Halaman

Minggu, 25 Mei 2025

Tadabbur Al Quran Hal. 417

Tadabbur Al-Quran Hal. 417
----------------------------------------------
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

- Al Qur'an Indonesia Tajwid.
- As-Sajdah ayat 28 :

وَيَقُوْلُوْنَ مَتٰى هٰذَا الْفَتْحُ اِنْ كُنْتُمْ صٰدِقِيْنَ

Dan mereka bertanya, “Kapankah kemenangan itu (datang) jika engkau orang yang benar?”

- Asbabun Nuzul As-Sajdah ayat 28 :

Ibnu Jarir meriwayatkan dari Qatadah bahwa para sahabat berkata, "Pada suatu hari nanti kita akan dapat hidup tenang dan senang." Maka orang-orang musyrik berkata, 'Kapankah kemenangan itu (datang) jika engkau orang yang benar?" Maka turunlah ayat ini."

- Tafsir Al Muyassar As-Sajdah ayat 28 :

Orang-orang yang mempersekutukan Allah itu meminta disegerakannya azab, mereka berkata: Kapan keputusan yang menetapkan di antara kalian dengan kami untuk menyiksa kami menurut klaim kalian akan datang, bila kalian adalah orang-orang yang benar dalam klaim kalian.

- Tazkiyyatun Nafs :

Yakin (A-Yaqin) merupakan bagian dari iman, tak ubahnya kedudukan ruh dari badan. Dengan yakin ini orang-orang yang memiliki pengetahuan menjadi terhormat. Banyak orang yang berlomba karenanya, orang-orang yang beramal berusaha mendapatkannya dan semua pandangan mereka tertuju kepadanya. Jika sabar berpasangan dengan yakin, akan lahir kepemimpinan dalam agama, sebagaimana firman-Nya, "Dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami selama mereka sabar. Mereka meyakini ayat-ayat Kami" (QS As-Sajdah, 32: 24).

Allah Swt. mengkhususkan orang-orang yang yakin bahwa hanya merekalah yang bisa mengambil manfaat dari ayat-ayat dan bukti-bukti keterangan, sebagaimana firman-Nya, «Dan di bumi terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah Swt.) bagi orang-orang yang yakin> (QS Aż-Zāriyat, 51: 20). Allah Swt. juga mengkhususkan orang-orang yang yakin bahwa hanya merekalah orang-orang yang mendapat petunjuk dan keberuntungan di antara para penduduk bumi, sebagaimana firman-Nya, <Dan mereka yang beriman kepada ( A-Qur'an) yang diturunkan kepadamu (Muhammad) dan (Kitab-Kitab) yang telah diturunkan sebelum engkau, dan mereka yakin adanya akhirat. Merekalah yang mendapat petunjuk dari Tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang beruntung. (QS Al-Baqarah, 2: 4-5). Allah Swt. juga mengabarkan bahwa para penghuni neraka adalah mereka yang tidak yakin, <Dan apabila dikatakan (kepadamu), "Sungguh, janji Allah Swt. itu benar, dan hari kiamat itu tidak diragukan adanya, kamu menjawab, "Kami tdak tahu apakah hari kiamat itu, kami hanyalah menduga-duga saja, dan kami tidak yakin. (QS Al-Jāśiyah, 45: 32). Yakin merupakan ruh amal hati, yang sekaligus merupakan ruh amal anggota tubuh, dan merupakan hakikat sifat jujur serta inti Islam. Diriwayatkan dari Ibnu Mas'ūd Ra., dari Nabi, beliau bersabda, Janganlah sekali-kali kamu membuat seseorang rida dengan kemurkaan Allah Swt., dan janganlah sekali-kali kamu memuji seseorang dengan mengatasnamakan karunia Allah Swt., dan janganlah sekali-kali kamu mencela seseorang selagi Allah Swt. tidak mengizinkanmu, karena sesungguhnya rezeki Allah Swt. tidak diberikan kepadamu karena hasrat seseorang yang berhasrat, dan tidak ditolak darimu karena kebencian seseorang yang benci, dan sesungguhnya Allah Swt. derngan keadilan dan neraca-Nya menjadikan ruh dan kegembiraan ada dalam rida dan yakin, menjadikan kekhawatiran dan kesedihan ada dalam keragu-raguan dan kemarahan." Yakin merupakan pasangan tawakal. Karena itu ada yang menafsirkan tawakal dengan kekuatan keyakinan.Yang benar, tawakal merupakan buah yakin. Maka ada baiknya jika petunjuk disertai dengan yakin. Selama yakin sampai ke dalam hati, maka ia akan memenuhinya dengan cahaya dan kemuliaan, membersihkannya dari keragu-raguan dan kemarahan, kekhawatiran dan kesedihan, mengisinya dengan cinta kepada Allah Swt., rasa takut, rida, syukur, tawakal dan penyandaran kepada-Nya. Jadi yakin merupakan materi semua kedudukan. (lbnu'l Qayyim Al-Jauziyyah, Madāriju As-Sālikin Manāzilu lyyāka Na'budu wa lyyākaNasta inu, Juz 2, t.t.: 413-414).

