بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Minggu, 07 April 2024

NGERINYA SIKSA DI NERAKA

Tematik (196)
---------------------
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

NGERINYA SIKSA DI NERAKA

Setiap kaum muslimin kelak pasti ingin masuk ke dalam surga dan enggan untuk masuk ke dalam neraka. Kenikmatan surga yang tak terkira menjadi motivasi bagi kita agar semangat untuk beramal shalih secara kontinyu. Sebaliknya azab neraka yang pedih sepatutnya menjadi kekhawatiran bagi kita agar kelak di akhirat tidak tersungukur ke dalamnya.

Lalu bagaimana gambaran siksaan di dalam neraka?

Penduduk Neraka

Manusia dan Jin merupakan makhluk yang akan dimasukan Allah ke dalam neraka (karena ingkar kepada-Nya), berdasarkan dalil tegas (nash) dari Al-Qur’an dan juga ijma’ ulama. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya),

“Dan sesungguhnya kami jadikan untuk (isi neraka jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia.” (Q.S. Al-A’raf: 179)

“Masuklah kamu sekalian ke dalam neraka bersama umat-umat jin dan manusia yang telah terdahulu sebelum kalian.” (Q.S. Al-A’raf: 38) 

Bahan Bakar dan Penjaga Neraka

Bahan bakar neraka adalah manusia, jin dan bebatuan. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah diri kalian dan keluarga kalian dari api neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu: penjaganya  malaikat-malaikat yang kasar dan keras, yang  tidak  durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (Q.S. At-Tahrim : 6)

“Dan di antara kami (Jin) ada yang Islam dan ada yang menyimpang dari kebenaran (maksiat atau kafir). Siapa yang Islam, maka mereka itu telah memilih jalan yang lurus. Dan adapun yang menyimpang dari kebenaran, maka mereka menjadi bahan bakar bagi neraka Jahanam” (Q.S. Jin: 14-15)

Menunjukkan betapa dahsyatnya api neraka karena manusia yang dibakar di neraka ternyata mereka sendiri itulah yang menjadi salah satu komponen bahan bakar neraka.  Adapun batu yang dijadikan bahan bakar neraka, Ibnu Rajab rahimahullah menyebutkan bahwasanya mayoritas ahli tafsir berpendapat yang dimaksud dengan batu adalah batuan yang tersusun dari sulfur/belerang. Batu jenis ini memiliki lima kekhususan yaitu: cepat menyala, memunculkan bau yang tidak sedap, memicu asap yang banyak, mudah menempel di tubuh, dan sangat kuat panasnya apabila dipanaskan. (Al-Jannah wa An-Nar hal. 30-31).

Ayat di atas juga menunjukkan bahwasanya penjaga neraka adalah malaikat yang kasar lagi keras. Jumlah mereka ada sembilan belas. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Di atasnya ada sembilan belas (malaikat penjaga).” (Q.S. Al-Muddatsir: 30).

Makanan dan Minuman Penduduk Neraka

Para penghuni neraka juga diberikan makanan dan minuman, di antara makan mereka adalah dhari’ (pohon berduri) sebagaimana firman Allah Ta’ala (yang artinya), “Tidak ada makanan bagi mereka selain dari pohon yang berduri.” (Q.S. Al-Ghasyiyah: 6)

Dhari’ merupakan pohon yang berduri jika seandainya diberikan kepada unta maka ia akan kesakitan. Wallahu A’lam.

Selain dhari’ mereka juga diberikan zaqqum. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Sungguh pohon zaqqum itu, makanan bagi orang yang banyak dosa. Seperti cairan tembaga yang mendidih di dalam perut, seperti mendidihnya air yang sangat panas.” (Q.S. Ad-Dukhan: 42-46)

Adapun minuman ahli neraka di antaranya adalah hamim yaitu air yang mendidih. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Samakah mereka dengan orang yang kekal dalam neraka, dan diberi minuman dengan hamim (air yang mendidih) sehingga ususnya terpotong-potong?” (Q.S. Muhammad: 15)

Syaikh Utsaimin rahimahullah menjelaskan bahwa kondisi saat itu mereka sangat kehausan dan kelaparan setelah penantian panjang selama 50.000 tahun di bawah terik matahari yang sangat panas (padang mahsyar), namun ketika mereka meminta minum justru hamim yang diberikan kepada mereka sehingga usus mereka terpotong-potong.

Selain itu, penghuni neraka juga akan diberikan minuman berupa gislin dan gassaq. Keduanya merupakan cairan-cairan yang keluar dari tubuh penghuni neraka jahanam. Cairan tersebut ada yang keluar dari kemaluan, ada yang berupa nanah, darah, kotoran semuanya dikumpulkan dan diminumkan kembali kepada mereka, Wal’iyyadzubillah (Lihat H.R. Abu Daud no. 3680, dishahihkan oleh Al Albani dalam Shahih Abu Daud). 

