Tadabbur Al-Quran Hal. 417
----------------------------------------------
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
- Al Qur'an Indonesia Tajwid.
- As-Sajdah ayat 28 :
وَيَقُوْلُوْنَ مَتٰى هٰذَا الْفَتْحُ اِنْ كُنْتُمْ صٰدِقِيْنَ
Dan mereka bertanya, “Kapankah kemenangan itu (datang) jika engkau orang yang benar?”
- Asbabun Nuzul As-Sajdah ayat 28 :
Ibnu Jarir meriwayatkan dari Qatadah bahwa para sahabat berkata, "Pada suatu hari nanti kita akan dapat hidup tenang dan senang." Maka orang-orang musyrik berkata, 'Kapankah kemenangan itu (datang) jika engkau orang yang benar?" Maka turunlah ayat ini."
- Tafsir Al Muyassar As-Sajdah ayat 28 :
Orang-orang yang mempersekutukan Allah itu meminta disegerakannya azab, mereka berkata: Kapan keputusan yang menetapkan di antara kalian dengan kami untuk menyiksa kami menurut klaim kalian akan datang, bila kalian adalah orang-orang yang benar dalam klaim kalian.
- Tazkiyyatun Nafs :
Yakin (A-Yaqin) merupakan bagian dari iman, tak ubahnya kedudukan ruh dari badan. Dengan yakin ini orang-orang yang memiliki pengetahuan menjadi terhormat. Banyak orang yang berlomba karenanya, orang-orang yang beramal berusaha mendapatkannya dan semua pandangan mereka tertuju kepadanya. Jika sabar berpasangan dengan yakin, akan lahir kepemimpinan dalam agama, sebagaimana firman-Nya, "Dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami selama mereka sabar. Mereka meyakini ayat-ayat Kami" (QS As-Sajdah, 32: 24).
Allah Swt. mengkhususkan orang-orang yang yakin bahwa hanya merekalah yang bisa mengambil manfaat dari ayat-ayat dan bukti-bukti keterangan, sebagaimana firman-Nya, «Dan di bumi terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah Swt.) bagi orang-orang yang yakin> (QS Aż-Zāriyat, 51: 20). Allah Swt. juga mengkhususkan orang-orang yang yakin bahwa hanya merekalah orang-orang yang mendapat petunjuk dan keberuntungan di antara para penduduk bumi, sebagaimana firman-Nya, <Dan mereka yang beriman kepada ( A-Qur'an) yang diturunkan kepadamu (Muhammad) dan (Kitab-Kitab) yang telah diturunkan sebelum engkau, dan mereka yakin adanya akhirat. Merekalah yang mendapat petunjuk dari Tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang beruntung. (QS Al-Baqarah, 2: 4-5). Allah Swt. juga mengabarkan bahwa para penghuni neraka adalah mereka yang tidak yakin, <Dan apabila dikatakan (kepadamu), "Sungguh, janji Allah Swt. itu benar, dan hari kiamat itu tidak diragukan adanya, kamu menjawab, "Kami tdak tahu apakah hari kiamat itu, kami hanyalah menduga-duga saja, dan kami tidak yakin. (QS Al-Jāśiyah, 45: 32). Yakin merupakan ruh amal hati, yang sekaligus merupakan ruh amal anggota tubuh, dan merupakan hakikat sifat jujur serta inti Islam. Diriwayatkan dari Ibnu Mas'ūd Ra., dari Nabi, beliau bersabda, Janganlah sekali-kali kamu membuat seseorang rida dengan kemurkaan Allah Swt., dan janganlah sekali-kali kamu memuji seseorang dengan mengatasnamakan karunia Allah Swt., dan janganlah sekali-kali kamu mencela seseorang selagi Allah Swt. tidak mengizinkanmu, karena sesungguhnya rezeki Allah Swt. tidak diberikan kepadamu karena hasrat seseorang yang berhasrat, dan tidak ditolak darimu karena kebencian seseorang yang benci, dan sesungguhnya Allah Swt. derngan keadilan dan neraca-Nya menjadikan ruh dan kegembiraan ada dalam rida dan yakin, menjadikan kekhawatiran dan kesedihan ada dalam keragu-raguan dan kemarahan." Yakin merupakan pasangan tawakal. Karena itu ada yang menafsirkan tawakal dengan kekuatan keyakinan.Yang benar, tawakal merupakan buah yakin. Maka ada baiknya jika petunjuk disertai dengan yakin. Selama yakin sampai ke dalam hati, maka ia akan memenuhinya dengan cahaya dan kemuliaan, membersihkannya dari keragu-raguan dan kemarahan, kekhawatiran dan kesedihan, mengisinya dengan cinta kepada Allah Swt., rasa takut, rida, syukur, tawakal dan penyandaran kepada-Nya. Jadi yakin merupakan materi semua kedudukan. (lbnu'l Qayyim Al-Jauziyyah, Madāriju As-Sālikin Manāzilu lyyāka Na'budu wa lyyākaNasta inu, Juz 2, t.t.: 413-414).
- Riyäduş Şälihin :
Dari Abu Hurairah Ra., dari Nabi Saw., beliau bersabda, "Beberapa kaum masuk surga, hati mereka seperti hati burung." (HR Muslim).
