بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Senin, 17 Maret 2025

Tadabbur Al Quran Hal. 414

Tadabbur Al-Quran Hal. 414
----------------------------------------------
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

- Al Qur'an Indonesia Tajwid.

- Luqman ayat 34 :

اِنَّ اللّٰهَ عِنْدَهٗ عِلْمُ السَّاعَةِۚ وَيُنَزِّلُ الْغَيْثَۚ وَيَعْلَمُ مَا فِى الْاَرْحَامِۗ وَمَا تَدْرِيْ نَفْسٌ مَّاذَا تَكْسِبُ غَدًاۗ وَمَا تَدْرِيْ نَفْسٌۢ بِاَيِّ اَرْضٍ تَمُوْتُۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ ࣖ

Sesungguhnya hanya di sisi Allah ilmu tentang hari Kiamat; dan Dia yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan dikerjakannya besok [653]. Dan tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Maha Mengenal.

- [653] Manusia tidak dapat mengetahui dengan pasti apa yang akan dikerjakannya besok atau apa yang akan diperolehnya, namun demikian, mereka wajib berusaha.

- Asbabun Nuzul Luqman ayat 34 :

Ibnu Jarir dan Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Mujahid bahwa seorang lelaki penduduk padang pasir (suku Badui) datang dan berkata, "Istri aku hamil; beritahu aku, apa jenis kelamin bayi yang akan dilahirkannya? Negeri kami kering kerontang; beritahu aku kapan akan turun hujan! Engkau tahu kapan aku dilahirkan, maka beritahu aku kapan aku akan mati!" Maka Allah menurunkan ayat ini.

- Tafsir Al Muyassar Luqman ayat 34 :

Sesungguhnya hanya Allah semata bukan selain-Nya yang mengetahui kapan Kiamat tiba. Dia-lah yang menurunkan hujan dari langit, tidak seorang pun selain Allah yang mampu melakukan itu. Dia mengetahui kandungan rahim kaum wanita. Dia mengetahui apa yang akan didapatkan oleh setiap orang di hari esok. Setiap orang tidak mengetahui di bumi mana dia akan mati, sebaliknya yang mengetahuinya hanyalah Allah. lImu tentang semua itu hanyalah khusus bagi-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal, meliputi yang Nampak dan yang tidak Nampak, tidak ada sesuatu pun yang samar bagi-Nya.

- Riyāduş şālihin :

Dari Ali Ra., ia berkata, "Kami pernah berada di dekat kuburan Baqi Al-Garqad, kemudian Nabi Saw. mendatangi kami, lalu beliau duduk, maka kami pun ikut duduk dekat beliau. Beliau membawa sebuah tongkat kecil yang dengan tongkat itu beliau memukul-mukul permukaan tanah dan mengorek-ngoreknya, lalu beliau bersabda, 'Tidak ada seorang pun di antara kalian melainkan telah ditentukan tempatnya di surga atau di neraka. Kemudian mereka bertanya, Wahai Rasulullah, dengan begitu apakah kita tidak pasrah saja menunggu apa yang sudah ditentukan bagi kita?' Lalu beliau bersabda, '(Tidak begitu) akan tetapi beramallah! Karena semuanya dipermudah untuk sesuatu yang diciptakan.' Kemudian beliau menyelesaikan perkataannya." (HRAI-
Bukhāri-Muslim).
Hadiš di atas memberikan beberapa faedah, antara lain:
(a) Allah Swt. Mahatahu apa yang terjadi pada manusia, berupa kebahagiaan dan kesengsaraannya.
(b) Manusia diwajibkan berusaha untuk memperoleh kebaikan karena Allah Swt. telah menetapkan takdir atas hal itu dan mewajibkannya. Maka, Allah akan menghisab seseorang atas dasar usahanya, bukan atas dasar ilmu Allah Swt. terhadap amal yang akan dilakukan oleh hamba-Nya.
(Dr. Mustafā Sa'id Al-Khin, Nuzhatul Muttaqina Syarhu Riyādis Şālihina, Juz 1, 1407 H/1987 M: 710-711),

- Hadiš Nabawi :

Diriwayatkan pula oleh Ibnu Abbās Ra., ia berkata: "Tidaklah langit dan bumi yang tujuh lapisannya di hadapan Allah, kecuali seperti sebuah biji dalam tangan kalian. (Tafsir At-Tabari 24/25).

