One Day One Hadits (212)
------------------------------------------
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
LARANGAN BERBUAT BID'AH
MATAN HADITS
عَنْ أُمِّ المُؤمِنِينَ أُمِّ عَبْدِ اللَّهِ عَا ءِشَةَ رَضِیَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَ رَسُوْلُ اللَّهِ مَنْ أَحْدَثَ فِیْ أَمْرِ نَا هَذَا مَا لَيْسَ مِنْهُ فَهُوَ رَدٌّ وَفِی رَوَايَةٍ لِمُسْلِمٍ مَنْ عَمِلَ عَمَلًا لَيْسَ عَلَيْهُ أَمْرُ نَا فَهُوَ رَدٌّ.
"Dari Ummul Mu'minin, Ummu Abdillah, Aisyah r.a., dia berkata, Rasulullah ﷺ, 'Barangsiapa yang menciptakan hal baru dalam urusan kami ini (yaitu Islam), berupa apa-apa yang bukan darinya, maka itu tertolak.' Dalam riwayat Muslim, 'Barangsiapa yang melakukan perbuatan yang tidak kami perintahkan dalam agama kami maka itu tertolak.'" (HR. Bukhari no. 2697 dan Muslim no. 1718).
MAKNA HADITS
...مَا لَيْسَ مِنْهُ...
"...berupa apa-apa yang bukan darinya..."
Maksudnya adalah : amaliah dan pemikiran yang bukan dari agama lalu di klaim sebagai ajaran agama. Ketahuilah, apa-apa yang dahulu bukan bagian dari agama maka selamanya ia bukanlah agama, dan tidak seorang pun berhak memasukkannya dalam ajaran agama.
Apa-apa yang dahulu merupakan bagian dari agama maka selamanya ia adalah bagian dari agama, dan tidak seorang pun berhak menghapuskannya dari agama. Umat terdahulu binasa karena mereka telah mengubah ajaran agama dan kitab suci mereka, baik menambah maupun mengurangi.
Imam Malik bin Anas radhiyallahu anhu mengatakan, "Barangsiapa yang berbuat bid'ah dalam Islam dan dia memandang itu hasanah (baik) maka dia telah menuduh bahwa Muhammad ﷺ telah mengkhianati risalah karena Allah ﷻ telah berfirman (surat al-maidah ayat 3),"...pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu, telah aku cukupkan nikmat-Ku bagimu dan Aku ridhai Islam sebagai agamamu..."
...فَهُوَ رَدٌّ...
"...maka itu tertolak."
Maksudnya adalah : perbuatan bid'ah itu tidak akan diterima, tidak diberi pahala, bahkan justru itu merupakan dosa dan kesesatan karena ia telah mencemari dan merusak kemurnian agama.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah mengatakan, "Setiap bid'ah yang tidak ada kewajiban dan Sunnahnya maka itu adalah bid'ah yang jelek dan itu adalah sesat menurut kesepakatan kaum Muslimin. Barangsiapa yang mengatakan bahwa pada sebagian bid'ah ada bid'ah hasanah. Sementara itu, jika perbuatan itu terdapat dalil syar'i, itu adalah sunnah. Adapun apa-apa yang tidak ada Sunnahnya atau kewajibannya, tdak ada satu pun kaum Muslimin yang mengatakan itu adalah kebaikan yang dapat mendekatkan diri kepada Allah ﷻ. Barangsiapa yang mendekatkan diri kepada Allah ﷻ dengan kebaikan yang tidak diperintahkan, baik perkara wajib maupun Sunnah, maka dia sesat dan telah mengikuti setan, serta jalannya adalah jalan setan."
Sebagaimana yang dikatakan oleh Abdullah bin Mas'ud, "Rasulullah membuat garis kepada kami dengan garis yang lurus. Kemudian, beliau membuat garis bagian kanan dan kirinya. Kemudian beliau bersabda, "Inilah jalan Allah, sedangkan ini adalah jalan-jalan lain yang setiap jalan itu ada setan yang senantiasa mengajak padanya." Kemudian beliau membaca ayat (surat al An'aam ayat 153), "Sungguh inilah jalanku yang lurus maka ikutilah, jangan ikuti jalan-jalan (yang lain) yang mencerai beraikan mu dari jalan-Nya..."?
Diambil dari Judul Buku : Syarah Hadits Arba'in An-Nawawi.