- Riyäduş Şälihin :

Dari Abu Hurairah Ra., dari Nabi Saw., beliau bersabda, "Beberapa kaum masuk surga, hati mereka seperti hati burung." (HR Muslim).
Hadis di atas menunjukkan anjuran untuk bersikap tawakal dan kelembutan hati, karena keduanya menjadi faktor penyebab masuk surga dan kesuksesan mendapatkan kenikmatannya. (Dr. Mustafā Sa'id Al-Khin, Nuzhatul Muttaqina Syarhu Riyādis Salihina, Juz 1, 1407 H/1987 M: 111).

- Tibbun Nabawi :

Khasiat Katam

Menurut Al-Gafiqiy, Katam ialah sejenis tumbuhan yang hidup di lembah, daunnya mirip dengan daun zaitun dan sedikit lebih tinggi dari ukuran tubuh manusia. la mempunyai buah seukuran biji cabai dan berisi satu butir saja, yang apabila digosok-gosokkan, ia akan berubah menjadi hitam. Apabila akhirnya dimasak dengan air, ia akan menjadi tinta yang bisa digunakan untuk menulis. Menurut Al-Kindy, "Jika biji hitam Katam digunakan untuk celak, ia dapat mengurai air yang terlału banyak keluar dari mata dan sekaligus menyembuhkannya. Selain itu, Katam dapat digunakan untuk menyemir rambut beruban, sebagaimana disabdakan Nabi Saw., "Sesuatu yang paling baik untuk mengubah warna rambut beruban adalah A-Hinā (inai) dan Al-Katam." (HR At-Tirmizi, Abu Dāwud, An-Nasai, dan Ibnu Majah). (lbnu'l Qayyim Al-Jauziyyah, Zādu'l Ma ādi fi Hadyi Khayril Tbādi, Juz 4, t.t.: 366-368).

- Medical Hadiš :

Dari Usman bin Abdullah bin Mauhab, dia berkata, "Saya menemui Ummu Salamah, maka Ummu Salamah mengeluarkan sehelai rambut dari rambut Rasulullah Saw. kepada kami, ternyata telah disemir dengan Inai dan Katam." (HR Al-Bukhāri). (Ibnu'l Qayyim A-Jauziyyah, At-Tibbun Nabawi, t.t.: 285).

- Hadis Motivasi QS 32: 27 :

Dari Ka'ab dia berkata, Rasulullah bersabda: "Perumpamaan mukmin itu seperti tanaman yang kuat dan lentur. Angin menerpanya, kadang menundukkannya. dan kadang membuatnya tegak hingga bergerak. Dan perumpamaan orang kafir itu seperti pohon cedar yang dicabut dengan akar-akarnya, tidak ada sesuatu pun yang menerpanya hingga ia dicabut sekali saja." (HR Mustim. 2810)

- HADIS NIAGA QS As-Sajdah, 32: 29 :

Hari ketika Keimanan Tidak Bermanfaat bagi Seseorang

Dari Abu Hurairah , bahwasanya dia berkata, Rasulullah pernah bersabda: "Apabila tiga hal telah muncul, maka tidak berguna lagi iman seseorang yang belum beriman sebelum itu, atau (belum) berusaha berbuat kebajikan dengan imannya itu. (QS Al-An'ām, 6: 158). Tiga hal tersebut adalah terbitnya matahari dari barat, turunnya Dajjal, dan makhluk melata di muka bumi." (HR Muslim, 158)

