بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Jumat, 17 November 2023

Tadabbur Al-Quran Hal. 349

Tadabbur Al-Quran Hal. 349
----------------------------------------------
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

- Al Qur'an Indonesia Tajwid.

- Al-Mu'minun ayat 115 :

اَفَحَسِبْتُمْ اَنَّمَا خَلَقْنٰكُمْ عَبَثًا وَّاَنَّكُمْ اِلَيْنَا لَا تُرْجَعُوْنَ

Maka apakah kamu mengira, bahwa Kami menciptakan kamu main-main (tanpa ada maksud) dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?

- Tafsir Al Muyassar Al-Mu'minun ayat 115 :

Apakah kalian mengira wahai para makhluk, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kalian secara main-main saja, tanpa ada perintah, larangan, pahala dan azab. Dan bahwa kalian tidak akan dikembalikan kepada Kami diakhirat untuk dihisab dan diberi basalan?

- Asmā'ul Husnā :

Allah Sang Raja adalah yang mempunyai kerajaan. Dialah yang mempunyai perintah dan larangan di kerajaan-Nya, bebas berbuat dikerajaan-Nya dengan perintah dan perbuatan-Nya. Tidak ada yang mempunyai kelebihan untuk menandingi dan ikut mengurusi perihal kerajaan-Nya. Tidak ada pencipta di alam semesta ini kecuali Allah. Tidak ada Sang Pengurus kecuali Dia. Dialah Sang Raja yang sebenarnya, dan yang berdiri sendiri. Sang Raja yang kerajaan-Nya berada di genggaman kekuasaan-Nya yang mutlak dan sempurna, serta tidak bekerjasama dengan siapa pun. Allah Swt. berfirman: <Mahasuci Allah yang di tangan-Nyalah segala kerajaan, dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. (QS Al-Mulk, 67: 1).

Di antara dampak pengesaan Allah pada nama Al Malik adalah mengagungkan Sang Raja Yang Maha Esa, mencintai-Nya, mematuhi-Nya, menaati-Nya, mengesakan peribadatan untuk-Nya, menyambut panggilan-Nya, berusaha mendekati-Nya dalam kesunyian dan keramaian, mengembalikan segala urusan kepada-Nya, dan bertawakal secara baik kepada-Nya, serta senantiasa selalu merendah dihadapan-Nya.

Dosa dan kejahatan yang paling besar tentang hak Allah ini adalah menentang dihadapan-Nya, menentang kekuasaan kerajaan-Nya, atau menyandarkan sesuatu yang lain kepada-Nya. Karena di antara kezaliman yang paling besar ialah ketika seseorang berdoa kepada sesuatu yang tidak layak dan tidak berhak untuk diberikan arti ketuhanan, atau menyandarkan kerajaan-Nya bagi dirinya. Kemusyrikan tidak pernah berhenti menjadi sumber kezaliman dan akhir yang buruk. Karena itu, kemusyrikan adalah hal terburuk yang ada dalam hati seorang hamba. Hanya pengesaan Allah sajalah yang menjadi penghias hati setiap manusia. (Dr. Mahmūd Abdurrazāk Ar-Ridwāni, Ad-Du' ãubil Asmāil Husnā, 2005: 20)

- Riyāduş Şālihin :

Dari lbnu Mas'ūd Ra., Rasulullah Saw. bersabda, "Sungguh aku mengetahui penghuni neraka yang terakhir kali keluar dari neraka dan penghuni surga yang terakhir kali masuk surga, yaitu seseorang yang keluar dari neraka dengan cara merayap, Allah Swt. berfirman, Pergilah kamu dan masuklah ke dalam surga!" Maka orang tersebut mendatanginya dan melihat surga telah penuh sesak. Orang itu kembali dan berkata, Wahai Tuhanku, kutemukan surga telah penuh sesak. Allah Swt. berfirman lagi, Pergi dan masuklah surga.' Maka ia kembali dan terlihat olehnya bahwa surga telah penuh sesak. Lalu ia kembali dan mengatakan, 'Ya Tuhanku, kutemukan surga telah penuh sesak. Allah Swt. berfirman lagi, 'Pergi dan masuklah surga, dan bagimu surga seluas dunia dan bahkan sepuluh kali -atau- bagimu seperti sepuluh kali dunia. Hamba tadi lantas mengatakan, Tuhan, Apakah Engkau menghinaku ataukah mengejekku, sedang Engkau adalah Maharaja?

Dan kulihat Rasulullah Saw. tertawa hingga gigi gerahamnya kelihatan seraya bersabda, "Itulah penghuni surga yang ingkatannya paling rendah." (HR A-Bukhāri-Muslim) Hadis di atas memberikan faedah bahwa kenikmatan yang paling rendah bagi ahli surga adalah sebanding dengan sepuluh kali kenikmatan yang ada di dunia. (Dr. Mahmūd Abdurrazāk Ar-Ridwāni, Ad-Du'ầubi'l Asmail Husnā, Juz 2, 1407 H/1987 M:1287-1288).

- Hadiš Nabawi :

Dari Abu Hurairah Ra., Rasulullah Saw. bersabda, "Allah Swt. turun ke langit dunia setiap malam saat sepertiga malam pertama telah berlalu, kemudian Dia berfirman, Akulah Sang Raja, siapa pun yang berdoa kepada-Ku, maka Aku akan kabulkan permintaannya.." (Sahih Muslim, 758).

- Tadabbur Surah Al-Mukminun Ayat 105-118 :

Ayat 105-118 dari surah Al-Mu’minun ini masih meneruskan azab neraka yang dirasakan kaum kafir, surga bagi yang beriman dan beberapa hal lainnya :

1. Menolak kebenaran Al-Qur’an yang telah disampaikan dan dibacakan pada mereka dengan jelas. Mereka menolaknya karena mereka dikuasai sifat-sifat kejahatan.  

2. Mereka meminta dikeluarkan dari neraka agar tidak menjadi orang-orang zalim lagi. Permintaan mereka ditolak Allah dan Allah tidak mau berbicara degan mereka. 

3. Di dunia mereka memperolok-olokkan sekelompok kaum Mukmin yang meminta ampun dan rahmat-Nya. Di akhirat nanti, Allah akan balas kesabaran orang-orang yang taat pada pada-Nya dengan surga. Mereka adalah orang-orang yang sukses.  

4. Orang-orang kafir di akhirat nanti mengakui mereka hidup di dunia terasa satu atau setengah hari saja setelah mengetahui mereka akan kekal di dalam neraka. Padahal mereka hidup beberapa tahun. Mereka mengira diciptakan untuk main-main dan tidak akan dikembalikan kepada Allah. Mahasuci Allah dari bermain-main. Dia adalah Raja yang Hak. Tidak ada tuhan selain Dia. Pencipta Arasy yang Mulia. 

5. Siapa yang menyembah tuhan lain bersama Allah, maka  hal itu tidak berdasar. Allah akan putuskan orang-orang kafir tidak akan dapat pertolongan. 

6. Allah memerintahkan Rasul Saw. untuk berdoa, “Ya Rabb! Berilah aku ampunan dan rahmat-Mu dan Engkau sebaik-baik Pemberi rahmat”.