- Hadis Motivasi QS 31:33 :

Dari Abu Hurairah dia berkata, Nabi bersabda: "Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah. Kemudian kedua orang tuanyalah yang akan menjadikan anak itu menjadi Yahudi, Nasrani, atau Majusi, sebagaimana hewan ternak yang melahirkan hewan ternak dengan sempurna. Apakah kalian melihat ada cacat padanya?" (HR Bukhari, 1319)

- HADIS NIAGA QS Luqmān, 31: 31 :

Bersyukur dan Bersabar

Dari Shuhaib dia berkata, Rasulullah telah bersabda: "Orang mukmin itu sungguh sangat menyenangkan! Segalanya serba baik dan hal itu tidak dimiliki kecuali oleh orang mukmin. Apabila dia mendapat kesenangan, dia pun akan bersyukur. Apabila dia mendapat kesukaran, dia pun bersabar hingga yang dihadapinya selalu mendatangkan kebaikan baginya." (HR Muslim, 2999)

- AMAL NIAGA :

1. Berbahagialah Anda menjadi seorang mukmin, karena setiap keadaan yang dialami seorang mukmin tetap mengandung kebaikan. Dalam kondisi sulit dan sempit, kesabaran seorang mukmin bernilai kebaikan. Demikian juga saat dalam kondisi lapang, sikap syukur kepada Allah &juga bernilai kebaikan.
2. Hendaklah Anda bersikap qanā'ah sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah Dalam urusan dunia, hendaklah Anda memandang orang yang kondisinya lebih rendah daripada Anda.
3. Hendaklah Anda senantiasa bersabar dalam setiap keadaan karena kemuliaan akhlak dan keluhuran sifat diperoleh dengan kesabaran.

- Tadabbur Surah Luqman Ayat 29-34 :

1. Ayat 29-34 dari surat Luqman ini menjelaskan kebesaran Allah dan kekuasaan-Nya.  Di antaranya, Allah memasukkan malam ke  dalam siang, siang ke dalam malam, mata hari dan bulan beredar pada porosnya sampai waktu yang ditentukanNya. Itulah bukti kebenaran Allah dan tuhan-tuhan selain Allah adalah batil. 
2. Kapal yang berlayar di laut itu adalah tanda kebesaran Allah. Hanya orang yang sabar dan bersyukur yang dapat mengetahui kebesaran-Nya. Di antara sifat buruk manusia bila ia berada di laut sedang digulung ombak besar, mereka berdoa kepada Allah dengan ikhlas. Tapi setelah sampai ke darat mereka menolak kebesaran Allah. Hanya orang yang curang dan kafir yang menolak ayat-ayat Allah. 
3. Allah menghimbau manusia agar bertakwa pada-Nya dan takut pada hari kiamat. Pada hari itu bapak tidak bisa menolong anakanya dan begitu pula sebaliknya. Janji Allah itu benar. Sebab itu, jangan tertipu oleh kehidupan dunia dan orang-orang yang suka menipu. Hanya Allah tahu kapan kiamat itu terjadi. Dia menurunkan hujan, mengetahui janin dalam kandungan. Tidak ada yang tahu apa yang ia kerjakan esok hari dan di atas bumi mana ia mati. Sungguh Allah itu Maha Mengetahui lagi Maha Mengetahui. 

Senin, 03 Maret 2025

Tadabbur Al Quran Hal 413

Tadabbur Al-Quran Hal. 413
----------------------------------------------
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

- Al Qur'an Indonesia Tajwid.
- Luqman ayat 27 :

وَلَوْ اَنَّ مَا فِى الْاَرْضِ مِنْ شَجَرَةٍ اَقْلَامٌ وَّالْبَحْرُ يَمُدُّهٗ مِنْۢ بَعْدِهٖ سَبْعَةُ اَبْحُرٍ مَّا نَفِدَتْ كَلِمٰتُ اللّٰهِ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌ حَكِيْمٌ

Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan lautan (menjadi tinta), ditambahkan kepadanya tujuh lautan (lagi) setelah (kering)nya, niscaya tidak akan habis-habisnya (dituliskan) kalimat-kalimat Allah [651]. Sesungguhnya Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

- [651] lImu-Nya dan hikmah-Nya, artinya semua itu tidak cukup untuk menuliskan kalimat Allah.