- AMAL NIAGA :

1. Ibnu Katsir menjelaskan bahwa apabila orang kafir mulai beriman pada hari kemunculan sebagian tanda-tanda Tuhan (hari Kiamat), maka imannya tidak dapat diterima. Adapun orang yang telah beriman sebelum itu dan dia berbuat baik dalam amalnya, maka dia mendapat pahala yang besar.
2. Janganlah menunda amal saleh yang dapat Anda lakukan. Bersegeralah untuk menunaikannya sebelum datang masa ketika amal saleh tidak diterima.
3. Bertobatlah dari segala dosa, termasuk dosa saat Anda menjalankan aktivitas niaga, sebelum tiba waktu ketika tobat Anda tidak berguna.

- Tadabbur Surah As-Sajdah Ayat 21-30 :

Ayat 21-30 dari surat As-Sajadah ini menjelaskan tiga hal penting : 

1. Allah akan menimpakan azab di dunia sebelum azab akhirat kepada orang yang menghindar dari ayat-ayat (sistem) Allah ketika diingatkan pada ayat-ayat (sistem) tersebut. 
2. Allah turunkan Taurat kepada Musa yang menjadi petunjuk bagi Bani Israel. Sebab itu, janganlah ragu pada akhirat karena di dalamTaurat juga dijelaskan. Allah jadikan Bani Israel itu pemimpin jika mereka sabar menjalankan Taurat dan meyakininya. Allah akan pisahkan di akhirat nanti umat Musa yang beriman  dan yang tidak beriman padanya dan Taurat. 
3. Di antara ayat-ayat Allah ialah menghancurkan umat-umat sebelumnya yang durhaka  pada-Nya, pada Rasul-Rasul dan Kitab-Kitab-Nya dan menggiring air ke bumi yang tandus  sehingga tumbuh tanaman yang bisa dimakan binatang dan manusia. Kendati demikian, manusia masih saja mempertanyakan kebenaran hari kiamat itu. Allah memerintahkan Rasul  saw. menjelaskan bahwa pada hari kiamat tidak berguna lagi keimanan dan pengakuan orang kafir. Allah menyuruh Rasul saw. agar berpaling dari mereka.

Senin, 12 Mei 2025

Tadabbur Al Quran Hal. 416

Tadabbur Al-Quran Hal. 416
----------------------------------------------
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

- Al Qur'an Indonesia Tajwid.

- As-Sajdah ayat 16 :

تَتَجَافٰى جُنُوْبُهُمْ عَنِ الْمَضَاجِعِ يَدْعُوْنَ رَبَّهُمْ خَوْفًا وَّطَمَعًاۖ وَّمِمَّا رَزَقْنٰهُمْ يُنْفِقُوْنَ

Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya [659], mereka berdoa kepada Tuhannya dengan rasa takut dan penuh harap, dan mereka menginfakkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka.

- [659] Mereka tidak tidur pada waktu biasanya orang tidur, untuk mengerjakan shalat malam.

- Asbabun Nuzul As-Sajdah ayat 16 :

Al-Bazzar meriwayatkan dari Bilal, dia berkata, "Ketika itu kami duduk di masjid, sementara beberapa sahabat Rasulullah shalat setelah maghrib sampai isya'. Maka turunlah ayat ini. Dalam sanadnya ada Abdullah bin Syabib, lemah. At-Tirmidzi meriwayatkan (seraya menyatakan shahih) dari Anas bahwa ayat ini turun tentang menunggu shalat yang disebut shalat al-'atamah.

- Tafsir Al Muyassar As-Sajdah ayat 16 :

Lambung orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Allah tersebut terangkat dari kasur tempat tidur mereka. Mereka bertahajud kepada Rabb mereka dalam shalat malam, berdoa kepada-Nya dengan perasaan takut mendapatkan siksa dan berharap pahala. Dan mereka berkenan berinfak dari sebagian harta yang Allah berikan kepada mereka dalam ketaatan kepada-Nya dan dijalan-Nya.