Pakaian Penduduk Neraka

Allah menyebutkan tentang pakaian penduduk neraka di beberapa tempat dalam Al-Quran. Di antaranya firman Allah Ta’ala (yang artinya), “Pakaian mereka dari cairan aspal, dan wajah mereka ditutup oleh api neraka.” (Q.S. Ibrahim : 50)

Allah Ta’ala juga berfirman (yang artinya), “Inilah dua golongan (golongan mukmin dan kafir) yang bertengkar, mereka bertengkar mengenai Tuhan mereka. Maka bagi orang kafir akan dibuatkan pakaian-pakaian dari api (neraka) untuk mereka.” (Q.S. Al-Hajj : 19)

Rasulullah shalallahu ’alahi wa sallam juga menyebutkan pakaian mereka yang berlumuran cairan tembaga bagi orang yang meratapi kematian melalui sabdanya “Orang yang melakukan niyahah (meratapi kematian seseorang), bila ia mati sebelum bertaubat, maka ia akan dibangkitkan pada hari kiamat dan ia dikenakan pakaian yang berlumuran dengan cairan tembaga, serta mantel yang bercampur dengan penyakit gatal.” (H.R. Muslim No. 934)

Kulit Penduduk Neraka

Di antara bentuk siksaan fisik terhadap para penduduk neraka yaitu Allah Ta’ala akan menghanguskan kulit mereka. Allah Ta’ala  berfirman (yang artinya), “Sungguh, orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, kelak akan Kami masukkan ke dalam neraka. Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti dengan kulit yang lain (yang baru), agar mereka merasakan azab. Sungguh, Allah Maha-perkasa, Maha bijaksana.” (Q.S. An-Nisa’ 56)

Wajah Penduduk Neraka

Di antara siksaan terhadap wajah-wajah para penduduk neraka yaitu mereka akan dibangkitkan dalam kondisi wajahnya tersungkur, sebagaimana yang difirmankan Allah Ta’ala (yang artinya), “Barang siapa diberi petunjuk oleh Allah, dialah yang mendapat petunjuk, dan barang siapa Dia sesatkan, maka engkau tidak akan mendapatkan penolong-penolong bagi mereka selain Dia. Dan Kami akan mengumpulkan mereka pada hari Kiamat dengan wajah tersungkur, dalam keadaan buta, bisu, dan tuli. Tempat kediaman mereka adalah neraka Jahanam. Setiap kali nyala api Jahanam itu akan padam, Kami tambah lagi nyalanya bagi mereka.” (Q.S. Al-Isra’ : 97)

Selain itu, wajah mereka juga dihitamkan, sebagaimana firman Allah Ta’ala (yang artinya),  “Pada hari itu ada wajah yang putih berseri, dan ada pula wajah yang hitam muram. Adapun orang-orang yang berwajah hitam muram (kepada mereka dikatakan), “Mengapa kalian kafir setelah beriman? Karena itu rasakanlah azab disebabkan kekafiran kalian itu.” (Q.S. Ali Imran : 106)

Usus Penduduk Neraka

Usus para penduduk neraka juga akan mendapatkan siksaan dari Allah Ta’ala. Rasulullah shalallahu ’alahi wa sallam bersabda, “Pada hari kiamat nanti akan didatangkanlah seseorang, lalu ia dilemparkan ke dalam neraka sehingga usus-usus dalam perutnya terburai. Lalu ia berputar-putar seperti keledai berputar-putar pada penggilingannya. Para penghuni neraka mengerumuninya seraya bertanya, “Wahai fulan! Kenapa kamu? Bukankah engkau dulu memerintahkan perbuatan baik dan mencegah perbuatan mungkar?” Ia menjawab, “Benar, dulu aku memerintahkan kebaikan tapi tidak melaksanakannya, dan aku mencegah kemungkaran tapi justru melakukannya.” (H.R. Bukhari No. 3267 dan Muslim No. 2989)

Rantai dan Belenggu Penduduk Neraka

Penduduk Neraka akan dirantai dan tangan-tangan mereka akan dibelenggu. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya),

“Sungguh, Kami telah menyediakan bagi orang-orang kafir rantai, belenggu dan neraka yang menyala-nyala.” (Q.S. Al-Insan : 4)

Tidak Ada Kematian di dalam Neraka

Segala sebab kematian terkumpul di dalam neraka, akan tetapi seseorang tidak akan mati dengan salah satu bahkan keseluruhan azab tersebut. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Diminumnya air nanah itu dan hampir dia tidak bisa menelannya dan datanglah (bahaya) maut kepadanya dari segenap penjuru, tetapi dia tidak juga mati, dan di hadapannya masih ada azab yang berat.” (Q.S. Ibrahim 17)

Seandainya Allah Ta’ala tidak menetapkan kekekalan bagi penghuninya, maka panas neraka, airnya yang dapat memutus usus-usus, racun ular, memakan buah zaqqum, bentakan malaikatnya, dan pukulan mereka dengan cambuk-cabuk dari besi dapat membunuh dalam sesaat. Akan tetapi penghuni neraka tidak mati diazab dengan sebab-sebab tersebut.  (Syarah Rinci Rukun Iman 2/609-618)

Masih banyak bentuk siksaan di neraka yang belum disebutkan. Dengan mengetahui ngerinya azab di neraka hendaknya kita berupaya keras untuk menjauhi segala bentuk maksiat yang dapat mennggelincirkan kita ke neraka dan memperbanyak berdoa kepada Allah agar dimasukkan ke dalam surga-Nya. Sebagaimana  firman-Nya (yang artinya), “Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, sungguh, dia telah memperoleh kemenangan. Kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang memperdaya.” (Q.S. Ali Imran : 185)