Halaman

Kamis, 17 Oktober 2024

Tadabbur Al Quran Hal 400

Tadabbur Al-Quran Hal. 400
----------------------------------------------
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

- Al Qur'an Indonesia Tajwid.

- Al-'Ankabut ayat 32 :

قَالَ اِنَّ فِيْهَا لُوْطًا ۗقَالُوْا نَحْنُ اَعْلَمُ بِمَنْ فِيْهَا ۖ لَنُنَجِّيَنَّهٗ وَاَهْلَهٗٓ اِلَّا امْرَاَتَهٗ كَانَتْ مِنَ الْغٰبِرِيْنَ

Ibrahim berkata, “Sesungguhnya di kota itu ada Lut.” Mereka (para malaikat) berkata, “Kami lebih mengetahui siapa yang ada di kota itu. Kami pasti akan menyelamatkan dia dan pengikut-pengikutnya kecuali istrinya. Dia termasuk orang-orang yang tertinggal (dibinasakan).”

- Tafsir Al Muyassa Al-'Ankabut ayat 32 :

Ibrahim berkata kepada malaikat: Di sana ada Luth dan dia bukan termasuk orang-orang yang zalim. Malaikat menjawab: Kami lebih mengetahui siapa yang ada di sana. Kami akan menyelamatkannya dan keluarganya dari kebinasaan yang akan menimpa kaumnya, selain istrinya yang akan termasuk orang-orang yang tertinggal dan binasa.

- Hadis Sahih Al-'Ankabut ayat 32 :

Dari Tariq bin Syihab, dia berkata, "Aku mendengar Umar Ra berkata, Nabi Saw. berdiri di hadapan kami pada suatu tempat, lalu belau Saw. mengabarkan tentang awal penciptaan makhluk, sampai pada (ketetapan) penduduk surga masuk ke tempat tinggal mereka, dan penduduk neraka juga masuk ke tempat tinggal mereka. Orang yang mengingatnya tentu akan ingat dan orang yang melupakannya tentu ia lupa' (HR Bukharı, Al-Jämiu Sahih Bukhäri, Juz 2, No Hadis 3192:418)

- Kisah Nabi & Rasul :

Ketika Allah hendak mencelakakan kaum Nabi Lut dan menolong Rasul-Nya, Allah mengutus Jibril dan dua malaikat lainnya, yaitu Mikail dan Israfil. Mereka datang sebagai prajurit infanteri dalam wujud beberapa orang laki-laki. Allah memerintahkan kepada mereka untuk mendatangi terlebih dahulu Ibrahim dan Sarah sambil memberi kabar gembira kepadanya tentang kelahiran Ishaq dan setelah lshaq, yaitu Ya'qub. Ketika mereka singgah untuk menemui lbrahim-dan para tamu itu telah menangguhkan waktu berkunjung selama lima belas hari sehingga menyusahkan pemilik rumah dan ia menjamu kepada setiap orang yang singgah kepadanya dan ia telah diluaskan rezekinya oleh Ailah,
maka ia merasakan kebahagiaan dengan kehadiran mereka dan melihat seorang tamu yang amat tampan dengan ketampanan yang tidak pernah dilihat sebelumnya. Maka ia berkata, "Tidak ada seorang pun yang melayani kaum itu kecuali saya, maka ia pergi untuk memberitahukan keluarganya tentang kedatangan mereka." Lalu lbrahim datang membawa daging anak sapi yang gemuk yang telah dimasak, kemudian ia menghidangkannya kepada mereka, namun mereka tidak menjamahnya. Sehubungan dengan itu, Allah Swt. berfirman, Maka ketika dilihatnya tangan mereka tidak menjamahnya, dia (Ibrahim) mencurigai mereka, dan merasa takut kepada mereka. Mereka (malaikat) berkata, Jangan takut, sesungguhnya kami diutus kepada kaum Lut." (QS Hūd, 11: 10). Dan istrinya berdiri lalu dia tersenyum, setelah mengetahui kabar gembira tentang (kelahiran) Ishaq dan setelah
Ishaq. Karena itu, wajah Sarah berseri-seri. Ketika itu ia berusia sembilan puluh tahun, sementara lbrahim berusia seratus dua puluh tahun. Maka Kami sampaikan kepadanya kabar gembira tentang (kelahiran) Ishaq dan setelah Ishag (akan lahir) Ya'qub. (Hud, 11: 10) (1bnul Asir Al-Jazari, A/-Kāmil fit Tārikhi, Jilid 1:92-93).

- Riyāduş Şālihin :

Dari Abu Hurairah Ra., Rasulullah Saw. bersabda, "Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah memuliakan tamunya. Dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah dia memanjangkan silaturahim. Dan barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah dia mengucapkan perkataan yang baik atau diam." (HR Al-Bukhari Muslim).
Hadis di atas memberikan faedah:
(a) Bahwa tanda orang yang sempurna keimanannya ialah menghormati tamu. Penghormatan dalam bentuk sapaan dengan wajah berseri dan berdirí.
(b) Salah satu tanda orang yang beriman ialah bersilaturahim kepada saudara dan kerabat dengan cara menghormati, mengunjungi, dan membantu kebutuhan mereka.
(c) Hendaklah tidak banyak bicara kecuali tentang kebaikan dan dengan kata-kata yang sopan.
(Dr. Mustafā Sa'id Al-Khin, Nuzhatul Muttaqina Syarhu Riyādis Şālihina, Juz 1, 1407 H/1987 M: 365-580),

- Hadis Nabawi :

Dari Abu Hurairah Ra., Rasulullah Saw. bersabda, "Wahai Bani Abdu Manaf, belilah jiwa-jiwa kalian (peliharalah) dari siksa Allah. Wahai Bani Abdul Mutallib, belilah jiwa-jiwa kalian (peliharalah) dari siksa Allah. Wahai ibunda Az-Zubair bin A-Awwam, bibi Rasulullah Saw., wahai Fatimah binti Muhammad, belilah jiwa-jiwa kalian berdua (peliharalah) dari siksa Allah. Karena aku tidak berkuasa melindungi kalian berdua di hadapan Allah sedikit pun dan mintalah hartaku yang kalian suka." (HR AI-Bukhāri, Sahihu'l Bukhāri, Juz 2, No. Hadis, 3527, 1400 H: 511).

- Nasihat & Pelajaran :

Ada beberapa hal yang bisa diambil sebagai pelajaran dari kisah ini sebagai berikut.
1. Dorongan untuk berusaha memberikan bantuan dalam berbagai kebaikan dan menolak kemudaratan kepada orang-orang yang berbuat jahat, karena Allah akan menguatkan agama itu dengan lakí-laki yang fajir (jahat) dan berbagai kaum yang tidak bernilai di hadapan Allah. Karena itu, Lut berkata, "Sekiranya aku mempunyai kekuatan (untuk menolakmu) atau aku dapat berlindung kepada Allah Yang Mahakuat (tentu aku lakukan)."
2. Para penyeru kepada jalan Allah hendaknya bersikap lembut, berbudi luhur, dan membalas orang yang berbuat salah, baik ucapan maupun perbuatan, dengan kebaikan.
3. Celaan makhluk tidak akan membahayakan para penyeru dan tidak pula menghalanginya dari kesadaran dakwahnya.
(Abdurrahman bin Naşir As-Sa'dy, Masābih Ad-Diyā min Qisasil Anbiyā, 1429 H: 30).