Tadabbur Al-Quran Hal. 415
----------------------------------------------
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
- Al Qur'an Indonesia Tajwid.
- As-Sajdah ayat 10 :
وَقَالُوْٓا ءَاِذَا ضَلَلْنَا فِى الْاَرْضِ ءَاِنَّا لَفِيْ خَلْقٍ جَدِيْدٍ ەۗ بَلْ هُمْ بِلِقَاۤءِ رَبِّهِمْ كٰفِرُوْنَ
Dan mereka berkata, “Apakah apabila kami telah lenyap (hancur) di dalam tanah, kami akan berada dalam ciptaan yang baru?” [657] Bahkan mereka mengingkari pertemuan dengan Tuhannya.
- [657] Dihidupkan kembali untuk menerima balasan pada hari kiamat.
- Tafsir Al Muyassar As-Sajdah ayat 10 :
Orang-orang yang mempersekutkan Allah yang mendustakan kebangkitan berkata: Apakah bila daging dan tulang kita sudah menjadi tanah di dalam perut bumi, apakah kita akan dibangkitkan sebagai makhluk yang baru lagi? Mereka merasa hal itu sangat mustahil tapi tanpa berusaha mencari jalan kepada kebenaran. Sebaliknya ia hanyalah kezaliman dan pengingkaran dari mereka, karena mereka telah ingkar kepada perjumpaan dengan Rabb mereka pada hari kiamat.
- Riyāduş şālihin :
Dari Abu Hurairah, ia berkata, Rasulullah Saw. bersabda, 'Sesungguhnya Allah Swt. berfirman, Hai anak Adam! Aku sakit, mengapa kamu tidak menjenguk-Ku?' Jawab anak Adam, Wahai Rabbku, bagaimana aku mengunjungi Engkau, padahal Engkau Tuhan semesta alam? Allah Swt. berfirman, Apakah kamu tidak tahu bahwa hamba-Ku si fulan sakit, mengapa kamu tidak menjenguknya? Apakah kamu tidak tahu, seandainya kamu menjenguknya dia kamu akan mendapati-Ku di sisinya?" (HR Muslim). Hadis di atas menunjukkan bahwa kebaikan-kebaikan itu tidak akan diabaikan dan memiliki kedudukan tertentu di sisi Allah. (Faisal bin Abdul 'Aziz Ali Mubārak, Tatrizu Riyādis Sālihina, Juz 2, t.t.: 7).
- Hadis Qudsi :
Dari Anas Ra., dari Nabi Saw. yang beliau riwayatkan dari Rabbnya (hadis qudsi),. Allah Swt. berfirman, Jika seorang hamba mendekatkan diri kepada-Ku sejengkal, maka Aku akan mendekat kepadanya sehasta, jika ia mendekatkan diri kepada-Ku sehasta, maka Aku akan mendekat kepadanya sedepa, dan jika ia mendekatkan diri kepada-Ku dengan berjalan, maka Aku akan mendatanginya dengan berlari. (HR Al-Bukhāri, ArRawdatu'l Bahiyyah fi Syarhil Ahadisil Qudsiyyah Al-Arba iniyyah: 113).
- Hadis Motivasi QS 32: 4 :
Dari Abu Ayyub Al-Anşari bahwa Rasulullah bersabda: "Siapa yang berpuasa Ramadar kemudian diiringinya dengan puasa enam hari pada bulan Syawal maka yang demikian itu seolah-olah berpuasa sepanjang masa. (HR Muslim, 1164)
- HADIS NIAGA QS As-Sajdah, 32: 11 :
Ketika Pembeli Meninggal Dunia dan Barang Belum Dibayar
Dari Abu Bakar bin Abdurrahman bin Haris bin Hisyam, dia berkata, Rasulullah bersabda: "Jika ada seorang lelaki menjual barang lalu orang yang membeli barang itu bangkrut, sedangkan penjual barang belum menerima uang penjualan kemudian si penjual menemui barang yang dijual, dialah yang lebih berhak atas barang itu. Jika orang yang membeli barang itu meninggal dunia, orang yang mempunyai barang adalah pemberi utang yang teladan,'" (HR Abu Dawud, 3520)
- AMAL NIAGA :
1. Apabila Anda menjual barang kepada seseorang kemudian dia (pembeli) mengalami kebangkrutan dan tidak dapat membayar barang tersebut maka Anda paling berhak terhadap barang itu daripada orang lain. Hal ini karena pada asalnya, barang tersebut milik Anda sebelum Anda menjualnya.
2. Apabila Anda membeli suatu barang dan belum membayarnya, maka catatlah utang Anda tersebut dan memberitahukan keluarga terdekat Anda perihal masalah tersebut.
- Tadabbur Surah As-Sajdah Ayat 1-11 :
1. Ayat 2-11 dari surat As-Sajadah ini menjelaskan kebenaran Al-Qur’an, tidak ada keraguan sedikitpun isinya. Kebenaran Al-Qur’an itu terletak pada kebenaran Dzat yang menurunkannya, yakni Pencipta alam semesta yakni Allah Ta’ala. Tidak ada yang meragukan Allah Pencipta langit, bumi dan apa saja di antara keduanya. Allah ciptakan semuanya hanya selama enam hari (masa). Kemudian Allah bersemayam di di atas ‘Arasy-Nya. Dia mengatur semua urusan dari langit ke bumi, kemudian semua amal perbuatan manusia disampaikan kepada-Nya dalam satu hari yang ukurannya 100 tahun hitungan manusia. Dialah yang Maha Mengetahui yang ghaib dan perkara nyata, Mahaperkasa lagi Maha Penyayang.
2. Allah Maha Baik ciptaan-Nya dan memulai penciptaan manusia (Adam) dari tanah, kemudian Dia jadikan keturunannya dari saripati air mani. Ketika manusia sempurna, Allah tiupkan ke dalam diri mereka ruh-Nya dan menjadikan bagi mereka pendengaran, penglihatan dan hati. Tapi, sedikit manusia yang bersyukur.
3. Bahkan manusia mempertanyakan setelah lenyap ditelan tanah apakah mungkin bisa diwujudkan kembali? Mereka juga mengingkari pertemuan dengan Allah di akhirat kelak. Sebab itu, Allah memerintahkan Rasul saw. agar menjelaskan bahwa yang mematikan mereka adalah malaikat maut yang ditugaskan Allah, kemudian semua manusia akan dikembalikan kepada-Nya.