Tadabbur Al-Quran Hal. 404
----------------------------------------------
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
- Al Qur'an Indonesia Tajwid.
- Al-'Ankabut ayat 67 :
اَوَلَمْ يَرَوْا اَنَّا جَعَلْنَا حَرَمًا اٰمِنًا وَّيُتَخَطَّفُ النَّاسُ مِنْ حَوْلِهِمْۗ اَفَبِالْبَاطِلِ يُؤْمِنُوْنَ وَبِنِعْمَةِ اللّٰهِ يَكْفُرُوْنَ
Tidakkah mereka memperhatikan, bahwa Kami telah menjadikan (negeri mereka) tanah suci yang aman, padahal manusia di sekitarnya saling merampok. Mengapa (setelah nyata kebenaran) mereka masih percaya kepada yang batil dan ingkar kepada nikmat Allah?
- Asbabun Nuzul Al-'Ankabut ayat 67 :
Juwaibir meriwayatkan dari adh-Dhahhak dari Ibnu Abbas bahwa mereka mengatakan, "Hai Muhammad, tidak ada yang menghalangi kami masuk agamamu selain kekhawatiran bahwa orang-orang akan merampok kami karena kami berjumlah sedikit sedang suku Badui lebih banyak jumlahnya daripada kami! Begitu mereka mendengar kabar bahwa kami masuk agamamu, kami pasti dirampok." Maka Allah menurunkan ayat, "Dan apakah mereka tidak memperhatikan bahwa sesungguhnya Kami telah menjadikan (negeri mereka) tanah suci yang aman."
- Tafsir Al Muyassar Al-'Ankabut ayat 67 :
Apakah orang-orang kafir Makkah tidak menyaksikan bahwa Allah telah menjadikan Makkah sebagai wilayah haram yang aman, penduduknya merasa aman terhadap diri dan hartanya, sementara orang-orang di sekitarnya yang berada di luar haram dalam keadaan ketakutan tidak mendapatkan keamanan? Apakah mereka beriman kepada syirik dan kafir kepada nikmat Allah yang Allah khususkan untuk mereka, sehingga mereka tidak menyembah Allah semata tidak selainnya.
- Riyāduş şālihin :
Dari Abu Hurairah Ra., Rasulullah Saw. bersabda, "Setiap umatku masuk surga selain yang enggan, "Para sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah, lantas siapa yang enggan itu? Nabi menjawab, Siapa yang taat kepadaku, masuk surga, dan siapa yarng membangkang kepadaku, berarti ia enggan. (HR AI-Bukhāri). (Dr. Muştafā Sa'id Al-Khin, Nuzhatul Muttaqina Syarhu Riyādis Sālihina, Juz 1, 1407 H/1987 M: 183).
- Medical Hadiš :
Dari Abdullah bin Ja'far Ra., dia berkata, "Aku pernah melihat Rasulullah Saw. memakan Qisā (mentimun) dengan Rutab (kurma basah yang baru matang)." (HR Muslim) (1bnu'l Qayyim Al-Jauziyyah, At-Tibbun Nabawi, t.t.: 273).
- Tibbun Nabawi :
Khasiat Qisā (Mentimun)
Mentimun mempunyai sifat yang dingin dan kering pada tahapan kedua, memadamkan panasnya perut, tidak mudah rusak, bermanfaat untuk sakit saluran kencing, baunya bisa menyadarkan orang yang pingsan, bijinya melancarkan kencing,. dan daunnya bisa dijadikan pembalut untuk gigitan anjing. Meski demikian, dinginnya mentimun kurang baik untuk sebagian orang. Maka, harus ada campuran lain yang bisa meredakan dingin dan lembabnya, yaitu dengan memakan kurma matang seperti yang dilakukan Rasulullah Saw. jika makan mentimun disertai kurma, kismis, atau madu, maka hal itu bisa membuatnya seimbang.
(lbnu'l Qayyim Al-Jauziyyah, Zãdul Ma adi fi Hadyi Khayril bādi, Juz 4, t.t.: 353).
- HADIS NIAGA QS AI-Ankabūt, 29: 65 :
Tiga Jaminan Allah
Dari Abu Sa'id Rasulullah bersabda: "Tidaklah seorang muslim memanjatkan doa kepada Allah selama tidak mengandung dosa dan memutuskan silaturahmi (antarkerabat, pen.), kecuali Allah akan memberi kepadanya tiga hal: (1) Allah akan segera mengabulkan doanya, (2) Allah akan menyimpan doa bagi sang hamba untuk di akhirat kelak, dan (3) Allah akan menghindarkan sang hamba dari kejelekan yang serupa." Para sahabat lantas berkata, "Kalau begitu, kami akan memperbanyak berdoa." Rasulullah bersabda: "Allah kelak kepada Orang yang Gemar Berdoa memperbanyak juga mengabulkan doa-doa kalian." (HR Ahmad)
- AMAL NIAGA :
1. Janganlah berputus asa dalam berdoa. Setiap doa tidak akan disia-siakan oleh Allah , baik dengan cara dikabulkan maupun dengan cara dihindarkan dari keburukan. Selain itu, doa seorang hamba ada yang disimpan untuk kehidupan akhirat.
2. Mintalah apa pun kepada Allah karena segala kebaikan yang ada di sisi-Nya lebih banyak daripada segala permintaaan Anda.
- Tadabbur Surah Al-Ankabut Ayat 64-69 :
Ayat 64-69 dari surah Al-’Ankabut menjelaskan beberapa hal:
1. Kehidupan dunia ini hanya sendagurau dan permainan belaka. Kehidupan akhirat adalah kehidupan yang sesungguhnya.
2. Di antara karakter manusia ialah saat menghadapi kesulitan meminta bantuan Allah. Setelah lepas dari kesulitan, menyekutukan Allah.
3. Orang kafir Quraisy tidak bisa memahami bagaimana Allah jadikan Mekah negeri aman, padahal masyarakat di sekitarnya saling berperang.
4. Tidak ada kezaliman yang lebih besar dari mengadakan kebohongan atas Allah dan menolak kebenaran (Al-Qur’an). Tempat mereka kelak neraka Jahannam. Siapa yang mengamalkan apa yang diketahuinya dari Islam, Allah akan ajarkan padanya yang belum diketahunya.
Ayat 2-5 dari surat Ar-Rum ini menjelaskan kekalahan bangsa Romawi di negeri Syam oleh Persia. Kurang dari 10 tahun, mereka akan menang kembali atas Persia. Kebenaran wahyu ini terbukti. Kurang dari 10 tahun, Romawi dapat kembali menguasai Syam. Allah memenangkan orang yang dikehendaki-Nya. Karena Dia Mahaperkasa lagi Maha Penyayang.