بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Senin, 28 Oktober 2024

Tadabbur Al Quran Hal. 403

Tadabbur Al-Quran Hal. 403
----------------------------------------------
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

- Al Qur'an Indonesia Tajwid.

- Al-'Ankabut ayat 60 :

وَكَاَيِّنْ مِّنْ دَاۤبَّةٍ لَّا تَحْمِلُ رِزْقَهَاۖ اللّٰهُ يَرْزُقُهَا وَاِيَّاكُمْ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ

Dan berapa banyak makhluk bergerak yang bernyawa yang tidak (dapat) membawa (mengurus) rezekinya sendiri. Allah-lah yang memberi rezeki kepadanya dan kepadamu. Dia Maha Mendengar, Maha Mengetahui.

- Asbabun Nuzul Al-'Ankabut ayat 60 :

'Abd bin Humaid, Ibnu Abi Hatim, al-Baihaqi, dan Ibnu 'Asakir meriwayatkan dengan sanad yang lemah dari Ibnu Umar, dia berkata,"Aku pergi bersama Rasulullah hingga kami memasuki salah satu kebun Madinah, lalu beliau memungut beberapa kurma dan memakannya. Lalu beliau bertanya, 'Ibnu Umar, mengapa kamu tidak makan?' Aku menjawab, 'Aku tidak berselera.' Beliau bersabda, 'Akan tetapi aku berselera. ini adalah pagi keempat semenjak aku tidak mencicipi dan menemukan makanan. Kalau mau, niscaya aku berdoa kepada Allah, meminta seperti apa yang ada di istana Kisra dan Kaisar. Bagaimana denganmu, Ibnu Umar, kalau kamu bertemu suatu kaum yang menyimpan rezeki setahun mereka dan lemah keyakinan (iman) mereka?' Demi Allah, belum lagi kami bergerak hingga turun ayat, "Dan berapa banyak makhluk bergerak yang bernyawa yang tidak (dapat) membawa (mengurus) rezekinya sendiri. Allah-lah yang memberi rezeki kepadanya dan kepadamu. Dia Maha Mendengar, Maha Mengetahui." Lalu Rasulullah bersabda, 'Sesungguhnya Allah tidak memerintahkan aku merenggut harta dunia dan tidak pula menyuruhku memperturutkan syahwat. Aku tidak menyimpan satu dinar maupun satu dirham serta tidak menyimpan rezeki untuk esok hari."

- Tafsir Al Muyassar Al-'Ankabut ayat 60 :

Berapa banyak hewan melata yang tidak menyimpan makanannya untuk besok seperti yang dilakukan oleh Bani Adam. Allah memberi rizki kepadanya sebagaimana Dia merizkikan kepada kalian. Dan Dia Maha Mendengar ucapan-ucapan kalian, Dia juga Maha Mengetahui perbuatan-perbuatan kalian dan apa yang terlintas dalam hati kalian.

- Tafsir lbnu Kašir :

Dalam ayat ini Allah Swt. mengukuhkan bahwa tidak ada Tuhan selain Dia. Kendati sebenarnya orang-orang musyrik (yang menyembah selain Allah) mengakui bahwa Dia independen dalam penciptaan seluruh langit dan bumi, matahari dan bulan, penundukkan malam dan siang, bahwa Dia adalah Sang Pencipta, Sang Pemberi Rezeki bagi hamba-hamba-Nya, Yang Menetapkan ajal-ajal mereka, dan membedakan setiap waktunya, membedakan rezeki di antara mereka sehingga terjadi perbedaan rezeki di antara mereka, sehingga di antara mereka ada yang kaya dan ada yang miskin. Dia Mahatahu apa yang bermanfaat bagi setiap makhluk-Nya, Dia Mahatahu siapa yang berhak untuk kaya dan Siapa yang berhak untuk miskin. Dia menyebutkan bahwa Dialah yang berkuasa dalam menciptakan segala sesuatu, yang tunggal dalam pengurusannya. Jika memang demikian kenyataannya, mengapa mereka menyembah selain-Nya dan mengapa juga bertawakal kepada selain-Nya? Sebagaimana Dia Esa dalam kepemilikan, maka memang seharusnya dia Esa dalam peribadatan kepada-Nya. Allah sering sekali menetapkan kedudukan ketuhananNya dengan pengakuan tauhid Rubūbiyah (Pengesaan Allah dalam Penciptaan, Pemilikan dan Pengurusan). Orang-orang musyrik pun mengakui tentang hal tersebut, sebagaimana mereka dulu mengatakan dalam talbiyah (ucapan ketika berhaji), "Aku penuhi pangglan-Mu, tidak ada sekutu bagi-Mu, kecuali sekutu-Mu yang Engkau kuasai dan ia tidak menguasai." ((bnu Kasir, Tafsirul Qurāni'l Azimi, Jilid 10, 1421 H/2000 M: 526-528).

