بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Rabu, 06 September 2023

ORANG-ORANG YANG MENDAPATKAN ADZAB YANG PALING RINGAN DAN YANG PALING KERAS PADA HARI KIAMAT

Tematik (164)
---------------------
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
 
ORANG-ORANG YANG MENDAPATKAN ADZAB YANG PALING RINGAN DAN YANG PALING KERAS PADA HARI KIAMAT

(1) Orang yang paling ringan siksaannya pada hari kiamat :

Nabi ﷺ bersabda :

إنَّ أهْوَنَ أهل النارِ عذاباً مَنْ لَهُ نَعْلانِ وشِرَاكانِ من نارٍ يَغلي منهما دماغُه كما يغلي المِرْجَل ما يَرَى أنَّ أحداً أشدُّ منهُ عَذَاباً وإنَّهُ لأهْونُهمْ عذاباً

“Penduduk neraka yang paling ringan siksaannya adalah seseorang yang memakai 2 sandal neraka yang memiliki 2 tali kemudian otaknya mendidih karena panasnya, sebagaimana mendidihnya air di kuali. Orang tersebut merasa tidak ada orang lain yang lebih pedih dari siksaannya, padahal siksaannya adalah yang paling ringan diantara mereka”.

(HR. Al-Bukhari no. 6561 dan 6562 serta Muslim no. 213 dan yang lainnya).

~ Dalam riwayat yang lain dijelaskan bahwa orang tersebut adalah paman Nabi ﷺ yaitu Abu Thalib. 

Nabi ﷺ bersabda :

إنَّ أهْوَنَ أهلِ النارِ عَذَابًا أبو طالبٍ في رِجلَيْهِ نعلانِ من نارٍ يغْلِي منهما دِمَاغُهُ

“Penduduk neraka yang paling ringan siksaannya adalah Abu Thalib. Ia memakai 2 sandal neraka yang membuat otaknya mendidih karena panasnya”.

(HR. Ahmad no. 2636, Muslim no. 212 dan yang lainnya).

Penjelasan :

Mengapa paman Nabi ﷺ Abu Thalib mendapatkan siksa yang paling ringan didalam neraka ?

Ulama Al-Lajnah Ad-Daimah pernah ditanya :

وردت أحاديث في البخاري ومسلم أن أبا طالب أخف الناس عذابًا يوم القيامة، وأحاديث أخرى عن أن أهل النبي في النار من لم يؤمن منهم، وأحاديث أخرى أن أباه في النار، فأرجو أن توضحوا لي هل هذا يدل على خلودهم في النار أبدًا؟

“Telah datang hadits-hadits dalam (shahih) Al-Bukhari dan Muslim bahwa Abu Thalib adalah orang yang siksaannya paling ringan pada hari kiamat, dan hadits-hadits lainnya bahwa keluarga Nabi masuk neraka yang tidak beriman diantara mereka, begitu pula hadits-hadits lainnya bahwa ayah (Nabi) masuk neraka, maka kami memohon pencerahan : Apakah ini menunjukkan bahwa mereka akan kekal selama-lamanya didalam neraka ?

Ulama Al-Lajnah Ad-Daimah menjawab :

أبو طالب هو أخف أهل النار عذابا يوم القيامة، بسبب شفاعة النبي- صلى الله عليه وسلم- له في ذلك، وإنما يخفف الله عنه ما هو فيه من العذاب بشفاعة النبي- صلى الله عليه وسلم-؛ لما رواه مسلم في ذلك عن ابن عباس -رضي الله عنهما- أن رسول الله- صلى الله عليه وسلم- قال: «أهون أهل النار عذابًا أبو طالب، وهو ينتعل بنعلين يغلي منهما دماغه». ولما رواه مسلم وغيره عن العباس بن عبد المطلب أنه قال: «يا رسول الله، هل نفعت أبا طالب بشيء فإنه كان يحوطك ويغضب لك؟ قال: نعم، ولولا أنا لكان في الدرك الأسفل من النا»، وفي رواية عن العباس: «قلت: يا رسول الله، إن أبا طالب كان يحوطك وينصرك، فهل نفعه ذلك؟ قال: نعم، وجدته في غمرات من النار فأخرجته إلى ضحضاح»، وروى مسلم أيضًا، عن أبي سعيد الخدري أن رسول الله- صلى الله عليه وسلم- ذكر عنده عمه أبو طالب، فقال: «لعله تنفعه شفاعتي يوم القيامة فيجعل في ضحضاح من نار يبلغ كعبيه يغلي منه دماغه».

