Halaman

Kamis, 17 Oktober 2024

Tadabbur Al Quran Hal 400

Tadabbur Al-Quran Hal. 400
----------------------------------------------
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

- Al Qur'an Indonesia Tajwid.

- Al-'Ankabut ayat 32 :

قَالَ اِنَّ فِيْهَا لُوْطًا ۗقَالُوْا نَحْنُ اَعْلَمُ بِمَنْ فِيْهَا ۖ لَنُنَجِّيَنَّهٗ وَاَهْلَهٗٓ اِلَّا امْرَاَتَهٗ كَانَتْ مِنَ الْغٰبِرِيْنَ

Ibrahim berkata, “Sesungguhnya di kota itu ada Lut.” Mereka (para malaikat) berkata, “Kami lebih mengetahui siapa yang ada di kota itu. Kami pasti akan menyelamatkan dia dan pengikut-pengikutnya kecuali istrinya. Dia termasuk orang-orang yang tertinggal (dibinasakan).”

- Tafsir Al Muyassa Al-'Ankabut ayat 32 :

Ibrahim berkata kepada malaikat: Di sana ada Luth dan dia bukan termasuk orang-orang yang zalim. Malaikat menjawab: Kami lebih mengetahui siapa yang ada di sana. Kami akan menyelamatkannya dan keluarganya dari kebinasaan yang akan menimpa kaumnya, selain istrinya yang akan termasuk orang-orang yang tertinggal dan binasa.

- Hadis Sahih Al-'Ankabut ayat 32 :

Dari Tariq bin Syihab, dia berkata, "Aku mendengar Umar Ra berkata, Nabi Saw. berdiri di hadapan kami pada suatu tempat, lalu belau Saw. mengabarkan tentang awal penciptaan makhluk, sampai pada (ketetapan) penduduk surga masuk ke tempat tinggal mereka, dan penduduk neraka juga masuk ke tempat tinggal mereka. Orang yang mengingatnya tentu akan ingat dan orang yang melupakannya tentu ia lupa' (HR Bukharı, Al-Jämiu Sahih Bukhäri, Juz 2, No Hadis 3192:418)

- Kisah Nabi & Rasul :

Ketika Allah hendak mencelakakan kaum Nabi Lut dan menolong Rasul-Nya, Allah mengutus Jibril dan dua malaikat lainnya, yaitu Mikail dan Israfil. Mereka datang sebagai prajurit infanteri dalam wujud beberapa orang laki-laki. Allah memerintahkan kepada mereka untuk mendatangi terlebih dahulu Ibrahim dan Sarah sambil memberi kabar gembira kepadanya tentang kelahiran Ishaq dan setelah lshaq, yaitu Ya'qub. Ketika mereka singgah untuk menemui lbrahim-dan para tamu itu telah menangguhkan waktu berkunjung selama lima belas hari sehingga menyusahkan pemilik rumah dan ia menjamu kepada setiap orang yang singgah kepadanya dan ia telah diluaskan rezekinya oleh Ailah,
maka ia merasakan kebahagiaan dengan kehadiran mereka dan melihat seorang tamu yang amat tampan dengan ketampanan yang tidak pernah dilihat sebelumnya. Maka ia berkata, "Tidak ada seorang pun yang melayani kaum itu kecuali saya, maka ia pergi untuk memberitahukan keluarganya tentang kedatangan mereka." Lalu lbrahim datang membawa daging anak sapi yang gemuk yang telah dimasak, kemudian ia menghidangkannya kepada mereka, namun mereka tidak menjamahnya. Sehubungan dengan itu, Allah Swt. berfirman, Maka ketika dilihatnya tangan mereka tidak menjamahnya, dia (Ibrahim) mencurigai mereka, dan merasa takut kepada mereka. Mereka (malaikat) berkata, Jangan takut, sesungguhnya kami diutus kepada kaum Lut." (QS Hūd, 11: 10). Dan istrinya berdiri lalu dia tersenyum, setelah mengetahui kabar gembira tentang (kelahiran) Ishaq dan setelah
Ishaq. Karena itu, wajah Sarah berseri-seri. Ketika itu ia berusia sembilan puluh tahun, sementara lbrahim berusia seratus dua puluh tahun. Maka Kami sampaikan kepadanya kabar gembira tentang (kelahiran) Ishaq dan setelah Ishag (akan lahir) Ya'qub. (Hud, 11: 10) (1bnul Asir Al-Jazari, A/-Kāmil fit Tārikhi, Jilid 1:92-93).

- Riyāduş Şālihin :

Dari Abu Hurairah Ra., Rasulullah Saw. bersabda, "Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah memuliakan tamunya. Dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah dia memanjangkan silaturahim. Dan barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah dia mengucapkan perkataan yang baik atau diam." (HR Al-Bukhari Muslim).
Hadis di atas memberikan faedah:
(a) Bahwa tanda orang yang sempurna keimanannya ialah menghormati tamu. Penghormatan dalam bentuk sapaan dengan wajah berseri dan berdirí.
(b) Salah satu tanda orang yang beriman ialah bersilaturahim kepada saudara dan kerabat dengan cara menghormati, mengunjungi, dan membantu kebutuhan mereka.
(c) Hendaklah tidak banyak bicara kecuali tentang kebaikan dan dengan kata-kata yang sopan.
(Dr. Mustafā Sa'id Al-Khin, Nuzhatul Muttaqina Syarhu Riyādis Şālihina, Juz 1, 1407 H/1987 M: 365-580),

- Hadis Nabawi :

Dari Abu Hurairah Ra., Rasulullah Saw. bersabda, "Wahai Bani Abdu Manaf, belilah jiwa-jiwa kalian (peliharalah) dari siksa Allah. Wahai Bani Abdul Mutallib, belilah jiwa-jiwa kalian (peliharalah) dari siksa Allah. Wahai ibunda Az-Zubair bin A-Awwam, bibi Rasulullah Saw., wahai Fatimah binti Muhammad, belilah jiwa-jiwa kalian berdua (peliharalah) dari siksa Allah. Karena aku tidak berkuasa melindungi kalian berdua di hadapan Allah sedikit pun dan mintalah hartaku yang kalian suka." (HR AI-Bukhāri, Sahihu'l Bukhāri, Juz 2, No. Hadis, 3527, 1400 H: 511).