- Riyāduş şālihin :

Salman Ra. berkata, Rasulullah Saw. bersabda, "Sesungguhnya Allah menciptakan seratus rahmat pada hari diciptakan langit dan bumi. Setiap rahmat mencakup antara langit dan bumi. Lalu Allah berikan satu rahmat untuk bumi yang dengannya seorang ibu menyayangi anaknya. Demikian juga binatang buas, burung-burung satu sama lain saling menyayangi. Apabila datang hari kiamat, Allah menyempurnakan rahmat tersebut." (HR AI-Bukhāri Muslim). Hadiš di atas memberikan faedah bahwa rahmat yang Allah Swt. tetapkan pada hati hamba-Nya merupakan ciptaan-Nya, dan kebaikan yang Allah Swt. berikan kepada mereka merupakan karunia-Nya. Semua itu merupakan bagian di antara rahmat yang Allah Swt. simpan pada hari kiamat untuk hamba-Nya yang beriman. Inilah yang menjadi harapan yang sangat besar dan berita gembira bagi orang mukmin. Betapa tidak, dengan satu rahmat saja yang diberikan kepada mereka di dunia, mereka saling menyayangi dan memperoleh semua kebaikan, maka bagaimana dengan seratus rahmat Allah Swt. pada hari kiamat! (Dr. Muştafā Sa'id Al-Khin, Nuzhatul Muttaqina Syarhu Riyādis sālihina, Juz 1, 1407 H/1987 M: 382-383). 

- Hadiš Nabawi :

At-Tirmiži berkata, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al-Mušanna dan Abdullah bin Abdurrahman, keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Yahya bin Hammad, telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Aban bin Taglib dari Fudail bin Am, dari Ibrāhim, dari 'Alqamah, dari Abdullah bin Mas'ud, dari Nabi Saw., beliau bersabda, "Tidak akan masuk surga orang-orang di dalam hatinya terdapat kesombongan walaupun hanya sebesar biji sawi, dan tidak akan masuk neraka (tidak kekal di dalamnya) orang yang di dalam hatinya terdapat keimanan meskipun hanya sebesar biji sawi." Abdullah berkata, kemudian seseorang berkata kepada beliau, "Sesungguhnya aku merasa bangga jika pakaianku bagus dan sandalku juga bagus." Beliau bersabda, "Sesungguhnya Allah menyukai keindahan. Yang dimaksud kesombongan itu adalah menolak kebenaran dan merendahkan manusia." (HR At-Tirmiži, Sunan At-Tirmiżi, Juz 5, No. Hadis, 1999, 1382 H/1962 M: 360),.

- Hadiš Qudsi :

Dari Abu Hurairah dan Abu Sa'id Ra., Rasulullah Saw., bersabda, "Jika seorang hamba berkata, "Lã lläha illalläh Wallāhu Akbar." Allah berfirman, Hamba-Ku benar, tidak ada Tuhan selain-Ku dan Aku-lah yang terbesar. Jika hamba berkata, "Lã llāha illallāh wahdahu." Dia berfirman, Hamba-Ku benar, tidak ada Tuhan kecuali Aku, dan Aku Tunggal. dan jika seorang hamba berkata, "Lā läha illalläh lã syarikallah" Dia berfirman, "Hamba-Ku benar tiada tuhan selain-Ku dan tidak ada sekutu bagi-Ku... (Mustafā bin Adawi, As-Şahihul Musnad minal Ahādisil Qudsiyyati, No. Hadis, 37, t.t: 61).