*Abu Thalib adalah orang yang paling ringan siksaannya pada hari kiamat, disebabkan karena syafaat Nabi ﷺ untuknya*, sehingga adzabnya diringankan oleh Allah dari adzab yang seharusnya dia dapatkan karena syafaat Nabi ﷺ, sebagaimana yang diriwayatkan oleh Muslim dari Ibnu Abbas رضي الله عنهما bahwa Rasulullah ﷺ bersabda : ((Penduduk neraka yang paling ringan siksaannya adalah Abu Thalib. Ia memakai 2 sandal neraka yang membuat otaknya mendidih karena panasnya)). Begitu pula yang diriwayatkan oleh Muslim dan yang lainnya dari Al-Abbas bin Abdil Muththalib bahwa ia berkata : ((Wahai Rasulullah, apakah engkau dapat memberikan suatu manfaat kepada Abu Thalib ? Sesungguhnya dia membelamu (yaitu menolong, menjaga, memenuhi segala keperluan) dan marah kepada musuhmu demi keselamatanmu ? Beliau bersabda : Ya, dia mendapat keringanan siksa (didalam neraka), jika sekiranya bukan karena (syafaat) ku, niscaya dia berada di neraka yang paling bawah)). Juga dalam riwayat lain dari Al-Abbas : ((Aku berkata : Wahai Rasulullah, dahulu Abu Thalib melindungimu dan menolongmu, apakah hal tersebut memberikan kemanfaatan kepadanya ? Beliau bersabda : Ya, aku mendapatinya dalam kobaran api neraka lalu aku mengeluarkannya sehingga ia mendapat siksa yang paling ringan (didalam neraka). Dan juga diriwayatkan oleh Muslim dan yang lainnya, dari Abu Sa’id Al-Khudri bahwa Rasulullah ﷺ pernah disebutkan didekatnya pamannya Abu Thalib, maka Beliau bersabda : ((Semoga syafaatku bermanfaat baginya pada hari kiamat sehingga diringankan siksaannya, dimana api (neraka) hanya sampai mata kakinya tetapi tetap membuat otaknya mendidih”.

وكل من مات كافرًا فهو مخلد في النار، سواء كان من أقارب النبي- صلى الله عليه وسلم- أم من غيرهم؛ لعموم قوله تعالى : ﴿وَالَّذِينَ كَفَرُوا وَكَذَّبُوا بِآيَاتِنَا أُولَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ خَالِدِينَ فِيهَا وَبِئْسَ الْمَصِيرُ﴾[التغابن: 10] وما جاء في معناها من الآيات.
وبالله التوفيق. 
وصلى الله على نبينا محمد، وآله وصحبه وسلم.

“Sehingga setiap orang yang meninggal dalam keadaan kafir maka dia akan kekal selama-lamanya didalam neraka, baik orang-orang terdekat Nabi ﷺ atau pun yang lainnya, berdasarkan keumuman Firman Allah Ta’ala : ((Dan orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itulah penghuni-penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya. Dan itulah seburuk-buruk tempat kembali)). (QS. At-Taghabun : 10), begitu pula ayat-ayat lain yang semakna dengannya.
وبالله التوفيق. 
وصلى الله على نبينا محمد، وآله وصحبه وسلم.

(Fatawa Al-Lajnah Ad-Daimah : 1/487-489, ketua : Syaikh Abdul Aziz bin Baz).


(2) Orang-orang yang paling keras siksaannya pada hari kiamat :

Ada beberapa orang yang Nabi ﷺ sebutkan sebagai orang yang paling keras siksaannya pada hari kiamat, yaitu :

(1) Orang yang membunuh seorang Nabi.