- Asbabun Nuzul Luqman ayat 27 :

Ibnu Jarir meriwayatkan dari Ikrimah bahwa kaum Ahli Kitab bertanya kepada Rasulullah tentang ruh, maka Allah menurunkan, "Dan mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang roh. Katakanlah, 'Roh itu termasuk urusan Tuhanku, sedangkan kamu diberi pengetahuan hanya sedikit." Orang-orang itu lalu mengatakan, "Kamu bilang kami tidak dikaruniai ilmu kecuali hanya sedikit, padahal kami telah diberi Taurat, yang merupakan al-hikmah, dan barangsiapa diberi hikmah berarti ia telah diberi karunia yang besar!?" Maka turunlah ayat, "Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjàdi pena dan lautan (menjadi tinta)." Ibnu Ishaq meriwayatkan dari Atha bin Yasar bahwa ayat ini turun di Mekah. Lalu setelah beliau hijrah ke Madinah, beliau didatangi pendeta-pendeta Yahudi yang mengatakan, "Kami dengar kamu mengatakan, 'Dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit.' Kami yang kamu maksud, atau kaummu?" Beliau menjawab, "Aku maksud semua." Kata mereka, "Tapi kamu membaca bahwa kami telah diberi Taurat yang di dalamnya terdapat penjelasan mengenai segala hal?!" Rasulullah bersabda, "Ia, dibanding ilmu Allah, adalah sedikit." Maka Allah menurunkan ayat, "Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan lautan (menjadi tinta),..." Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dengan lafazh ini dari Sa'id atau Ikrimah dari Ibnu Abbas. Abusy Syaikh (dalam kitab al-'Azhamah) dan Ibnu Jarir meriwayatkan dari Qatadah bahwa orang-orang musyrik berkata, "ibi hanyalah kalimat yang tidak lama lagi akan habis." Maka turunlah ayat, "Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan lautan (menjadi tinta).

- Tafsir Al Muyassar Luqman ayat 27 :

Seandainya pohon di bumi ini dijadikan sebagai pena, sedangkan tintanya adalah lautan yang ditambah dengan tujuh lautan lagi, lalu pena-pena dan tinta-tinta itu digunakan untuk menulis kalimat-kalimat Allah yang mencakup ilmu dan hukum-Nya, apa yang Dia wahyukan kepada para malaikat dan para utusan-Nya, niscaya pena-pena itu akan patah dan tinta-tinta itu akan habis, namun tidak dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna di mana tidak seorang pun meliputinya. Sesungguhnya Allah Mahaperkasa dalam menimpakan hukuman terhadap siapa yang mempersekutukan-Nya dengan sesuatu, Maha Bijaksana dalam tatanan-Nya atas makhluk-Nya. Ayat ini menetapkan sifat kalam bagi Allah secara hakiki sesuai dengan keagungan dan kesempurnaan-Nya.

- Riyāduş Şālihin :

Dari Abu Hurairah Ra., ia berkata, Nabi Saw. bersabda, 'Allah Swt. berfirman, Aku sesuai dengan prasangka hamba-Ku dan Aku selalu bersamanya jika ia mengingatKu. Demi Allah, Allah Swt. sangat gembira menerima tobat salah seorang di antara kamu melebihi kegembiraan seseorang yang menemukan kembali barangnya yang hilang di suatu tempat yang luas. Barangsiapa mendekat kepada-Ku sejengkal, maka Aku akan mendekat kepadanya sehasta. Apabila ia mendekat kepada-Ku sehasta, maka Aku akan mendekat kepadanya sedepa. Apabila ia datang kepada-Ku dengan berjalan, maka Aku akan datang kepadanya dengan berlari." (HR AI-Bukhāri-Muslim).
Hadiš di atas memberikan faedah berupa dorongan untuk berbaik sangka kepada Allah Swt. dan mengharapkan rahmat-Nya serta bergegas untuk bertobat dan memperbanyak amal saleh. (Dr. Muşțafā Sa'id Al-Khin, Nuzhatul Muttagina Syarhu Riyādis sālihina, Juz 1, 1407 H/1987M: 397-398).

