بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Senin, 30 Januari 2023

SIMAK TANYA JAWAB PEKAN 3 (KEBUT)

SIMAK TANYA JAWAB PEKAN 3 (KEBUT)

Program KEBUT (Kelas Kitab Tuntas) Surabaya Mengaji.

Diampu oleh Ustadz Muhammad Yusuf Rustam, Lc., M.A. ha?zhohullahu ta’ala.

 

Kitab Khulasah Ta’dzimil Ilmi (Ringkasan Memuliakan Ilmu).

Pertanyaan 1 :

Ada istilah "Malu bertanya sesat di jalan", bagaimana padangannya dari sisi pengagungan ilmu syar'I ? 

Pertanyaan 2 :

Bagi pemula matan2 apa saja yang wajib di hafal setelah Al-Qur'an? Dan cara menghafalnya 

Pertanyaan 3 :

Bagaimana tips tips nya agar mudah menghafal ilmu. Baik itu menghafal Al Qur’an maupun yg lainnya. Jika sudah tersibukkan dengan urusan dunia, seperti mengurus anak, mengurus suami, mengurus rumah. Jatah waktu menghafal sangatlah sedikit. Dan tidak lengket lengket di kepala. Apa nasehat Ustadz untuk ibu rumah tangga yg seperti itu. 

Pertanyaan 4 :

Alhamdulillah saat ini banyak sekali jalan untuk kita bisa belajar ilmu syar'i, kajian-kajian sunnah dengan ustadz yang kompeten mudah kita dapati & ikuti. Yang saya tanyakan, dengan banyaknya kajian-kajian sunnah tersebut, banyak kitab yang dipelajari, lalu bagaimana sebaiknya buat kita para penuntut ilmu agar ilmu yang kita dpatkan benar-benar kita menguasai & paham, sehingga bisa diamalkan. Karena kan saking banyaknya kajian yang memang bagus-bagus yang sayang untuk dilewati, akhirnya terkesan kita belajarnya borongan (semua diikuti) ~> kdng bingung sendiri untuk murojaah catatan kajian2 tersebut. 

Pertanyaan 5 :

Ana berniat melanjutkan studinya ke jurusan Tafsir Qur'an di perguruan tinggi di Indonesia. Namun, setelah mencari informasi lebih jauh, beberapa mata kuliahnya berseberangan dengan Al-Qur'an dan Sunnah yang berpotensi menggoyahkan akidah, seperti filsafat, ilmu Kalam, dan Tasawuf. Saudara ana menyarankan agar mendalami ilmu tersebut di Madinah saja, sedangkan ana merasa belum cukup mampu untuk melanjutkan studi jika ke Madinah. Bagaimanakah sikap ana menanggapi hal ini Ustadz ? 

Pertanyaan 6 :

Saya ijin bertanya mengenai adab kepada guru dan keluarganya, di Indonesia ini terkadang banyak yang terlalu berlebihan dalam mengagungkan guru apalagi kalo sudah dipanggil kyai, atau habib sehingga ada yang berlebihan sampai rebutan untuk berkhidmat selalu mengikuti safari dakwah guru tersebut sampai melalaikan kewajiban mencari Rizki untuk keluarganya, apapun yg dikatakan guru tersebut dituruti, hanya mau datang ke kajian guru tersebut, sedangkan letak majelis nya itu sangat jauh dari rumah nya namun ketika ada kajian didekat rumahnya sendiri tidak mau hadir, bagaimana cara menasihati mereka nggeh ustadz 

Pertanyaan 7 :

Sering kali jika mengikuti kajian umum/ tematik, ulama/ da’i yang menyampaikan jika menjelaskan hukum mengenai sesuatu hal seringkali menyebutkan “jumhur ulama berpendapat seperti ini”. Seperti semisal dzikir jama’ah setelah sholat, para da’i yang mendukungnya mengatakan bahwa “jumhur ulama berpendapat bahwa hal ini dianjurkan” Bagaimana kita sebagai penuntut ilmu yang masih awam menyikapi pernyataan pernyataan semacam ini? Apakah semua pernyataan “pendapat jumhur ulama” bisa dijadikan sebagai hujjah? 

Pertanyaan 8 :

Saya mau bertanya ustad..klo pengurus mesjidnya jamaah tabliq.apakah tetap wajib sholat di mesjid atau Bagaimana?