بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Senin, 07 Oktober 2024

Keutamaan Memiliki Anak Perempuan

One Day One Hadits (321)
------------------------------------------
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Keutamaan Memiliki Anak Perempuan

عن أنس رضي الله عنه عن النبي صلى الله عليه وسلم قَالَ: ((مَنْ عَالَ جَارِيَتَيْن حَتَّى تَبْلُغَا جَاءَ يَوْمَ القِيَامَةِ أنَا وَهُوَ كَهَاتَيْنِ)) وضَمَّ أصَابِعَهُ. رواه مسلم. 

Dari Anas r.a. dari Nabi s.a.w., sabdanya:
"Barangsiapa yang menanggung segala keperluan dua gadis - dan mencukupkan makan minumnya, pakaiannya, pendidikannya, dan lain-lain - sampai keduanya meningkat usia baligh, maka ia datang pada hari kiamat, saya - Nabi Muhammad s.a.w. - dan ia adalah seperti kedua jari ini dan beliau mengumpulkan jari-jarinya." (Riwayat Muslim)

Pelajaran yang terdapat di dalam hadist :

1. Islam telah mendorong agar para orang tuaa Muslim mendidik anak-anak perempuannya sebaik mungkin, terlebih karena perempuan, yang kelak akan menjadi ibu, adalah madrasatul ula (sekolah pertama) bagi anak-anaknya.

2. Setiap anak adalah anugerah yang telah dititipkan oleh Allah kepada setiap orang tua. Baik anak laki-laki ataupun anak perempuan saling memiliki keutamannya masing-masing. Seorang anak yang dididik agamanya dengan baik akan menjadi penolong bagi orang tuanya ketika di akhirat kelak. Sebaliknya, sorang anak yang tidak terdidik dengan baik juga akan meminta pertanggungjawaban kelak.

3. Dalam Islam, memiliki anak laki-laki maupun perempuan derajatnya sama saja, keduanya sama-sama memiliki kebaikan dan keistimewaan di sisi Allah. Jika orang tua mampu mendidik anak dengan benar, baik laki-laki maupun perempuan, maka keduanya bisa mengantarkannya masuk ke surga.

4. Keutamaan memiliki anak perempuan bila orang tua mampu mendidik dengan baik dan benar dijanjikan rasulullah, besuk disurga bersamanya seperti kedua jari ini dan beliau mengumpulkan jari-jarinya.

Tema hadist yang berkaitan dengan al quran :

1. Setiap anak adalah anugerah yang telah dititipkan oleh Allah kepada setiap orang tua. Baik anak laki-laki ataupun anak perempuan saling memiliki keutamannya masing-masing.
Seorang anak yang dididik agamanya dengan baik akan menjadi penolong bagi orang tuanya ketika di akhirat kelak. Sebaliknya, sorang anak yang tidak terdidik dengan baik juga akan meminta pertanggungjawaban kelak.
Namun pada jaman jahiliyah, memiliki anak perempuan merupakan sebuah aib bagi keluarganya. Bahkan ketika seorang istri melahirkan seorang bayi perempuan maka sang ayah tak segan untuk membunuh bayi tersebut dengan menguburnya hidup-hidup. Bahkan peristiwa ini juga tertulis dalam Al-Quran yakni pada surat An-Nahl ayat 58;

وإِذَا بُشِّرَ أَحَدُهُم بِٱلْأُنثَىٰ ظَلَّ وَجْهُهُۥ مُسْوَدًّا وَهُوَ كَظِيمٌ

Artinya: Dan apabila seseorang dari mereka diberi kabar dengan (kelahiran) anak perempuan, hitamlah (merah padamlah) mukanya, dan dia sangat marah (Q.S. An Nahl: 58)

2. Selain sebagai amanah yang akan dipertanggungjawabkan, anak merupakan karunia dan hibah dari Allah SWT sebagai penyejuk pandangan mata, kebanggaan orang tua, dan sekaligus sebagai perhiasan dunia, serta belahan jiwa

الْمَالُ وَالْبَنُونَ زِينَةُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَالْبَاقِيَاتُ الصَّالِحَاتُ خَيْرٌ عِنْدَ رَبِّكَ ثَوَابًا وَخَيْرٌ أَمَلا 

Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia, tetapi amalan-amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan.
 (QS Al Kahfi [18]: 46).  

3. Ketika Allah menceritakan nikmat anak yang Allah berikan kepada hamba-Nya, Allah awali dengan anak perempuan, baru anak lelaki.
Sebagian ulama memahami, urutan ini bukan tanpa makna. Artinya, bisa jadi mereka yang dikaruniai Allah anak perempuan sebagai anak pertama, itu merupakan tanda kebaikan untuknya.

لِلَّهِ مُلْكُ السَّماواتِ وَالْأَرْضِ يَخْلُقُ مَا يَشاءُ يَهَبُ لِمَنْ يَشاءُ إِناثاً وَيَهَبُ لِمَنْ يَشاءُ الذُّكُورَ

“Hanya kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi, Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki. Dia memberikan anak-anak perempuan kepada siapa yang Dia kehendaki dan memberikan anak-anak lelaki kepada siapa yang Dia kehendaki.” (QS. as-Syura: 49).

4. Sungguh mengerikan apa yang terjadi pada zaman tersebut. Untunglah Islam hadir sebagai pengangkat derajat kaum hawa. Peraturan sebelumnya yang menjerumuskan perempuan kini telah berubah karena Islam sangat memuliakan perempuan terutama ibu. Islam tidak membedakan dalam beramal baik laki-laki atau perempuan. 

مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ 

Barang siapa yang mengerjakan amal saleh —baik laki-laki maupun perempuan— dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik: dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik daripada apa yang telah mereka kerjakan.(An Nahl:97).