- Nasihat & Pelajaran :

Ada beberapa hal yang bisa diambil sebagai pelajaran dari kisah ini sebagai berikut.
1. Dorongan untuk berusaha memberikan bantuan dalam berbagai kebaikan dan menolak kemudaratan kepada orang-orang yang berbuat jahat, karena Allah akan menguatkan agama itu dengan lakí-laki yang fajir (jahat) dan berbagai kaum yang tidak bernilai di hadapan Allah. Karena itu, Lut berkata, "Sekiranya aku mempunyai kekuatan (untuk menolakmu) atau aku dapat berlindung kepada Allah Yang Mahakuat (tentu aku lakukan)."
2. Para penyeru kepada jalan Allah hendaknya bersikap lembut, berbudi luhur, dan membalas orang yang berbuat salah, baik ucapan maupun perbuatan, dengan kebaikan.
3. Celaan makhluk tidak akan membahayakan para penyeru dan tidak pula menghalanginya dari kesadaran dakwahnya.
(Abdurrahman bin Naşir As-Sa'dy, Masābih Ad-Diyā min Qisasil Anbiyā, 1429 H: 30).

Minggu, 13 Oktober 2024

Akibat Dosa Maksiyat

One Day One Hadits (322)
------------------------------------------
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Akibat Dosa Maksiyat

عن أَبِى هُرَيْرَةَ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ « إِنَّ الْعَبْدَ إِذَا أَخْطَأَ خَطِيئَةً نُكِتَتْ فِى قَلْبِهِ نُكْتَةٌ سَوْدَاءُ فَإِذَا هُوَ نَزَعَ وَاسْتَغْفَرَ وَتَابَ سُقِلَ قَلْبُهُ وَإِنْ عَادَ زِيدَ فِيهَا حَتَّى تَعْلُوَ قَلْبَهُ وَهُوَ الرَّانُ الَّذِى ذَكَرَ اللَّهُ ( كَلاَّ بَلْ رَانَ عَلَى قُلُوبِهِمْ مَا كَانُوا يَكْسِبُونَ) »

Dari Abu Hurairah, dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, “Seorang hamba apabila melakukan suatu kesalahan, maka dititikkan dalam hatinya sebuah titik hitam. Apabila ia meninggalkannya dan meminta ampun serta bertaubat, hatinya dibersihkan. Apabila ia kembali (berbuat maksiat), maka ditambahkan titik hitam tersebut hingga menutupi hatinya. Itulah yang diistilahkan “ar raan” yang Allah sebutkan dalam firman-Nya (yang artinya), ‘Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka’.”(HR. At Tirmidzi no. 3334, Ibnu Majah no. 4244, Ibnu Hibban (7/27) dan Ahmad (2/297). At Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan.)

Pelajaran yang terdapat dalam hadits:

1. Setiap hari tidak bosan-bosannya kita melakukan maksiat, kadang meninggalkan yang wajib dan menerjang yang haram. Aurat terus diumbar, tanpa pernah sadar untuk mengenakan jilbab dan menutup aurat yang sempurna. Shalat 5 waktu yang sudah diketahui wajibnya seringkali ditinggalkan tanpa pernah ada rasa bersalah. Padahal meninggalkannya termasuk dosa besar yang lebih besar dari dosa zina. Padahal pengaruh maksiat pada hati sungguh amat luar biasa. Bahkan bisa memadamkan cahaya hati. Inilah yang patut direnungkan saat ini.

2. Jika bintik, noda dan noktah hitam itu sudah penuh dan menutupi hatinya, maka noktah hitam yang datang berikutnya ke dalam hati akibat dari perbuatan dossa dan kemaksiatan, maka hati itu akan merasa tidak terpengaruh dengan noda yang mengotorinya, sebagaimana tidak terlihatnya noda hitam yang menempel pada kain hitam. Saat perbuatan dosa sudah tidak terasa lagi sebagai sebuah dosa, maka yang ada adalah rasa nyaman.

3. Al Hasan Al Bashri rahimahullah mengatakan, “Yang dimaksudkan dalam hadist tersebut adalah dosa di atas tumpukan dosa sehingga bisa membuat hati itu gelap dan lama kelamaan pun mati.” Demikian pula yang dikatakan oleh Mujahid, Qotadah, Ibnu Zaid

4. Inilah di antara dampak bahaya maksiat bagi hati. Setiap maksiat membuat hati tertutup noda hitam dan lama kelamaan hati tersebut jadi tertutup. Jika hati itu tertutup, apakah mampu ia menerima seberkas cahaya kebenaran? Sungguh sangat tidak mungkin. Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan, “Jika hati sudah semakin gelap, maka amat sulit untuk mengenal petunjuk kebenaran."

5. Perbanyaklah taubat dan istighfar, itulah yang akan menghilangkan gelapnya hati dan membuat hati semakin bercahaya sehingga mudah menerima petunjuk atau kebenaran.

6. Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan, “Dan (efek negatif dosa) yang paling berbahaya (paling mengkhawatirkan) bagi seorang hamba adalah dosa dan kemaksiatan bisa melemahkan keinginan hati sehingga keinginannya untuk melakukan perbuatan maksiat semakin kuat. Dosa melemahkan keinginan hati untuk bertaubat sedikit demi sedikit sampai akhirnya semua keinginan untuk taubat tercabut dari hati (tanpa meninggalkan sisa sedikitpun). (Padahal) seandainya separuh dari hati seseorang itu sudah mati, maka itu sudah susah untuk bertaubat kepada Alloh Subhanahu wa Ta’ala, hilang rasa khisyah( takut )dan khusyu (tunduk). Tidak membekasnya ketaatan, tidak berguna nasehat, tidak takut lagi berbuat maksiyat.

7. Jadi memang demikianlah jika hati diperhatikan, di jaga dan di pedulikan maka kehidupan dunia dan akhirat kita akan selamat dan akan mendapat kebahagiaan. karena dengan hati yang sehat, bersih, orang bisa menahan diri dari syubhat, menahan diri dari syahwat. Sebaliknya, jika hati di abaikan maka penyakit, halangan dan duri berupa syubhat dan syahwat mudah hinggap dalam perjalanan kita menuju akhirat, dan niscaya kita akan sengsara, nelangsa.

8. Kiat untuk dijauhkan dari perbuatan dosa:- Mengetahui kalau itu perbuatan dosa dan tau akibatnya. - Selalu membenarkan ancaman Alloh. - khawatir kalau taubatnya tidak diterima Alloh.

Tema hadits yang berkaitan dengan Al-Quran:

1. Menjadi hati yang selamat, qolbun salim. Yang tidak ada manfaat disisi Alloh Azza wa Jalla pada kiamat kecuali datang menghadap Alloh Azza wa Jalla dengan hati yang selamat.

يَوْمَ لَا يَنْفَعُ مَالٌ وَلَا بَنُونَ ، إِلَّا مَنْ أَتَى اللَّهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ

(Yaitu) di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna, kecuali orang-orang yang menghadap Allâh dengan hati yang bersih,hati yang selamat.[As-Syu’ara’/26:88-89]

2. Pengaruh maksiat pada hati sungguh amat luar biasa. Bahkan bisa memadamkan cahaya hati.

كَلَّا بَلْ رَانَ عَلَى قُلُوبِهِمْ مَا كَانُوا يَكْسِبُونَ

“Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka.” (QS. Al Muthoffifin: 14)

3. Akibat orang yang sudah ditenggelamkan oleh dosa Maksiyat.

بَلَىٰ مَنْ كَسَبَ سَيِّئَةً وَأَحَاطَتْ بِهِ خَطِيئَتُهُ فَأُولَٰئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ ۖ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ

(Bukan demikian), yang benar: barangsiapa berbuat dosa dan ia telah diliputi oleh dosanya, mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.
[Surat Al-Baqara : 81].

Jumat, 11 Oktober 2024

Tadabbur Al Quran Hal. 399

Tadabbur Al-Quran Hal. 399
----------------------------------------------
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

- Al Qur'an Indonesia Tajwid.

- Al-'Ankabut ayat 28 :

وَلُوْطًا اِذْ قَالَ لِقَوْمِهٖٓ اِنَّكُمْ لَتَأْتُوْنَ الْفَاحِشَةَ ۖمَا سَبَقَكُمْ بِهَا مِنْ اَحَدٍ مِّنَ الْعٰلَمِيْنَ

Dan (ingatlah) ketika Lut berkata kepada kaumnya, “Kamu benar-benar melakukan perbuatan yang sangat keji (homoseksual) yang belum pernah dilakukan oleh seorang pun dari umat-umat sebelum kamu.

- Tafsir Al Muyassar Al-'Ankabut ayat 28 :

Ingatlah (wahai Rasul) Luth saat dia berkata kepada kaumnya: Sesungguhnya kalian telah melakukan sebuah perbuatan yang sangat buruk, tidak seorang pun manusia yang mendahului kalian dalam melakukannya.

- Hadis Sahih Al-'Ankabut ayat 28 :

Dari Abdullah Ra., ta berkata, "Saya pernah bertanya kepada Nabi Saw.. Amalan apakah yang paling dicinta Allah? Belia menjawab, 'Salat tepat pada waktunya. la bertanya lagi. 'Kemudtan apa? Beliau menjavvab, "Berbakti kepada kedua orang tua la bertanya lag Kemudian apa lagı?" Beltau menjawab, 'Berjuang di jalan Allah (HR Bukhäri. Fathul Bāri, Juz 12, No, 5970, 1416 H/1996 M 3)

- Kisah Nabi & Rasul :

