بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Sabtu, 05 Oktober 2024

Tadabbur Al Quran Hal.398

Tadabbur Al-Quran Hal. 398
----------------------------------------------
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

- Al Qur'an Indonesia Tajwid.

- Al-'Ankabut ayat 19 :

اَوَلَمْ يَرَوْا كَيْفَ يُبْدِئُ اللّٰهُ الْخَلْقَ ثُمَّ يُعِيْدُهٗ ۗاِنَّ ذٰلِكَ عَلَى اللّٰهِ يَسِيْرٌ

Dan apakah mereka tidak memperhatikan bagaimana Allah memulai penciptaan (makhluk), kemudian Dia mengulanginya (kembali). Sungguh, yang demikian itu mudah bagi Allah.

- Tafsir Al Muyassar Al-'Ankabut ayat 19 :

Apakah mereka itu tidak mengetahui bagaimana Allah menciptakan makhluk dari ketiadaan, kemudian mengembalikannya setelah kematiannya, sebagaimana Dia menciptakannya pertama kali dalam bentuk makhluk yang baru, hal itu tidaklah sulit bagi-Nya. Sesungguhnya hal itu bagi Allah adalah mudah, semudah Dia menciptakan makhluk untuk pertama kalinya.

- Hadis Sahih Al-'Ankabut ayat 19 :

Dari Tariq bin Syihāb, dia berkata, "Aku mendengar Umar Ra. berkata, Nabi Saw berdiri i hadapan kami pada suatu tempat, lalu beliau Saw. mengabarkan tentang awal peniptaan makhluk sampai pada (ketetapan) penduduk surga masuk ke tempat tinggal mereks, dan penduduk neraka sudah masuk ke tempat tinggal mereka Orang yang mengingatnya tentu ingat dan orang yang melupakannya tentu akan lupa" (HR Bukhāri, A-Jāmiu Sahih Bukhári Juz 2, No. Hadis 3192: 418).

- Riyāduş şālihin :

Dari Abdullah bin Amr Ra., dia berkata, "Kami pernah mengadakan suatu perjalanan bersama Rasulullah Saw., lalu di suatu tempat pemberhentian kami berhenti. Sebagian kami ada yang memperbaiki tempat tidur, sebagian lagi berlatih memanah, sebagian lagi memberi makan hewan, dan sebagainya. Tiba-tiba terdengar utusan Rasulullah Saw. menyeru, memanggil kami untuk salat berjamaah, lalu kami berkumpul di dekat beliau. Beliau Saw. bersabda, Para Nabi sebelum aku diutus untuk menuntun umatnya kepada kebaikan yang telah diajarkan Allah Swt. bagi mereka dan mengingatkan bahaya yang mengancam mereka. Umatku yang sempurna dan Selamat ialah angkatan yang pertama, angkatan sesudah itu akan ditimpa berbagai cobaan berupa hal-hal yang tidak
disenanginya, seperti timbulnya fitnah. Dimana sebagian mereka menghina sebagian yang lain sehingga timbullah bencana. Orang-orang mukmin berkata, Inilah kiranya yang membinasakanku Setelah hilang bencana tersebut, timbul pula bencana yang lain. Dan orang mukmin berkata, 'Ini..! Ini..!" Siapa yang ingin bebas dari neraka dan ingin masuk ke surga, hendaklah dia menemui kematiannya dalam keimanan kepada Allah Swt. dan hari akhirat.." (HR Muslim). (Dr. Muştafā Sa'id Al-Khin, Nuzhatul Muttaqina Syarhu Riyādis Şālihina, Juz 1, 1407 H/1987M: 551-552).

- Medical Hadiš :

Dari 'Aşim bin Umar bin Qatādah, dia berkata, "Jabir bin Abdullah pernah datang pada keluarga kami. Kebetulan, ketika itu ada seseorang yang menderita sakit bengkak bernanah atau luka. Lalu Jabir berkata,'Kamu sakit apa?' la menjawab, 'Bengkak, saya sakit sekali. Jabir berkata, Hai pelayan, panggil tukang bekam kemari!" Orang yang sakit itu bertanya, Ya Abdullah, apa yang akan kamu perintahkan pada tukang bekam itu? Jabir menjawab, Saya akan menyuruhnya untuk membekam bengkakmu. Orang sakit itu berkata, Demi Allah Swt. dihinggapi lalat atau tersentuh kainnya saja aku merasa sakit sekali. Apalagi jika dibekam. Ketika Jabir mengetahui bahwa orang yang sakit tersebut enggan untuk dibekam, maka ia pun berkata, 'Sesungguhnya saya pernah mendengar Rasulullah bersabda, Di antara penyembuhan yang ampuh adalah berbekam, minum madu, atau sudutan dengan panas api (Al-Kay). (HR AI-Bukhāri-Muslim)
(Aż-Zahabi, At-tibbun Nabawi, 1410 H/1990 M: 151).