- Hadiš Nabawi :

Dari Aisyah, dia berkata, "Pernah terjadi gerhana matahari pada zaman Nabi Saw. Kemudian beliau mendirikan salat bersama orang banyak. Saat beliau selesai melaksanakan salat, matahari telah tampak kembali. Kemudian beliau menyampaikan khutbahnya dengan memuji Allah Swt. dan mengagungkan-Nya, lalu bersabda, Sesungguhnya matahari dan bulan adalah satu tanda dari tanda-tanda kebesaran Allah, dan tidak akan mengalami gerhana disebabkan karena mati atau hidupnya seseorang. Sa kalian melihat gerhana, maka banyaklah berdoa kepada Allah, bertakbirlah, dirikan salat dan bersedekahlah." Kemudian beliau meneruskan sabdanya, "Wahai umat Muhammad! Demi Allah, tiada seorang pun yang cemburu melihat hamba sahaya laki-laki atau perempuannya berbuat zina melebihi kecemburuan Allah (ketika melihat hamba-Nya berbuat maksiat), wahai ummat Muhammad! Demi Allah, seandainya kalian mengetahui apa yang aku ketahui, niscaya kalian akan sedikit tertawa dan lebih banyak menangis." (HR AI-Bukhāri, Sahihu'T Bukhāri, Juz 1, No, Hadis 1044, 1400 H: 328).

- Hadiš Qudsi :

Dari Abu Hurairah Ra., Rasulullah Saw. bersabda, "Apakah kalian tahu apa yang dikatakan Rabb kalian? Dia berfirman, 'Tidaklah Aku beri nikmat kepada hamba-hamba-Ku, kecuali ada sekelompok orang dari mereka yang kufur dengannya, mereka berkata, Sesungguhnya nikmat ini karena bintang ini dan bintang itu..." (Syaikh Mustafa Al-Adawy, Sahihu'l Ahādisi'l Qudsiyyati, No Hadis 11).

- HADIS NIAGA QS Luqmãn, 31: 21 :

Setan Hadir dalam Aktivitas Jual-Beli

Dari Qais bin Abi Gharazah, dia berkata, Suatu ketika, Rasulullah menemui kami. Saat itu, kami para pedagang biasa dipanggil as-samāsirah (para makelar). Lalu beliau berseru: "Wahai tujjār (para pedagang). sesungguhnya setan dan dosa selalu menghadii jual-beli. Campurlah sedekah dalam jual-beli kalian." (HR Tirmizi, 1208)

- AMAL NIAGA :

1. Perbanyaklah berdoa dengan memohon perlindungan kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk.
2. "Ya Allah, peliharalah aku dari muka, belakang, kanan, kiri, dan atasku. Aku berlindung dengan kebesaran-Mu agar tidak disambar dari bawahku." Bersedekahlah dengan sebagian harta Anda. Mudah-mudahan Alah mengampuni dosa-dosa Anda melalui amal tersebut.

- Tadabbur Surah Luqman Ayat 20-28 :

Ayat 20-28 menjelaskan tiga masalah penting: 
1. Allah telah tundukkan sistem langit dan bumi untuk kepentingan manusia dan menyempurnakan nikmat-Nya yang lahir dan batin pada mereka. Namun demikian, tak sedikit manusia yang mendebat tentang Allah tanpa landasan ilmu, petunjuk dan kitab yang  mencerahkan pikiran. Bahkan, apabila mereka diajak untuk mengikuti wahyu Allah (Al-Qur’an) mereka tidak mau dan mencukupkan apa yang mereka terima dari pemikiran dan tradisi nenek moyang. Padahal, mengikuti pemikiran dan tradisi nenek moyang yang sesat itu adalah seruan setan yang akan menjerumuskan mereka di akhirat nanti ke Neraka Sa’ir. 
2. Siapa yang menyerahkan dirinya kepada Allah sedangkan ia berbuat baik, seperti yang dijelaskan pada ayat 5 dan 5 sebelumnya, maka ia berada pada jalan yang lurus dan pegangan yang amat kuat. Allah akan berikan balasan yang amat baik di akhirat. Siapa yang masih tetap kafir, maka tidak perlu disedihkan kekafirannya, karena ia akan kembali kepada Allah, diperlihatkan semua amalannya, diberi sedikit nikmat dunia kemudian akan dipaksa masuk neraka. 
3. Syirik itu bukan berarti menolak Allah sebagai Pencipta alam semesta, tetapi, mengakui Allah Tuhan Pencipta, pada waktu yang sama menolak ibadah dan sistem hidup yang Allah ciptakan untuk manusia. Tidak ada alasan manusia menyekutukan Allah, karena langit, bumi dan apa saja di antara keduanya adalah ciptaan dan milik-Nya, termasuk manusia.