Sungguh telah kami jelaskan kisah hijrahnya Nabi Lut As. bersama lbrahim ke Mesir dan kembalinya mereka ke Syam, serta Lut bermukim di Sadum. Ketika beliau telah menetap di sana, Allah mengutusnya kepada keluarganya yang masih kafir dan gemar melakukan kedurhakaan, sebagaimana Allah Swt. berfirman, Dan (ingatlah) ketika Lut berkata kepada kaumnya, "Kamu benar-benar melakukan perbuatan yang sangat keji (homoseksual) yang belum pernah dilakukan oleh seorang pun dari umat-umat sebelum kamu. Apakah pantas kamu mendatangi laki-laki, menyamun, dan mengerjakan kemungkaran di tempat-tempat pertemuanmu?. (QS Al-Ankabūt, 29:28-29) Motif perampokan mereka dilakukan terhadap para pelancong yang melintasi mereka dan mereka melakukan perbuatan yang sangat keji, berupa homoseksual. Adapun perbuatan mungkar yang mereka lakukan di tempat-tempat pertemuan itu ada yang menyebutkan berupa perampokan dan penganiayaan. Pendapat lain menyatakan bahwa mereka saling buang angin di tempat-tempat pertemuan mereka. Namun, ada pula yang berpendapat, mereka berbuat mesum satu dengan yang lain di tempat-tempat pertemuan mereka itu. Maka, Nabi Lut menyeru mereka untuk beribadah kepada Allah dan melarang mereka dari berbagai perkara yang dibenci oleh Allah Swt. berupa menyamun, mengerjakan kemungkaran ditempat-tempat pertemuan, dan homoseksual. Lut menjanjikan kepada mereka jika mereka terus berbuat demikian maka tobat mereka tidak akan diterima dan ditimpakan kepada mereka azab yang pedih. Janji itu tidak menambah selain mempercepat datangnya siksa Allah karena mereka mengingkari ancaman-Nya, dan mereka berkata, é. Datangkanlah kepada kami azab Allah, jika engkau termasuk orang-orang yang benar. (QS Al-Ankabūt, 29: 30) Ketika keadaan mereka semakin melampaui batas maka Lut berdoa kepada Tuhannya agar Dia menimpakan azab atas mereka. (lbnul Ašir A-Jazari, Al-Kāmil fit Tarikhi, Jilid 1: 91).

- Riyāduş Şālihin :

Dari Abu Hurairah Ra., Rasulullah Saw. bersabda, "Segeralah beramal sebelum datangnya fitnah (ujian) seperti malam yang gelap gulita. Di pagi hari seorang laki-laki dalam keadaan mukmin, lalu kafir di sore harinya. Di sore hari seorang laki-laki dalam keadaan mukmin, lalu kafir di pagi harinya. Dia menjual agamanya dengan barang kenikmatan dunia." (HR Muslim).
Hadis di atas memberikan faedah:
(a) Bahwa manusia mengetahui yang hàram, akan tetapi dirinya mengajak pada perkara tersebut dan tidak memperhatikannya, bahkan melakukannya. Manusia mengetahui hal yang wajib, akan tetapi dirinya mengajak lalai sehingga ia meninggalkannya. Inilah yang dimaksud dengan fitnah syahwat.
(b) Fitnah paling besar adalah fitnah syahwat zina dan homoseksual. Hal ini paling merusak umat. (Muhammad bin Salih bin Muhammad Al-Usaimin, Syarhu Riyādis sālihina, Juz 1, t.t.:105).

- Hadis Nabawi :

Dari lbnu Abbas, ia berkata, Nabi Saw. bersabda, "Allah melaknat orang yang menyembelih bukan karena Allah. Allah melaknat orang yang mengubah batas-batas tanah. Allah melaknat orang yang menyesatkan orang buta dari jalanan. Allah melaknat orang yang mencela orang tuanya. Allah melaknat orang yang melakukan perbuatan kaum Lut, Allah melaknat orang yang melakukan perbuatan kaum Lut, dan Allah melaknat orang yang melakukan perbuatan kaum Lut." (HR Ahmad, Musnadul Imām Ahmad Bin Hanbal, Jilid 5, No. Hadis, 2816,1420 H/1999 M: 26).

- Hadis Motivasi QS 29: 24 :

Dari Uqbah bin Amir dia berkata. Aku bertanya., Wahai Rasulullah. bagaimana supaya selamat? Beliau menjawab: "Jagalah lisanmu. Hendaklah rumahmu membuatmu lapang dan menangislah karena dosa-dosamu." (HR Tirnizi, 2406)

- HADIS NIAGA QS AI-Ankabūt, 29: 27 :

Dosa Orang yang Tidak Membayar Upah Pekerja

Dari Abu Hurairah dari Rasulullah , beliau bersabda: "Allah&berfirman: Tiga orang yang akan menjadi musuh-Ku pada hari Kiamat: (1) seseorang yang memberikan janji kepada-Ku lalu dia mengkhianatinya, (2) seseorang yang menjual orang merdeka lalu dia memakan hartanya, dan (3) seseorang yang menyewa pekerja yang menunaikan kewajibannya, (tetapi) dia tidak memberikan upahnya." (HR Bukhari, 2227).

- AMAL NIAGA :

1. Hendaklah seorang niagawan muslim menyadari bahvwa pekerja berhak mendapat upah sesuai dengan perjanjian dan hasil pekerjaannya. Apabila Anda memiliki karyawan, bayarkanlah upah mereka sesuai dengan perjanjian.
2. Janganlah menangguhkan pembayaran upah para pekerja jika sudah tiba masanya, termasuk pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR). Penangguhan pembayaran upah akan menzalimi mereka.
3. Upah yang diberikan tidak ada batasan jumlahnya, sesuai dengan kebiasaan setiap tempat. Upah yang diberikan tidak boleh terlalu rendah juga tidak boleh berlebih-lebihan.