- Tibbun Nabawi :

Khasiat 'Asal (madu)

Manfaat Asal (madu) sudah banyak dijelaskan di bagian terdahulu dan sering disinggung. Yang perlu ditegaskan adalah bahwa madu sangat baik untuk memelihara kesehatan. Yang paling baik ialah yang warnanya putih dan bening, yang manisnya lebih alami. Yang diambil dari hutan dan pepohonan lebih baik daripada yang diambil dari gua. Yang pasti, hal ini tergantung dari tempat peternakan lebah. (Ibnu'l Qayyim Al-Jauziyyah, Zãdul Ma 'ãdi fi Hadyi Khayril lbādi, Juz 4, t.t.: 340-341).

- Hadis Motivasi QS 29: 15 :

Dari Nu'man bin Basyir dari Rasulullah beliau bersabda: "Perumpamaan orang yang menegakkan hukum Allah dan orang yang diam terhadapaya, seperti sekelompok orang yang berlayar dengan sebuah kapal lalu sebagian dari mereka ada yang mendapat tempat di atas dan sebagian lagi di bagian bawah kapal. Lalu orang yang berada di bawah kapal jika mereka mencari air untuk minum. mereka harus melewati orang-orang yang berada di bagan atas seraya berkata, "Seandainya boleh kami melubangi saja kapal ini untuk mendapatkan bagian kami sehingga kami tidak mengganggu orang yang berada di atas kami." Jika orang yang berada di atas membiarkan saja apa yang dinginkan orang-orang yang di bawah itu. mereka akan binasa semuanya. Namun, jika mereka mencegah dengan tangan mereka, mereka akan selamat semuanya." (HR Bukhari. 2361)

- HADIS NIAGA QS AI-Ankabüt, 29: 17 :

Meyakini Hanya Allah Pemberi Rezeki

Dari Anas bin Malik , Rasulullah bersabda: "Sesungguhnya, hanya Allah yang pantas menaikkan dan menurunkan harga. Dialah yang menahan dan melapangkan rezeki. Aku berharap dapat berjumpa dengan Allah dan tidak ada seorang pun dari kalian yang menuntutku karena kezaliman pada darah dan harta." (HR Abu Dawud, 3451; Tirmizi, 1314)

- AMAL NIAGA :

1. Ar-Rāziq adalah satu di antara nama Allah Ar-Rāzig bermakna Maha Pemberi Rezeki. Sementara itu, ArRazzãq adalah bentuk hiperbolis dari Ar Rāziq yang berarti 'banyak memberi rezeki. Allah-lah yang menguasai seluruh rezeki tersebut.
2. Seluruh rezeki dan ketentuannya hanya milik Allah. Allah-lah yang memberi kepada orang yang Dia kehendaki. Allah pula yang menghalangi rezeki tersebut pada yang lain sesuai dengan hikmah dan rahmat-Nya yang luas.
3. Ada binatang di muka bumi ini yang lemah dan tidak memiliki kekuatan dan kecerdasan. Dia tidak bisa menyimpan rezekinya. Akan tetapi, rezeki itu selalu bersamanya karena Allah yang menjaminnya setiap waktu.

- Tadabbur Surah Al-Ankabut Ayat 15-23 :

1. Ayat 15-23 masih meneruskan kisah Nabi Nuh  dan diteruskan dengan Ibrahim dan Muhammad Saw. Allah selamatkan Nuh dan semua penumpang kapalnya. Allah jadikan peristiwa tersebut sebagai bukti kekuasaan-Nya dan kelemahan orang-orang yang kafir pada-Nya.  Nabi Ibrahim juga mengajak kaumnya untuk menyembah Allah dan tidak menyekutukan-Nya dengan tuhan-tuhan palsu yang diciptakan mereka sendiri. Faktanya, tuhan-tuhan tersebut tidak mampu memberi mereka rezeki. Nabi Ibrahim menyeru mereka agar mau mencari rezeki dari Allah, menyembah-Nya dan bersyukur pada-Nya. Namun, umatnya tetap saja menolak dan memerangi dakwah Ibrahim.
2. Sebab itu, Allah menghibur Nabi Muhammad saw. agar tidak bersedih menghadapi kaum kafir Quraisy yang memerangi dakwah beliau, karena para rasul Allah sebelumnya juga diperangi dengan cara yang sama, dan bahkan lebih dari itu. Tugas Rasul saw. hanya menyampaikan dakwah tauhid kepada segenap manusia. Kalau kaum kafir itu mau mempelajari bagaimana Allah memulai penciptaan manusia kemudian mengulanginya sampai kepada mereka dengan sangat mudah, mereka akan dapat memahami dakwah Rasulullah saw.  Allah kuasa  membangkitkan manusia yang sudah mati pada hari kebangkitan nanti. Allah akan mengazab dan merahmati orang yang dikehendaki-Nya dan kepada-Nya mereka dikembalikan.
3. Orang-orang kafir itu tidak akan mampu melemahkan kehendak Allah dan  tidak akan mendapat pelindung dan penolong selain Allah. Sebenarnya, orang-orang kafir pada Al-Qur’an  dan pertemuan dengan Allah ialah orang-orang yang berputus asa pada rahmat-Nya dan bagi mereka azab neraka di akhirat nanti.