Tadabbur Al-Quran Hal. 401
----------------------------------------------
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
- Al Qur'an Indonesia Tajwid.
- Al-'Ankabut ayat 45 :
اُتْلُ مَآ اُوْحِيَ اِلَيْكَ مِنَ الْكِتٰبِ وَاَقِمِ الصَّلٰوةَۗ اِنَّ الصَّلٰوةَ تَنْهٰى عَنِ الْفَحْشَاۤءِ وَالْمُنْكَرِ ۗوَلَذِكْرُ اللّٰهِ اَكْبَرُ ۗوَاللّٰهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ
Bacalah Kitab (Al-Qur'an) yang telah diwahyukan kepadamu (Muhammad) dan laksanakanlah salat. Sesungguhnya salat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar. Dan (ketahuilah) mengingat Allah (salat) itu lebih besar (keutamaannya dari ibadah yang lain). Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.
- Tafsir Al Muyassar Al-'Ankabut ayat 45 :
Bacalah Al Qur'an yang Aku turunkan kepadamu dan amalkanlah isinya. Tegakkanlah shalat dengan batasan-batasannya, sesungguhnya menjaga shalat mencegah pelakunya dari terjerumus ke dalam perbuatan mungkar dan kemaksiatan. Hal itu karena orang yang menegakkan shalat, yang menyempurnakan rukun-rukun dan syarat-syarat-Nya, hatinya bersinar, imannya meningkat dan dorongan kepada kebaikan pada dirinya akan meningkat, dan dorongan kepada keburukan menipis atau bahkan tidak ada. Mengingat Allah dalam shalat dan lainnya adalah lebih agung, lebih besar, lebih utama dari segala sesuatu. Dan Allah mengetahui apa yang kalian perbuat, baik kebaikan maupun keburukan, lalu Dia akan membalas kalian atas itu dengan balasan yang sempurna dan lengkap.
- Mu'jam QS A-Arkabut, 29:45 :
الْمُنْكَرِ
Al Munkar adalah semua perbuatan buruk menurut pertimbangan akal sehat atau menurut syarist bila akal sehat tidak dapat menyimpulkan baik dan buruknya Makna tersebut, vang dimaksud dalam firman-Nya, menyuruh berbuat makruf dan mencegeh dari yang mungkar (0S At-Taubah, 9:112) dan firman-Nya, Mereka tidak saling mencegah perbuatat mungkar yang selalu mereka perbuat (05 Al Ma idah, 5. 791 juga dalan ayat-ayat lainnya (Ar-Ragib Al Astahani, Mujam tMufradat Alfäzi Al-Dur'äni, t431 H2010 K 382)
- Riyāduş şālihin :
Dari Jabir bin Abdullah Ra., dia berkata, Rasulullah Saw. bersabda, "Perumpamaan salat lima waktu bagaikan sungai yang mengalir deras di pintu salah seorang di antara kalian, ia pergunakan untuk mandi lima kali sehari semalam." (HR Muslim).
Hadis di atas memberikan beberapa faedah di antaranya:
(a) Keutamaan mengerjakan salat karena salat menmbersihkan dan menghilangkan dosa-dosa sebagaimana mandi menghilangkan kotoran.
(b) Semangat dalam mengerjakan salat.
(Dr. Muştafā Sa'id Al-Khin, Nuzhatul
Muttaqina Syarhu Riyādis salihina, Juz 2 1407 H/1987 M: 773).
- Hadiš Nabawi :
Imam Ahmad berkata, "Telah menceritakan kepada kami Waki, ia berkata, telah menceritakan kepada kami Al-Amasy. ia berkata, telah mengabarkan kepada kami Abu Salih, dari Abu Hurairah, ia mengatakan bahwa seorang lelaki datang menemui Nabi Saw. lalu berkata, 'Ada seorang lelaki yang melakukan salat pada malam harinya, namun di pagi harinya ia mencuri. Maka beliau bersabda, Sesungguhnya apa yang dikatakannya (dalam salat) akan menghalanginya (dari perbuatan itu)." (HR Ahmad, Musnadul Imām Ahmad Bin Hanbal, Jilid 15, No. Hadis 9778, 1417 H/1997 M: 483).
- Hadiš Qudsi :
Ibnu Majah berkata, "Telah menceritakan kepada kami Ali bin Muhammad, ia berkata, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Fudail, ia berkata telah menceritakan kepada kami Yahya bin Said, ia berkata, telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Abdurrahman Abu Tuwalah, ia berkata, telah menceritakan kepada kami Nahar Al-Abdi bahwa dia mendengar Abu Sa'id Al-Khudri berkata, Aku mendengar Rasulullah Saw. bersabda, Sesungguhnya Allah pasti akan bertanya kepada hamba-Nya pada hari kiamat, hingga Dia bertanya, Apa yang menghalangimU untuk mencegah kemungkaran ketika kamu melihatnya? Maka apabila Allah mengilhami alasan kepada hamba itu, ia menjawab, Wahai Tuhanku, aku harap Engkau memaafkanku, (aku tidak mencegah kemungkaran) karena aku takut kepada manusia." (HR Ibnu Majah) (Mustafā bin 'Adawi, As-Sahihul Musnad minal Ahādisil Qudsiyyati, t.t: 225).