- Tadabbur Surah Al-Ankabut Ayat 24-30 :

1. Ayat 24-30 meneruskan kisah Ibrahim dan Luth. Dakwah Tauhid Nabi Ibrahim ditanggapi kaumnya dengan ancaman pembunuhan terhadapnya dengan cara dibakar. Allah selamatkan Ibrahim dari api dengan cara Allah perintahkan api itu keluar dari sifat dasarnya, yakni dari panas menjadi dingin. Peristiwa itu menjadi bukti kebesaran  Allah bagi kaum mukmin. Nabi Ibrahim menjelaskan kepada kaumnya bahwa berhala-berhala yang mereka sembah itu hanya sebagai sarana atau media kontak psikologis dan berkasih sayang di antara mereka di dunia saja. Di akhirat kelak, mereka akan saling mengingkari dan melaknat sesama mereka. Tempat mereka adalah neraka dan tidak akan ada bagi mereka penolong.
2. Dakwah tauhid Ibrahim hanya disambut oleh Luth. Lalu Allah anugerahkan kepada Ibrahim Ishak dan Ya’qub. Allah jadikan dari keturunanannya kenabian dan diberikan kepada mereka Al-Kitab. Di dunia diberikan balasan yang baik, dan di akhirat dimasukkan Allah ke dalam kelompok kaum yang saleh. Nabi Luth menghadapi kekufuran kaumnya yang sangat dahsyat. 

Senin, 07 Oktober 2024

Keutamaan Memiliki Anak Perempuan

One Day One Hadits (321)
------------------------------------------
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Keutamaan Memiliki Anak Perempuan

عن أنس رضي الله عنه عن النبي صلى الله عليه وسلم قَالَ: ((مَنْ عَالَ جَارِيَتَيْن حَتَّى تَبْلُغَا جَاءَ يَوْمَ القِيَامَةِ أنَا وَهُوَ كَهَاتَيْنِ)) وضَمَّ أصَابِعَهُ. رواه مسلم. 

Dari Anas r.a. dari Nabi s.a.w., sabdanya:
"Barangsiapa yang menanggung segala keperluan dua gadis - dan mencukupkan makan minumnya, pakaiannya, pendidikannya, dan lain-lain - sampai keduanya meningkat usia baligh, maka ia datang pada hari kiamat, saya - Nabi Muhammad s.a.w. - dan ia adalah seperti kedua jari ini dan beliau mengumpulkan jari-jarinya." (Riwayat Muslim)

Pelajaran yang terdapat di dalam hadist :

1. Islam telah mendorong agar para orang tuaa Muslim mendidik anak-anak perempuannya sebaik mungkin, terlebih karena perempuan, yang kelak akan menjadi ibu, adalah madrasatul ula (sekolah pertama) bagi anak-anaknya.

2. Setiap anak adalah anugerah yang telah dititipkan oleh Allah kepada setiap orang tua. Baik anak laki-laki ataupun anak perempuan saling memiliki keutamannya masing-masing. Seorang anak yang dididik agamanya dengan baik akan menjadi penolong bagi orang tuanya ketika di akhirat kelak. Sebaliknya, sorang anak yang tidak terdidik dengan baik juga akan meminta pertanggungjawaban kelak.

3. Dalam Islam, memiliki anak laki-laki maupun perempuan derajatnya sama saja, keduanya sama-sama memiliki kebaikan dan keistimewaan di sisi Allah. Jika orang tua mampu mendidik anak dengan benar, baik laki-laki maupun perempuan, maka keduanya bisa mengantarkannya masuk ke surga.

4. Keutamaan memiliki anak perempuan bila orang tua mampu mendidik dengan baik dan benar dijanjikan rasulullah, besuk disurga bersamanya seperti kedua jari ini dan beliau mengumpulkan jari-jarinya.

Tema hadist yang berkaitan dengan al quran :

1. Setiap anak adalah anugerah yang telah dititipkan oleh Allah kepada setiap orang tua. Baik anak laki-laki ataupun anak perempuan saling memiliki keutamannya masing-masing.
Seorang anak yang dididik agamanya dengan baik akan menjadi penolong bagi orang tuanya ketika di akhirat kelak. Sebaliknya, sorang anak yang tidak terdidik dengan baik juga akan meminta pertanggungjawaban kelak.
Namun pada jaman jahiliyah, memiliki anak perempuan merupakan sebuah aib bagi keluarganya. Bahkan ketika seorang istri melahirkan seorang bayi perempuan maka sang ayah tak segan untuk membunuh bayi tersebut dengan menguburnya hidup-hidup. Bahkan peristiwa ini juga tertulis dalam Al-Quran yakni pada surat An-Nahl ayat 58;

وإِذَا بُشِّرَ أَحَدُهُم بِٱلْأُنثَىٰ ظَلَّ وَجْهُهُۥ مُسْوَدًّا وَهُوَ كَظِيمٌ

Artinya: Dan apabila seseorang dari mereka diberi kabar dengan (kelahiran) anak perempuan, hitamlah (merah padamlah) mukanya, dan dia sangat marah (Q.S. An Nahl: 58)

2. Selain sebagai amanah yang akan dipertanggungjawabkan, anak merupakan karunia dan hibah dari Allah SWT sebagai penyejuk pandangan mata, kebanggaan orang tua, dan sekaligus sebagai perhiasan dunia, serta belahan jiwa

الْمَالُ وَالْبَنُونَ زِينَةُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَالْبَاقِيَاتُ الصَّالِحَاتُ خَيْرٌ عِنْدَ رَبِّكَ ثَوَابًا وَخَيْرٌ أَمَلا 

Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia, tetapi amalan-amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan.
 (QS Al Kahfi [18]: 46).  

3. Ketika Allah menceritakan nikmat anak yang Allah berikan kepada hamba-Nya, Allah awali dengan anak perempuan, baru anak lelaki.
Sebagian ulama memahami, urutan ini bukan tanpa makna. Artinya, bisa jadi mereka yang dikaruniai Allah anak perempuan sebagai anak pertama, itu merupakan tanda kebaikan untuknya.

