بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Rabu, 28 Juni 2023

Tadabbur Al-Quran Hal. 310

Tadabbur Al-Quran Hal. 310
----------------------------------------------
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

- Al Qur'an Indonesia Tajwid.
- Maryam ayat 75 :

قُلْ مَنْ كَانَ فِى الضَّلٰلَةِ فَلْيَمْدُدْ لَهُ الرَّحْمٰنُ مَدًّا ەۚ حَتّٰىٓ اِذَا رَاَوْا مَا يُوْعَدُوْنَ اِمَّا الْعَذَابَ وَاِمَّا السَّاعَةَ ۗفَسَيَعْلَمُوْنَ مَنْ هُوَ شَرٌّ مَّكَانًا وَّاَضْعَفُ جُنْدًا

Katakanlah (Muhammad), “Barangsiapa berada dalam kesesatan, maka biarlah Tuhan Yang Maha Pengasih memperpanjang (waktu) baginya [506] ; sehingga apabila mereka telah melihat apa yang diancamkan kepada mereka, baik azab maupun Kiamat, maka mereka akan mengetahui siapa yang lebih jelek kedudukannya dan lebih lemah bala tentaranya.”

- [506] Memanjangkan umur dan membiarkan mereka hidup dalam kesenangan.

- Tafsir Al Muyassar Maryam ayat 75 :

Katakanlah, wahai Rasul, kepada mereka: Barangsiapa yang sesat dari kebenaran, tidak mengikuti jalan petunjuk, maka Allah menangguhkannya dan mengulurnya dalam kesesatannya. Hingga apabila ia telah melihat dengan yakin apa yang diancamkan Allah kepadanya, baik azab yang disegerakan di di dunia maupun terjadinya kiamat, maka ia akan mengetahui saat itu, siapakah yang lebih buruk tempatnya dan lebih lemah kekuatan dan pasukannya.

- Sirah Nabawi :

Perang Mu'tah terjadi pada bulan Jumadil Awal tahun 8 H. Mu'tah adalah daerah yang berada di dataran tinggi Syria sekarang bernama Karki- sebelah tenggara laut Kaspia. Sebab terjadinya perang ini adalah sebagai berikut. Rasulullah Saw. mengutus Al-Hāris bin Umair Al-Azadi untuk menyampaikan surat kepada Al-Hāris bin Abi Syamaz Al-Gassāni, pemimpin Buşra di bawah kekuasaan Heraklius, yang berisi ajakan masuk Islam.

Surat ini adalah salah satu dari beberapa surat yang dikirimkan Nabi kepada para raja di seluruh dunia dan para pemimpin Arab, pasca-perdamaian Hudaibiyah. Ketika A-Hāris sampai di Mu'tah, salah satu pemimpin Arab yang kejam pengikut Kaisar Romawi, bertanya kepadanya, "Apa maksud tujuanmu? Apa kamu termasuk utusan Muhammad?" "Benar," jawab Hāriš. la langsung dikat dan dipenggal kepalanya. Berita pembunuhan ini sampai ke telinga Rasulullah Saw. dan membuat beliau sangat sedih, karena sebelumnya belum ada utusan beliau yang dibunuh.

Untuk menyerang Mu'tah, Nabi Saw. menyiapkan prajurit muslim yang jumlahnya 3000 orang. Nabi Saw. mengangkat Zaid bin Harišah Ra. sebagai panglima perang, dan berpesan pada para sahabat, apabila Zaid gugur, maka angkatlah Ja'far bin Abi Talib Ra. sebagai panglima, apabila ia gugur, angkatlah Abdullah bin Rawahah sebagai panglima. Nabi Saw meminta Zaid untuk mendatangi tempat pembunuhan Al-Hāris bin Umair dan untuk mengajak mereka masuk islam dari sana. Apabila mereka memenuhi, mereka akan selamat. Apabila tidak, maka mohonlah pertolongan kepada Allah dan perangilah mereka. Rasulullah Saw. memberi wasiat berikut, "Aku berwasiat kepada kamu semua agar bertakwa kepada Allah dan benwasiat agar kaum muslimin yang bersama kalian berbuat kebakan. Perangilah-dengan menyebut nama Allah dan di jalan Allah-orang yang kufur kepada Allah. Jangan melanggar janji jangan membelenggu, jangan membunuh anak-anak perempuan, orang tua renta, orang yang menyepi di tempat pertapaan rahit jangan menebang pepohonan dan jangan merobohkan bangunan." Pasukan muslim berangkat atas berkat Allah, Nabi Saw. sendiri menemani mereka.