(2) Orang yang dibunuh oleh seorang Nabi.

(3) Imam/Pemimpin yang sesat.

(4) Pembuat patung (atau gambar) makhluk bernyawa.

Sebagaimana sabda Nabi ﷺ :

أَشَدُّ النَّاسِ عَذَابًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ، رَجُلٌ قَتَلَهُ نَبِيٌّ، أَوْ قَتَلَ نَبِيًّا، وَإِمَامُ ضَلَالَةٍ، وَمُمَثِّلٌ مِنَ الْمُمَثِّلِينَ

“Orang yang paling keras siksaannya pada hari kiamat adalah orang yang membunuh seorang Nabi, atau orang yang dibunuh oleh seorang Nabi, imam/pemimpin yang sesat, serta pembuat patung (atau gambar) makhluk bernyawa”. (Hadits Hasan).
(HR. Ahmad no. 3868 dan yang lainnya).

Penyebab mereka mendapatkan siksaan yang paling keras pada hari kiamat :

~ (1) Karena orang yang membunuh seorang Nabi tentu dosanya lebih besar daripada membunuh manusia biasa selain Nabi, karena Nabi adalah manusia pilihan yang diutus oleh Allah untuk menyampaikan da’wah kepada ummatnya.

~ (2) Orang yang dibunuh oleh seorang Nabi, maksudnya adalah dalam peperangan.

= Al-Imam Ath-Thibi berkata :

قوله: ((أو قتله نبي)) يعني في سبيل الله، يؤيده التقييد في الرواية الأخرى: ((اشتد غضب الله على رجل يقتله رسول الله صلى الله عليه وسلم في سبيل الله)). (1)
((في سبيل الله)) احتراز ممن يقتل في حد أو قصاص؛ لأن من قتله النبي صلى الله عليه وسلم في سبيل الله كان قاصداً قتل النبي صلى الله عليه وسلم.

“Sabda Beliau : ((Atau orang yang dibunuh oleh seorang Nabi) maksudnya : Dalam perang dijalan Allah, dan yang menguatkan hal tersebut sebagaimana disebutkan dalam riwayat yang lain : ((Sungguh besar kemurkaan Allah kepada seseorang yang dibunuh oleh Rasulullah ﷺ dalam peperangan)). (1 = HR. Al-Bukhari no. 4073 dan Muslim no. 1793).

(- Dan penyebutan - dalam peperangan) untuk menjelaskan bahwa orang yang dibunuh (oleh Rasulullah) karena hukuman atau qishash (tidak termasuk didalamnya), karena orang yang dibunuh oleh Nabi ﷺ dalam peperangan memiliki keinginan untuk membunuh Nabi ﷺ”.

(Syarhu Al-Misykah : 9/2952).

(3) Karena imam/pemimpin yang sesat jika kaumnya mengikutinya dalam kesesatan, maka dosa-dosa kaumnya akan ditanggung olehnya karena mengikuti kesesatan pemimpinnya, sebagaimana pesan dan nasehat Nabi ﷺ kepada Kisra, Raja Persia ketika Nabi ﷺ mengirim surat kepadanya :

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ.
مِنْ مُحَمَّدٍ رَسُول اللهِ إِلَى كِسْرَى عَظِيمِ فَارِسٍ. 
سَلامٌ عَلَى مَنِ اتَّبَعَ الْهُدَى، وَآَمَنَ بِاللهِ وَرَسُولِهِ، وَشَهِدَ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، وَأَدْعُوكَ بِدُعَاءِ اللَّهِ فَإِنِّي أنا رَسُولُ اللهِ إِلَى النَّاسِ كَافَّةً، لأُنْذِرَ مَنْ كَانَ حَيًّا، وَيِحِقُّ الْقَوْلُ عَلَى الْكَافِرِينَ، فَأَسْلِم تَسْلَمْ فَإِنْ أَبَيْتَ، فَإِنَّ إِثْمَ الْمَجُوسِ عَلَيْكَ