لِلَّهِ مُلْكُ السَّماواتِ وَالْأَرْضِ يَخْلُقُ مَا يَشاءُ يَهَبُ لِمَنْ يَشاءُ إِناثاً وَيَهَبُ لِمَنْ يَشاءُ الذُّكُورَ

“Hanya kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi, Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki. Dia memberikan anak-anak perempuan kepada siapa yang Dia kehendaki dan memberikan anak-anak lelaki kepada siapa yang Dia kehendaki.” (QS. as-Syura: 49).

4. Sungguh mengerikan apa yang terjadi pada zaman tersebut. Untunglah Islam hadir sebagai pengangkat derajat kaum hawa. Peraturan sebelumnya yang menjerumuskan perempuan kini telah berubah karena Islam sangat memuliakan perempuan terutama ibu. Islam tidak membedakan dalam beramal baik laki-laki atau perempuan. 

مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ 

Barang siapa yang mengerjakan amal saleh —baik laki-laki maupun perempuan— dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik: dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik daripada apa yang telah mereka kerjakan.(An Nahl:97).

Sabtu, 05 Oktober 2024

Tadabbur Al Quran Hal.398

Tadabbur Al-Quran Hal. 398
----------------------------------------------
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

- Al Qur'an Indonesia Tajwid.

- Al-'Ankabut ayat 19 :

اَوَلَمْ يَرَوْا كَيْفَ يُبْدِئُ اللّٰهُ الْخَلْقَ ثُمَّ يُعِيْدُهٗ ۗاِنَّ ذٰلِكَ عَلَى اللّٰهِ يَسِيْرٌ

Dan apakah mereka tidak memperhatikan bagaimana Allah memulai penciptaan (makhluk), kemudian Dia mengulanginya (kembali). Sungguh, yang demikian itu mudah bagi Allah.

- Tafsir Al Muyassar Al-'Ankabut ayat 19 :

Apakah mereka itu tidak mengetahui bagaimana Allah menciptakan makhluk dari ketiadaan, kemudian mengembalikannya setelah kematiannya, sebagaimana Dia menciptakannya pertama kali dalam bentuk makhluk yang baru, hal itu tidaklah sulit bagi-Nya. Sesungguhnya hal itu bagi Allah adalah mudah, semudah Dia menciptakan makhluk untuk pertama kalinya.

- Hadis Sahih Al-'Ankabut ayat 19 :

Dari Tariq bin Syihāb, dia berkata, "Aku mendengar Umar Ra. berkata, Nabi Saw berdiri i hadapan kami pada suatu tempat, lalu beliau Saw. mengabarkan tentang awal peniptaan makhluk sampai pada (ketetapan) penduduk surga masuk ke tempat tinggal mereks, dan penduduk neraka sudah masuk ke tempat tinggal mereka Orang yang mengingatnya tentu ingat dan orang yang melupakannya tentu akan lupa" (HR Bukhāri, A-Jāmiu Sahih Bukhári Juz 2, No. Hadis 3192: 418).

- Riyāduş şālihin :

Dari Abdullah bin Amr Ra., dia berkata, "Kami pernah mengadakan suatu perjalanan bersama Rasulullah Saw., lalu di suatu tempat pemberhentian kami berhenti. Sebagian kami ada yang memperbaiki tempat tidur, sebagian lagi berlatih memanah, sebagian lagi memberi makan hewan, dan sebagainya. Tiba-tiba terdengar utusan Rasulullah Saw. menyeru, memanggil kami untuk salat berjamaah, lalu kami berkumpul di dekat beliau. Beliau Saw. bersabda, Para Nabi sebelum aku diutus untuk menuntun umatnya kepada kebaikan yang telah diajarkan Allah Swt. bagi mereka dan mengingatkan bahaya yang mengancam mereka. Umatku yang sempurna dan Selamat ialah angkatan yang pertama, angkatan sesudah itu akan ditimpa berbagai cobaan berupa hal-hal yang tidak
disenanginya, seperti timbulnya fitnah. Dimana sebagian mereka menghina sebagian yang lain sehingga timbullah bencana. Orang-orang mukmin berkata, Inilah kiranya yang membinasakanku Setelah hilang bencana tersebut, timbul pula bencana yang lain. Dan orang mukmin berkata, 'Ini..! Ini..!" Siapa yang ingin bebas dari neraka dan ingin masuk ke surga, hendaklah dia menemui kematiannya dalam keimanan kepada Allah Swt. dan hari akhirat.." (HR Muslim). (Dr. Muştafā Sa'id Al-Khin, Nuzhatul Muttaqina Syarhu Riyādis Şālihina, Juz 1, 1407 H/1987M: 551-552).

- Medical Hadiš :

Dari 'Aşim bin Umar bin Qatādah, dia berkata, "Jabir bin Abdullah pernah datang pada keluarga kami. Kebetulan, ketika itu ada seseorang yang menderita sakit bengkak bernanah atau luka. Lalu Jabir berkata,'Kamu sakit apa?' la menjawab, 'Bengkak, saya sakit sekali. Jabir berkata, Hai pelayan, panggil tukang bekam kemari!" Orang yang sakit itu bertanya, Ya Abdullah, apa yang akan kamu perintahkan pada tukang bekam itu? Jabir menjawab, Saya akan menyuruhnya untuk membekam bengkakmu. Orang sakit itu berkata, Demi Allah Swt. dihinggapi lalat atau tersentuh kainnya saja aku merasa sakit sekali. Apalagi jika dibekam. Ketika Jabir mengetahui bahwa orang yang sakit tersebut enggan untuk dibekam, maka ia pun berkata, 'Sesungguhnya saya pernah mendengar Rasulullah bersabda, Di antara penyembuhan yang ampuh adalah berbekam, minum madu, atau sudutan dengan panas api (Al-Kay). (HR AI-Bukhāri-Muslim)
(Aż-Zahabi, At-tibbun Nabawi, 1410 H/1990 M: 151).