Mereka terus berjalan hingga sampai di Ma'an. Terdengar berita bahwa Heraklius telah mengumpulkan balatentara yang sangat besar dan berkemah di Ma'āb di daerah Balqa' (daerah bagian dari wilayah Damaskus yang direbut Amman). Prajurit Romawi terdiri dari orang-orang Romawi dan orang-orang Arab taklukan/jajahan. Kaum muslimin bermusyarawah perihal masalah terse-but. Mereka menyarankan untuk meminta bantuan kepada Rasululah Saw. atau meminta beliau agar memerintahkan misi lain dan mereka akan melaksanakannya (Mustafā As-Sibā'i, As-Sirah An-Nabawiyyah: Durūs wa lbar 104-105).

- Asbabun Nuzul :

Dari Abu Ayyub Ra., Rasulullah Saw. bersabda, "Orang yang pertama kali akan saling bersengketa pada hari kiamat ialah seorang laki-laki dan istrinya. Demi Allah, lisan perempuan itu tidak akan berbicara, namun yang
berbicara adalah kedua tangan dan kakinya.

Keduanya menjadi saksi tentang kewajibannya atas hak suaminya, dan menjadi saksi pula atas apa yang menjadi kewajiban suami terhadapnya. Selanjutnya seorang laki-laki didakwa bersengketa dengan pembantunya, demikian pula para pedagang pasar yang saling bersengketa didakwa. Namun berbagai kebaikan telah disampaikan kepada orang yang dizalimi dan berbagai kejelekan orang yang menzaliminya telah ditetapkan atasnya, kemudian ia dihadirkan kepada para malaikat yang bengis dalam keadaan terkekang oleh besi lalu dikatakan, Bawalah ke dalam neraka.' Maka demi Allah, saya tidak tahu apakah mereka akan memasuki neraka ataukah sebagaimana Allah berfirman, "Dan tidak ada seorang pun di antara kamu yang tidak mendatanginya (neraka)." (Maryam, 19:71) (HR At-Tabrani dan lbnu Mardawaih dengan sanad yang tidak bermasalah). (Jalāluddin As-Suyūti, Ad-Durr A-Mansūr fit Ta wili bil Ma 'sũr, Juz 8, t.t.: 451). 

- Nasihat & Pelajaran :

1. Di antara wasiat Rasulullah Saw. kepada prajurit Islam saat perang Mu'tah, yang menyentuh karakter belas kasih kemanusiaan dalam perjuangan Islam, adalah tidak membunuh orang yang tidak menyerang dan tidak merusak sesuatu yang ditemui di jalan, kecuali dalam kondisi darurat. Para sahabat, setelah kewafatan Nabi Saw. dan orangorang muslim dalam beberapa masa setelahnya, tetap menjaga wasiat ini. Jadi, perang yang dilancarkan umat Islam adalah perang paling belas kasih yang pernah tercatat dalam sejarah.

2. Tentara Islam berperang dengan budi bahasa yang halus dan kasih sayang yang kuat dibanding dengan yang lainnya dan mereka adalah orang-orang yang cinta damai. Mereka ini telah direkam oleh sejarah dalam lembaran-lembaran putih, sebagaimana pula sejarah telah merekam pihak lain dalam lembaran-lembaran hitam, dan demikian itu terus berlangsung hingga sekarang ini.

( As- Sibāi, As-Sirah An-Nabawiyyah; Durüs wa lbar. 130).

- Penjelasan Surah Maryam Ayat 65-76 :

Ayat 65-76 menjelaskan hal-hal berikut:  
    
Allah itu Pencipta langit dan bumi dan apa saja di antara keduanya. Sebab itu sembah dan taatlah kepada-Nya dengan penuh kesabaran, karena tidak akan ada yang menyamai-Nya.      

Banyak manusia meragukan hari kebangkitan, padahal sebelum Allah ciptakan, mereka tidak ada. Mereka yang kafir dan setan pasti Allah himpunkan di mahsyar di sekitar neraka Jahanam dalam keadaan bertekuk lutut. Kemudian Allah tarik yang paling durhaka kepada-Nya dari setiap golongan di antara mereka.  Allah lebih tahu siapa dari mereka yang lebih  dahulu dilemparkan ke dalam neraka.

Allah pasti menyelamatkan orang-orang yang bertakwa dari api neraka dan membiarkan orang-orang zalim bertekuk lutut di hadapan-Nya. Orang-orang zalim itu ialah yang kafir kepada wahyu Allah dan membanggakan tempat tinggal dan tempat pertemuan mereka lebih baik dari orang-orang beriman. Bukankah Allah telah membinasakan berbagai umat sebelum mereka yang memiliki tempat tinggal dan perabot rumah lebih baik dan mahal dari yang mereka miliki?     

Allah perintahkan Muhammad saw. untuk menjelaskan kepada orang-orang sesat itu bahwa suatu saat, (saat bencana atau kiamat) mereka akan mengetahui siapa yang akan berada pada kedudukan yang buruk dan lemah. Allah akan berikan balasan dan kesudahan yang baik  kepada orang yang beriman dan beramal saleh.