- Hadis Motivasi QS 29: 45 :
Dari Abu Dzar dia berkata, Aku pernah bertanya, "Wahai Rasulullah, berilah aku wasiat." Beliau bersabda: "Aku berpesan agar engkau bertakwa kepada Allah karena takwa adalah akar dari segala perkara." Aku bertanya lagi, "tambahkan wasiat untukku." Beliau pun bersabda: "Hendaklah engkau membaca Al-Qur'an dan berzikir kepada Allah Swt. karena sesungguhnya. Al-Qur an itu yang menjadi cahaya bagimu di bumi dan bekal yang disimpan di langit." (HR Ibnu Hibban. 362)
- HADIS NIAGA Qs AI-Ankabūt, 29: 45 :
Urgensi Salat
Dari Jabir dia mengatakan bahwa Rasulullah bersabda: "Salat (fardu) yang lima waktu itu seperti sebuah sungai yang airnya mengalir dan melimpah di depan pintu rumah salah seorang di antara kalian. Dia mandi dari air sungai itu setiap hari sebanyak lima kali." (HR Muslim, 668)
- AMAL NIAGA :
1. Seorang niagawan muslim harus menjaga salat yang merupakan tiang agama. Salat dapat menghapus dosa sehingga dirinya senantiasa bersih dari dosa dan maksiat.
2. Dari segi manfaat lahiriah, salat memiliki peranan penting dalam kehidupan. Salat akan memberikan ketenangan jiwa dan ketenteraman batin. Sejenak, jiwa ini akan distirahatkan dengan mengingat akhirat, menyerahkan diri yang hina ini ke hadapan Allah, serta menyerahkan semua urusan hanya kepada-Nya.
3. Dari segi manfaat jasmani, salat dapat menjaga kesehatan fisik. Gerakan dalam salat memiliki hikmah untuk kesehatan. Salat juga dapat menjadi media pembelajaran dalam disiplin waktu.
- Tadabbur Surah Al-Ankabut Ayat 39-45 :
1. Ayat 39 dan 40 masih meneruskan kisah kaum-kaum durhaka pada Allah dan rasul-rasul-Nya. Di antaranya Qarun, Fir’aun dan Haman. Musa datang kepada mereka membawa ayat-ayat kebesaran Allah dan wahyu-Nya. Mereka menanggapinya dengan kesombongan. Lalu Allah musnahkan mereka dan tidak satu pun di antara mereka dapat lolos. Allah musnahkan kaum tersebut berdasarkan dosa-dosa yang mereka lakukan. Ada yang Allah siksa dengan hujan batu kerikil panas seperti kaum Nabi Luth, dengan halilintar sperti kaum Nabi Saleh, dengan dibenamkan ke dalam bumi seperti Qarun dan ada pula dengan ditenggelamkan ke dalam air seperti kaum Nabi Nuh. Siksaan tersebut bukan karena Allah menzalimi mereka. Akan tetapi, merekalah yang menzalimi diri sendiri dengan melanggar sistem yang Allah ciptakan untuk keselamatan diri mereka sendiri.Ayat 41-45 menjelaskan rapuhnya ideologi kemusyrikan (menyekutukan Allah)dan kuatnya ideologi Tauhid (mengesakan Allah). Kemusyrikan ibarat sarang laba-laba; mudah dibangun dan mudah pula hancurnya. Sayang sekali kaum musyrikin itu tidak mau memahaminya dengan baik. Sedangkan ideologi Tauhid itu dibangun di atas dasar Pengetahuan, Keperkasaan dan Kebijaksanaan Allah sebagai Tuhan Pencipta Tunggal manusia dan alam semesta.
2. Perumpamaan-perumpamaan yang Allah buat itu tidak bisa diketahui makna, hakikatnya dan kebenarannya kecuali oleh orang-orang yang berilmu. Allah menciptakan langit, dan bumi dengan hak atau benar. Terwujudnya bumi dan langit dengan sistem penciptaan yang amat unik dan mengagumkan itu menjadi bukti nyata kekuasaan dan kebesaran Allah bagai kaum Mukmin.
3. Sebab itu, untuk menjelaskan konsep Tauhid, Allah memerintahkan Nabi Muhammad Saw. agar membacakan wahyu yang diturunkan kepadanya dengan jelas, tidak boleh ada yang disembunyikan, atau diselewengkan kandungannya. Rasul Saw. juga diperintahkan Allah untuk menegakkan salat karena salat itu dapat mencegah pelakunya dari perbuatan keji dan mungkar, selama dikerjakan ikhlas karena Allah dan dipahami isinya. Sungguh, mengingat Allah (zikrullah) itu adalah hal yang paling besar nilainya di sisi Allah dan besar pengaruh positfnya dalam kehidupan. Allah mengetahui apa yang kita lakukan.