- Tibbun Nabawi :

Khasiat 'Asal (madu)

Manfaat Asal (madu) sudah banyak dijelaskan di bagian terdahulu dan sering disinggung. Yang perlu ditegaskan adalah bahwa madu sangat baik untuk memelihara kesehatan. Yang paling baik ialah yang warnanya putih dan bening, yang manisnya lebih alami. Yang diambil dari hutan dan pepohonan lebih baik daripada yang diambil dari gua. Yang pasti, hal ini tergantung dari tempat peternakan lebah. (Ibnu'l Qayyim Al-Jauziyyah, Zãdul Ma 'ãdi fi Hadyi Khayril lbādi, Juz 4, t.t.: 340-341).

- Hadis Motivasi QS 29: 15 :

Dari Nu'man bin Basyir dari Rasulullah beliau bersabda: "Perumpamaan orang yang menegakkan hukum Allah dan orang yang diam terhadapaya, seperti sekelompok orang yang berlayar dengan sebuah kapal lalu sebagian dari mereka ada yang mendapat tempat di atas dan sebagian lagi di bagian bawah kapal. Lalu orang yang berada di bawah kapal jika mereka mencari air untuk minum. mereka harus melewati orang-orang yang berada di bagan atas seraya berkata, "Seandainya boleh kami melubangi saja kapal ini untuk mendapatkan bagian kami sehingga kami tidak mengganggu orang yang berada di atas kami." Jika orang yang berada di atas membiarkan saja apa yang dinginkan orang-orang yang di bawah itu. mereka akan binasa semuanya. Namun, jika mereka mencegah dengan tangan mereka, mereka akan selamat semuanya." (HR Bukhari. 2361)

- HADIS NIAGA QS AI-Ankabüt, 29: 17 :

Meyakini Hanya Allah Pemberi Rezeki

Dari Anas bin Malik , Rasulullah bersabda: "Sesungguhnya, hanya Allah yang pantas menaikkan dan menurunkan harga. Dialah yang menahan dan melapangkan rezeki. Aku berharap dapat berjumpa dengan Allah dan tidak ada seorang pun dari kalian yang menuntutku karena kezaliman pada darah dan harta." (HR Abu Dawud, 3451; Tirmizi, 1314)

- AMAL NIAGA :

1. Ar-Rāziq adalah satu di antara nama Allah Ar-Rāzig bermakna Maha Pemberi Rezeki. Sementara itu, ArRazzãq adalah bentuk hiperbolis dari Ar Rāziq yang berarti 'banyak memberi rezeki. Allah-lah yang menguasai seluruh rezeki tersebut.
2. Seluruh rezeki dan ketentuannya hanya milik Allah. Allah-lah yang memberi kepada orang yang Dia kehendaki. Allah pula yang menghalangi rezeki tersebut pada yang lain sesuai dengan hikmah dan rahmat-Nya yang luas.
3. Ada binatang di muka bumi ini yang lemah dan tidak memiliki kekuatan dan kecerdasan. Dia tidak bisa menyimpan rezekinya. Akan tetapi, rezeki itu selalu bersamanya karena Allah yang menjaminnya setiap waktu.

- Tadabbur Surah Al-Ankabut Ayat 15-23 :

1. Ayat 15-23 masih meneruskan kisah Nabi Nuh  dan diteruskan dengan Ibrahim dan Muhammad Saw. Allah selamatkan Nuh dan semua penumpang kapalnya. Allah jadikan peristiwa tersebut sebagai bukti kekuasaan-Nya dan kelemahan orang-orang yang kafir pada-Nya.  Nabi Ibrahim juga mengajak kaumnya untuk menyembah Allah dan tidak menyekutukan-Nya dengan tuhan-tuhan palsu yang diciptakan mereka sendiri. Faktanya, tuhan-tuhan tersebut tidak mampu memberi mereka rezeki. Nabi Ibrahim menyeru mereka agar mau mencari rezeki dari Allah, menyembah-Nya dan bersyukur pada-Nya. Namun, umatnya tetap saja menolak dan memerangi dakwah Ibrahim.
2. Sebab itu, Allah menghibur Nabi Muhammad saw. agar tidak bersedih menghadapi kaum kafir Quraisy yang memerangi dakwah beliau, karena para rasul Allah sebelumnya juga diperangi dengan cara yang sama, dan bahkan lebih dari itu. Tugas Rasul saw. hanya menyampaikan dakwah tauhid kepada segenap manusia. Kalau kaum kafir itu mau mempelajari bagaimana Allah memulai penciptaan manusia kemudian mengulanginya sampai kepada mereka dengan sangat mudah, mereka akan dapat memahami dakwah Rasulullah saw.  Allah kuasa  membangkitkan manusia yang sudah mati pada hari kebangkitan nanti. Allah akan mengazab dan merahmati orang yang dikehendaki-Nya dan kepada-Nya mereka dikembalikan.
3. Orang-orang kafir itu tidak akan mampu melemahkan kehendak Allah dan  tidak akan mendapat pelindung dan penolong selain Allah. Sebenarnya, orang-orang kafir pada Al-Qur’an  dan pertemuan dengan Allah ialah orang-orang yang berputus asa pada rahmat-Nya dan bagi mereka azab neraka di akhirat nanti.

