Halaman

Rabu, 15 Mei 2024

Tadabbur Al Quran Hal. 378

Tadabbur Al-Quran Hal. 378
----------------------------------------------
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

- Al Qur'an Indonesia Tajwid.

- An-Naml ayat 22 :

فَمَكَثَ غَيْرَ بَعِيْدٍ فَقَالَ اَحَطْتُّ بِمَا لَمْ تُحِطْ بِهٖ وَجِئْتُكَ مِنْ سَبَاٍ ۢبِنَبَاٍ يَّقِيْنٍ

Maka tidak lama kemudian (datanglah Hud-hud), lalu ia berkata, “Aku telah mengetahui sesuatu yang belum engkau ketahui. Aku datang kepadamu dari negeri Saba' [595] membawa suatu berita yang meyakinkan.

- [595] Saba ialah nama kerajaan zaman dahulu, ibu kotanya Ma'rib yang terletak di dekat kota San'a ibukota Yaman sekarang.

- Tafsir Al Muyassar An-Naml ayat 22 :

Tidak lama berselang Hud hud pun hadir, maka Sulaiman menyalahkannya karena ketidakhadirannya dan keterlambatannya. Maka Hudhud berkata kepadanya:
Saya mengetahui sesuatu dengan sangat baik yang tidak engkau ketahui, saya datang dari kota Saba' di Yaman
dengan membawa berita yang sangat penting, dan saya benar-benar meyakini kebenarannya.

- Hadis Sahih Hadis Sahih (ayat 22) :

Dari Abu Bakrah Ra.. ia berkata, "Sungguh Allah telah memberikan manfaat kepadaku dengan suatu kalimat yang pernah aku dengar darr Rasuiullah, yaitu pada waktu perang lamal, tatkala aku hampir bergabung dengan para penunggang unta, lalu aku ingin berperang bersama
mereka. la berkata, Tatkala sampai kepada Rasulullah Sew., bahwa penduduk Persia telah dipimpin oleh seorang putri Kisra, beliau bersabda, Tidak akan beruntung suatu kaum apabila mereka dipimpin oleh Seorang wanita (HR Bukhän, Sahihul Bukhári, Jid 3, No. Hadis 4425, 1400 H 181),

- Kisah Nabi & Rasul :

Tatkala Sulaiman As. berada pada sebagian tempat penyerangannya, ia sangat membutuhkan air. Pada saat tidak ada seorang pun yang mengetahui dimana adanya sumber air, Sulaiman As. pun mencari burung Hudhud (yang ditugaskan untuk
mencari sumber air) untuk menanyakan kepadanya. Pada saat mencarinya, ia tidak mendapatinya. Sulaiman As. berkata, Pasti akan kuhukum ia dengan hukuman yang
berat atau kusembelih ia kecuali jika ia
datang kepadaku dengan alasan yang jelas.

Saat itu Hudhud sedang melintas di
atas istana Ratu Balqis. la melihat kebun-kebun yang begitu subur milik Ratu Balqis yang terletak di belakang istananya. Maka ia pun menuju ke hadapan Ratu Balqis itu.

Ratu Balqis bertanya kepadanya, .Dari
mana asalmu?... Kata Hudhud, ..Dari
Sulaiman...,. k..Apa yang kamu perbuat disitu dan siapa Sulaiman?".
Hudhud pun menjelaskan bagaimana
keberadaan Sulaiman As. yang sebenarnya dan apa saja yang tunduk kepadanya, baik dari bangsa burung atau darí bangsa yang lainnya. Mendengar hal itu Ratu Balqis pun
merasa heran. Hudhud pun mengatakan kepadanya, "Aku pun merasa heran, kenapa banyak kaum yang menjadikan perempuan sebagai penguasanya." ...Dan dia dianugerahi segala sesuatu serta memiliki singgasana yang besar. Singgasana yang terbuat dari emas, dimahkotai dengan permata yang sangat indah terbuat dari Yaqut, Zabarzad, dan Mutiara. Kenapa mereka membuktikan syukur kepada Allah itu dengan cara sujud kepada matahari (menyembah matahari) tidak sujud kepada Allah.

Setelah itu Hudhud pun kembali ke-
pada Sulaimān As. dan memberitahukan kepadanya alasan-alasan kenapa sampai
terlambat menghadap. Kemudian Sulaimān berkata kepada Hudhud, ...Pergi dan bawalah suratku ini, berikanlah kepadanya (Ratu Balqis).

Maka Hudhud pun melaksanakannya.
Pada saat itu Ratu Balqis sedang berada di istananya. Hudhud melemparkan surat itu ke dalam kamarnya. Lalu Ratu Balqis pun
mengambilnya, lantas membacanya kemudian menghadap kaumnya seraya berkata,
<Wahai para pembesar! Sesungguhnya
telah disampaikan kepadaku sebuah surat yang mulia." Sesungguhnya (surat) itu dari Sulaiman yang isinya, "Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. janganlah engkau berlaku sombong terhadapku dan datanglah kepadaku sebagai orang-orang yang berserah
diri. Balqis berkata, Wahai para pembesar!

Berilah aku pertimbangan dalam perkaraku ini. Aku tidak pernah memutuskan suatu perkara sebelum kamu hadir dalam majelisku. Mereka menjawab, Kita memiliki kekuatan dan keberanian yang luar biasa untuk berperang, tetapi keputusan berada
di tanganmu; maka pertimbangkanlah apa yang akan engkau perintahkan. Ratu Balqis berkata, Aku akan mengirim utusan kepada mereka dengan membawa hadiah... Jika dia
menerimanya, maka dia itu merupakan raja dunia, sedang kami lebih gagah dan lebih kuat darinya. Tetapi bila tidak menerimanya, maka dia itu adalah Nabi Allah." (bnul Ašir A-Jazari, A-Kāmil fit Tārikhi, Jilid 1: 179-181).