Bismillahirrahmanirrahim.
Dari Muhammad, Rasulullah (utusan Allah) kepada Kisra Raja Persia.
Keselamatan bagi siapa saja yang mengikuti petunjuk, dan kepada siapa saja yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, dan bersaksi bahwa tidak ada sembahan yang berhak disembah dengan benar kecuali Allah semata dan tidak ada sekutu baginya, dan bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya, dan aku mengajakmu dengan da’wah Allah, karena sesungguhnya aku adalah Rasulullah (utusan Allah) kepada seluruh manusia, untuk memberi peringatan bagi orang-orang yang masih hidup, dan (menerangkan) akan (ketetapan adzab) bagi orang-orang kafir. *Olehnya itu, masuklah kedalam agama islam maka engkau akan selamat, dan jika engkau enggan (masuk islam) maka dosa-dosa dari orang-orang majusi akan dibebankan kepadamu*.

(Hadits Shahih).

(HR. Ath-Thabari dalam Tarikh : 2/655).

(4) Adapun pembuat patung (atau gambar) makhluk bernyawa, mereka akan diperintahkan mengerjakan sesuatu yang mustahil bisa mereka kerjakan, sebagaimana sabda Nabi ﷺ :

إِنَّ أَصْحَابَ هَذِهِ الصُّوَرِ يَوْمَ القِيَامَةِ يُعَذَّبُونَ، فَيُقَالُ لَهُمْ : أَحْيُوا مَا خَلَقْتُمْ

“Sesungguhnya penggambar/pelukis gambar (bernyawa) ini akan diadzab pada hari kiamat, dan dikatakan kepada mereka : *Hidupkanlah apa yang kalian ciptakan* (yang kalian gambar/lukis) tersebut”.

(HR. Al-Bukhari no. 2105 dan Muslim no. 2107).


(5) Pelukis/penggambar makhluk bernyawa.

Sebagaimana sabda Nabi ﷺ :

إِنَّ أَشَدَّ النَّاسِ عَذَابًا عِنْدَ اللَّهِ يَوْمَ القِيَامَةِ المُصَوِّرُونَ

“Sesungguhnya orang yang paling keras siksaannya pada hari kiamat adalah para pelukis/penggambar makhluk bernyawa”.

(HR. Al-Bukhari no. 5950 dan Muslim no. 2109).

*Penyebabnya (selain yang telah kita sebutkan diatas)* :

Beliau ﷺ bersabda :
أَشَدُّ النَّاسِ عَذَابًا يَوْمَ القِيَامَةِ الَّذِينَ يُضَاهُونَ بِخَلْقِ اللَّهِ

“Sesungguhnya orang yang paling keras siksanya pada hari kiamat adalah orang-orang yang membuat sesuatu yang menyerupai ciptaan Allah”.

(HR. Al-Bukhari no. 5954 dan Muslim no. 2107).

(6) Wanita yang durhaka kepada suaminya.

Penyebabnya : Karena wanita terkadang kurang bersyukur dari pemberian suaminya yang menjadi sebab banyaknya penghuni neraka dari kalangan wanita, sebagaimana sabda Nabi ﷺ :

أُرِيتُ النَّارَ فَإِذَا أَكْثَرُ أَهْلِهَا النِّسَاءُ يَكْفُرْنَ قِيلَ أَيَكْفُرْنَ بِاللَّهِ قَالَ يَكْفُرْنَ الْعَشِيرَ وَيَكْفُرْنَ الْإِحْسَانَ لَوْ أَحْسَنْتَ إِلَى إِحْدَاهُنَّ الدَّهْرَ ثُمَّ رَأَتْ مِنْكَ شَيْئًا قَالَتْ مَا رَأَيْتُ مِنْكَ خَيْرًا قَطُّ

“Aku pernah diperlihatkan neraka, ternyata kebanyakan penghuninya adalah para wanita, karena mereka sering berbuat kufur. Beliau ditanya: Apakah mereka berbuat kufur kepada Allah? Beliau menjawab : *Mereka kufur (kurang bersyukur atas) pemberian dan kebaikan (suaminya)*. Bilamana engkau berbuat baik kepada salah seorang dari mereka sepanjang masa, sementara ia hanya melihat satu kesalahan saja darimu (wahai para suami), ia akan mengatakan : Aku belum pernah melihat kebaikan sedikitpun darimu”.