Begini Urutan Tanda Kiamat Besar di Akhir Zaman

Tematik (219)
---------------------
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
 
Begini Urutan Tanda Kiamat Besar di Akhir Zaman

Para ulama menyebutkan bahwa tanda-tanda besar hari kiamat ada 10, sebagaimana yang datang dalam hadits dari sahabat Hudzaifah Al-Ghifari, beliau berkata,

اطَّلَعَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَيْنَا وَنَحْنُ نَتَذَاكَرُ، فَقَالَ: مَا تَذَاكَرُونَ؟ قَالُوا: نَذْكُرُ السَّاعَةَ، قَالَ: ” إِنَّهَا لَنْ تَقُومَ حَتَّى تَرَوْنَ قَبْلَهَا عَشْرَ آيَاتٍ – فَذَكَرَ – الدُّخَانَ، وَالدَّجَّالَ، وَالدَّابَّةَ، وَطُلُوعَ الشَّمْسِ مِنْ مَغْرِبِهَا، وَنُزُولَ عِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَيَأَجُوجَ وَمَأْجُوجَ، وَثَلَاثَةَ خُسُوفٍ: خَسْفٌ بِالْمَشْرِقِ، وَخَسْفٌ بِالْمَغْرِبِ، وَخَسْفٌ بِجَزِيرَةِ الْعَرَبِ، وَآخِرُ ذَلِكَ نَارٌ تَخْرُجُ مِنَ الْيَمَنِ، تَطْرُدُ النَّاسَ إِلَى مَحْشَرِهِمْ

“Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam datang kepada kami, sedangkan kami sedang berbincang-bincang. 
Maka beliau bertanya, ‘Apa yang kalian perbincangkan?’ Para sahabat berkata, ‘Kami sedang membincangkan tentang hari kiamat.’ 
Beliau bersabda, ‘(Ketahuilah) bahwasanya hari kiamat tidak akan tegak sampai kalian melihat sebelumnya sepuluh tanda (besar).’ 

Maka beliau menyebutkan: 
Dukhan (asap), Dajjal, Dabbah (hewan yang bisa berbicara), terbitnya matahari dari barat, turunnya nabi ‘Isa bin Maryam ‘alaihissalam, keluarnya Ya’juj dan Ma’juj, tiga pembenaman (amblasnya bumi): amblasnya bumi di bagian timur, amblasnya bumi di bagian barat, amblasnya bumi di Jazirah Arab dan tanda terakhirnya adalah keluarnya api dari Yaman yang menggiring manusia menuju mahsyar’.” 
(HR. Muslim no. 2901)

Hanya saja para ulama berselisih pendapat tentang urutannya secara kronologis, karena hadits di atas demikian pula hadits-hadits yang lain tidak secara jelas dan gamblang menjelaskan urutan tanda-tanda kiamat. 

Urutan yang ada di dalam hadits sama sekali tidak mengandung arti urutan yang sebenarnya dalam kronologis, bahkan antara satu dalil dengan dalil lainnya datang dalam urutan yang berbeda. 
Bisa jadi yang paling pertama terjadi adalah terbitnya matahari dari barat, atau munculnya dukhan, atau kejadian lainnya.

Oleh karena itu, sikap kita adalah tawaqquf dan tidak perlu menyimpulkan secara pasti urutan-urutan tersebut. 

Secara umum para ulama menyatakan bahwa keluarnya Dajjal, turunnya Nabi Isa ‘alaihissalam dan keluarnya Ya’juj dan Ma’juj terjadi dalam satu masa. Sebelum itu, kemunculan Imam Mahdi telah mendahuluinya.

Berdasarkan riwayat-riwayat yang ada:

1. Ketika Imam Mahdi bersama pasukannya tengah bersiap berperang melawan Dajjal

2. Turunlah Nabi Isa ‘alaihissalam ke bumi. 

3. Di tangan Nabi Isa-lah Dajjal terbunuh. 

4. Setelah itu, Ya’juj Ma’juj keluar untuk membuat kerusakan di muka bumi. Ketika mereka berada di puncak kesombongannya, Allah mengirimkan pasukannya untuk memusnahkan mereka dari muka bumi.

Setidaknya empat fenomena tersebut yang disebutkan oleh para ulama terjadi secara berurutan. 

Adapun kejadian sebelum dan setelahnya diperselisihkan oleh para ulama dengan perselisihan yang kuat.

Banyak ulama yang menyebutkan bahwa tanda terakhir adalah keluarnya angin yang mencabut ruh orang beriman. 

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

إِذْ بَعَثَ اللهُ رِيحًا طَيِّبَةً، فَتَأْخُذُهُمْ تَحْتَ آبَاطِهِمْ، فَتَقْبِضُ رُوحَ كُلِّ مُؤْمِنٍ وَكُلِّ مُسْلِمٍ، وَيَبْقَى شِرَارُ النَّاسِ، يَتَهَارَجُونَ فِيهَا تَهَارُجَ الْحُمُرِ، فَعَلَيْهِمْ تَقُومُ السَّاعَةُ

“Tiba-tiba Allah mengirimkan angin yang baik, lalu angin tersebut masuk ke bawah ketiak-ketiak orang-orang beriman, lalu mengambil ruh dari setiap orang yang beriman dan setiap muslim. Yang tersisa adalah orang yang paling buruk, mereka berbuat kerusakan layaknya keledai, di tengah-tengah merekalah hari kiamat terjadi.” 
(HR. Muslim no. 2937)