- Hadis Motivasi QS 29: 58 :

Dari Fadalah bin Ubaid. dia berkata, Saya mendengar Rasulullahbersabda: "Aku adalah penjamin dan penjamin adalah orang yang menanggung. bagi orang yang beriman  kepadaku. masuk Islam, dan berhijrah. Dia akan mendapatkan rumah yang berada di sekeliling surga dan rumah di tengah surga. Dan aku  penjamin bagi orang yang beriman kepadaku, masuk Islam, dan berjihad di jalan Allah, Dia mendapatkan rumah di sekeliling surga, rumah di tengah surga, dan rumah di atas ruangan-ruangan tertinggi di surga. Barang siapa yang melakukan hal itu dan dia tidak pernah meninggalkan tempat berburu kebaikan dan tempat ori dari keburukan maka dia meninggal di tempat yang dia inginkan" (HR Nasai, 3133)

- HADIS NIAGA QS Al-Ankabüt, 29: 60 :

Allah Maha Pemberi Rezeki

Dari Anas dia mengatakan bahwa orang-orang berkata, "Wahai Rasulullah, harga telah naik maka tetapkanlah harga untuk kami" Lalu Rasulullah bersabda: "Sesungguhnya, Allah yang menetapkan, mempersempit, dan memperluas harga. Aku berharap bertemu dengan Allah, sedangkan salah seorang dari kalian tidak menuntutku karena kezaliman dalam darah atau harta." (HR Ibnu Majah, 2200)

- AMAL NIAGA :

1. Perhatikanlah serangga-serangga kecil yang telah dijamin rezekinya oleh Allah Bekerjalah Anda sebagai salah satu sebab turunnya rezeki seraya bertawakal kepada Allah.
2. Sebagai seorang niagawan muslim, bacalah doa ini secara berulang setiap hari.

"Ya Allah, berilah aku rezeki dan Engkaulah sebaik-baik pemberi rezeki." Doa ini biasa dibaca para nabi sebelumnya, ".. berilah kami rezeki dan Engkaulah sebaik-baik pemberi rezeki." (Q5 Al-Ma'idah, 5: 114)

- Tadabbur Surah Al-Ankabut Ayat 53-63 :

1. Ayat 53-55 masih menjelaskan sifat-sifat orang yang kafir pada Al-Qur’an dan Nabi Muhammad saw. Mereka menantang Rasul saw. dengan meminta disegerakan azab atas mereka. Padahal, bisa saja azab itu Allah datangkan dengan tiba-tiba tanpa sepengetahuan mereka. Mereka tidak perlu meminta disegerakan  azab itu, karena di akhirat kelak mereka akan  dikepung api neraka dari atas dan dari bawah  kaki mereka. Ketika itu mereka benar-benar  merasakan yang luar biasa. 
2. Ayat 56-59 menjelaskan, Allah memanggil kaum mukmin agar menyadari bahwa bumi  Allah utu luas dan ibadah itu hanya kepadaNya. Semua yang bernyawa pasti merasakan kematian pada waktu yang ditentukan Allah. Orang yang beriman dan beramal saleh akan Allah tempatkan ke dalam surga-Nya yang  mengalir di bawahnya berbagai sungai. Mereka kekal di dalamnya. Itulah sebaik-baik balasan. Iman dan amal shaleh itu hanya dapat dilakukan oleh orang yang sabar dalam ketaatan dan bertawakkal kepada Allah dalam kehidupannya. 
3. Ayat 60-63 menjelasakan fakta bahwa rezeki itu urusan Allah. Faktanya, binatang lahir tanpa membawa rezeki, namun bisa hidup dengan rezeki yang Allah berikan. Allahlah yang menjamin rezeki mereka dan meluaskannya kepada orang yang dikehendakinya.  
4. Kaum musyrik itu meyakini Allah Pencipta langit, bumi, matahari, bulan, menurunkan hujan dari langit dan menghidupkan bumi yang  mati dengan air hujan tersebut. Mereka berpaling dari Tauhid karena tidak menggunakan akal dengan baik.