(HR. Al-Bukhari no. 29).

~ Padahal Allah mengingatkan akan orang yang tidak pandai bersuyukur :

{وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ} [إبراهيم: 7]

“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan : Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya adzab-Ku sangat pedih”. (QS. Ibrahim : 7).

(7) Imam/pemimpin yang dibenci oleh jamaahnya.

Sebagaimana perkataan sahabat ‘Amr bin Al-Harits bin Al-Mushthaliq رضي الله عنه ia berkata :

كَانَ يُقَالُ: أَشَدُّ النَّاسِ عَذَابًا اثْنَانِ: امْرَأَةٌ عَصَتْ زَوْجَهَا، وَإِمَامُ قَوْمٍ وَهُمْ لَهُ كَارِهُونَ، قَالَ جَرِيرٌ: قَالَ مَنْصُورٌ: فَسَأَلْنَا عَنْ أَمْرِ الإِمَامِ؟ فَقِيلَ لَنَا: «إِنَّمَا عَنَى بِهَذَا الْأَئِمَّةَ الظَّلَمَةَ، فَأَمَّا مَنْ أَقَامَ السُّنَّةَ فَإِنَّمَا الإِثْمُ عَلَى مَنْ كَرِهَهُ»

“Disebutkan bahwa manusia yang paling berat siksaannya pada hari kiamat adalah 2 orang : (1) Wanita yang durhaka kepada suaminya dan (2) Imam suatu kaum sedangkan mereka (jamaahnya) membencinya. Jarir berkata, bahwa Manshur berkata : Lalu kami bertanya tentang masalah imam (yang dibenci jamaahnya), lalu dijelaskan kepada kami bahwa yang dimaksud dalam hal ini adalah imam yang zhalim. Adapun para imam yang menegakkan sunnah (lalu ia dibenci) maka dosanya adalah bagi orang yang membencinya” (Shahih).

(Diriwayatkan oleh At-Tirmidzi no. 359).

~ Dan Nabi ﷺ juga bersabda :

أَشَدُّ النَّاسِ عَذَابًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِمَامٌ جَائِرٌ

“Orang yang paling keras siksanya pada hari kiamat adalah imam/pemimpin yang zhalim”.

(Hadits Hasan).

(HR. Ath-Thabrani dalam Al-Mu’jam Ash-Shaghir no. 663).


(8) Orang yang paling keras siksaannya kepada orang lain sewaktu didunia.

Nabi ﷺ bersabda :

إِنَّ مِنْ أَشَدِّ النَّاسِ عَذَابًا، أَشَدَّهُمْ عَذَابًا فِي الدُّنْيَا لِلنَّاسِ

“Sesungguhnya diantara manusia yang paling keras siksaanya adalah orang yang paling keras diantara mereka yang menyiksa orang lain ketika didunia”.

(Hadits Shahih).

(HR. Ahmad no. 15333 dan yang lainnya).

~ Sebagaimana ia memberikan siksaan yang keras kepada orang lain didunia, maka ia diberikan pula dengan balasan yang sama dengan perbuatannya pada hari kiamat.


(9) Orang yang membalas tuduhan atau cacian secara berlebihan, sehingga mencaci orang yang sebenarnya tidak ikut menuduh atau mencacinya.

Nabi ﷺ bersabda :

أَشَدُّ النَّاسِ عَذَابًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ رَجُلٌ هَجَا رَجُلًا , فَهَجَا الْقَبِيلَةَ بِأَسْرِهَا

“Sesungguhnya orang yang paling keras siksaannya pada hari kiamat adalah seorang yang memfitnah/menuduh/mencaci seseorang, lalu orang (yang dituduh/difitnah/dicaci tersebut) balik memfitnah/menuduh/mencaci (bukan hanya kepada orang tersebut) tetapi kepada suatu kaum”.