- Riyāduş Şālihin :

Dari Ibnu Abbas Ra., ia mengatakan, bahwa pada suatu ketika Umar bin Khattab Ra. pergi ke Syam. Setelah sampai di Sarag, pimpinan tentara datang menyambutnya,

faedah di antaranya:

(a) Anjuran bermusyawarah kepada pemimpin bersama para pembantunya. Pendapat dalam musyawarah tidak harus selalu berpegang pada imam.
(b) Hendaknya para pemimpin memperhatikan rakyatnya dan memberikan keselamatan baginya, dan tidak lalai ketika terjadi musibah yang menimpa rakyatnya.
(Dr. Mustafā Sa'id AI-Khin, Nuzhatul Muttaqina Syarhu Riyādiş Sālihina, Juz 2, 1407 H/1987 M: 1218).

- Hadis Nabawi :

Dari Abu Bakrah Ra., ia berkata, "Sungguh Allah telah memberikan manfaat kepadaku dengan suatu kalimat yang pernah aku dengar dari Rasulullah, yaitu pada waktu perang Jamal, tatkala aku hampir bergabung
dengan para penunggang unta, lalu aku ingin berperang bersama mereka. la berkata.

Tatkala sampai kepada Rasulullah Saw., bahwa penduduk Persia telah dipimpin oleh seorang putri Kisrā, beliau bersabda, "Tidak akan beruntung suatu kaum, apabila
mereka dipimpin oleh seorang wanita. (HR Bukhāri, Sahih Bukhari, Jilid 3, No. Hadis, 4425, 1400 H: 181).

- Nasihat & Pelajaran : 

Allah Swt. memberikan pujian kepada Nabi Sulaiman As. bahwa dia adalah sebaik-baik hamba. Ini merupakan satu keutamaan bagi Sulaiman As. karena ketaatan, dan ibadah, kepada Allah Swt., Allah memberikan tobatnya
kekuasaan, ilmu, dan pengertian tentang hukum (yang lebih tepat). Allah menundukkan baginya bangsa manusia, jin, dan burung-burung. Mereka semuanya dibagi dengan pengāturan yang mengagumkan dan sangat luar biasa. Semua itu merupakan keutamaan nubuwah (kenabian) yang Allah berikan kepadanya.

Saat Balqis mengirim utusan dengan
membawakan hadiah, yang tidak lain untuk  mengetahui betul dan tidaknya Sulaiman As itu seorang Nabi, Nabi Sulaiman As. menolaknya. la tidak mau menerimanya, bahkan ia memerintahkan supaya harta itu dibawa pulang kembali seraya berkata, "Aku tidak pernah gembira dengan banyaknya harta dan tidaklah bagiku dunia ini sesuatu yang dibutuhkan, karena Allah telah memberikan ke-
padaku yang tidak diberikan kepada seorang pun." Semua yang dilakukan Nabi Sulaiman As. hanya karena Allah semata. Dan Allah Swt. akan mengganti apa yang telah dikorbankan di jalan Allah dengan yang lebih." (Abdurrahmān An-Najdi, Taisirul Manān fi Qasasil Qu'rãn, 1429 H: 288-300).

- Hadis Motivasi QS 27: 19 :

Dari Abu Dzar dia berkata, Rasulullah
bersabda: "Senyummu kepada saudaramu merupakan sedekah. Engkau berbuat makruf dan melarang dari kemungkaran juga sedekah. Engkau menunjukkan jalan kepada orang yang tersesat juga sedekah. Engkau menuntun orang yang
berpenglihatan kabur juga sedekah. Menyingkirkan batu, duri, dan tulang dari jalan merupakan sedekah dan engkau menuangkan air dari embermu ke ember saudaramu juga sedekah." (HR Tirnizi. 1956)

- HADIS NIAGA QS An-Naml, 27: 16 :

Warisan Kebaikan untuk Generasi Berikutnya

Dari Amir bin Sa'ad, dari ayahnya, Sa'ad, dia berkata, Rasulullah menjengukku ketika menunaikan haji Wada karena aku sakit keras. Aku pun berkata, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya sakitku sangat keras sebagaimana yang engkau lihat
Sementara itu, aku mempunyai harta yang cukup banyak dan yang mewaris
hanyalah seorang anak perempuan. Bolehkah aku sedekahkan 2/3 dari harta itu?

Beliau menjawab: "Tidak." Aku bertanya lagi, "Bagaimana kalau separuhnya?" Beliau menjawab: "Tidak." Aku bertanya lagi, "Bagaimana kalau sepertiganya?" Beliau menjawab: "Sepertiga itu banyak (atau cukup besar). Sesungguhnya, jika kamu meninggalkan ahli warismu dalam keadaan kaya, itu lebih baik daripada kamu meninggalkan mereka dalam keadaan miskin hingga mereka terpaksa meminta minta kepada sesama manusia. Sesungguhnya, apa yang kamu nafkahkan dengan
maksud untuk mencari ridha Allah, pasti kamu akan diberi pahala, termasuk apa  yang dimakan oleh istrimu." (HR Bukhari, 4409; Muslim, 1628)

- AMAL NIAGA : 

Menurut syariat, harta peninggalan lebih baik diserahkan kepada ahli waris agar mereka berada dalam keadaan berkecukupan. Jangan menelantarkan mereka hingga membuat mereka hidup dalam penuh keterbatasan.