- Hadis Motivasi QS 32: 19 :

Dari Abu Sa'id Al-Khudri dari Rasulullah beliau bersabda: "Pada hari Kiamat, Bumi itu akan seperti sepotong roti yang akan diratakan oleh Allah dengan tangan-Nya hingga menjadi seimbang. sebagaimana roti yang diratakan oleh salah seorang dari kalian di perjalanannya. sebagai hidangan bagi penghuni surga." Kernudian seorang laki-laki dari Yahudi datang. Dia berkata kepada beliau, "Semoga Allah mernberkahimu. wahai Abu Qasim." Beliau berkata kepadanya: "Maukah kamu kuberi tahu tentang hidangan penghuni surga pada hari Kiamat?" Dia menjawab, "Ya." Beliau bersabda: "Bumi akan menjadi sepotong roti." Lalu Rasulullah melihat kepada kami dan tertawa hingga terlihat gigi serinya. Beliau bertanya: "Maukah kuberitahukan kepadamu tentang lauk-pauk mereka?" Dia menjawab.
"Ya." Beliau bersabda: "Louknya adalah bālân dan nün." Para sahabat bertanya, "Apakah itu?" Beliau menjawab: "Yaitu seekor sapi, sedangkan nün adalh daging yang paling baik dari hatinya yang akan dimakan oleh tujuh puluh ribu penghurni surga yang masuk tanpa hisab." (HR Muslin, 2792)

- HADIS NIAGA QS As-Sajdah, 32: 15 :

Waspada dari Sikap Sombong

Dari Haritsah bin Wahab dia pernah mendengar Rasulullah bertanya: "Maukah aku beritahukan kepada kalian tentang penghuni surga?" Para sahabat menjawab, "Tentu kami mau, ya Rasulullah." Kemudian Rasulullah bersabda: "Yaitu setiap orang yang lemah dan yang selalu diremehkan orang lain. Jika dia bersumpah dengan nama Allah, sumpahnya akan dikabulkan. Rasulullah bertanya lagi: "Maukah aku beritahukan kepada kalian tentang penghuni neraka?" Para sahabat menjawab, "Tentu kami mau, ya Rasulullah. Rasulullah bersabda: "Yaitu setiap orang yang besar mulut dan rakus, bengis, serta sombong." (HR Bukhari, 4918; Muslim, 2853)


- AMAL NIAGA :

1. Mohonlah perlindungan kepada Allah agar menjauhkan Anda dari sikap sombong.
2. Hendaklah Anda bersikap tawadhu (rendah hati) kepada sesama muslim sebagai bentuk pengamalan Anda atas ayat ini, "... bersikap keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka ...." (QS Al-Fath, 48:29)

- Tadabbur Surah As-Sajdah Ayat 12-20 :

Ayat 12-20 menjelaskan dua tipikal manusia yang berbeda di dunia dan berbeda pula  nasib mereka di akhirat kelak.  
1. Orang yang kafir atau fasik yang menolak dan memerangi Allah, Rasul dan wahyu-Nya yang diturunkan sebagai sistem hidup untuk  manusia semasa mereka hidup di dunia. Manusia seperti ini di akhirat kelak, kepala mereka tertunduk hina di hadapan Allah. Ketika itu mereka meminta kepada Allah agar dikembalikan ke dunia agar bisa beriman dan beramal saleh. Permintaan mereka sudah terlambat. Mereka akan disiksa selama-lamanya di neraka disebabkan mereka melupakan wahyu (sistem) Allah waktu hidup di dunia dan kafir terhadap akhirat. Setiap kali berupaya untuk keluar dari neraka, mereka dikembalikan ke tempat semula dan dikatakan pada mereka: Rasakanlah azab neraka yang kalian ingkari itu. 
2. Orang yang beriman pada Allah, ayat-ayat-Nya dan beramal saleh. Bila diingatkan pada ayat-ayat Allah, mereka menyungkur sujud, bertasbih kepada-Nya dan tidak menyombongkan diri atas ayat-ayat Allah. Mereka selalu bangun di malam hari meninggalkan tempat tidur untuk melakukan salat tahajjud, berdodoa kepada Allah, takut pada azab Allah dan  harap pada rahmat dan surga-Nya. Mereka  menginfakkan sebagian rezeki yang Allah berikan pada mereka. Tidak yang mengetahui betapa besarnya balasan yang Allah siapkan untuk mereka di akhirat kelak. Tempat mereka  adalah surga sebagai balasan iman dan amal  saleh yang mereka lakukan.