(Hadits Hasan).

(HR. Ath-Thahawi dalam Syarhu Musykilil Atsar no. 9).

= Maksudnya : Bukan hanya balik memfitnah/menuduh/mencaci orang tersebut, tetapi mengikutkan semua orang yang sekampung dengannya padahal mereka tidak pernah memfitnah/menuduh/mencaci dirinya.

~ Dalam lafazh yang hampir sama, Beliau ﷺ bersabda :

إِنَّ أَعْظَمَ النَّاسِ فِرْيَةً لَرَجُلٌ هَاجَى رَجُلًا، فَهَجَا الْقَبِيلَةَ بِأَسْرِهَا، وَرَجُلٌ انْتَفَى مِنْ أَبِيهِ وَزَنَّى أُمَّهُ

“Sesungguhnya sebesar-besar kezhaliman dan kedustaan adalah orang yang memfitnah/menuduh/mencaci seseorang, lalu orang (yang dituduh/difitnah/dicaci tersebut) balik memfitnah/menuduh/mencaci (bukan hanya kepada orang tersebut) tetapi kepada suatu kaum, dan seseorang yang menasabkan dirinya kepada selain bapaknya, dan seseorang yang berzina dengan ibunya”.

(Hadits Shahih).

(HR. Ibnu Majah no. 3761 dan yang lainnya).

Faidah :

(3) Riwayat-riwayat yang tidak shahih yang menyebutkan tentang : Orang yang paling keras siksaannya pada hari kiamat :

(1) Orang yang memiliki ilmu, tetapi ilmunya tidak bermanfaat :

أَشَدُّ النَّاسِ عَذَابًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ عَالِمٌ لَمْ يَنْفَعْهُ عِلْمُهُ

“Orang yang paling keras siksaannya pada hari kiamat adalah orang yang berilmu tetapi ilmunya tidak bermanfaat baginya”.

(Hadits ini Sangat Lemah Sekali).

(HR. Ath-Thabrani dalam Al-Mu’jam Ash-Shaghir no. 507 dan Al-Baihaqi dalam Syu’abul Iman no. 1642).

(2) Orang yang terlalu banyak berharap dan bergantung kepada manusia :

أشد الناس عذابا يوم القيامة المكفي الفارغ

“Orang yang paling keras siksaannya pada hari kiamat adalah orang yang merasa cukup yang tidak berbuat apa-apa (karena banyak bergantung kepada manusia)”.

(Hadits ini Sangat Lemah Sekali).

(HR. Ad-Dailami dalam Al-Firdaus : 1/1/117).

(3) Memperlihatkan kebaikan yang sebenarnya tidak ada pada dirinya :

أشد الناس عذابا يوم القيامة من يُري الناس أنَّ فيه خيرا ولا خير فيه

“Orang yang paling keras siksaannya pada hari kiamat adalah orang yang memperlihatkan kepada orang lain bahwa pada dirinya ada kebaikan, padahal tidak ada kebaikan dalam dirinya”.

(Hadits Palsu).

(HR. Abdurrahman As-Sulami dalam Al-Arba’in Fi Akhlaq Ash-Shufiyah : 2/4 dan Ad-Dailami : 1/1/116).


(4) Membunuh orang yang memerintahkan kebaikan dan mencegah kemungkaran :

أشد الناس عذابا يوم القيامة رجل قتل...رجلا أمر بالمعروف ونهى عن المنكر

“Orang yang paling keras siksaannya pada hari kiamat adalah orang yang membunuh...seseorang yang memerintahkan kebaikan dan mencegah kemungkaran”.

(Hadits Mungkar/Palsu).

(HR. Ibnu Jarir Ath-Thabari dalam Tafsirnya : 6/285/6780, Ibnu Abi Hatim dalam Tafsirnya : 1/243/2 serta Abul Fatuh dalam Al-Arba’in Fi Irsyadi As-Sairin no. 10).