بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Rabu, 21 Juni 2023

Tadabbur Al Quran Hal. 307

Tadabbur Al-Quran Hal. 307
----------------------------------------------
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

- Al Qur'an Indonesia Tajwid.

- Q.S Maryam [19] ayat 31:

وَّجَعَلَنِيْ مُبٰرَكًا اَيْنَ مَا كُنْتُۖ وَاَوْصٰنِيْ بِالصَّلٰوةِ وَالزَّكٰوةِ مَا دُمْتُ حَيًّاۙ

dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkahi di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup,

- Tafsir Al Muyassar Q.S Maryam ayat 31:

Dia juga menjadikan aku sebagai orang yang besar kebaikan dan manfaatnya di mana pun aku berada. Dia berpesan kepadaku supaya menjaga shalat dan menunaikan zakat selama aku masih hidup.

- Hadis Sahih Q.S Maryam ayat 31:

Dari Ubadah bin As-Samit, dia berkata,. "Aku pernah mendengar Rasulullah Saw. bersabda, 'Lima kali salat (dalam sehari semalam) telah diwajibkan oleh Allah Swt Barangsiapa yang membaguskan wudunya, melaksanakan salat pada waktunya, menyempurnakan rukuk dan kekhusyukannya, maka dia berhak mendapatkan janji dari Allah, yaitu Dia akan mengampuninya. Dan barangsiapa yang tidak melakukannya (salat lima waktu), maka dia tidak memiliki janji atas Allah. Jika Allah berkehendak, Dia akan mengampuninya, dan jika berkehendak, Dia akan menyiksanya:" (HR Abu Dãwud, Sunan Abu Dawud, Juz 1, No. Hadis 425, 1418 H/1997 M: 212-213).

- Riyadus Salihin :

Dari Abu Hurairah Ra., dia berkata, Aku mendengar Rasulullah Saw. bersabda, "Jika iqamat salat telah dikumandangkan, maka janganlah kalian datang sambil berlari. namun datanglah dengan tenang, apa yang kalian dapatkan dari salat, maka ikutilah, dan apa yang kalian tertinggal, maka sempurnakanlah." (HR AI-Bukhāri-Muslim).

Hadis di atas memberikan beberapa faedah:

(a) Dibencinya tergesa-gesa karena ingin mendapatkan salat bersama imam karena hal tersebut akan mengganggu salat sehingga tidak tenang ketika salat.
(b) Hendaknya apabila masuk salat dalam keadaan khusyuk dan tenang.
(c) Apabila seseorang hendak melaksanakan salat, maka ditetapkan baginya pahala sejak berjalannya menuju salat.
(d) Dipahami dari hadis tesebut, apabila seseorang salat bersama imam, maka itu awal salatnya, dan apabila ia datang dalam keadaan salat sedang ditegakkan, maka ia tertinggal. Tidak ada penyempurnaan dalam salat berjamaah melainkan bagi yang tertinggal salatnya, (Dr. Mustafā Sa'id Al-Khin, Nuzhatul Muttagina Syarhu Riyādis salihina, Juz 1, 1407H/1987 M: 578-579).

- Hadis Nabawi :

Dari Ubadah bin As-Samit, dia berkata, Aku pernah mendengar Rasulullah Saw. bersabda, "Lima kali salat (dalam sehari semalam) telah diwajibkan oleh Allah Swt. Barang siapa yang membaguskan wudunya, melaksanakan pada waktunya, menyempurnakan rukuk dan kekhusyukannya, maka dia berhak mendapatkan janji dari Allah, yaitu Dia akan mengampuninya. Dan barang siapa yang tidak melakukannya (salat lima waktu), maka dia tidak memiliki janji atas Allah. Jika Allah berkehendak, Dia akan mengampuninya, dan jika berkehendak, Dia akan menyiksanya."
(HR Abu Dāwud, Sunan Abu Dāwud, Juz 1, No. Hadis 425, 1418 H/1997 M: 212-213).

- Hadis Qudsi :

Dari Anas bin Malik, ia berkata, "Telah diwajibkan kepada Nabi Saw. di malam /sra, untuk melaksanakan salat sebanyak lima puluh kali. Kemudian bilangan tersebut dikurangi hingga menjadi lima kali, lalu beliau díseru, Wahai Muhammad, sesungguhnya ketentuan yang ada di sisi-Ku tidak bisa diubah, maka engkau akan mendapatkan pahala lima puluh (waktu salat) dengan lima (waktu salat) ini." (HR At-Tirmizi) (Isāmuddin As-Sabābati, Jāmiul Ahādisil Qudsiyyati, Jilid 1, t.t: 175-176).

- Penjelasan Surah Maryam Ayat 26-38 :

Ayat 26 - 38 meneruskan kisah ayat kebesaran Allah pada peristiwa Maryam yang melahirkan Isa tanpa suami. Peristiwa itu menggemparkan Bani Israel sehingga mereka menuduh Maryam berbuat serong. Saat itu juga Allah perlihatkan lagi ayat kebesaran-Nya dengan menjadikan Isa yang masih bayi bisa berbicara dan menjawab langsung tuduhan mereka kepada Ibunda Maryam.

Isa menjelaskan: Aku adalah hamba Allah, bukan anak Allah. Allah berikan padaku kitab Injil dan Allah angkat aku sebagai nabi. Allah berkahi aku dimana saja aku berada. Dia perintahkan aku menegakkan salat, membayar zakat selama aku masih hidup, berbakti kepada ibuku dan Dia tidak menjadikan aku diktator dan celaka. Allah selamatkan aku saat dilahirkan, saat aku meninggal dan saat  aku dibangkitkan di hari kiamat nanti.

Isa yang dilahirkan dari seorang ibu, kemudian ia juga mati dan dibangkitkan nanti pada hari kiamat adalah bukti nyata bahwa Isa bukanlah tuhan atau anak tuhan. Menganggap Isa anak tuhan adalah kemusyrikan besar dan bertentangan dengan ajaran Nabi Isa sendiri yang mengajarkan umatnya mengesakan Allah dalam segala bentuk ibadah. Orang-orang yang hatinya condong kepada kemusyrikan tetap saja melihat Isa anak Allah. Padahal Isa itu adalah ayat kebesaran dan kekuasaan Allah. Allah menciptakan segala sesuatu berdasarkan ilmu dan kehendak-Nya. Sebab itu,  yang memperdebatkan hal tersebut hanyalah orang kafir, zalim dan sesat yang nyata.