurna dengan memperhatikan syarat, rukun, dan adab salat. Adapun dosa besar, maka hal itu bisa dihapus dengan tobat.
(c) Penjelasan bagaimana Nabi Saw. memberikan petunjuk pengajaran dengan metode motivasi dan pengarahan, melalui tanya jawab, serta membuat perumpamaan untuk mendekatkan makna yang dimaksud dan memberikan dorongan kepada murid untuk taat dan beribadah.
(Dr. Mustafā Sa'id Al-Khin, Nuzhatul Muttaqina Syarhu Riyādis Şālihina, Juz 2, 1407H/1987 M: 772).

- Hadis Nabawi :

Imam Al-Bukhari berkata, telah menceritakan kepada kami Amr bin Abbas, ia berkata, telah menceritakan kepada kami Ibnu Al-Mahdi, ia berkata, telah menceritakan kepada kami Manşur bin Sa'd, dari Maimun bin Siyah, dari Anas bin Malik, ia berkata, Rasulullah Saw. bersabda, "Barangsiapa yang salat seperti salat kita, menghadap ke arah kiblat kita dan memakan sembelihan kita, maka dia adalah seorang muslim, ia memiliki perlindungan dari Allah dan Rasul-Nya. Maka janganlah kalian mendurhakai Allah dalam perlindungan-Nya itu." (HR A-Bukhari, Sahihu'l Bukhāri, Juz 1, No. Hadis. 391, 1400 H: 145-146), 

- Hadiš Qudsi :

Dari Abu Hurairah, dia berkata, Rasulullah Saw. bersabda, "Malaikat siang dan malaikat malam berkumpul ketika waktu salat subuh dan salat asar, maka jika malaikat siang naik ke langit, Allah Swt. bertanya, Dari mana kalian datang?' Mereka menjawab, Kami datang dari sisi hamba-hamba-Mu, ketika kami datang mereka salat dan ketika kami kembali menghadap-Mu, mereka juga sedang salat. Dan jika malaikat malam naik ke langit, Allah Swt. bertanya, Dari mana kalian? Mereka menjawab, Kami datang dari sisi hamba-hamba-Mu, ketika kami datang, mereka salat, dan ketika kami kembali menghadap-Mu, mereka juga sedang salat" (HR Ahmad). (lsāmuddin As-Şabābați, Jāmiu'l Ahādisil Qudsiyyati, Jilid 1, t.t: 207-208).

- Penjelasan Surah Al-Hajj Ayat 39-46 :

Ayat 39-41 menjelaskan salah satu cara Allah menolong kaum mukmin ialah dengan mensyariatkannya berperang. Allah mengizinkan kaum muslimin untuk berperang (berjihad)  melawan orang-orang yang memerangi mereka dan mengusir mereka dari negeri mereka. Allah menetapkan alasan berperang ialah jika kaum Muslimin diperangi dan diusir dari negeri mereka karena mereka mengakui hanya Allah Tuhan yang berhak disembah, bukan alasan kepentingan dunia. Tujuan lain dari syari’at Allah terkait perang ialah untuk meredam keganasan manusia agar biara-biara, gereja-gereja, mushalla-mushalla dan masjid-masjid tidak dihancurkan. Allah pasti menolong orang-orang yang menolong agama-Nya (Islam), karena Dia Mahakuat dan Mahaperkasa. Yang mampu meredam kejahatan manusia dan menjaga rumah-rumah ibadah itu ialah kaum muslimin  yang diberi kedudukan di atas bumi karena mereka menegakkan salat, membayar zakat dan melakukan amar ma’ruh dan nahi mungkar.

Ayat 42-46 menjelaskan, Allah menghibur Rasul Saw. agar tidak terlalu bersedih atas penolakan umatnya terhadap Islam yang ditawarkan kepada mereka, karena kaum-kaum terdahulu juga menolak para Rasul mereka seperti, kaum Nuh, Ad, Tsamud, Ibrahim, Luth, penduduk Madyan dan Musa. Allah memberi tangguh kepada kaum-kaum yang menolak para rasul Allah agar mereka dapat kesempatan bertobat. Namun, apabila semakin hari semakin bertambah kedurhakaan mereka, maka Allah pasti turunkan azab kepada mereka dengan tiba-tiba sehingga negeri mereka hancur, rumah-rumah, mereka roboh,  telaga dan istana mereka sepi.

Semua peristiwa tersebut hendaklah dijadikan pelajaran oleh umat manusia dalam menyikapi Islam yang dibawa Muhammad Saw. Kalau mereka tidak bisa juga mengambil pelajaran, berarti hati yang di dalam dada mereka sudah buta. Sungguh buta hati itu lebih berbahaya daripada buta mata.