Hadis di atas menunjukkan anjuran untuk bersikap tawakal dan kelembutan hati, karena keduanya menjadi faktor penyebab masuk surga dan kesuksesan mendapatkan kenikmatannya. (Dr. Mustafā Sa'id Al-Khin, Nuzhatul Muttaqina Syarhu Riyādis Salihina, Juz 1, 1407 H/1987 M: 111).
- Tibbun Nabawi :
Khasiat Katam
Menurut Al-Gafiqiy, Katam ialah sejenis tumbuhan yang hidup di lembah, daunnya mirip dengan daun zaitun dan sedikit lebih tinggi dari ukuran tubuh manusia. la mempunyai buah seukuran biji cabai dan berisi satu butir saja, yang apabila digosok-gosokkan, ia akan berubah menjadi hitam. Apabila akhirnya dimasak dengan air, ia akan menjadi tinta yang bisa digunakan untuk menulis. Menurut Al-Kindy, "Jika biji hitam Katam digunakan untuk celak, ia dapat mengurai air yang terlału banyak keluar dari mata dan sekaligus menyembuhkannya. Selain itu, Katam dapat digunakan untuk menyemir rambut beruban, sebagaimana disabdakan Nabi Saw., "Sesuatu yang paling baik untuk mengubah warna rambut beruban adalah A-Hinā (inai) dan Al-Katam." (HR At-Tirmizi, Abu Dāwud, An-Nasai, dan Ibnu Majah). (lbnu'l Qayyim Al-Jauziyyah, Zādu'l Ma ādi fi Hadyi Khayril Tbādi, Juz 4, t.t.: 366-368).
- Medical Hadiš :
Dari Usman bin Abdullah bin Mauhab, dia berkata, "Saya menemui Ummu Salamah, maka Ummu Salamah mengeluarkan sehelai rambut dari rambut Rasulullah Saw. kepada kami, ternyata telah disemir dengan Inai dan Katam." (HR Al-Bukhāri). (Ibnu'l Qayyim A-Jauziyyah, At-Tibbun Nabawi, t.t.: 285).
- Hadis Motivasi QS 32: 27 :
Dari Ka'ab dia berkata, Rasulullah bersabda: "Perumpamaan mukmin itu seperti tanaman yang kuat dan lentur. Angin menerpanya, kadang menundukkannya. dan kadang membuatnya tegak hingga bergerak. Dan perumpamaan orang kafir itu seperti pohon cedar yang dicabut dengan akar-akarnya, tidak ada sesuatu pun yang menerpanya hingga ia dicabut sekali saja." (HR Mustim. 2810)
- HADIS NIAGA QS As-Sajdah, 32: 29 :
Hari ketika Keimanan Tidak Bermanfaat bagi Seseorang
Dari Abu Hurairah , bahwasanya dia berkata, Rasulullah pernah bersabda: "Apabila tiga hal telah muncul, maka tidak berguna lagi iman seseorang yang belum beriman sebelum itu, atau (belum) berusaha berbuat kebajikan dengan imannya itu. (QS Al-An'ām, 6: 158). Tiga hal tersebut adalah terbitnya matahari dari barat, turunnya Dajjal, dan makhluk melata di muka bumi." (HR Muslim, 158)
- AMAL NIAGA :
1. Ibnu Katsir menjelaskan bahwa apabila orang kafir mulai beriman pada hari kemunculan sebagian tanda-tanda Tuhan (hari Kiamat), maka imannya tidak dapat diterima. Adapun orang yang telah beriman sebelum itu dan dia berbuat baik dalam amalnya, maka dia mendapat pahala yang besar.
2. Janganlah menunda amal saleh yang dapat Anda lakukan. Bersegeralah untuk menunaikannya sebelum datang masa ketika amal saleh tidak diterima.
3. Bertobatlah dari segala dosa, termasuk dosa saat Anda menjalankan aktivitas niaga, sebelum tiba waktu ketika tobat Anda tidak berguna.
- Tadabbur Surah As-Sajdah Ayat 21-30 :
Ayat 21-30 dari surat As-Sajadah ini menjelaskan tiga hal penting :
1. Allah akan menimpakan azab di dunia sebelum azab akhirat kepada orang yang menghindar dari ayat-ayat (sistem) Allah ketika diingatkan pada ayat-ayat (sistem) tersebut.
2. Allah turunkan Taurat kepada Musa yang menjadi petunjuk bagi Bani Israel. Sebab itu, janganlah ragu pada akhirat karena di dalamTaurat juga dijelaskan. Allah jadikan Bani Israel itu pemimpin jika mereka sabar menjalankan Taurat dan meyakininya. Allah akan pisahkan di akhirat nanti umat Musa yang beriman dan yang tidak beriman padanya dan Taurat.
3. Di antara ayat-ayat Allah ialah menghancurkan umat-umat sebelumnya yang durhaka pada-Nya, pada Rasul-Rasul dan Kitab-Kitab-Nya dan menggiring air ke bumi yang tandus sehingga tumbuh tanaman yang bisa dimakan binatang dan manusia. Kendati demikian, manusia masih saja mempertanyakan kebenaran hari kiamat itu. Allah memerintahkan Rasul saw. menjelaskan bahwa pada hari kiamat tidak berguna lagi keimanan dan pengakuan orang kafir. Allah menyuruh Rasul saw. agar berpaling dari mereka.